(PERIODONTITIS)
Oleh
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
Dalam penulisan laporan kasus ini penulis menyadari, bahwa semua proses
yang telah dilalui tidak lepas dari bimbingan drg. Yerni Rita selaku pembimbing,
bantuan, dan dorongan yang telah diberikan berbagai pihak lainnya. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.
sebagaimana mestinya, baik dari segi ilmiah maupun dari segi tata bahasanya,
karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan dari pembaca.
kepada kita semua dan semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat serta dapat
memerlukan.
2
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit periodontal sebagai salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut
mempengaruhi kesehatan secara umum bukan merupakan suatu hal yang baru.
sering dijumpai dan terjadi pada manusia dengan faktor resiko yang jelas berperan
data epidemiologi sekitar 10% orang dewasa di Negara maju menderita penyakit
3
Pada penderita diabetes melitus terjadi perubahan vaskularisasi sehingga
resorpsi tulang alveolar secara patologis. Resorpsi tulang secara fisiologis dapat
terjadi pada individu sehat, namun resorpsi yang terjadi pada diabetes
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Diabetes melitus merupakan suatu sindrom klinik yang khas ditandai oleh
insulin. Hal ini disebabkan karena tubuh tidak dapat melepaskan atau
darah dengan mengatur produksi dan penyimpanannya di dalam tubuh agar tetap
seimbang (Wulandari dkk, 2013). Insulin berfungsi sebagai alat yang membantu
gula berpindah ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan
polifagia (banyak makan), dan penurunan berat badan. Diabetes melitus tidak
2017)
5
1. Diabetes melitus tipe 1
sel β yang disebut ICA (Islet CellAntibody). Reaksi antigen (sel β) dengan
insulin yang normal dalam tubuh bahkan jumlahnya bisa meningkat, namun
glukosa yang masuk kedalam sel lebih sedikit. Hal ini menyebabkan sel
6
2.2 Pengertian Periodontitis
apikal, kehilangan jaringan ikat dan kehilangan tulang alveolar (Quamilla, 2016).
berkolonisasi di dalam plak gigi. Plak gigi adalah substansi yang terstruktur,
lunak, berwarna kuning, yang melekat pada permukaan gigi. Kandungan dari plak
jamur, protozoa dan virus. Plak yang mengandung mikroorganisme patogenik ini
(Quamilla, 2016).
Faktor primer berupa iritasi dari bakteri patogen pada plak sedangkan faktor
sekunder dapat berupa faktor lokal dan faktor sistemik, contoh dari faktor lokal
adalah restorasi yang keliru dan merokok sedangkan faktor sistemik adalah
7
2.2.2 Gambaran Klinis Periodontitis
menyakitkan, dan banyak pasien tidak sadar sampai kondisi ini berkembang
cukup untuk menghasilkan mobilitas gigi. Poket tersebut semakin dalam sebagai
kehilangan keterikatan dan resorpsi tulang alveolar yang terjadi bersamaan dengan
eritema gema dan edema, perdarahan gingiva, resesi gingiva, mobilitas gigi,
drifting gigi, supurasi dari kantong periodontal, dan kehilangan gigi (Nandya dkk,
2011).
(Quamilla, 2016).
a. Peridontitis Kronis
8
yang mengakibatkan terjadinya kerusakan pada jaringan periodontal
disebabkan oleh dampak faktor lokal, sistemik dan lingkungan yang dapat
b. Periodontitis agresif
tahun tapi bisa juga pada usia yang lebih tua. Secara klinis,
menyeluruh pada sedikitnya tiga gigi permanen selain molar pertama dan
2015).
attachment loss (CAL) dan alveolar bone loss (ABL). Penelitian epidemiologi
menunjukkan bahwa pada pasien dengan DM, resiko untuk terjadinya attachment
loss dan alveolar bone loss tiga kali lebih besar daripada penderita yang tidak
- Penyesuaian oklusi.
ini:
gigi.
11
2.3. Hubungan Diabetes Melitus dengan Periodontitis
glycation endproduct (AGE) pada plasma dan jaringan. AGE akan berinteraksi
pembuluh darah akan menyebabkan gangguan distribusi nutrisi dan oksigen pada
bakteri komensal pada poket periodontal akan menjadi lebih patogen. Gangguan
masalah umum pada penderita diabetes melitus. Proses penyembuhan luka pada
12
Pasien dengan diabetes berisiko 3 kali lebih tinggi untuk mengalami
terjadi dan lebih parah, namun tidak selalu berhubungan dengan plak dan
kalkulus. Hal ini sesuai dengan hasil pemeriksaan CAL pada pasien DM (Stanko
dkk, 2014).
13
BAB III
LAPORAN KASUS
dibersihkan karang giginya dan mencabut gigi belakang kiri atas. Dari anamnesis
pasien sudah tiga tahun ini menderita suatu penyakit, yang merupakan penyakit
autoimun yang disebabkan karena lebih 90% sel-sel β pulau Langerhans rusak
sehingga terjadi insulinopenia. Saat ini kadar glukosa sewaktu pasien 220.
Tekanan darah 110/80 mmHg. Denyut nadi 70 per menit. Pemeriksaan intra oral
terlihat periodontitis hampir seluruh regio, dengan mobility gigi antara 1 dan 2.
A. DATA MAHASISWA
B. DATA PASIEN
1. Nama : Mrs. H
2. Tempat/Tgl Lahir : Padang / 1 Mei 1970
3. No. KTP : -
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Suku / Ras : Minang
6. Agama : Islam
7. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
8. Status : Sudah menikah
9. Alamat Rumah : Jalan Parak Gadang blok A Nomor 1
10. Telepon Rumah : -
11. Alamat Kantor : -
12. Telepon Seluler : 0823897764345
14
ANAMNESIS
Keluhan utama
Pasien sudah tiga tahun ini menderita suatu penyakit, yang merupakan penyakit
autoimun yang disebabkan karena lebih 90% sel-sel β pulau Langerhans rusak
sehingga terjadi insulinopenia. Kadar glukosa sewaktu pasien 220 mg/dl
a. Golongan Darah : A
b. Tekanan Darah : 110/80 mmHg
c. Penyakit Jantung : Tidak Ada
d. Diabetes : Ada
e. Kelainan darah : Tidak Ada
f. Hepatitis : Tidak Ada
g. Penyakit Gastrointestinal : Tidak Ada
h. Penyakit lainnya : Tidak Ada
i. Alergi obat-obatan : Tidak Ada
j. Alergi makanan : Tidak Ada
k. Kehamilan/Menyusui* : Tidak Ada
l. Kontrasepsi : Tidak Ada
Pasien menyikat gigi 2x sehari (pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur).
Pasien sering mengkonsumsi air putih secara rutin saat makan dan pada malam hari
karena mulutnya terasa kering karena mulutnya terasa kering. Pasien jarang
memakan buah maupun sayur.
15
1. Pemeriksaan objektif
a. Kesadaran umum
b. Tanda-tanda vital
Suhu : 36.40C
Submandibula : Normal
Submentale : Normal
Servikal : Normal
b. TMJ : Normal
c. Wajah : Simetris
d. Mata : Normal
f. Bibir : Normal
16
3. Pemeriksaan Intra Oral
a. Mukosa labial : Normal
b. Frenulum : Normal
c. Lidah : Normal
d. Mukosa bukal : Normal
e. Dasar mulut : Normal
f. Palatum : Normal
g. Gingiva : Resesi gingiva
h. Jaringan periodontal : Terbentuk poket, kehilangan jaringan ikat dan
kehilangan tulang alveolar
i. Kelenjar saliva : Normal
j. Uvula : Normal
k. Tonsil : Normal
l. Kebersihan mulut : Plak: +, Kalkulus: +, Stain: +
(Sedang)
m. Gigi : Hampir seluruh regio, gigi mobility antara grade
1-2
17
DIAGNOSIS Kode ICD-DA
Periodontitis agresif
Diagnosis banding
Ad bonam
PROGNOSIS Ad dubia
Ad malam
18
FORMULIR PEMERIKSAAN ODONTOGRAM
16 SOU SOU 26
17 SOU SOU 27
18 SOU D CAR 28
48 SOU SOU 38
47 SOU SOU 37
46 SOU SOU 36
19
Oklus : Normal Bite
Palatum : Sedang
20
Informed Consent and Informed Refusal
8 Komplikasi --
9 Prognosis Ad bonam
Dengan ini menyatakan bahwa saya telah menerangkan hal-hal di atas secara benar
dan jujur dan memberikan kesempatan untuk bertanya dan/atau berdiskusi
21
22
SURAT RUJUKAN
Umur : 50 Tahun
No Telf : 0823897764345
Anamnesis: Pasien sudah tiga tahun ini menderita suatu penyakit, yang
merupakan penyakit autoimun yang disebabkan karena lebih 90% sel-sel β pulau
Langerhans rusak sehingga terjadi insulinopenia. Saat ini kadar glukosa sewaktu
pasien 220.
Pemeriksaan intraoral didapatkan karang gigi pada rahang atas dan
rahang bawah pasien, serta gigi berlubang besar pada gigi belakang kiri atas, serta
periodontitis hampir seluruh regio, dengan mobility gigi antara 1 dan 2 pasein
ingin dilakukan perawatan.
Diagnosis sementara: Periodontitis et causa diabetes melitus tipe 1
Terapi yang sudah diberikan yaitu pemberian obat kumur dan drymouth gel
pada pasien.
Demikian surat rujukan ini kami kirim, kami memohon balasan atas surat
rujukan ini. Atas perhatian ibu kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami
23
BAB IV
PEMBAHASAN
jaringan lunak dan tulang penyangga gigi dan bersifat kronis, kumulatif dan
progressive. Etiologi penyakit ini sangat komplek, yaitu faktor lokal dan faktor
sistemik. Umumnya penyebabnya adalah faktor lokal, namun akan menjadi lebih
parah dengan keadaan sistemik yang kurang menguntungkan antara lain Diabetes
sistemik yang dapat berperan sebagai faktor resiko bagi terjadinya periodontitis
Diabetes melitus tipe 1 yang timbul karena adanya kerusakan sel-sel beta
pada pangkreas. Pada penderita timbul defisiensi insulin secara absolute, yang
kadar gula darah plasma. Jika tidak dirawat akan timbul manifestasi dan gejala:
al., 2002).
Mellitus. Diabetes juga merupakan faktor penye bab penyakit periodontal yang
24
hubungan antara infeksi oral dan penyakit sistemik yang berkaitan dengan
penyakit periodontal sebagai infeksi oral yang paling umum (Hartanti, 2013).
(PERKENI, 2011). Pada kasus ini, pasien menderita diabetes melitus tipe 1 yang
Penyakit periodontal sebagai salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut
alveolar secara patologis. Resorpsi tulang secara fisiologis dapat terjadi pada
individu sehat, namun resorpsi yang terjadi pada diabetes melitus disebabkan
25
BAB V
KESIMPULAN
berdasarkan pada pemeriksaan gula darah, yaitu bila kadar gula darah puasa >126
mg/dL dan atau kadar gula darah sesaat >200 mg/dL. Pada kasus, kadar glukosa
sewaktu pasien adalah 220mg/dl yang sudah diatas jumlah glukosa normal. Pada
anamnesis juga pasien menyatakan sudah tiga tahun ini menderita suatu penyakit,
yang merupakan penyakit autoimun yang disebabkan karena lebih 90% sel-sel β
mulut sehingga menimbulkan keluhan. Hal ini sesuai dengan kasus yang
lain gigi goyah sehingga tidak nyaman saat mengunyah atau bau mulut. Keluhan
apikal, kehilangan jaringan ikat dan kehilangan tulang alveolar (Quamilla, 2016).
26
Penyebab utama penyakit periodontal adalah adanya mikroorganisme yang
harus mengontrol gula darahnya. Jika kadar glukosa pasien sudah kembali normal
pasien bisa melakukan perawatan pada rongga mulutnya. Dimana kita melakukan
27
DAFTAR PUSTAKA
Aiuto FD, Gable D, Syed Z, Allen Y, Wanyonyi KL, White S, dkk. Evidence
Summary: The relationship between oral disease and diabetes. British Dent
Debora, CM., DDS. The relationship between diabetes and periodontal disease.
Ernawati, T. 2012. Periodontitis dan diabetes melitus. JKG UNEJ. 2012; 9(3):
152-154.
Greenberg, MS., Glick, M., Ship, JA. 2008. Burket’s oral medicine 11 th ed.
28
Hartanti. 2013. Efek kontrol glikemik terhadap penyakit periodontal penderita
fluid and serum of diabetic patients with periodontal disease. J Res Pract
Dent. 2013.
Manson JD, Eley BM. Buku ajar periodonti. Jakarta: Hipokrates, 1993 : 44 - 9 ;
105 – 10
2011; 1-11
PB. PERKENI.
dengan rerata kadar gula darah. Berkala Epidemiologi J, 2013; 1(2): 235.
29
Quamilla, N. 2016. Stres dan Kejadian Periodontitis. Journal of Syiah Kuala
Savira, NV., Hendiani, I., Komara, I. 2017. Kondisi periodontal penderita diabetes
2010;1(5):212-28
30