MODUL 9
BAGIAN RADIOLOGI KEDOKTERAN GIGI
Oleh:
WIENA AVIOLITA
19100707380604096
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
radiografi periapikal ekstraoral dalam populasi India: laporan Teknik dan kasus ”
untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan kepanitraan klinik modul
Dalam penulisan laporan kasus ini penulis menyadari, bahwa semua proses yang
telah dilalui tidak lepas dari bimbingan drg. Suci Auliya selaku dosen pembimbing,
bantuan, dan dorongan yang telah diberikan berbagai pihak lainnya. Untuk itu penulis
Penulis juga menyadari bahwa laporan kasus ini belum sempurna sebagaimana
mestinya, baik dari segi ilmiah maupun dari segi tata bahasanya, karena itu kritik dan
kepada kita semua dan semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat serta dapat
memerlukan.
Penulis
2
MODUL RADIOLOGI KEDOKTRAN GIGI
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
HALAMAN PENGESAHAN
3
“Penggunaan radiografi periapikal ekstraoral dalam
populasi India: laporan Teknik dan kasus ”
ABSTRAK
Latar Belakang: Melakukan radiografi intraoral pada pasien tertentu sulit karena
pasien tidak bisa menahan penempatan film intraoral. Untuk membantu pasien seperti
dan populasi Taiwan. Dalam makalah ini kami melaporkan penggunaan teknik ini
untuk penduduk India. Kami telah melakukan sekitar 40 kasus menggunakan teknik
ini dan telah menemukan angulasi rata-rata untuk rahang atas (-25 +/- 5 derajat) dan
mandibula (-15 +/- 5 derajat) gigi untuk penduduk India. Kami merekomendasikan
penggunaan teknik ini di klinik gigi pribadi di mana mesin radiografi panoramik yang
tidak tersedia. Di sini kita melaporkan teknik dan kasus-kasus di mana diagnosis yang
radiografi intraoral konvensional. Namun, hal ini dapat digunakan sebagai alternative
periapikal
PENDAHULUAN
semua cabang kedokteran gigi. Namun, sekelompok besar pasien tidak bisa menahan
4
penempatan film intraoral / film intraoral. Untuk mengatasi hal ini, Michael
Newmann dan Seymour Friedman pada tahun 2003 mengembangkan teknik alternatif
untuk mengontrol respon dari pasien yang dengan mengalami cacat perkembangan,
pasien dengan berlebihan refleks muntah, pasien anak, pasien cemas, pasien dengan
TEKNIK
memungkinkan sinar X-ray masuk dan tidak terhalang dari pipi yang berlawanan.
Film intraoral ditempatkan pada permukaan eksternal dari pipi, tepat pada bukal gigi.
Cotton Roll ditempatkan dimukosa bukal dan pipi sejajar dengan film intraoral paralel
permukaan bukal. Cone itu di miringkan sekitar -25 +/- 5 derajat dari bidang
horizontal (untuk penduduk India). Selain itu, sinar X-ray selaras tegak lurus ke film
Gambar 1. posisi pasien untuk pengambilan radiografi ekstraoral gigi rahang atas
5
2. Untuk gigi mandibula
Pasien duduk tegak dengan dagu terangkat. Film intraoral ditempatkan pada
permukaan eksternal dari pipi, tepat pada bukal gigi. Cone itu di miringkan sekitar -15
+/- 5 derajat dari bidang horizontal (untuk penduduk India). Sinar X-Ray selaras tegak
lurus ke film intraoral untuk memberikan gambar yang akurat [Gambar 2a dan b].
intraoral SOPIX (Acteon Group, Marseills, Perancis). Sebuah mesin intraoral X-ray
0,45-0,55 detik.
SERANGKAIAN KASUS
Seorang pasien laki-laki berusia 24 tahun melaporkan kepada kami dengan keluhan
belakang gigi kiri rahang atas. Pasien di diagnosis mengalami fibrosis submukosa
mulut dengan jarak interincisal sebesar 15 mm. dari informasi diagnosis yang
didapatkan kami harus melakukan hal penting dari kasus tersebut dikarenakan itu
tidak memungkinkan untuk menempatkan film X-ray secara intraoral maka harus
membuka mulut
Pasien dengan reflek muntah yang berlebihan sulit untuk menahan penempatan film
yang berlebihan
untuk memperoleh gambar radiografi intraoral pada pasien dengan penempatan yang
menggunakan rubber dam sangat memerlukan waktu yang lama dan tidak nyaman
7
bagi pasien. Oleh karena itu, menggunakan teknik ekstraoral pada pasien tersebut
menghasilkan penyesuaian yang meningkat dan juga membutuhkan waktu yang lebih
Gambar 5. Gambaran radiografi periapikal ekstraoral dengan rubber pada gigi pasien
Pasien anak umunya takut dan enggan untuk menempatkan film dibagian intraoral.
DISKUSI
untuk mendapatkan gambaran gigi molar ketiga yang menggunakan film oklusal.
Tetapi yang diperlukan kVp tinggi (setinggi 90 kVp) Namun, aplikasi klinis ini telah
membatasi per harian nya. Kami menemukan bahwa, penggunaan sistem digital
8
imaging 65 kVp sudah cukup untuk menghasilkan gambaran radiografi dengan
kualitas diagnostik yang memadai sebanding dengan radiografi periapikal intraoral
konvensional.
Teknik radiografi ekstraoral adalah teknik alternatif yang bermanfaat dan telah
terbukti efektif untuk pasien yang tidak bisa menahan teknik konvensional.dari
gambaran yang didapatkan telah berhasil memberikan kami kualitas diagnostik yang
jelas. Namun, kelemahan dari teknik ini adalah prosedur teknik yang sensitif, resolusi
gambar lebih rendah dan tidak bias digunakan untuk gigi anterior.
Dengan adanya kemajuan terbaru dalam teknologi radiologi gigi, berbagai teknik
radiografi panoramik yang tidak tersedia. Juga, teknik ini dapat digunakan di mana
KESIMPULAN
intraoral konvensional. Namun, hal ini dapat digunakan sebagai alternative di mana
9
REFERENSI
1. Chen CH, Lin SH, Chiu HL, Lin YJ, Chen YK, Lin LM. Sebuah perangkat
bertujuan untuk teknik radiografi ekstraoral. J Endod 2007; 33: 758-60.
2. Fisher D. ekstraowal teknik radiografi gigi molar ketiga. Aust Dent J1974; 19:
306
3. Ingle JI, Bakland LK, Baumgartner JC. Ingle itu Endodontik. ed-6.
AMERIKA SERIKAT:PMPH Penerbit; 2008. p. 554-600.
4. Newman ME, teknik radiografi Friedman S. ekstraowal: Sebuah pendekatan
alternatif. J Endod 2003; 29: 419-21.
10