OLEH:
NURYAHDIANISA (V066221013)
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Konsep asuhan keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan praktik keperawatan
berdasarkan kaidah profesi keperawatan Dan merupakan inti dari keperawatan.standar asuhan
keperawatan identik dengan standar asuhan keperawatan berguna sebagai kriteria untuk
mengukur keberhasilan dan mutu asuhan keperawatan ,mutu dan asuhan keperawatan yang
baik adalah yang mencapai atau memenuhi standar asuhan keperawatan dan standar profesi
Tenaga Kesehatan gigi merencanakan dan menyediakan intervensi untuk klien dengan
beragam kebutuhan. Dengan menggunakan informasi dari riwayat kesehatan gigi klien,
riwayat kesehatan umum klien, pemeriksaan klinis, radiografi dan pemeriksaan penunjang
lainnya, tenaga Kesehatan gigi menilai klien mengenai kebutuhan yang tidak terpenuhi dan
Terapis gigi dan mulut salah satu profesi yang memberikan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut baik secara promotif, preventif dan kuratif terbatas sesuai Permenkes No. 20 tahun
PEMBAHASAN
Terapi panas , juga dikenal sebagai termoterapi, bekerja dengan menerapkan panas
ke area yang terkena untuk merawat otot , persendian , atau jaringan yang rusak di
Terapi panas bekerja dengan meningkatkan suhu pada area tertentu untuk
meningkatkan aliran dan sirkulasi darah , dengan tujuan meredakan rasa sakit dan
bawah kulit.
4. Tendonitis
5. Kejang otot
6. Osteoartritis
Cold Therapy adalah pemanfaatan dingin untuk mengobati nyeri dan mengurangi
dingin yang sangat ekstrim, biasanya menggunakan cairan nitrogen yang digunakan
sehingga kebutuhan oksigen jaringan menurun -> mengurangi spasme otot dan
Bila dilakukan dalam jangka waktu yang lama, hal ini akan menyebabkan:
a. Hypothermia
b. Excema
c. Frosbite
B. KONSEP PEMBERIAN PELAYANAN PERSONAL HYGIENE DAN SKIN
CARE
Menurut Tarwoto (2004) personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.Pemenuhan personal
hygiene ini diperlukan baik pada orang sehat maupun pada orang sakit.
merupakan garis tubuh pertama dari pertahanan melawan infeksi dengan implementasi
tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga untuk melakukan tindakan itu maka
Dalam praktek keperawatan, fungsi perawat terdiri atas 3 bagian yaitu fungsi
1. Memandikan
sebagai pembersihan atau terapeutik. Mandi di tempat tidur yang lengkap diperlukan
bagi pasien dengan ketergantungan total dan memerlukan personal hygiene total.
Kaki, tangan dan kuku seringkali memerlukan perhatian khusus untuk mencegah
infeksi, bau, dan cedera pada jaringan. Tetapi seringkali orang tidak sadar akan masalah
3. Mencuci Rambut
Perawatan mulut harus dilakukan setiap hari dan bergantung terhadap keadaan mulut
Perhatian khusus diberikan untuk membersihkan mata, hidung, dan telinga selama
pasien mandi. Secara normal tidak ada perawatan khusus yang diperlukan untuk mata
karena secara terus – menerus dibersihkan oleh air mata, kelopak mata dan bulu mata
a) Dampak fisik : Banyak gangguan kesehatan yang di derita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi
adalah munculnya kutu pada rambut, gangguan integritas kulit, gangguan membran
mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai, kebutuhan harga diri,
Luka merupakan kerusakan pada fungsi perlindungan kulit yang disertai dengan
Kulit terdiri dari tiga lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan subkutis. Kulit
merupakan organ yang memiliki permukaan paling luas yang melapisi seluruh bagian luar
tubuh sehingga kulit berfungsi sebagai pelindung tubuh terhadap benda asing, bahan kimia,
cahaya matahari yang mengandung sinar ultraviolet dan melindungi tubuh terhadap
mikroorganisme serta menjaga keseimbangan tubuh terhadap perubahan lingkungan.
Perawatan luka harus menyesuaikan kondisi dan problem luka yang terjadi dan tidak selalu
sama pada setiap diagnosis luka. Perawatan luka yang optimal berperan penting dalam proses
a) Fase inflamasi
Fase inflamasi yang terbagi menjadi early inflamamation (fase hemostatis) dan
late inflamamation yang terjadi sejak hari 0 sampai hari ke 5 pasca terlluka
b) Fase proliferasi
pembentukan fibroblas dan re-epitelisasi, terjadi dari hari ke-3 sampai hari ke-
21 pasca terluka.
Fase maturasi terjadi mulai hari ke-21 sampai 1 tahun pasca luka yang bertujuan
Hal yang harus diperhatikan dalam penyembuhan luka yaitu tissue (jaringan) yang
dilakukan debridement apabila jaringan nonviable, infection yang ditatalaksana dengan control
bakteri, keseimbangan kelembapan dengan pengelolaan eksudat dan pemilihan dressing yang
PASIEN
Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berati karakter, watak
kesusilaan atau adat kebiasaan. Menurut KBBI pengertian profesi adalah bidang pekerjaan
yang dilandasi pendidikan dan keahlian tertentu( pendidikan, kejuruan, dll). Profesionalisme
yang diartikan perilaku, cara, dan kualitas yang menjadi ciri suatu profesi. Seseorang dikatakan
profesional apabila pekerjaannya memiliki ciri standar teknis atau etika suatu profesi (Oerip
dan Uetomo, 2000). menurut Korten & Alfonso, profesionalisme adalah kecocokan (fitness)
Etika profesi adalah sikap etis dalam menjalankan kehidupan, sebagai pengembangan
profesi harus serta menerapkan prinsip-prinsip moral dan norma dalam bidang khusus (profesi)
kehidupan manusia. Etika profesi memberikan standar yang mengatur bagaimana seharusnya
seseorang melakukan suatu tindakan. Etika profesi memiliki konsep dasar yang telah
Kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam
melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari. Pada kode etik terapis gigi dan mulut
terbagi menjadi prinsip-prinsip kode etik terapis gigi dan mulut, yaitu:
pasien.
Hak dan kewajiban terapis gigi dan mulut dalam PERMENKES No. 20 Tahun 2016
Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Terapis Gigi dan Mulut, Pasal 25 dan 26.
Kompetensi terapis gigi dan mulut dalam PERMENKES No. 20 Tahun 2016 Tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Terapis Gigi dan Mulut. Terapis gigi dan mulut memiliki wewenang
masyarakat
• Pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut, guru serta dokter kecil
• Pembuatan dan penggunaan media/alat peraga untuk edukasi kesehatan gigi dan
mulut
• Bimbingan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut untuk individu kelompok dan
masyarakat
• Pencabutan gigi sulung persistensi atau goyang derajat 3 dan 4 dengan lokal
anastesi.
• Pencabutan gigi sulung dan gigi tetap satu akar dengan lokal anestesi
• Penambalan gigi satu atau dua bidang dengan glass ionomer atau bahan lainnya
5. Dental assisting, asistensi pada pelayanan kedokteran gigi umum dan spesialistik.
E. NUTRISI DAN METABOLISME
Nutrisi merupakan senyawa organik dan anorganik yang ditemukan dalam bahan
makanan dan dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsi. Fungsi utama nutrisi sebagai
sumber energi untuk fungsi organ, gerak dan fungsi fisik. Adapun fungsi lain dari nutrisi
sebagai bahan dasar pembetukan dan perbaikan jaringan sel-sel tubuh dan dan pengatur suhu
tubuh. Air merupakan nutrisi yang paling dasar untuk tubuh. Setelah air, kebutuhan nutrisi
Nutrisi memiliki 3 fungsi utama yaitu sebagai (1) sumber energi untuk fungsi organ,
gerak dan fungsi fisik; (2) bahan dasar pembentukan dan perbaikan jaringan sel-sel tubuh; dan
(3) sebagai pelindung dan pengatur suhu tubuh. Secara umum nutrisi terbagi menjadi nitrisi
makro dan nutrisi mikro. Nutrisi makro terdiri atas karbohidrat, lemak, dan protein. Sedangkan
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber utama energi dan panas tubuh. Karbohidrat tersusun
atas untaian (polimer) molekul glukosa. Karbohidrat merupakan sumber utama energi dan
panas tubuh. Karbohidrat sebagian besar dalam bentuk glukosa (sekitar 80%), lainnya dalam
bentuk fruktosa dan galaktosa. Dalam karbohidrat terdapat Enzim yang terlibat dalam digesti
2. Protein
Protein merupakan rantai asam amino yang digabungkan oleh ikatan peptide dengan
sekuens tertentu. Protein terbuat dari ratusan hingga ribuan unit asam amino yang melekat satu
sama lain dalam satu rantai panjang. Pada tubuh terdapat sembilan asam amino esensial yang
phenylalanine, tryptophan, threonine, dan valine. Asam amino esensial yang penting dalam
Lipid merupakan senyawa yang tidak larut dalam air namun larut dalam alcohol.Lipid
memiliki elemen yang sama dengan karbohidrat (karbon, hydrogen, dan oksigen), namun lipid
memliki lebih banyak hydrogen. Asam lemak terbuat dari rantai karbon dan hydrogen,
merupakan unit struktur dasar dari sebagian besar lipid. Asam lemak terbagi menjadi saturated
4. Mikronotrien
Vitamin merupakan senyawa organic yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh dan
dibutuhkan dalam jumlah sedikit untuk mengkatalisis proses metabolic. Vitamin secara umum
dibagi menjadi vitamin larut lemak dan vitamin larut air. Vitamin larut air termasuk vitamin C
dan B kompleks: B1, B3, B3, B6, B9, asam panthotenic dan biotin. Vitamin larut lemak,
termasuk A, D, E, dan K. Tubuh dapat menyimpan vitamin ini namun terdapat Batasan jumlah
5. Mineral
Mineral ditemukan dalam senyawa organic, senyawa inorganic dan ion bebas. Kalsium
dan fosfor mencakup 80% elemen mineral tubuh. Dua kategori mineral yaitu mineral makro
dan mikro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan setiap hari dengan jumlah lebih
dari 100 mg. Termasuk kalsium, fosfor, natrium, kalium, magnesium, klorida, dan sulfur.
Mineral mikro adalah mineral yang dibutuhkan setiap hari dengan jumlah kurang dari 100 mg.
Termasuk zat besi, zinc, mangan, yodium, fluoride, kobalt, chromiu dan selenium.
1. Farmakologi
Farmasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Pharmakon yang berarti medicine atau drug
(obat). Sejarah farmakologi dapat dibagi menjadi dua periode, yaitu periode kuno, dan periode
modern. Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari tentang pengetahuan obat dengan seluruh
aspeknya, baik sifat kimiawi maupun fisiknya, kegiatan fisiologi, resorbsi dan nasibnya dalam
organisme hidup. Obat didefinisikan sebagai senyawa yang digunakan untuk mencegah,
hewan yang dapat digunakan sebagai obat alami yang telah melewati berbagai macam
• Biofarmasi adalah bagian ilmu yang meneliti tentang pengaruh formulasi obat terhadap
efek terapeutiknya.
obat. Dengan kata lain, Farmakokinetik adalah mempelajari pengaruh tubuh terhadap
suatu obat.
• Farmakodinamik adalah bagian dari ilmu farmakologi yang mempelajari efek biokimia
dan fisiologi obat, serta mekanisme kerjanya. Tujuan mempelajari mekanisme kerja
obat ialah untuk meneliti efek utama obat, mengetahui interaksi obat dalam sel, dan
mengetahui urutan peristiwa serta spektrum efek dan respons yang terjadi.
Perawat merupakan tenaga kesehatan di rumah sakit yang memegang peranan penting
bagi pasien.
pasien dengan benar, meningkatkan komunikasi yang efektif, memastikan lokasi pembedahan
yang benar baik prosedur maupun pembedahan pasien yang benar, serta meningkatkan
keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai. Pemberian obat merupakan salah satu prosedur
yang paling sering dilakukan oleh perawat. Tindakan ini memerlukan ketelitian yang tinggi
pertama (24,8%) dari 10 besar insiden yang dilaporkan. Kesalahan pemberian obat
diperkirakan 1 dari 10 pasien diseluruh dunia (Hughes, 2010). Tipe kesalahan yang
menyebabkan kematian pada pasien meliputi 40,9%, salah dosis, 16% salah obat, dan 9,5%
salah rute pemberian. Kejadian ini akan terus meningkat apabila tidak adanya kesadaran
perawat dalam melakukan pemberian obat sesuai dengan prinsip pemberian yang berlaku
dirumah sakit .
Prinsip pemberian obat yang kepada pasien dengan tujuh benar yaitu klien yang benar,
obat yang benar, dosis yang benar, waktu yang benar, rute yang benar dan dokumentasi yang
PENANGAN PASIEN
1. Body Mechanic
Mekanika tubuh (body mechanic) adalah penggunaan organ secara efisien dan
efektif sesuai dengan fungsinya. Mekanik tubuh adalah suatu usaha mengkoordinasikan
Elemen mekanika tubuh pada umumnya terdapat 3 hal yaitu: body alignment
(postur tubuh), keseimbangan, dan pergerakan tubuh. Salah satu faktor yang
mempengaruhi mekanika tubuh adalah pengetahuan dan gaya hidup (Fitriana &
Widyantara, 2020). Body mechanic memberi manfaat untuk pasien yaitu membantu
pasien berdiri, membantu pasien duduk, dan mengatur berbagai posisi klien.
kesejajaran tubuh yang baik dan mengubah posisi secara teratur maupun sistematik
(Bernam, Snyder, Kozier, & Ert, 2015). Setiap individu membutuhkan perubahan posisi
Prinsip body positioning dapat mengurangi risiko ketegangan otot dan cedera
tubuh pada klien dan perawat (Bernam, Snyder, Kozier, & Ert, 2015). Saat
klien. Konsep dasar ketika memposisikan pasien, yaitu; tekanan penggeseran, dan
kondisi kulit.
secara mudah, bebas dan teratur untuk mencapai suatu tujuan, yaitu untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya baik secara mandiri maupun dengan bantuan orang lain dan hanya
a. Mobilitas penuh
Mobilitas penuh adalah kemampuan bergerak seseorang dalam bergerak
b. Mobilitas sebagian
dengan batasan jelas dan tidak dapat bergerak secara bebas karena adanya
gangguan pada saraf motorik dan sensorik di satu atau lebih ekstremitas
1) Sebagian temporer
sementara.
2) Sebagian permanen
menetap.
1. Bed making
Mengganti alat tenun (bad making) atau yang lebih dikenal dengan merapikan
tempat tidur merupakan bagian personal hygiene karena tempat tidur yang bersih dan
• Menggunakan prinsip asepsis dengan menjaga alat tenun lama agar jauh dari badan
• Jangan mengibaskan alat tenun lama karena hal ini dapat menyebarkan
• Linen (alat tenun) jangan diletakkan dilantai untuk mencegah penyebaran infeksi
• Jaga privasi, kenyamanan dan keamanan pasien
4. Bad Anatomi
• Matras
• 1 st sheet
• 2nd sheet
• Skirt kain
• Bad cover
• pillow
• Bawa linen sesuai kebutuhan > tidak berlebihan (menghindari kontaminasi &
infeksi nosokomial)
• Saat memasang linen bersih, bentangkan linen di atas tempat tidur, jangan
dikibaskan
• Jangan menempatkan linen kotor pd tempat tidur klien, meja, lantai atau peralatan
klien yg lainnya
• Saat memasang linen, gunakan cara yg efektif & kerjakan pada satu sisi terlebih
Luka adalah kerusakan pada fungsi perlindungan kulit disertai hilangmya kontinuitas
jaringan epitel dengan atau tanpa adanya kerusakan pada jaringan lainnya seperti otot,tulang,
dan nervus yang disebabkan oleh beberapa faktor,yaitu: tekanan,sayatan dan luka karena
operasi. Ketika integritas kulit(keutuhan) rusak, lingkungan internal tubuh terbuka untuk
mikroorganisme yang menyebabkan infeksi. Setiap lubang abnormal di kulit adalah luka.
(Vulnus laseratum), Luka tusuk (Vulnus punctum), Luka gigitan (Vulnus morsum), dan
Luka terkontaminasi (Contamined Wounds) dan Luka kotor atau infeksi (Dirty or
Infected Wounds)
1. Primary Intention
internal ke eksternal.
2. Second intention
Luka yang tidak mengalami penyembuhan primer. Terdapat sebagian jaringan yang
3. Third Intention
Luka yang dibiarkan terbuka selama beberapa hari setelah tindakan debridement.
a. Hemostasis
sebagian luka, hemostasis akan terjadi secara spontan. Cara menangani pendarahan:
• Tekanan
• Elevasi
• Tourniquet
• Penjahitan
b. Pembersihan luka
Desinfeksi kulit disekitar luka dengan antiseptic (hindari alkohol atau deterjen
di dalam luka. Dekontaminasi luka dengan mengeluarkan benda asing secara manual.
Jika tidak ada kontaminasi yang jelas, irigasi tekanan rendah sudah
cukup (menuangkan normal saline dari wadah steril dengan hati-hati ke dalam
luka)
c. Penutupan luka
Stip perekat kulit (misalnya steri-stripsTM) cocok jika tidak ada faktor risiko
infeksi. Lem perekat (mis. Indermil) dapat digunakan untuk untuk laserasi kecil dengan
tepi yang mudah berlawanan(pilihan populer dibidang pediatri). Jahitan dan staples
biasanya digunakan untuk setiap laserasi lebih dari 5 CM, luka kulit dalam, atau
penggunaan alat.
• Sebelum pembedahan (pra bedah), mulai dari penerimaan pasien sampai pasien masuk
di meja operasi;
• Selama pembedahan (intra bedah), sejak pasien di atas meja operasi sampai pasien di
• Setelah pembedahan (pasca bedah), sejak pasien di ruang pemulihan sampai pasien di
Aldrete score digunaka untuk menilai tingkat kesadaran pasien pasaca tindakan bedah.
otak.
petugas dalam melakukan tindakan perawatan pasien yang meninggal dunia sehingga:
Persiapan alat:
3. pinset
4. sarung tangan
5. gunting verban
7. Baskom
8. Waslap 2
4. Mencuci tangan
7. Melepas perhiasan dan benda-benda berharga lain yang diberikan kepada keluarga
11. Membersihkan bagian telinga dengan kassa, dan ditutup dengan kapas
14. Mengikat dagu dari bawah dagu sampai keatas kepala dengan verban gulung
16. Rapatkan kedua kaki dan tangan pasien dengan Mengikat kaki dibagian lutut jenazah,
25. serah terima antar perawat, keluarga , gelang identitas pasien dilepas.
1. Telepon dokter
6. Baca basmalah
8. Lepaskan semua perhiasan yang ada pada jenasah dan dimasukkan ke dalam kantong
10. Tawarkan kepada keluarga, apakah jenasah akan dimandikan di rumah sakit atau di
rumah
11. Jika dimandikan di rumah, jenasah dibawa pulang setelah 2 jam meninggal
Geriatri adalah cabang disiplin ilmu kedokteran yang mempelajari aspek kesehatan dan
kedokteran pada warga Lanjut Usia termasuk pelayanan kesehatan kepada Lanjut Usia
Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap
kehidupan, yaitu anak-anak, dewasa, tua. Tiga tahap tersebut berbeda baik secara biologis
maupun psikologis.
WHO dan undang-undang No. 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia pada
bab 1 pasal 1 ayat 2 menyebutkan bahwa usia 60 tahun adalah usia permulaan tua. Setiap orang
akan mengalami masa tua, akan tetapi penuaan pada setiap orang berbeda-beda bergantung
pada berbagai faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut dapat berupa faktor
a. Perubahan fisik
b. Perubahan kognitif
c. Perubahan psikososial
d. Perubahan spiritual
a. Kehilangan gigi
d. Peristaltic menurun
e. Liver mengecil
Perubahan system kardiovaskular dan respirasi pada lansia
Kemampuan mengenali System imun pada lansia menurun yang akan dirasakan pada
dirinya sendiri, rusaknya sel tubuh sendiri sedikit demi sedikit. Disisi lain sistem imun daya
tahan tubuh lansia menurun dan sel kanker leluasa membelah. Penurunan hormone insulin dan
hormon pertumbuhan, adanya penurunan proses metabolisme. Ekskresi obat dan produk
BERKEBUTUHAN KHUSUS
Menurut WHO definisi anak dihitung sejak seseorang di dalam kandungan hingga usia
19 Tahun. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 2003 pasal 1 ayat 1
tentang perlindungan anak “Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun termasuk juga
yang masih dalam kandungan”. Pandangan Dokter gigi pada anak usia dini sangat beragam,
ada yang menganggap bidang kedokteran gigi adalah hal yang menakutkan, ada juga yang
Anak-anak memiliki kemampuan komunikasi yang terbatas dan kurang mampu untuk
ketidakmampuan mereka untuk mengatasi kecemasan dan manajemen perilaku adalah sebuah
panduan yang dapat memberikan strategi penanganan yang tepat pada pasien anak. Anak-anak
yang berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi rendah atau berasal dari keluarga dengan
lingkungan sosial yang kurang baik, umumnya akan lebih mudah mengalami kecemasan. Ada
• Kecemasan orang tua atau orang sekitarnya akan mempengaruhi kecemasan anak oleh
karena itu sebisa mungkin jadikan orang tua sebagai tim dalam memberikan asuhan
• Fear to unknown ketidaktahuan terhadap tindakan apa yang akan dilakukan juga dapat
membuat anak semakin merasa cemas oleh karena itu dapat dilakukan TSD (tell show
do)
• Pengalaman medis umum dan gigi,pengalaman medis yang buruk membuat image
• Lingkungan praktek dokter gigi, pengaturan ruangan sangat penting bagi anak,
pengaturan ruangan yang ‘fun’ anak membuat anak semakin mempercayakan dirinya
Setiap anak memiliki respon yang berbeda-beda, ada yang kooperatif dan tidak
kooperatif seperti histeris hingga keras kepala. Biasanya pasien yang tidak kooperatif adalah
anak berumur di bawah 3 tahun yang masih bergantung pada ibunya atau juga pasien
handicapped atau berkebutuhan khusus. Pasien yang keras kepala harus dihadapi dengan keras
dan juga tegas. Ada juga anak yang berperilaku tegang ataupun malu, Pasien ini harus
ditanggapi dengan mengajukan pertanyaan lebih dulu, Perawat ataupun dokter harus lebih aktif
agar sang anak pun ingin di ajak komunikasi dengan baik. Adapun manajemen perilaku yang
• Tell-Show-Do
Tehnik ini dilakukan dengan cara menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
kepada pasien sembari mengenalkan alat yang akan digunakan dan menjelaskan
• Distraksi
Tehnik ini dilakukan dengan cara pengalihan fokus anak agar kecemasannya
berkurang biasanya dilakukan dengan memberikan anak tontonan atau game yang dapat
• Komunikasi
baik antar anak dan perawat dapat membangun kepercayaan anak terhadap perawat dan
• Modelling
Tehnik modelling adalah tehnik dimana sang Dokter memebrikan contoh kepada
• Sedasi
Tehnik ini dilakukan pada keadaan gawat ataupun darurat yang kasusnya harus
ditangani sesegera mungkin,tehnik ini dilakukan dengan cara memasukkan obat obatan
sedative melalui inhalasi, atau melalui oral, rektal, submukosa, intramuskular, atau
intravena.
pertama yang dilakukan dalam situasi darurat ketika seseorang telah mengalami
kegagalan organ vital yang dapat mengancam nyawa mereka. Aspek dasar tindakan
penyelamatan sehubungan dengan kejadian henti jantung. Untuk menunjang keberhasilan dan
kualitas hidup pasien, aspek yang penting termasuk pencegahan kejadian henti jantung (cardiac
arrest), tindakan dini cardiopulmonary rescucitation (CPR)/resusitasi jantung paru (RJP),
aktivasi sistem respons emergency, tindakan bantuan hidup lanjut (advance life support) yang
efektif, dan penatalaksanaan post cardiac arrest yang terpadu. Hal yang perlu diperhatikan
ialah:
Pastikan Anda dan korban berada pada posisi yang aman. Jangan sampai
3. Hubungi Ambulans
Jika korban tidak memberikan respon selama 5 detik maka minta orang sekitar untuk
menghubungi ambulans
4. Baringkan korban
Baringkan korban dengan posisi terlentang di atas permukaan yang datar atau rata
dengan hati-hati
Periksa mulut dan tenggorokan korban, singkirkan sumbatan yang terlihat jelas seperti
muntah, darah ataupun gigi. Setelah itu dongakkan atau tengadahkan kepala korban
pelan-pelan dan angkat dagunya untuk membuka jalan napas, apabila pasien tidak
1. Lakukan CPR
CPR sebagai bantuan dasar hidup perlu dilakukan dalam beberapa langkah. Berikut
Berlutulah di samping korban, letakkan tangan kiri Anda di atas tangan kanan,
dan tempatkan di bagian tengah dada korban. Berikan tekanan sebanyak 100–
120 kali per menit hingga korban merespons atau ambulans datang.
Jika sudah terlatih, setelah melakukan kompresi dada sebanyak 30 kali, Anda
Setelah membuka jalan napas, berikan napas buatan pada korban sebanyak 2
kali. Ulangi proses 30 kali kompresi dada yang diikuti 2 kali napas buatan
PENUTUP
Rumah Sakit sebagai instansi penyedia layanan kesehatan sangat concern terhadap mutu
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Bentuk pelayanan Rumah Sakit kini telah
bergeser dari provider-centered care menjadi patient-centered care yang memungkinkan pasien
ikut terlibat disepanjang alur perawatan dan pasien menjadi sentral dalam pemberian pelayanan
kesehatan. Salah satu cara untuk menjaga mutu pelayanan dan keselamatan pasien adalah
dengan penerapan interprofessional collaboration (IPC). IPC yang diterapkan secara kompeten
dan efisien dapat membangun hubungan kepercayaan antara tenaga kesehatan dan pasien.
Terapis Gigi dan Mulut adalah salah satu tenaga Kesehatan yang dibutuhkan keberadaannya di
setiap Pusat layanan Kesehatan. Pemberian pelayanan asuhan Kesehatan gigi dan mulut begitu
penting bagi masyarakat jadi dibutuhkanlah Pendidikan khusus mengenai dasar-dasar asuhan
Terapis gigi dan mulut untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkompeten di
bidangnya.
REFERENSI
Oktaviani, D. J. (2019). Bahan Alami Penyembuhan Luka. majalah farmatika, 4(3), 45-56.
Primadina, N. (2019, Januari). Proses Penyembuhan Luka dari Aspek Mekanisme Seluler dan
Molekuler. Qanun Medika, 3(1), 33-36.
Purnama, H., Sriwidodo, & Ratnawulan, S. (2017). Proses Penyembuhan Dan Perwatan Luka. Farmaka,
15, 251-252. doi:https://doi.org/10.24198/jf.v15i2.13366
Rumah Sakit Islam Sultan Agung. (2020, Februari 26). Perawatan Pasien Meninggal di Ruangan.
Prosedur Tetap Perawatan Pasien Meninggal di Ruangan, hal. 1-2.
Sovia, E., & Yuslianti, E. R. (2019). Farmakologi Kedokteran Gigi Praktis. Yogyakarta: Deepublish.
Wulandari, N. K. (2018). gambaran Asuhan Keperawatan Pada Pasien Pasca Stroke Non Hemoragit
dengan Gangguan Mobilitas Fisik (Di Wilayah Kerja UPT Kesmas Sukawati I). Denpasar:
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan.
Zaidal, Mursalat, T., Fatimah, Razeva, S., Nita, F., Anriani, & Azhari. (2022). Panduan Asuhan
Keperawatan (PAK). Aceh Timur: Rumah Sakit Umum Derah dr. Zubir Mahmud.
Afsheena, F. (2023, April 19). About Us: Hotelier. Diambil kembali dari Hotelier:
https://hotelier.id/making-bed/
analu, N. V. (2022). Keperawatan Perioperatif dan Medikal Bedah. Bandung: Media Sains Indonesia.
Noviati, N., & Nurilawati, V. (2017). Bahan Ajar Keperawatan Gigi Farmakologi. Jakarta Selatan: Pusat
Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Nurjanah, S. (2016). keefktifan Kombinasi Terapi Panas dan Dingin Terhadap Cedera Otot Hamstring.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Nurlitasari, N. (2021). Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan
Mobilisasi Fisik di Ruang Al Fajr RSUI Kustati Surakarta. Surakarta: Universitas Sahid Surakarta.