Disusun oleh:
Syerly Ayuningtyas
21904101018
Dosen Pembimbing:
drg. Metaria Susan H.,Sp.Perio
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan pada Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahNya kami
dapat menyelesaikan referat ini yang berjudul “Hubungan Penyakit Periodontal dan Kehamilan”.
Referat ini kami susun dengan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami
sampaikan banyak terima kasih kepada drg. Metaria Susan H.,Sp.Perio selaku dosen pembimbing
klinik Ilmu Kesehatan Gigi dan Mulut dan teman-teman yang telah berkontribusi secara
maksimal dalam penyusunan referat ini.
Kami menyadari bahwa referat ini tidak sempurna dan memiliki kekurangan, maka dengan
rendah hati penyusun mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
kesempurnaan referat ini. Harapan kami, semoga referat ini dapat memberikan tambahan ilmu
khusunya bagi penulis dan umumnya bagi semua pihak.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................2
1.3 Tujuan...........................................................................................................................2
1.4 Manfaat.........................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Penyakit Periodontal.......................................................................................3
2.2 Etiologi Penyakit Periodontal.......................................................................................3
2.3 Klasifikasi Penyakit Periodontal..................................................................................4
2.4 Mekanisme Terjadinya Penyakit Periodontal...............................................................6
2.5 Perubahan dalam Mulut Selama Kehamilan................................................................8
2.6 Mekanisme Kerusakan Jaringan Periodontal pada Masa Kehamilan..........................10
2.7 Pengaruh Penyakit Periodontal pada Masa Kehamilan................................................10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................14
3.2 Saran.............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................15
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Stage of Gingivitis..............................................................................................5
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Generalized Marginal and Papillary Gingivitis.............................................5
Gambar 2.2 Gambaran klinis penyakit periodontal dan perkembangan dari
tahap-tahap penyakit periodontal........................................................................6
Gambar 2.3 Gambaran klinis periodontitis (Adult periodontitis/AP)................................6
Gambar 2.4 Skema perubahan hormonal mempengaruhi jaringan periodontal.................9
Gambar 2.5 Skema pengaruh penyakit periodontal terhadap kehamilan...........................13
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penyakit periodontal?
2. Apa saja etiologi dari penyakit periodontal?
3. Apa klasifikasi penyakit periodontal?
4. Bagaimana mekanisme terjadinya penyakit periodontal?
5. Bagaimana perubahan dalam mulut selama kehamilan?
6. Bagaimana mekanisme kerusakan jaringan periodontal pada masa kehamilan?
7. Bagaimana pengaruh penyakit periodontal pada masa kehamilan?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi penyakit periodontal
2. Mengetahui etiologi dari penyakit periodontal
3. Mengetahui klasifikasi penyakit periodontal
4. Mengatahui mekanisme terjadinya penyakit periodontal
5. Mengetauhui perubahan dalam mulut selama kehamilan
6. Mengetahui mekanisme kerusakan jaringan periodontal pada masa kehamilan
7. Mengetahui pengaruh penyakit periodontal pada masa kehamilan
1.4 Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Penulisan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis dan pembaca tentang
hubungan kehamilan dengan penyakit periodontal.
2. Manfaat Praktis
Penulisan ini dapat menjadi bahan rujukan bagi dokter klinisi dalam menangani pasien
dengan penyakit periodontal selama masa kehamilan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Tabel 2.1 Stage of Gingivitis
5
a. Early periodontitis. Mulai terlepasnya gingiva dari permukaan gigi Perdarahan,
pembengkakan dan inflamasi mulai terlihat Napas berbau, rasa tidak enak dalam
mulut Hilangnya sedikit perlekatan tulang Terbentuk poket sedalam 3-4 mm antara
gigi dan gingiva pada satu daerah atau lebih.
b. Moderate periodontitis. Abses pada gingiva mulai terbentuk Gigi terlihat lebih
panjang akibat gingiva yang mulai mengalami resesi Gigi depan mulai bergeser dan
terbentuk diastema Napas berbau, rasa tidak enak dalam mulut Poket antara gigi dan
gingiva kira-kira sedalam 4-6 mm.
c. Advanced periodontitis. Gigi goyang bahkan tanggal Napas berbau, rasa tidak enak
dalam mulut yang menetap Akar gigi terbuka dan sensitif terhadap panas dan dingin
Poket antara gigi dan gingiva telah mencapai kedalaman 6 mm.
Gambar 2.2 Gambaran klinis penyakit periodontal dan perkembangan dari tahap-
tahap penyakit periodontal
6
3) Memproduksi substansi yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan baik secara langsung
maupun tidak langsung.10
Beberapa patogen periodontal diperkirakan mempunyai mekanisme poten untuk
menyerang atau merusak pertahanan hospes termasuk : kerusakan langsung dari PMN dan
makrofag. Mekanisme poten tersebut berupa leukotoksin yang diproduksi oleh beberapa
strain Actinobacillus actinomycetencomitans yang dapat merusak PMN dan makrofag;
Mengurangi kemotaksis PMN. Sejumlah spesies bakteri dari genus Bacteroides dan
Capnocytophaga serta Actinobacillus actinomycetemcomitans dapat mengurangi kemotaksis
PMN dan mengurangi fagositosis serta penghancuran intrasel; Degradasi imunoglobulin.
Spesies Bacteroides dan Capnocytophaga yang mempunyai pigmentasi hitam dapat
memproduksi protease yang dapat mendegradasi IgA dan IgG; Degradasi fibrin. Beberapa
spesies Bacteroides berpigmen hitam mempunyai aktivitas fibrinolitik yang dapat mengurangi
terjebaknya bakteri oleh fibrin untuk fagositosis permukaan; Selain menyerang mekanisme
pertahanan tubuh non-spesifik, sejumlah bakteri patogen gram-negatif dan Spirochaeta yang
terdapat pada subgingiva juga menyerang mekanisme pertahanan tubuh yang spesifik, seperti
limfosit bakteri menyerang dengan jalan merubah fungsi limfosit dan memproduksi
imunosupresi.10
Merusak daerah krevikular adalah cara bakteri selanjutnya untuk menginfeksi hospes.
Hal ini dapat dilakukan oleh beberapa bakteri pada flora subgingiva baik secara langsung
maupun tidak langsung. Faktor-faktor langsung yang toksik bagi epitelium disekresi oleh
Bacteroides gingivalis, B.intermedius, spesies Capnocytophaga dan Actinobacillus
actinomycetencomitans. Keadaan yang ditimbulkan akibat toksik ini akan meningkatkan
permeabilitas krevikular epitelium terhadap produk bakteri dan kemungkinan juga terhadap
bakteri itu sendiri.10
Kerusakan jaringan oleh bakteri dapat dilakukan dengan cara menghasilkan enzim
yang dapat merusak jaringan periodontal. Enzim proteolitik yang dihasilkan oleh bakteri yang
berhubungan dengan penyakit periodontal antara lain adalah kolagenase yang dihasilkan oleh
spesies Bacteroides, Actinobacillus actinomycetencomitans dan spirochaeta. Enzim elastase
dihasilkan oleh Spirochaeta, tripsin oleh Bacteroides gingivalis, aminopeptida oleh
Bacteroides dan spesies Capnocytophaga.10
Ada berbagai metabolit bakteri dan produk toksik yang dapat merusak jaringan dan
merangsang terjadinya inflamasi. Mereka termasuk ammonia, amin toksin, indole, asam
7
organik, hidrogen sulfida, metimerkaptan, dan dimetil disulfida. Salah satunya adalah
lipopolisakarida endotoksin (LPS) yang dikandung dinding sel bakteri gram-negatif dan
dikeluarkan ketika bakteri mati. Ekstrak dari bakteri gram-negatif yang diisolasi dari poket
periodontal dapat menyebabkan aktivasi sel B-poliklonal, yang ikut berperan pada patologi
periodontal dengan cara merangsang limfosit untuk membentuk antibodi yang tidak
berhubungan dengan agen pengaktif. 10
Pada semua tahap periodontitis bakteri dapat ditemukan pada permukaan akar dan
terdapat bebas di dalam poket. Dari daerah ini bakteri akan masuk ke jaringan melalui
epitelium poket yang mengalami ulserasi. Spesies Actinomyces dapat sedikit berpenetrasi ke
sementum dan produk-produk bakteri seperti LPS dapat mengkontaminasi sementum.
Meskipun demikian, derajat penetrasi dari produk-produk ini ke dalam sementum umumnya
superfisial. Banyak bakteri gram-negatif yang mempunyai kemampuan untuk melekat pada
bakteri gram-positif dan sel apitel. Kemampuan ini merupakan faktor penting pada
pembentukan kolonisasi subgingiva dan juga memungkinkan bakteri berkoloni pada sel
permukaan epitelium poket
8
limfosit T dan mempengaruhi peningkatan P.intermedia (Gambar 2.4). Gingivitis kehamilan
merupakan manifestasi oral yang paling sering terjadi selama masa kehamilan. Gingivitis
kehamilan mempunyai gambaran klinis berupa marginal gingiva dan papila interdental yang
berwarna merah terang sampai merah kebiruan, permukaannya licin dan mengkilap,
berkurangnya kekenyalan dan mudah berdarah. Perubahan yang jelas terlihat pada bulan
kedua kehamilan, dan mencapai puncaknya pada bulan kedelapan, serta akan berkurang
setelah melahirkan.
9
yang kadang memiliki flek putih di permukaannya, biasanya bertangkai dan dapat mencapai
diameter 2 cm, serta tidak menimbulkan rasa sakit sehingga tidak menimbulkan keluhan
berarti selain karena ukurannya.11,14 Meskipun dapat timbul pada setiap lokasi di gingiva,
epulis gravidarum kebanyakan timbul di papila interdental, dan umumnya lebih sering di
daerah labial pada rahang atas. Gigi yang berdekatan dengan epulis dapat bergeser dan
menjadi lebih mudah goyang, meskipun kerusakan tulang jarang terjadi di sekitar gigi yang
berdekatan dengan epulis.11,15
10
Walaupun faktor-faktor lain dapat mempengaruhi kesehatan jaringan periodontal,
penyebab utama penyakit periodontal tetaplah mikroorganisme yang berkoloni di permukaan
gigi, yaitu plak bakteri dan produk-produk yang dihasilkannya. Beberapa faktor lokal yang
bersama-sama dengan plak bakteri dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan periodontal.
Selain itu, kelainan sistemik pun dapat mempengaruhi kesehatan jaringan periodontal. Salah
satu faktor sistemik yang dapat mempengaruhi kesehatan jaringan periodontal adalah
kehamilan.3
Bakteri-bakteri seperti Actinobacillus actinomycetemcomitans, Phorpyromonas
gingivalis, Tannerella forsythensis, dan Treponema denticola merupakan kelompok bakteri
yang sering ditemukan dengan jumlah yang tinggi pada periodontitis. Sedangkan kelompok
bakteri dari genus Actinimyces lebih sering ditemukan pada kondisi periodontal yang sehat.
Fusobacterium nucleatum adalah bakteri yang dihubungkan dengan kelahiran yang prematur.
Kenyataannya, Fusobacterium nucleatum lebih erat kaitannya dengan penyakit periodontal
dibandingkan dengan infeksi genital, maka dapat diasumsikan bahwa kondisi kelahiran yang
merugikan seperti kelahiran prematur lebih disebabkan oleh karena proses inflamasi yang
melalui plasenta yang berasal dari rongga mulut.2,12,13,16
Menurut penelitian yang dilakukan di University of North Carolina, ibu hamil dengan
tingkat keparahan periodontitis sedang sampai berat memiliki risiko untuk melahirkan
sebelum waktunya 7 kali lebih tinggi dibanding ibu hamil dengan keadaan jaringan
periodontal yang sehat. Pada penelitian yang dilakukan terhadap 850 ibu hamil sebelum dan
sesudah melahirkan, disimpulkan bahwa penyakit periodontal berperan terhadap terjadinya
kelahiran prematur.17,18
Ada empat bakteri yang berhubungan langsung antara pematangan plak dan
periodontitis, yaitu Bakteriodes forshythus, Porphyromonas gingivalis, Actinobacillus
actinomycetemcomitans, Treponema denticola, yang ditemukan lebih banyak jumlahnya pada
wanita yang melahirkan bayi premature dibandingkan dengan wanita yang melahirkan tepat
waktu. Bakteri-bakteri tersebut mampu menghasilkan lipopolisakarida, protein, sitokin, dan
memicu peradangan melalui peredaran darah. Bakteri patogen periodontal merangsang
produksi prostaglandin dan komponen peradangan yang dapat menyebabkan dilatasi serviks
dan kontraksi uterus. Proses perpindahan bakteri yang dapat memicu terjadinya kelahiran
prematur dapat dimulai dari adanya bakterimia. Bakterimia seringkali terjadi pada orang
dengan kondisi periodontal yang tidak sehat, yaitu adanya perdarahan pada gingiva baik
11
secara spontan maupun pada saat menyikat gigi. Perdarahan pada gingiva dapat memicu
terjadinya bakterimia dan selanjutnya peradangan akan melalui sistem peredaran darah masuk
melalui plasenta.9,12,16,
Bakteri dapat menyebabkan infeksi, dan lipopolisakarida yang dihasilkan oleh bakteri
akan menyebar ke dalam rongga rahim. Bakteri dan produknya akan berinteraksi pada
membran, memicu produksi prostaglandin atau secara langsung menyebabkan kontraksi otot
rahim dan dilatasi serviks sehingga bakteri yang masuk lebih banyak dan terus berlanjut
proses kerusakannya. Peradangan pada jaringan periodontal dapat mempengaruhi kehamilan
melalui bakteri Gram negatif anaerob dan produknya seperti lipopolisakarida yang dapat
merangsang pelepasan modulator imun seperti PGE2 dan TNFα yang dibutuhkan pada waktu
kelahiran normal. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya kelahiran sebelum waktunya karena
sistem dalam tubuh mengira sudah waktu melahirkan oleh karena adanya pelepasan PGE2
dan TNFα. Selain itu, bakteri Gram negatif juga dapat mengakibatkan gangguan pengaturan
sitokin dan hormon yang mengatur kehamilan. Padahal dalam keadaan normal, hormone saat
kehamilan dan aktivitas sitokin memegang peranan penting dalam pematangan leher rahim,
pengaturan kontraksi rahim, dan pengiriman nutrisi ke janin. Akibatnya, hal tersebut bisa
memicu robeknya membran plasenta sebelum waktunya sehingga berakibat pada kelahiran
premature (Gambar 2.5).12,16,
Berbagai penelitian yang dilakukan menemukan bahwa infeksi jaringan periodontal
berperan sebagai faktor risiko kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah. Dalam hal ini
perpindahan produk bakteri yaitu lipopolisakarida dan sitokin lebih berpengaruh daripada
perpindahan bakteri itu sendiri. Penelitian Case-Control yang dilakukan Ardakani dkk (2013)
juga menyimpulkan bahwa penyakit periodontal pada ibu hamil merupakan faktor risiko
terhadap bayi dengan berat lahir rendah. Namun, menurut systematic review yang dilakukan
Vett ore dkk, walaupun banyak penelitian yang menemukan hubungan yang positif antara
penyakit periodontal dengan adverse events pada ibu hamil seperti kelahiran prematur
ataupun BBLR, hampir semua penelitian tidak memperhitungkan adanya faktor lain yang
mempengaruhi kondisi kehamilan itu sendiri, seperti stres, kondisi sistemik, dan trauma
semasa kehamilan, sehingga mungkin saja adanya faktor lain diluar kondisi mulut yang buruk
dari ibu hamil yang mempengaruhi. Penelitian yang dilakukan Bassani dkk serta Farrel dkk
dengan mengontrol faktor risiko lainnya seperti kondisi sistemik ibu hamil menemukan tidak
ada hubungan yang kuat antara penyakit periodontal dengan kondisi kehamilan. 8,9,12,14
12
Gambar 2.5 Skema pengaruh penyakit periodontal terhadap kehamilan
BAB III
PENUTUP
13
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kehamilan
dengan penyakit periodontal. Hubungan antara kehamilan dan penyakit periodontal
merupakan hubungan dua arah dimana masing-masing saling mempengaruhi. Faktor utama
yang mempengaruhi adalah plak bakteri yang didukung oleh perubahan hormonal pada masa
kehamilan.
3.2 Saran
1. Bagi Penulis
Mampu mengetahui hubungan penyakit periodontal dan kehamilan.
2. Bagi Akademisi
Dokter diharapkan mampu memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat mengenai
hubungan penyakit periodontal dan kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
14
1. Albandar JM, Rams TE. Global epidemiology of periodontal diseases: An overview.
Periodontol 2000 2002;29:7-10.
2. Offenbacher S, Lieff S, Boggess KA, Murtha AP, Madianos PN, Champagne CM, et al.
Maternal periodontitis and prematurity. Part I: Obstetric outcome of prematurity and
growth restriction. Ann Periodontol 2001;6:164-74.
3. Chopra R, Patil SR, Mathur S. Comparison of cardiovascular disease risk in two main
forms of periodontitis. Dent Res J (Isfahan) 2012;9:74-9.
4. Garcia RI, Henshaw MM, Krall EA. Relationship between periodontal disease and
systemic health. Periodontol 2000 2001;25:21-36.
5. Champagne CM, Madianos PN, Lieff S, Murtha AP, Beck JD, Offenbacher S. Periodontal
medicine: Emerging concepts in pregnancy outcomes. J IntAcadPeriodontol 2000;2:9-13.
6. Paquette DW. The periodontal infection-systemic disease link: A review of the truth or
myth. J Int Acad Periodontol 2002;4:101-9.
7. Shennan AH. Recent developments in obstetrics. BMJ 2003;327:604-18.
8. Davis Scott. Sign and symptomps of periodontal disease. 2006. NW Medical Guide and
KREM. Available from: http://ww2.krem.com/Global/story.asp?S=3707242. Accesed
November 28, 2010
9. Mealey BL, Perry RK. Periodontal medicine : Impact of periodontal infection on systemic
health. In: Carranza's clinical periodontology 10th ed. Philadelphia: W.B Saunder
Company. 2006: 312-29
10. Manson J.D., Eley B.M., Periodontics, Fifth Edition, Edinburgh London New York etc:
Wright. An imprint of Elsevier Ltd . 2004 : 55 – 81
11. Pirie M, Cooke I, Linden G, Irwin C. Review dental manifestation of dental pregnancy. J
Royal College of Obstetricians And Gynaecologist 2007; (9): 21-6.
12. Effendy A, Rahardjo A. Dental health during pregnancy. Proceedings of the 15th Scientifi
c Meeting & Refreshner Course in Dentistry, 14-17 Oktober 2009. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Indonesia; 2009. p. 27-31.
13. Rintoko B. Kebersihan gigi dan mulut mempengaruhi adanya gingivitis pada ibu hamil.
Dalam: Aritonang I, Manurung NL, Nurasniwati S. Hubungan umur kehamilan ibu
dengan keadaan gingivitis di Desa Patumbak I dan II Kecamatan Patumbak Kabupaten
Deli Serdang Tahun 2012. 2012. Diambil dari htt p://uda. ac.id/jurnal/fi les/JURNAL
%20dosen%20luar%20-fi k2. pdf. Diakses tanggal 22 Oktober 2014.
15
14. Carranza FA. Glickman’s clinical periodontology. 11th ed. Philadelpia: WB Saunders;
2012. p. 144-148. Off enbacher S, Lief S, Bogges K. Maternal periodontics and maturity
part I: obstetric outcome of premature and growth restriction. Dalam: Huck O,
Tenenbaum H, Davideau J-L. Relationship between periodontal disease and preterm birth:
Recent epidemiological
15. Ovadia R, Zirdok R, Diaz-Romero RM. Relationship between pregnancy and periodontal
disease. Facta Universitatis Series Medicine and Biology 2007; 14(1): 10-14. Diambil dari
http://facta.junis.ni.ac.rs/mab/mab200701/mab200701-03.pdf. Diakses tanggal 22
Oktober 2014.
16. Contreras A, Herrera JA, Soto JE, Arce RM, Jaramillo A, Botero JE. Periodontitis is
associated with preeclampsia in pregnant women. J Periodontol 2006;77(2):182-188
17. Shub A, Wong C, Jennings B, Swain JR, Newnham JP. Maternal periodontal disease and
perinatal mortality. Australian & New Zealand Journal of Obstetrics & Gynaecology
2009;49(2):130-136
18. Off enbacher, et al. Periodontitis: a potential risk factor for spontaneous preterm birth.
Dalam: Ovadia R, Zirdok R, Diaz-Romero RM. Relationship between pregnancy and
periodontal disease. Facta Universitatis Series Medicine and Biology 2007; 14(1):10-14.
Diambil dari htt p://facta. junis.ni.ac.rs/mab/mab200701/mab200701-03.pdf. Diakses
tanggal 22 Oktober 2014.
16