Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH POSTER DPH

PENGARUH KECEMASAN, STRESS DAN DEPRESI


TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Disusun Oleh:

IKA MARANITA 05-10070110052


RANI NOVISA 06-10070110001

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
2013
BAGIAN DENTAL PUBLIC HEALTH

RSGM BAITURRAHMAH

PADANG

HALAMAN PERSETUJUAN

Telah disetujui makalah poster yang berjudul “PENGARUH


KECEMASAN, STRESS DAN DEPRESI TERHADAP KESEHATAN GIGI
DAN MULUT” untuk melengkapi persyaratan kepanitraan klinik pada bagian
Dental Public Health.

Padang, September 2013

Disetujui Oleh

Dosen Pembimbing

( drg. Masra Roesnoer. M. Kes)

ii
ABSTRAK

Apabila kita dalam emosi yang negative seperti rasa sedih, benci, putus
asa, kecemasan dan kurang bersyukur dengan nikmat yang ada, maka system
kekebalan kita menjadi lemah. kecemasan, stress, dan depresi yang berhubungan
erat dengan bermacam masalah gigi dan mulut. Salah satunya adalah dry mouth
syndrome dimana mulut kering karena berkurangnya saliva (air liur). Selain itu,
kecemasan, stress, dan depresi juga dapat mengakibatkan penderita mengalami
bruxism yaitu kebiasaan mengerat gigi terutama saat tidur malam yang lama
kelamaan dapat menyebabkan kerusakan gigi, kelainan pada sendi rahang dan
sakit kepala yang tidak jelas ujung pangkalnya. Stress adalah suatu kondisi
ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi diri
seseorang. Depresi merupakan gangguan mental yang sering terjadi di
masyarakat. Penyakit–penyakit yang ditimbulkan jika seseorang mengalami
kecemasan, stress dan depresi antara lain pengaruh terhadap kesehatn gigi yaitu
periodontitis dan kelainan pada sendi rahang. Sedangkan pengaruh kecemasan,
stress dan depresi terhadap kesehatan mulut yaitu halitosis ( bau mulut ), SAR,
Lichen Planus dan keadaan saliva juga berpengaruh.

Kata Kunci : Kecemasan, stress, depresi; kesehatan gigi dan mulut.

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ PENGARUH
KECEMASAN, STRESS, DAN DEPRESI TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN
MULUT” sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Kepanitraan Klinik di Bagian
Dental Public Health.
Perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang tulus ikhlas serta
penghargaan yang sebesar – besarnya kepada Bapak Masra Roes Noer, drg., M.Kes
selaku pembimbing di Bagian Dental Publick Health .
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh sebab itu penulis, juga mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan untuk
penulis yang akan datang. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang berguna bagi semua pihak
yang memerlukan.

Padang, Agustus 2013


Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
ABSTRAK ..................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................... v
BAB I : PENDAHULUAN...................................................................... 1

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA............................................................. 3


2.1 Kecemasan ........................................................................... 3
2.1.1 Pengertian Kecemasan................................................ 3
2.1.2 Penyebab Kecemasan.................................................. 3
2.1.3 Gejala Kecemasan....................................................... 4
2.2 Stress.................................................................................... 4
2.2.1 Pengertian Stress......................................................... 4
2.2.2 Penyebab Stress.......................................................... 5
2.2.3 Gejala Stress................................................................ 5
2.3 Depresi.................................................................................. 5
2.3.1 Pengertian Depresi...................................................... 5
2.3.2 Penyebab Depresi........................................................ 6
2.3.3 Gejala-Gejala Depresi................................................. 7

BAB III : PENGARUH KECEMASAN, STRESS DAN DEPRESI


TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT................ 8
3.1 Pengaruh Terhadap Kesehatan Gigi...................................... 8
3.1.1 Periodontitis................................................................ 8
3.1.2 Kelainan Pada Sendi Rahang...................................... 8
3.2 Pengaruh Terhadap Kesehatan Mulut.................................... 9
3.2.1 Bau Mulut................................................................... 9
3.2.2 SAR (Stomatitis Akut Rekurent)................................ 10
3.2.3 Lichen Planus.............................................................. 11
3.2.4 Keadaan saliva............................................................ 11

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN.................................................. 16


4.1 Kesimpulan............................................................................ 12
4.2 Saran...................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

v
BAB I
PENDAHULUAN

Pada zaman modern ini, banyak manusia yang mengalami kecemasan,


stress, dan depresi. Sayangnya, masih ada orang yang berpikir bahwa kecemasan,
stress, dan depresi bukan benar-benar suatu penyakit.
Kecemasan, stress, dan depresi yang dibiarkan belarut dapat membebani
pikiran dan dapat mengganggu system kekebalan tubuh. Apabila kita dalam emosi
yang negative seperti rasa sedih, benci, putus asa, kecemasan dan kurang
bersyukur dengan nikmat yang ada, maka system kekebalan kita menjadi lemah.
Keadaan ini juga dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut seseorang.
Studi klinis banyak membuktikan bahwa kecemasan, stress, dan depresi
yang berhubungan erat dengan bermacam masalah gigi dan mulut. Salah satunya
adalah dry mouth syndrome dimana mulut kering karena berkurangnya saliva (air
liur). Mulut kering juga dapat disebabkan oleh efek samping dari obat-obatan
yang dikomsumsi untuk mengatasi kecemasan, stress dan depresi. Kondisi mulut
kering ini berujung kepada bau mulut yang tidak sedap, apalagi pada orang
dengan kebersihan gigi dan mulut yang buruk.yaitu kebiasaan mengerat gigi
Selain itu, kecemasan, stress, dan depresi juga dapat mengakibatkan
penderita mengalami bruxism yaitu kebiasaan mengerat gigi terutama saat tidur
malam yang lama kelamaan dapat menyebabkan kerusakan gigi, kelainan pada
sendi rahang dan sakit kepala yang tidak jelas ujung pangkalnya. Kondisi ini
diperparah bila penderita memiliki kebiasaan merokok atau minum minuman
berakohol untuk membebaskan stress yang justru malah memperparah masalah
gigi dan mulutnya. Masalah gigi dan mulut yang terlanjur terjadi akibat
kecemasan, stress, dan depresi ini juga tidak dapat diabaikan , oleh karena itu kita
harus meningkatkan kedisiplinan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan gigi
dan mulut.
Tujuan umum dari pembuatan makalah poster ini adalah untuk mengetahui
tingkat perbedaan, penyebab, dan gejala dari kecemasan, stress, dan depresi,

1
sedangkan tujuan khususnya adalah agar kita mengetahui pengaruh kecemasan,
stress dan depresi di dalm rongga mulut.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kecemasan
2.1.1 Pengertian Kecemasan
Kecemasan sebetulnya merupakan reaksi normal terhadap situasi yang
menekan. Namun dalam beberapa kasus, menjadi berlebihan dan dapat
menyebabkan seseorang ketakutan yang tidak rasional terhadap sesuatu hal.
Kecemasan berbeda dengan phobia, karena tidak spesifik untuk situasi tertentu.
Kecemasan ini dapat menyerang siapa saja, setiap saan dengan atau tanpa alasan
apapun.
Ada beberapa pengertian dari kecemasan ini antara lain:
1. Kecemasan adalah suatu ketegangan, rasa tidak aman, kekhawatiran, yang
timbul karena dirasakan akan mengalami kejadian yang tidak
menyenangkan.
2. Kecemasan adalah ketidak-mampuan individu dalam mengendalikan
emosi dan perasaan antara ketakutan dan kekhawatiran, yang kuat serta
meluap-luap yang menyebabkan kegelisahan dan perasaan yang tidak
nyaman pada individu tersebut.
3. Kecemasan adalah keadaan yang emosional yang mempunyai ciri
keterangsangan fisiologis, perasaan yang tegang yang tidak menyenangkan
dan keadaan khawatir yang mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan
terjadi.
2.1.2 Penyebab Kecemasan
Penyebab terjadinya kecemasan sukar untuk diperkirakan dengan tepat.
Hal ini disebabkan oleh adanya sifat subyektif dari kecemasan yaitu bahwa
kejadian yang sama tentu dirasakan sama pula oleh setiap orang. Gejala yang
muncul biasanya disebabkan interaksi dari aspek-aspek biopsikososial termasuk
genetic dengan beberapa situasi, stress atau trauma yang merupakan penyabab
munculnya stress.

3
2.1.3 Gejala Kecemasan
Kecemasan masing-masing individu mempunyai derajat yang berbeda-
beda. Kecemasan seringkali berkembang selama jangka waktu panjang dan
sebagian besar tergantung pada seluruh pengalaman hidup seseorang.
Gejala umum dari kecemasan ini antara lain:
1. Kegelisahan
2. Kelelahan berpikir
3. Kesulitan berkonsentrasi
4. Mudah tersinggung
5. Tegang
6. Gangguan tidur
7. Mual
Gangguan kecemasan juga sering melibatkan gejala stomatis antara lain:
1. Keluar keringat dingin
2. Sulit bernafas
3. Gangguan lambung
4. Tekanan darah meningkat
5. Nyeri di dada
6. Merasa pusing
7. Ketegangan otot

2.2 Stress
2.2.1 Pengertian Stress
Stress tidak selalu buruk, walaupun biasanya dalam konteks negative,
karerna stress memiliki nilai positif ketika menjadi peluang saat menawarkan
potensi hasil. Ada beberapa pengertian tentang stress antaralain:
1. Stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses
berpikir dan kondisi diri seseorang.
2. Stress adalah suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam
mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut
batasan paenghalang.

4
2.2.2 Penyebab Stress
Penyebab stress dapat datang dari sudut manapun. Kejadian kecil dalam
hidup kita pun dapat menjadi sumber yang membuat hidup kita hancur.
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang menjadi stress atau
mengalami ketegangan emosional. Beberapa penyebaba stress bisa dikarenakan
oleh faktor:
1. Kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang bisa berupa kesedihan atau
kehilangan bahkan kegembiraan.
2. Status kesehatan
3. Status sosial ekonomi
4. Masalah dalam hubungan interpersonal
5. Kehidupan rumah tangga, pekerjaan, sekolah, masa remaja dan
sejenisnya.
2.2.3 Gejala Stress
Ada beberapa gejala stress yang bisa dikenali ada pada diri seseorang
antara lain:
1. Merasakan lelah
2. Sering merasa lupa
3. Mudah berkeringat
4. Sakit kepala dan leher terasa kaku serta kencang
5. Mimpi buruk

2.3 Depresi
2.3.1 Pengertian Depresi
Depresi merupakan gangguan mental yang sering terjadi di masyarakat.
Berasal dari stress yang tidak diatasi, maka seseorang bisa jatuh ke depresi.
Penyakit ini kerap kali diabaikan karena dianggap bisa hilang sendiri tanpa
pengobatan. Padahal depresi yang tidak diterapi dengan baik bisa berakhir dengan
bunuh diri.
Depresi sering dianggap hal sepele oleh sebagian besar masyarakat. Tetapi,
jika depresi ringan tidak segera ditanggulangi, akhirnya akan menjadi depresi
berat. Bila tidak diberikan terapi dengan baik akan membahayakan individu
yang mengalami depresi tersebut.

5
Ada beberapa pengertian dari depresi ini sendiri antara lain:
1. Depresi adalah gangguan penyesuaian diri (gangguan dalam
perkembangan emosi jangka pendek atau masalah-masalah prilaku,
dimana dalam kasus ini, perasaan sedih yang mendalam dan perasaan
kehilangan harapan atau merasa sia-sia, sebagai reaksi terhadap stressor)
dengan kondisi mood yang menurun .
2. Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih, bila
kondisi depresi ini sampai menyebabkan terganggunya, aktivitas sosial
sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu gangguan depresi.
3. Depresi adalah gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang
mewarnai seluruh proses mental ( berpikir, berperasaan, dan berprilaku
seseorang)
4. Depresi adalah gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang
mewarnai seluruh proses mental seseorang, muncul perasaan tidak beraya
dan kehilangan harapan yang disertai perasaan sedih, kehilangan minat
dan kegembiraan, berkurangnya energy yang menuju kepada
meningkatnya keadaann mudah lelah.
2.3.2 Penyebab Depresi
Ada beberapa factor penyebab depredi dimana factor-faktor tersebut dapat
saling memperngaruhi. Faktor-faktor penyebab itu antara lain:
1. Faktor biologi
Dalam penelitian biopsikologi, neuropinefrin dan serotonin
merupakan dua neurostramitor yang paling berperan dalam patofisiologis
gangguan mood. Beberapa peneliti juga menemukan bahwa gangguan
mood melibatkan patologik, ganglion basalis dan hypothalamus.
2. Faktor genetik
Data genetik mengatakan bahwa faktor yang signifikan dalam
perkembangan gangguan mood adalah genetik.

6
3. Faktor psikososial
Faktor psikososial yang menyebabkan terjadinya depresi adalah:
a. Peristiwa kehidupan dan stress lingkungan.
b. Faktor kepribadian (merupakan factor predisposisi)
2.3.3 Gejala-Gejala Depresi
Individu yang terkena depresi umumnya menunjukan gejala psikis, gejala
fisik dan sosial yang khas. Beberapa orang memperlihatkan gejala yang minim,
beberapa orang lainnya lebih banyak. Tinggi rendahnya gejala bervariasi pada
individu dan juga bervariasi dari waktu ke waktu. Berikut ini gejala dari depresi
antaralain:
a. Terus menerus merasa sedih, cemas atau suasa hati yang kosong.
b. Perasaan putus asa dan pesimis.
c. Perasaan bersalah, tidak berdaya dan tidak berharga.
d. Penurunan energy dan mudah kelelahan
e. Nafsu makan berkurang bahkan sangat berlebihan
f. Selalu berpikir kematian atau bunuh diri dan percobaan bunuh diri.
g. Gelisah dan mudah tersinggung

7
BAB III
PENGARUH KECEMASAN, STRESS DAN DEPRESI TERHADAP
KESEHATAN GIGI DAN MULUT

3.1 Pengaruh Terhadap Kesehatan Gigi


3.1.1 Periodontitis
Definisi Periodintitis yaitu Penyakit atau peradangan pada periodontium
(jaringan penyangga gigi/ periodontal), merupakan peradangan berlanjut akibat
gingivitis yang tidak dirawat.
Etiologi dari Periodontitis yaitu disebabkan oleh mikroorganisme tumbuh
pada permukaan gigi, dengan terlalu agresif kekebalan respon terhadap
mikroorganisme tersebut. Cara pencegahan penyakit periodontal antara lain:
1. Menyikat gigi setiap habis makan dengan pasta gigi yang mengandung
fluoride.
2. Membersihkan sela-sela antara gigi dengan dental floss, dental floss ini
gunanya untuk memngkat sisa makanan yang terdapat di leher gigi dan di
bawah gusi.
3. Saat ini sudahbanyak di produksi “ Dental water Jet “ yang terbukti lebih
efektif menghilangkan perdarahan gusi di bandingkan Dental Floss.
4. Makanan bergizi yang seimbang.
5. Mengunjungi dokter gigi secara teratur intuk dilakukan pemeriksaan rutin
dan pembersihan.
3.1.2 Kelainan Pada Sendi Rahang
Definisi dari gangguan pada sendi rahang ( TMJ ) yaitu : sendi yang
melekat pada tulang tengkorak ( Cranium ), Sendi ini mempunyai fungsi untuk
mengunyah, menguap, berbicara. Gangguan pada sendi rahang ( TMJ )
menyebabkan rasa sakit dan nyeri pada sendi ini.
TMJ adalah salah satu sendi yang paling kompleks yang ada pada tubuh
manusia, karena merupakan gabungan kedua gerak yaitu translasi dan rotasi
dalam satu sendi. Bagian rahang bawah yang melekat pada persendian
menyerupai bulatan dan melekat pada bagian tulang tengkorak ( Cranium ) yang
dilaipsi oleh tulang rawan dan dipisahkan oleh cakram ( disk ) yang berfungsi
sebagai peredam agar gerakan (mengunyah, membuka mulut, menutup mulut )
pada sendi tetap halus.

8
Gangguan pada sendi rahang dapat disebabkan oleh:
1. Dislokasi disk
2. Kerusakan pada tulang rawan oleh arthritis
3. Kerusakan sendi oleh karena benturan
4. Kelelahan dari otot pada sendi
Gejala-gejala yang mungkin terjadi pada gangguan sendi rahang antara
lain:
1. Sakit atau nyeri rahang
2. Sakit nyeri didalam dan disekitar telinga
3. Kesulitan / ketidaknyamanan saat mengunyah
4. Sakit atau nyeri di wajah
5. Kesulitan menggerakkan rahang
6. Sakit kepala
7. Ketidaknyamana saat menggigit
8. Gigitan yang tidak merata karena ada kontak premature pada satu atau
lebih gigi
Beberapa gangguan TMJ dapat menghilang dengan sendirinya atau tidak
melakukan. Perawatan, namun pada kondisi yang lebih parah dan lebih sering
menimbulkan gejala dapat dilakukan perawatan. Perawatan dapat juga dilakukan
dengan menghilangkan penyebabnya, misalnya dengan menggunakan alat “ Bite
guards” saat tidur. Dalam beberapa kasus lebih parah lainnya, relokasi atau
perbaikan sendi dengan tindakan bedah tidak dapat di hindari.

3.2 Pengaruh Terhadap Kesehatan Mulut


3.2.1 Bau Mulut
Bau mulut ( halitosis) merupakan suatu keyakinan bahwa nafas seseorang
bau, padahal sebenarnya tidak. Masalah ini bias terjadi pada orang yang
cenderung untuk melebih-lebihkan sensasi tubuh yang normal. Biasanya
penyebab dari bau mulut disebabkan oleh makanan atau zat tertentu yang telah
ditelan , dihirup atau oleh fermentasi bagian-bagian makanan dalam mulut. Bau
mulut juga bias merupakan gejala penyakit tertentu yang mempengaruhi seluruh
tubuh, seperti penyakit hati, kencing manis ( diabetes mellitus ) yang tidak
terkontrol, penyakit pada paru-paru tau mulut.
Bau mulut biasanya tidak disebabkan oleh masalah dalam usus, kecuali
selama menelan katup kerongkongan pada mulut lambung tertutup. Sehingga bau

9
dari lambung atau system pencernaan yang lebih bawah, tidak akan mencapai
mulut.
Pengobatan dari bau mulut ini yaitu penyebab fisik dapat dikoreksi atau
disingkirkan, sebagai contoh, orang bias berhenti mengkonsumsi bawang putih
atau memperbaiki kebersihan mulutnya.Banyak pewangi dan semprotan mulut
yang bisa dipakai, yang terbaik adalah yang mengandung klorofil. Atau bias juga
dengan menggunakan arang yang di aktifkan dapat menyerap bau.
3.2.2 SAR (Stomatitis Akut Rekurent)
Definisi dari SAR yaitu suatu kelainan dari selaput lendir mulut yang
berbentuk luka pada mulut ditandai dengan bercak berwarna putih kekuningan
dengan permukaan agak cekung. Biasanya kemunculan ini ditandai dengan rasa
sakit yang sangat tinggi. Faktor penyebab terjadinya SAR ini seperti luka tergigit,
konsumsi makanan yang terlalu panas atau minuman panas, alergi, kurang
mengkonsumsi vitamin C, tidak menjaga kebersihan mulut, kekurangan zat besi,
kondisi tubuh memang yang tidak fit dan lain sebagainya. SAR ini juga dapat
disebabkan oleh alergi citrus atau makanan yang mengandung asam, obat-obat
tertentu dan trauma fisik seperti pemakaian gigi tiruan.
Cara mengatasi SAR ini antara lain:
1. Menjaga kebersihan mulut
2. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan serta makanan yang
mengandung asam folat, zat besi dari vitamin B12 untuk mengindari
penyakit dari sariawan
3. Pada faktanya stress dapat memicu sariawan, oleh karena itu hindari stress
berlebihan
4. Hindari trauma pada rongga mulut dengan cara menyikat gigi yang baik
dan benar bukan keras agar tidak timbul trauma

10
3.2.3 Lichen Planus
Definisi Lichen planus yaitu penyakit yang umum dijumpai dan hanya
mempengaruhi lapisan epithelium skuamosa berlapis. Penyakit ini terdapat di
sluruh belahan dunia, mayoritas terjadi pada decade usia kelima dan keenam. Dan
resikonya dua kali lipat pada wanita dibandingkan pria.
Penyebab dari lichen planus ini tidak diketahui dengan pasti, kemungkinan
suatu penyakit auto imun, dimana limfosit T merusak lapisan sel basal dari epitel
yang terkena. Perawatan dari lichen planus yaitu jika tidak ada gejala tidak
dilakukan perawatan tetapi jika ada gejala berikan kortikosteroid topical kadang-
kadang intra lesi atau sistemis.
3.3.4 Keadaan saliva
Studi klinis banyak membuktikan bahwa kecemasan, stress dan depresi
yang berkepanjangan berhubungan dengan bermacam-macam masalah gigi dan
mulut. Salah satunya adalah Dry Mouth Syndrome, dimana mulut kering karena
berkurangnya aliran saliva ( air liur ). Mulut kering juga dapat disebabkan oelh
efek samping dari obat-obatan yang dikonsumsi untuk mengatasi stress atau
depresi. Kondisi mulut kering ini berujung terhadap bau mulut tak sedap, apalgi
pada orang dengan kebersihan gigi dan mulut yang buruk.

11
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Kecemasan, stress dan depresi yang dibiarkan berlarut-larut dapat
membebani pikiran dan dapat menggangu system kekebalan tubuh. Apabila kita
dalam keadaan emosi yang negative seperti rasa sedih, benci, iri, putus asa,
kecemasan dan kurang bersyukur dengan nikmat yang ada. Maka system
kekebalan tubuh kita melemah. Keadaan ini juga dapat mempengaruhi kesehatan
gigi dan mulut seseorang.
Penyakit–penyakit yang ditimbulkan jika seseorang mengalami
kecemasan, stress dan depresi antara lain pengaruh terhadap kesehatn gigi yaitu
periodontitis dan kelainan pada sendi rahang. Sedangkan penngaruh kecemasan,
stress dan depresi terhadap kesehatan mulut yaitu halitosis ( bau mulut ), SAR,
Lichen Planus dan keadaan saliva juga berpengaruh.

4.2 Saran
Dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai manusia sering mengalami
kecemasan, stress dan depresi. Sayangnya masih ada orang yang berfikir bahwa
kecemasan, stress dan depresi bukan benar-benar suatu penyakit. Maka untuk
menghindarinya kita sebagai manusia hendaknya selalu bias berfikir positif dan
menjalankan pola hidup sehat.

12

Anda mungkin juga menyukai