TAHUN 2023
1
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan Praktek ini telah disetujui oleh Pembimbing Praktek Lapangan dan
Bagian Lapangan.
Diketahui :
Rektor Institut Teknologi dan Kesehatan
Ika Bina
i
DAFTAR ISI
2.1 Defenisi.................................................................................................... 5
2.2 Etiologi..................................................................................................... 5
2.3 Manifestasi Klinis ................................................................................... 5
2.4 Tanda Dan Gejala..................................................................................... 5
2.5. Patofisiologi............................................................................................ 6
2.6. Faktor Resiko.......................................................................................... 6
2.7. Penanganan Dan Pengobatan.................................................................. 7
BAB V PENUTUP................................................................................................................ 12
Kesimpulan ............................................................................................................... 12
Saran ......................................................................................................................... 12
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan Laporan ini dengan judul “Stroke
Hemoragik”. Adapun tujuan dari penyusunan Laporan ini adalah untuk disusun
sebagai salah satu tugas Laporan Praktek di RSU ELPI AL-AZIS Rantauprapat.
Dalam penyusunan Laporan ini, saya menyadari bahwa dalam penulisan ini
masih banyak hambatan dan kesulitan, tetapi berkat bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak maka Laporan ini dapat diselesaikan tepat waktunya dan semoga dapat
bermanfaat dalam menambah pengetahuan terutama dalam bidang kesehatan.
Saya menyadari dalam pembuatan Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
yang artinya masih banyak kekurangan. Maka dari itu saya meminta saran kritik dari
pembaca, guna memperbaiki dan membangun dalam pembuatan Laporan selanjutnya.
Demikian akhir kata dari saya, yang benar datangnya hanya semata dari Allah
SWT dan salah datangnya dari saya, harapan saya semoga Laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Stroke merupakan penyakit atau gangguan fungsional otak berupa kumpulan saraf
(deficit neorologic) akibat terhambatnya aliran darah ke otak. Gejala-gejala ini
berlangsung lebih dari 24 jam atau menyebabkan kematian, selain menyebabkan
kematian stroke juga akan mengakibatkan dampak untuk kehidupan. Dampak stroke
diantaranya, ingatan jadi tergangu dan terjadi penurunan daya ingat, menurunkan kualitas
hidup penderita juga kehidupan keluarga dan orang-orang di sekelilingnya, mengalami
penurunan kualitas hidup yang lebih derastis, kecacatan fisik maupun mental pada usia
produktif dan usia lanjut dan kematian dalam waktu singkat (junaidi,2020).
Stroke masih menjadi masalah kesehatan yanng utama karena merupakan penyebab
kematian kedua di dunia. Stoke sebagai penyebab kematian terbanyak setelah penyakit
kardiovaskuler dan kanker. Meningkatnya jumlah penderita stroke diseluruh dunia dan
juga meningkatkan penderita stoke yang berusia dibawah 45 tahun. Pada konferensi ahli
saraf international di Inggris di laporkan bahwa terdapat lebih dari 1.000 penderita stroke
yang berusia kurang dari 30 tahun (American Heart Association, 2020).
Penyakit stroke juga menjadi kematian utama hampir seluruh rumah sakit di
indonesia. Stroke sering dianggap sebagai penyakit yang didominasi oleh orang tua. Dulu,
stroke hanya terjadi pada usia mulai dari 60 tahun, namun sekarang mulai dari 40 tahun
seseorang sudah memiliki resiko stroke, meningatnya penderita stroke usia muda lebih
disebabkan pola hidup, trutama pola makan tinggi kolestrol. Berdasrakan pengamatan di
berbagai rumah sakit, justru stroke diusia produktif sering terjadi akibat kesibukan kerja
yang menybabkan seseorang jarang olah taga, kurang tidur, dan stres berat menjadi faktor
penyebab. Hasil penelitian Manurung dan Diani menyatakan bahwa dari 42 orang
responden yang menderita stroke, 59.52% (25 orang) berusia < 55 tahun, memiliki
riwayat penyakit keluarga terkait stroke (stroke,hipertensi,penyakit jantung dan DM),
menderita hipertensi, menderita DM, tidak obesitas, tidak merokok dan tida memiliki
kebiasaan mengkonsumsi alkohol.
Penyakit stroke memberikan dampak yang sangat merugikan bagipenderitanya sendiri,
dampak stroke yang paling umum terjadi yaitu antara lainkelumpuhan anggota gerak,
wajah perot atau face drooping, gangguan penglihatan, gangguan menelan, gangguan
sensasi raba, dan gangguan bicara.Salah satu dampak dari stroke tersebut yaitu gangguan
bicara merupakan salahsatu gejala dari penyakit stroke itu sendiri. Gangguan bicara atau
1
sering disebutdengan afisia motorik yang ditandai dengan bicara tidak lancar serta
nampakmelakukan upaya bila hendak berbicara. Gangguan bicara pada strokediakibatkan
karena kelumpuhan pada saraf dan otot motorik yang mengaturpergerakan bibir dan lidah
sehingga menyebabkan gangguan dalam bicara(cedal) pada pasien stroke. Kelumpuhan
pada otot ini menyebabkan gangguandalam proses menghasilkan suara dalam berbicara.
Hal ini berarti terjadimasalah dalam kesulitan komunikasi verbal pada pasien.
Sebagaimana yangterjadi pada pasien penderita stroke. Kesulitan dalam komunikasi
akanmenimbulkan isolasi diri, perasaan frustasi, marah, kehilangan harga diri, danemosi
pada pasien stroke menjadi labil.
Pada pasien stroke yang mengalami kesulitan komunikasi verbal sepertiberbicara lirih,
kesulitan mengerakkan lidah, rahang dan mulut saat ingin bicara sangat perlu diberikan
solusi atau upaya untuk mengatasi hal tersebut. Solusi yang dilakukan yaitu dengan
melakukan latihan bicara yang bertujuan untuk memperlambat kecepatan bicara,
meningkatkan gerakan mulut, lidah dan bibir, meningkatkan artikulasi agar berbicara
lebih jelas. Latihan bicara yang efektifdilakukan oleh pasien stroke yaitu Lee Silverman
Voice Treatment (LSVT). LSVT Lound meningkatkan suara dan ucapan pada pasien
stroke dengan caramengobati patologi fisik yang mendasarinya terkait dengan gangguan
suara danucapan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Yuliastuti & Retno pada tahun
2020.
Faktor resiko yang dapat di modifikasi sama untuk kelompok usia muda dan tua namun
prevalensi faktor resiko ini tidak sama pada kedua usia ini. Hipertensi, penyakit jantung,
dan diabetes mellitus adalah faktor resiko yang paling umum pada kalangan orang tua.
Sebaliknya pasien stroke pada usia muda memiliki faktor resiko dislipidemia (60%)
merokok (44%) dan hipertensi (39%).
Serangan stroke dengan faktor resiko yang terjaadi pada usia muda akan
mengakibatkan ada penurunan parsial/total gerakan lengan dan tungkai bermasalah dalam
berfikir dan mengingat, menderita depresi, dan mengalami kesulitan berbicara,
menelan,serta membedakan kanan dan kiri. stroke tak lagi menyerang kelompok lansia,
namun kini cenderung menyerang generasi muda yang masih produktif. Jika stroke sudah
menyerang usia muda yang produktif, hal itu akan berdampak terhadap menurunnya
tingkat produktifitas serta yang produktif, hal itu akan berdampak terhadap menurunnya
tingkat produktifitas serta dapat mengakibatkan terganggunya sosial ekonomi keluarga.
Dimamana keluarga harus mengeluarkan uang yang lebih banyak untuk pengobatan
pasien paska stroke. Pada keluarga, yang sering terkena stroke biasanya tulang punggung
2
keluarga karena sering melakukan gaya hidup yang kurang sehat, akibat kesibukan yang
padat.
3
1.3 RUMUSAN MASALAH
1. Apa defenisi stroke hemorganik ?
2. Apa tanda-tanda gejala munculnya stroke hemoragik ?
3. Apa faktor-faktor resiko stroke hemoragik ?
4. Bagaimana penanganannya dan pengobatannya ?
5. Mengetahui bagaimana gambaran pelaksanaan asuhan kebidanan pada kasus stoke
hemoragik di Ruangan ICU RSU ELPI AL AZIS Ratauprapat ?
4
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 DEFENISI
Stroke hemoragik adalah perdarahan akibat pecahnya pembuluh darah pada
area tertentu didalam otak. Akibatnya, aliran darah pada sebagian otak berkurang atau
terhenti, yang menyebabkan pasokan oksigen ke otak berkurang, sehingga memicu
kematian sel otak dan dapat menggangu fungsi otak secara permanen.
2.2 ETIOLOGI
Stroke Hemoragik terjadi ketika pembuluh darah didalam atau di sekitar otak
pecah kondisi ini menyebabkan darah mengalir kedalam rongga di dalam tengkorak,
bukan kejaringan otak. Akibatnya, tekanan di dalam kepala meningkat dan meningkat
dan jaringan otak mengalami keruskan.
5
Kejang
2.5 PATOFISIOLOGI
Stroke hemorganik dibagi menjadi perdarahan intraserebral dan perdarahan
subaraknoid :
Perdarahan intraserebral
Perdarahan masuk kedalam parenkim otak akibat pecahnya arteri penetrans
yang merupakan cabang dari pembuluh darah superficial dan berjalan tegak
lurus menuju parenkim otak yang dibagian distalnya berupa anyaman kapiler.
Perdarahan subaraknoid
Perdarahan pada ganglia basalis sering meluas sehingga mengenai kapsula
interna dan kadang-kadang rupture kedalam ventrikel lateral lalu menyebar
melalui sistem ventrikular kedalam rongga subaraknoid.
6
Meninggikan tempat tidur bagian kepala
Nafas cepat abnormal
Pembalikan antikoagulan
Pemantauan di ICU
Cairan iv
Obat anti darah tinggi dan diuretik
Operasi
7
BAB III
TINJAUAN KASUS
S (Subjektif)
Nama : Tn. B
Tanggal : 12 Juni 2023 pukul : 10 : 30.wib
Umur : 82 tahun
Alamat : PTPN. 3
Keadaan : Pasien datang dengan keadaan tidak sadarkan diri dan tekanan darah
meningkat disertai dengan demam.
O (Objektif)
TD : 221/80 mmhg
HR : 100 x/i
RR : 24 x/i
TEMP : 38’C
Spo2 : 98
A (Assesment)
1. Tn. B dalam keadaan tidak sadar dan tekanan darah meningkat dan suhu badan juga
meningkat
2. Masalah : penurunan kesadaran
3. Kebutuhan :
- Memberikan O2 3 L/i
- Memasang tensi monitor kepada pasien
- Mengalirkan NGT secara terbuka
P (Planning)
1. Informasikan keadaan pasien kepada keluarga
2. Beri support kepada keluarga
3. Pasang O2 dan Infus RL
4. Beri terapi obat atas intruksi Dr.S.S
- Ceftriaxone 1x/24 jam
- Ranitidine 1 amp/12 jam
- Citicoline 1 amp/12 jam
8
- Manitol 125cc/6 jam
- Furosemide 1 amp/12 jam
E (Evaluasi)
Pada tanggal : 12 juni 2023
1. Keluarga telah mengetahui keadaan umum dan vital sign pasien
2. Support telah diberikan
3. O2 telah dipasang dan infus telah dipantau
4. Pasien telah diberikan terapi obat atas intruksi Dr.SP.S
- Ceftriaxone 1x/24 jam
- Ranitidine 1 amp/12 jam
- Citicoline 1 amp/12 jam
- Manitol 125cc/6 jam
- Furosemide 1 amp/12 jam
5. Telah dilakukan pantau ttv pasien
6. Keadaan umum pasien telah diobservasi
NB : keadaan umum pasien melemah, tekanan darah menurun, temperatur meningkat, hr nya
meningkat, NGT yang dialirkan warna hitam dan pasienpun exit.
9
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis membahas tentang asuhan kebidanan pada Tn.H dengan stroke
hemoragik, salah satunya bahwa pasien telah mendapatkan penanganan secara tepat dari
petugas kesehatan.
Untuk mempermudah pembahasan tersebut, penulis membagi dalam 7 tahap, yaitu :
pengkajian, interprestasi data, identifikasi diagnose dan masalah potensial, identifikasi
kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi, rencana manajemen, pelaksanaan serta
evaluasi.
1. Pengkajian
Pada tahap ini pengkajian penulis antara teori dengan peraktek lapangan, salah
satunya bahwa pasien yang terkena stroke hemoragik telah mendapatkan penanganan
secara tepat dari petugas kesehatan seperti :
- Memberikan obat-obatan sesuai dosis yang sudah ditentukan
- Memenuhi kebutuhan pasien seperti melakukan fisioterapi
2. Interprestasi data
Pada tahap interprestasi data penulis antara data obyektif Tn. H dengan yang dialami
seperti :
a. Membuka mata saat dipanggil atau di ajak berbicara.
b. Pembicaraan yang tidak jelas dan sulit untuk diajak berbincang.
c. Tidak ada kata yang bisa dimengerti
d. Respon sebagian tubuh menghilang
10
5. Rencana manajemen
Pada tahap ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dengan peraktek,
karena apa saja yang direncanakan dilangkah ini sesuai dengan konsep asuhan
kebidanan.
6. Pelaksanaan
Pada tahap ini menjelaskan tentang keadaan dan hasil pemeriksaan kepada pasien.
Pemberian kebuthan yang menyangkut kesehatan pasien, pada tahap ini penulis tidak
menemukan kesenjangan atau hambatan yang sangat berarti.
7. Evaluasi
Keluarga pasien telah mengetahui kondisi pasien. Keadaan pasien semangkin lama
semagkin memburuk dan memerlukan penanganan dan perawatan. Pasien hanya bisa
bertahan selama 1 hari yaitu dari tanggal 20 sampai tanggal 21.
11
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah kesuatu bagian tiba-tiba
terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian
reaksi biokimia yang dapat merusak atau yang dapat mematikan sel-sel otak. Terdpat
dua macam jenis stroke, yaitu iskemik dan hemoragik. Struk merupakan penyebab
kematian ke tiga setelah jantung dan kanker. Terapi yang digunakaan pada pasien
stroke yaitu neoroprotektan, vitamin k, antifibrionolitik, ACE inhibitor, CCB, serta
diuritic. Diagnosa yang terdapat pada pasien stroke yaitu, gangguan menelan, ketidak
seimbangan nutrisi, hambatan mobilitas fisik, kerusakan integritas kulit, hambatan
komunikasi verbal, resiko ketidak efektipan perfusi jaringan otak.
SARAN
Bagi seluruh warga dunia terutama bagi mahasiswa diharapkan mampu memahami
dan menguasai berbagai hal tentang stroke, seperti etiologi,patofisiologi, manifesiasi
klinis,dan lainnya. Agar gangguan pada system persarafan ini dapat teratasi dengan
baik.
12
DAFTAR PUSTAKA
Anamnesis dan Pemeriksaan fisik. Jakarta : Penerbit Erlangga Koni, Endang. 2020.
Endriyani, L dan Harmila. 2021. Hubungan dukungan Keluarga dengan Kemandirian
Activities of Daily Living Pasien Post Stroke, Jurnal Kebidanan dan Keperawatan.
Vo. 7, No.2 , 2020 : 153.
Ginsberg, Lionel. 2020. Lecture Notes Neurologi. Jakarta : Erlangga Gleadle,
Jonathan.
Mengenal dan Mencegah Penyakit Jantung, Kanker, Stroke. Yogyakarta : Kirana
Publiser.
13