KELOMPOK 4
DOSEN PEMBIMBING
drg. Hilda Ayu
Kelompok 4
Larasati Aprilla H
Faulina Windiyana
Nisa Fachriza M
-
Noor Mutiari A
(Setiawan R, 2013)
2. Definisi Resin Akrilik
Polimer vinir termoplastik yg dibuat oleh polimerisasi vinil radikal bebas dari
monomer metil metakrilat sebagai bahan pd kontruksi gigi tiruan sebagian/
penuh menggantikan vulkanit.
Berdasarkan setting reaksinya terbagi menjadi
a. Resin akrilik light curing
b. Resin akrilik auto curing
c. Resin akrilik heat curing
(Budiharjo, 2014)
Sifat fisik:
Sifat fisis merupakan sifat suatu bahan yang diukur tanpa diberikan tekanan atau gaya
dan tidak mengubah sifat kimia dari bahan tersebut. Sifat yang perlu diperhatikan
tersebut adalah polimerisasi, porositas, penyerapan air, kelarutan, tekanan selama
proses, dan retakan ataupun goresan.
Sifat Mekanik:
Sifat mekanis merupakan sifat suatu bahan yang memiliki kekuatan untuk dapat
menahan tekanan yang diberikan sehingga bahan tidak mengalami perubahan bentuk
atau deformasi. Sifat mekanis gigitiruan terdiri atas kekuatan tarik, kekuatan fatique,
kekuatan impak dan kekuatan transversal.
(Setiawan R, 2013)
Sifat Biologis:
Sifat biologis adalah syarat utama dari material yang akan digunakan sebagai bahan basis gigi
tiruan ataupun sebagai bahan yang akan dipakai dalam bidang kedokteran gigi. Bahan tersebut
tidak boleh mengandung toksik, tidak mengiritasi jaringan rongga mulut, dan tidak bersifat
karsinogenik. Resin akrilik polimerisasi panas dipilih karena biokompatibel terhadap jaringan
mulut.
Sifat Kemis:
Sifat kemis adalah faktor penting dalam menentukan daya tahan dari bahan yang akan dipakai
sebagai bahan kedokteran gigi. Bahan tersebut seharusnya adalah bahan yang tidak larut dalam
cairan rongga mulut, tidak mudah erosi, dan tidak mudah terjadi korosi.
(Sharma, 2014)
(Annusavice, 2013)
Reparasi basis gigi tiruan adalah perbaikan yang dilakukan pada gigi tiruan
yang terjadi fraktur.
Proses menggabungkan kembali bagian-bagian gigi tiruan yang patah,
biasanya menggunakan resin basis gigi tiruan polimetilmetakrilat dengan
polimerisasi dingin dan umumnya dilakukan pada laboratorium gigi.
5. DEFINISI REPARASI
(Carr AB, 2011)
(Ireland R, 2015)
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai bahan preparasi, perlu diketahui
definisi dari kekuatan impak dan kekuatan transversal.
Kekuatan impak adalah kemampuan dari suatu bahan untuk menerima beban
benturan sampai bahan tersebut patah. Contoh dari kekuatan impak yaitu
tekanan tiba-tiba saat gigi tiruan terjatuh dan terbentur permukaan yang keras.
Kekuatan transversal adalah kemampuan dari suatu bahan di dalam menerima
beban yang ditambah secara beraturan sampai bahan tersebut patah. Kekuatan
transversal terjadi terus menerus di dalam rongga mulut saat pengunyahan
sehingga menyebbakan fraktur basis gigi tiruan.
6. BAHAN-BAHAN REPARASI
(Dahar E, 2017)
Logam
Bahan logam yang dapat ditambahkan ke dalam resin akrilik adalah logam
yang berbentuk kawat, plat dan anyaman. Namun bahan ini jarang digunakan
karena mengurangi estetik gigi tiruan.
Serat
Serat kaca, serat polietilen, serat aramid dan serat karbon.
(Dahar E, 2017)
Kimia
Cross-lingking-agent, rubber particles, filler kimia.
ZrO2 (Zirkonium Oksida) adalah filler kimia berupa nanoteknologi.
Kelebihannya yaitu kekuatan dan kekerasannya tinggi, biokompatibilitas, tahan
terhadap abrasi, tidak bersifat toksik, tidak menghantarkan listrik, konduktifitas
termal yang rendah dan kekuatan termal lebih baik daripada aluminia, serta tahan
terhadap korosi.
(Dahar E, 2017)
Resin akrilik swapolimerisasi
Sering disebut juga resin cold-curing, self- curing, atau swapolimerisasi.
Proses polimerisasi resin ini menggunakan aktivator kimia sehingga tidak
memerlukan energi termal dan dapat dilakukan pada temperatur ruangan.
Komposisinya sama dengan resin akrilik polimerisasi panas kecuali pada
komponen cairannya mengandung bahan aktivator seperti dimetil-paratoluidin.
(Annusavice,
2013)
(Faunhofer, 2013)
Resin akrilik polimerisasi sinar
Resin yang diaktivasi menggunakan sinar yang terlihat oleh mata. Bahan
ini digambarkan sebagai suatu komposit yang memiliki matriks uretan
dimetakrilat, silika ukuran mikro, dan monomer resin akrilik berberat molekul
tinggi. Butir-butir resin akrilik dimasukkan sebagai bahan pengisi organik. Sinar
yang terlihat oleh mata adalah aktivator, sementara hydroquinone bertindak
sebagai inhibitor polimerisasi.
(Annusavice,
2013)
(Faunhofer, 2013)
Resin akrilik polimerisasi dingin
Merupakan bahan yang secara umum digunakan, namun kelemahannya
mudah mengalami retak kembali setelah direparasi, jumlah monomer sisa masih
banyak dan kekuatan transversalnya rendah.
Resin akrilik polimerisasi panas
Proses curingnya dapat dengan perendaman pada air panas 50 oC selama 60
menit untuk meminimalisir dari jumlah monomer sisa, dan kekuatan
transversalnya lebih tinggi dibandingkan polimerisasi dingin.
(Budiharjo A, 2014)
Modifikasi bahan plat gigi tiruan dengan penambahan fiber
Kelebihannya dapat meningkatkan sifat fisik dan mekanik, meningkatkan
kekuatan plat resin akrilik, bentuk fiber mudah digunakan, mudah dalam
pengaturannya, dan estetiknya baik.
Bahan fiber dapat polyethylene fiber dan glass fiber. Namun, glass fiber
lebih memiliki kekuatan dan kelenturan 2x dibandingkan polyethylene fiber.
(Aditama P, 2015)
Hal yang perlu diperhatikan untuk memilih bahan fiber:
Rasio fiber/matriks
Penentuan sifat fisik
Jumlah/volume fiber
(Aditama P, 2015)
Kelebihan:
Dapat dicekatkan kembali dengan mudah.
Warnanya yang sesuai dengan basisi gig tiruan yang lama sehingga memenuhi fungsi estetik.
Teknik reparasi mudah dan relatif murah.
Kekurangan:
Kekuatan trasnversalnya cenderung lebih kecil dibandingkan basis gigi tiruan sebelum
terjadinya fraktur.
Dimensi menjadi tidak stabil.
(Mahajan H, 2014)