7. Pasta Ca(OH)2 dimasukkan ke dalam saluran akar diusahakan kontak dengan jaringan periapeks tetapi tidak
boleh sampai overfilling
8. Kelebihan Ca(OH)2 di kamar pulpa dibuang, kemudian diberi basis dan tunpat dengan GIC atau ZnO eugenol
atau semen polikarboksilat
9. Lakukanrestorasi tetap
10. Evaluasi dilakukan 3,6,12,24 bulan
Tidak ada tanda penyembuhan kelainan periapeks maka dilakukan pengisisan ulang dengan Ca(OH)2
Jika terdapat tanda penyembuhan maka lakukan evaluasi 3 bulan berikutnya. Apabila ada perbaikan, lakukan
evaluasi 3 bulan berikutnya,dst
Keberhasilan perawatan
Ditandai dengan tidak ada keluhan tanda klinis dan radiografis, adanya penutupan pada periapeks, jaringan lunak di
sekitar gigi dalam keadaan normal. Secara radiografis, digambarkan adanya apeksogenesis, apeks tertutup oleh
jaringan keras diikuti dengan penyempitan saluran akar.
Kegagalan perawatan
Ditandai dengan adanya rasa sakit pada pemeriksaan klinis atau kadang tidak ada rasa sakit, tetapi apeks tetap terbuka
karena tidak terbentuk barier kalsifikasi Apabila perawatan tidak berhasil, dapat dilakukan perawatan bedah endo
Prognosis
Umumnya, apeksifikasi mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi, walaupun demikian, gigi yang masih muda
(dinding dentin tipis) mempunyia resio fraktur yang tinggi baik selama perawatan maupun sesudahnya
Sifat MTA
MTA mengeras kira-kira 3 sampai 4 jam. MTA bersifat radiopak sehingga lebih mudah dilihat dalam radiografi. MTA
tidak mempunyai sifat anti mikroba, tetapi Enterococcus faecalis dan Streptococcus sanguinis tidak dapat hidup
dalam MTA.
MTA juga dapat bersifat aktivasi sementoblas dan produksi sementum. Pada beberapa kasus, MTA juga bersifat bone
healing. MTA memproduksi lebih banyak dentinal bridge lebih signifikan dibandingkan Calsium Hidroksida dalam
waktu yang lebih cepat serta memiliki sedikit inflamasi dan mengurangi resiko nekrosis pulpa. MTA juga dilaporkan
mempunyai ukuran partikel yang kecil, toksik yang sedikit, dan working time yang lama. Oleh sebab itu, perawatan
dengan MTA telah menjadi standard pada perawatan dengan apeks terbuka.
Mixing: MTA abu-abu dan MTA putih dicampur dengan air bersih dengan rasio 3:1 sesuai dengan petunjuk
pabrik. Dalam hal ini susah dimanipulasi sehingga pada saat insersi MTA agak sulit.
Ketebalan: 5mm MTA yang tersedia lebih baik untuk resistensi microleakage.
Lakukan radiografi.
Kapas yang lembab diletakkan diatas MTA, kemudian dilakukan restorasi sementara. (Setting time MTA 3-4
jam setelah mixing).
Pasien kontrol kembali setelah 24 jam untuk obsturasi & lakukan penggantian restorasi menjadi permanen. Isi saluran
akar dengan guta perca & restorasi resin komposit.
APEKSOGENESIS
Definisi
Apeksogenesis adalah suatu prosedur pada pulpa yang telah terinflamasi dan masih vital pada gigi yang
perkembangannya belum sempurna atau sering disebut dengan gigi permanen muda, untuk memberi kesempatan pada
akar melanjutkan pertumbuhan dan menutup apeksnya. Perawatan ini dilakukan dengan cara mempertahankan pulpa
vital atau menyingkirkan pulpa yang terinflamasi reversibel supaya pembentukan akar dan pematangan apeks dapat
dilanjutkan.
Indikasi
-
Gigi yang dalam masa pertumbuhan dengan foramen apikal yang belum tertutup sempurn
Kerusakan pada pulpa koronal sedangkan pulpa radicular dalam keadaan sehat.
Kontraindikasi
-
Tahap
1. Lakukan anestesi
2. Isolasi gigi dan lakukan desinfeksi
3. Pembukaan kamar pulpa, pembuangan serabut pulpa dan debris dari korona sampai daerah yang diamputasi.
Amputasi pada korona di daerah servikal dilakukan dengan menggunakan ekskavator bulat tajam atau bur
besar bulat steril dengan putaran rendah.
4. Penghentian perdarahan menggunakan butiran kapas mengandung anestesi lokal atau salin
5. Pasta Ca(OH)2 diletakan diatas permukaan pulpa setebal 1-2mm
6. Basis dan tunpat dengan GIC atau ZnO eugenol atau semen polikarboksilat
7. Lakukan restorasi tetap