Oleh :
Menyetujui,
ii
ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, maka laporan ini
dapat disusun dalam rangka memenuhi kewajiban kami untuk diajukan sebagai
salah satu syarat dalam penyelesaian kepaniteraan klinik bagian Dental Public
Health (DPH).
Semoga Allah SWT membalas dan melimpahkan rahmat-Nya atas segala aural
Akhir kata semoga laporan yang masih jauh dari sempurna ini dapat
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK....................................................................................................... iii
BAB IV KESIMPULAN............................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
v
BAB I
PENDAHULUAN
mempengaruhi jaringan gusi dan struktur lain yang mendukung gigi. Jika tidak
diobati dapat menyebabkan kehilangan gigi, dan juga dapat mengganggu sistem
lain dari tubuh. Beberapa penelitian terkait penyakit gusi dengan penyakit
arthritis. Pada lansia sering sekali dijumpai kondisi seperti yang terdapat pada
kasus, hal ini disebabkan karena pada lansia terjadi perubahan dan penurunan
fungsi khusunya pada rongga mulut pada usia lanjut akan mengalami beberapa
perubahan.
lanjut usia, tetapi kerusakan yang berat hanya ditemukan pada sedkit tempat dan
hanya mengenai sebagian kecil subyek penelitian. Belum jelas apakah perubahan
pada jaringan periodontal ini disebabkan oleh efek kumulatif dari penyakit
bertambahnya usia.
Viskositas aliran saliva pada lansia mengalami perubahan. Saliva lebih kental
di dalam mulut menjadi berkurang sehingga pada lansia sering terjadi hal-hal yang
masalah pada rongga mulutnya. Hal ini akan diperparah apabila lansia ini
dan sering dijumpai terjadinya mulut kering. Hal ini biasanya dialami oleh lansia
TINJAUAN PUSTAKA
Tipe I : Anafilaktif, sebagai suatu reaksi antigen dengan antibodi pada sel
mast. Hasil reaksi tersebut melepaskan substansi dari sel mast yang
Tipe II : Sitotoksik, termasuk reaksi antibodi dan antigen yang secara
dari penyakit periodontal.
2.2 Gingivitis
karang gigi, penyakit periodontal ini ringan, biasanya gigi bewarna merah dan
mudah berdarah. Gejala yang timbul biasanya terjadi perdarahan saat sikat
gigi, gusi mudah berdarah bila tersentuh sikat gigi, atau tusuk gigi bahkan dengan
perlu diperhatikan, sehingga perlunya pemeliharaan gigi secara baik dan benar
salah satunya yaitu dengan menggosok gigi sehari 3 kali, minimal 2 kali sehari,
setelah makan pagi dan sebelum tidur malam. Dianjurkan tidak terlalu banyak
sehingga memudahkan berbagai jenis makanan menempel atau melekat erat pada
permukaannya yang lambat laun akan menjadi plak yang lama kelamaan akan
mengeras sehingga timbul pula yang dinamakan karang gigi. Plak ini akan
1. Warna gingiva, terjadi perubahan dari warna pink (merah muda) ke warna
merah, merah tua, merah kebiruan pada gingval tepit an meluas sampai
gingival cekat.
jeruk).
5. Ukuran
6. Tendensi perdarahan, dapat diliat pada saat gigi, bila berdarah maka
1. Penyebab lokal :
Kebiasaan makan sebelah, sebab adanya gigi yang caries sehingga gigi
sempurna
2. Penyebab umum:
Avitaminosis vitamin c
Defisiensi vitamin a, b, c
Penyakit sifilis
Rheumatik
Nefritis
Anemia
o Diabetes mellitus
o Alkoholisme
Gingivitis akut
Gingivitis kronis
2. Gingivitis berdasarkan tipenya
Gingivitis Hipertrofikans
Gingivitis Indolent
Tepi gingiva merah lembek dan bengkak, peka terhadap palpasi atau
2.2.4 Terapi
Asiringentia (obat pengisut gingiva) : air daun sirih yang dimasak tertutup
Massage gingiva
Gingivectomi / gingivoplasti
Konsul ke internis
2.3 Periodontitis
gingiva, ligamen periodontal, sementum, dan tulang alveolar karena suatu proses
inflamasi. Inflamasi berasal dari gingiva (gingivitis) yang tidak dirawat, dan bila
serta jaringan penyangga gigi, akibatnya gigi menjadi goyang dan akhirnya harus
keparahan penyakit periodontal. Menyikat gigi saja seringkali tidak cukup untuk
membersihkan kumpulan plak yang terakumulasi di leher gigi dan di bawah gusi
Gejala penyakit ini biasanya tidak dirasakan sampai penyakit sudah lanjut,
gejala tersebut berupa bau mulut yang tidak hilang, gusi merah dan membengkak,
gusi yang sakit dan berdarah, rasa sakit pada saat mengunyah, gigi goyang dan
gigi sensitif. Bila kita tidak memperhatikan kebersihan atau kesehatan gigi dan
(1) Dengan banyaknya karang gigi, napas menjadi tidak segar atau bau mulut
(2) Bila karang gigi dibiarkan terlalu lama akan mengakibatkan jaringan
(3) Muncul pula karies gigi atau lubang gigi. Sebesar apa pun lubang gigi
lama karena sisa makanan akan menumpuk apalagi sampai berdenyut atau
2.3.1 Definisi :
bervariasi tergantung dari lamanya waktu terjadinya penyakit dan respons dari
jaringan itu sendiri. Warna gingiva bervariasi dari merah sampai merah kebiruan.
pada gingiva tepi membulat dan pada interdental gingiva mendatar. Ukurannya
kalkulus diikuti dengan adanya eksudat purulen dan terdapat poket periodontal
migrasi apikal dari apitelium junction dan rusaknya ligamen periodontal serta
tulang alveolar.
Ada dua tipe poket periodontal yang didasarkan pada hubungan antara
hyaluronidase dan tekanan yang berlebihan pada bagian oklusal. Resorpsi tulang
pada penyakit periodontal bukan merupakan proses nekrosis, tetapi merupakan
plak supra dan sub gingiva. Faktor predisposing atau faktor etiologi sekunder dari
dari plak, kalkulus yang terdapat pada gingiva tepi dan yang over kontur, impaksi
kerusakan tulang (contohnya: pada pemakaian alat ortodonsi dengan tekanan yang
berlebihan).
beberapa faktor etiologi yang mungkin terjadi tanpa melakukan tindakan bedah
periodontal atau melakukan perawatan restoratif dan prostetik. Berikut ini adalah
2. Scaling dan root planing
7. Perawatan ortodontik
anatomikal seperti poket periodontal, kehilangan gigi dan disharmoni oklusi yang
berkembang sebagai suatu hasil dari penyakit sebelumnya dan menjadi faktor
predisposisi atau rekurensi dari penyakit periodontal. Berikut ini adalah bebertapa
2. Penyesuaian oklusi
3. Pembuatan restorasi tetap dan alat prostetik yang ideal untuk gigi yang
hilang
1. Menyikat gigi setiap habis makan dengan pasta gigi yang mengandung
fluoride
gunanya untuk mengangkat sisa makanan yang terdapat di leher gigi dan
di bawah gusi
3. Saat ini sudah banyak di produksi "dental water jet" yang terbukti lebih
dan cleaning
proses inflamasi, maka pada kebanyakan pasien tetapi tidak semua pasien
inflamasi secara bertahap akan memasuki jaringan periodontal yang lebih dalam.
PEMBAHASAN
kedalaman poket.
secara lengkap. Page dan Schoeder, dua orang ahli patologis yang terkemuka,
Dengan adanya lesi yang telah terbentuk manifestasi inflamasi akut akan
immunopatologis.
BAB IV
KESIMPULAN
poket.
dengan sendirinya mengekalkan faktor etiologi prinsipal, yaitu plak, yang pada
saat ini terbentuk di dalam lingkungan poket yang lehih anaerob, yang mendorong
dibuang sendiri oleh pasien. Bila urutan kejadian ini bertahan dalam waktu yang
lama, infeksi kronis bisa menyebabkan kerusakan periodontium yang parah dan
periode aktif resorpsi tulang dikuti dengan waktu tidak aktif dimana ada poket
subgingiva dan lebih konduktif untuk pembuangan plak efektif oleh pasien
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Evy Indriani V., drg, Sp.BM. 2006. Mengenal Tanda-tanda Sepsis Akibat Infeksi
Odontogenik. Bedah Mulut dan Maxillofacial (Informasi dan diskusi
mengenai penyakit serta kelainan di dalam Mulut dan Rahang,
perawatan serta rekonstruksinya)
Evy Indriani V., drg, Sp.BM. 2006. Penyakit Periodontal. Bedah Mulut dan
Maxillofacial (Informasi dan diskusi mengenai penyakit serta kelainan
di dalam Mulut dan Rahang, perawatan serta rekonstruksinya)