Refarat
April 2015
PENDAHULUAN
Sebelum melakukan perawatan dan pengobatan gigi geligi dan mulut maka
tahap pertama yang perlu dilakukan adalah pembuatan dental radiogram. Dental
radiografi oral ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu teknik atau cara untuk
mendapatkan hasil yang optimal dan interpretasi atau menafsirkan radiogram yang
telah dibuat.1
Alat foto rontgen atau dental X-Ray unit yang mutakhir tidak menjamin akan
menghasilkan suatu radiogram yang baik tanpa disertai dengan penerapan teknik
hendaknya dibekali dengan pengetahuan anatomi dari gigi dan bagian mulut lain,
posisi kepala penderita, pengetahuan mengenai alat rontgen, sebab seperti yang
telah diketahui bahaya penggunaan alat ini cukup besar jadi diperlukan pengetahuan
dengan pencitraan medis yang menggunakan mesin sinar-X dan perangkat radiasi.
Selama dua decade terakhir ini, pengetahuan teknologi maupun peralatan radiografi
mengalami kemajuan yang sangat pesat. Penggunaan sinar rontgen telah dikenal
pemeriksaan radiografi, dapat diperoleh gambaran lokasi suatu obyek secara tepat
ada dasar yang memberi dukungan dalam pengambilan keputusan. Seorang dokter
konservasi atau endodontik yang akan dilakukan. Dasar yang mendukung dalam
memutuskan perawatan adalah foto rontgen adalah gambaran dua dimensi dari
suatu obyek tiga dimensi dimana gambaran dari obyek tersebut diproyeksikan pada
endodontik tanpa foto rontgen merupakan pekerjaan yang tidak mungkin dilakukan.
adanya jumlah, bagian, bentuk, panjang dan lebar saluran akar serta pengisian
saluran akar. 5
Penentuan panjang kerja yang benar untuk instrumentasi akar sistem kanal,
panjang gigi harus diperkiran dari radiografi pra operatif, file endodontik harus
dimasukkan ke panjang yang ditetapkan dan radiografi lain harus diambil untuk
memeriksa apakah instrument diposisikan pada tingkat yang tepat. Oleh karena itu,
keakuratan pengukuran panjang gigi sangat penting untuk memastikan bahwa file
tidak melampau batas foramen apical dan menyebabkan luka pada jaringan
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Radiografi
dari Universitas Wurzburg, Jerman. Saat itu ia melihat timbulnya sinar fluoresensi
yang berasal dari Kristal barium platinosianida dalam tabung Crookes-Hittorf yang
dialiri listrik. Pada tahun 1901 mendapat hadiah nobel atas penemuan tersebut.
Akhir Desember 1985 dan awal Januari 1896 Dr Otto Walkhoff dari Jerman adalah
orang pertama yang menggunakan sinar x pada foto gigi dengan waktu penyinaran
impulses). 6
sifat sinar X yaitu sifat fisika dan kimianya, namun ada satu sifat yang tidak
diketahuinya, yaitu sifat biologik yang dapat merusak sel-sel hidup. Sifat yang
ditemukan rontgen antara lain adalah bahwa sinar X bergerak dalam garis lurus,
tidak dipengaruhi oleh lapangan magnetic dan mempunyai daya tembus yang
dan pancaran energy yang berhubungan dengan diagnosis dan pengobatan penyakit,
dengan menggunakan sumber sinar pengion (seperti sinar X) ataupun non-pengion
termasuk didalamnya ilmu mengenai film radiografi dan pemeriksaan visual atas
struktur tubuh pada layar fluorosensi atau mempertunjukkan struktur tubuh tertentu
dilakukan.2
bayangan benda yang dikaji pada film. Hasil dari radiografi tersebut sering disebut
dengan radiograf.2
Kedokteran Gigi ada 2 macam yaitu radiografi intra oral dan ekstra oral. Radiografi
intra oral adalah radiografi yang memperlihatkan gigi dan struktur disekitarnya.
Radiografi ekstra oral merupakan pemeriksaan radiografi yang lebih luas dari
Foto rontgen ekstra oral digunakan untuk melihat area yang luas
pada rahang dan tengkorak, film yang digunakan diletakkan diluar mulut
pasien. Beberapa foto rontgen ekstra oral yang paling umum digunakan
yaitu:2
2) Teknik Lateral
3) Teknik Cephalometri
penyakit dan kelaian pertumbuhan dan perkembangan. Foto ini dapat juga
palatum.2
yang umum digunakan pada praktek kedokteran gigi ada tige jenis
periapikal.2
Teknik ini dilakukan dengan cara menggigit sayap dari film yang
lebih jelas terlihat secara radiografis dengan paparan yang dikurangi). Arah
ukuran standar (4x3 cm) yang dapat memuat 3 hingga 4 gambar gigi serta
gambaran detail tetapi daerah liputan foto tidak luas hanya terbatas pada
pemotretan periapikal parallel adalah film diletakkan pada film holder dan
ditempatkan dalam mulut pada posisi parallel terhadap sumbu panjang gigi
yang diperiksa. Tube head (cone) diarahkan tegak lurus terhadap gigi dan
film. Dengan menggunakan “film holder” yang memiliki pemegang film dan
penentu arah tube head, teknik ini dapat diulang dengan posisi dan kondisi
yang sama pda waktu yang berbeda. Pengaturan posisi ini memenuhi
yang penting dan digunakan saat menentukan rencana perawatan. Radiografi dental
dapat membantu dokter gigi untuk memeriksa struktur pendukung gigi yang di foto
rontgen. Adapun fungsi lain dari radiografi di bidang kedokteran gigi yaitu untuk
melihat lokasi lesi/benda asing yang terdapat pada rongga mulut untuk
mengevaluasi pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi, dapat pula untuk melihat
sebagai alat diagnosis adanya perubahan jaringan keras gigi dan struktur
periradikular, penentu jumlah, lokasi, bentuk, ukuran, arah akar dan saluran akar,
gigi sebenarnya dan mendapatkan panjang kerja perawatan saluran akar, metode
yang sering digunakan adalah penghitungan diagnostic wire foto (DWF).
Diagnostic wire foto merupakan jarak dari titik referensi pada bagian mahkota gigi
sampai titik yang teridentifikasi pada bagian apical akar. Pengukuran panjang kerja
pada perawatan endodontic menurut metode diagnostic wire foto adalah dengan
Titik referensi pada gigi posterior adalah pada ujung cusp sedangkan pada
gigi anterior biasanya pada tepi insisal. Titik referensi harus merupakan titik atau
permukaan yang pasti dan dapat diandalkan, untuk menjamin ketepatan pada semua
pengukuran berikutnya. Tepi insisal atau cusp yang rusak atau patah harus diasah
sampai diperoleh suatu permukaan yang sehat. Panjang kerja harus ditentukan
secara acak 0,5-1,0 mm lebih pendek dari panjang saluran. Ukuran instrument
terakhir yang digunakan dalam apeks akar merupakan suatu variabel yang
tergantung pada ukuran apical akar, kurvatur akar apical, kemampuan operator
untuk mendapatkan jalan masuk langsung ke apeks akar. Selain itu, semua
instrument harus dibatasi didalam saluran akar untuk menghindari iritasi pada
didorong keluar saluran akar dan masuk ke dalam jaringan periradikular, berbaya
panjang kerja dari perawatan saluran akar yang kemudian akan diperoleh jarak dari
apeks yang tapt bagi preparasi saluran akar dean kemudian obturasi. Panjang yang
optimal adalah kurang 1-2 mm dari apeks, walaupun hal ini sedikit bervariasi pada
diagnosis yang berbeda. Prosedur perawatan berakhir pada 0-2 mm dari apeks jika
giginya sudah mengalami nekrosis, dan 0-3 mm jika pulpanya masih vital. Tentu
saja panjang ini bervariasi tergantung pada banyak faktor dan tujuan ideal tersebut
2.2 Endodontik
diagnosis serta perawatan penyakit atau cedera pada jaringan pulpa dan jaringan
gigi terhadap tindakan pencabutan agar gigi dapat bertahan dalam soket. Akhir-
sistem saluran akar memegang peranan penting dalam kesuksesan dan kegagalan
waktu observasi minimal satu tahun tidak terdapat keluhan dan lesi periapikal yang
sakit agar dapat diterima secara biologik oleh jaringan sekitarnya, ini berarti bahwa
gigi tersebut tanpa symptom, dapat berfungsi dan tidak ada tanda-tanda patologik
yang lain. Tujuan perawatan endodontik juga untuk membersihkan kavitas pulpa
yang terinfeksi dan kotoran toksik serta untuk membentuk saluran akar agar dapat
menerima bahan pengisi yang akan menutup seluruh sistem saluran akar dari
saluran akar, agar terjadi proses penyembuhan melalui tindakan pembersihan dan
3. Gigi sulung dengan infeksi yang melewati kamar pulpa, baik pada gigi vital,
apeks
6. Mahkota gigi masih bisa direstorasi dan berguna untuk keperluan prostetik
8. Foto rontgen menunjukkan resorpsi akar tidak lebih dari sepertiga apical,
1. Bila dijumpai kerusakan luas jaringan periapikal yang melibatkan lebih dari
sepertiga panjang akar. Kasus seperti ini merupakan luar biasa, karena dalam
2. Bila saluran akar gigi tanpa pulpa dengan daerah radiolusen terhalang oleh
yang patah
tindakan pencabutan agar gigi dapat bertahan dalam soket. Tujuan dari perawatan
endodontik adalah mengembalikan keadaan gigi yang sakit agar dapat diterima
secara biologik oleh jaringan sekitarnya. Ini berarti gigi tersebut tanpa symptom,
Perawatan saluran akar terbagi atas tiga tahapan, tahap preparasi biomekanis
saluran akar yaitu suatu tahap pembersihan dan pembentukan saluran akar dengan
membuka jalan masuk menuju kamar pulpa dari korona, tahap sterilisasi yaitu
dengan irigasi dan disinefeksi saluran akar, dan tahap pengisisan saluran akar.6
Prosedur perawatan saluran akar gigi terbagi atas 3 tahapan umum yaitu:5,6
perawatan
2. Tahap preparasi pada tahap ini saluran akar dikeluarkan dan saluran akar
3. Tahap pengisian, pada tahap terakhir ini saluran akar diisi dengan bahan
yang dapat menutupnya secara hemetik sampai batas dentin dan sementum
Gambar 1. Ilustrasi gambar dari tahapan perawatan endodontik
karena itu, radiograf merupakan rujukan bagi dokter gigi sebagai alat diagnostik
utama. Secara tradisional, gambar radiografik dihasilkan oleh sinar-x yang melintas
sebuah obyek (pasien) dan berinteraksi dengan emulsi fotografik pada sebuah film,
yang menghasilkan daerah kehitaman pada film. Film secara bertahap mulai
digantikan oleh sensor digital dengan gambar yang ditampilkan dalam komputer.
Bagian sensor pada gambar digital yang ditumbuk oleh sinar-x akan tampak hitam
pada gambar yang dihasilkan komputer itu. Banyaknya emulsi atau gambar pada
monitor komputer yang menghitam itu bergantung pada jumlah sinar-x yang dapat
mencapai film atau sensor (reseptor gambar), yaitu tergantung pada densitas obyek.
Warna hitam atau radiolusen berarti daerah tersebut ditumbuk sinar X tanpa
berhenti sama sekali. Daerah abu-abu menunjukkan bahwa sinar X sempat berhenti
untuk beberapa saat. Sedangkan daerah berwarna putih atau radiopak berarti obyek
akan memengaruhi gambaran radiografik. Oleh karena itu, ketika melihat gambar
radiograf dua dimensi, klinisi harus mempertimbangkan juga anatomi tiga dimensi
dengan struktur anatomi lain. Alat rontgen dental merupakan mesin penghasil sinar-
x yang terdiri dari kepala tabung, lengan dan panel kontrol yang kemudian akan
diterima oleh reseptor gambar. Reseptor gambar digunakan untuk mengenali sinar
x. Ada beberapa jenis reseptor gambar, yaitu film radiografik yang sudah digunakan
sejak lama sebagai reseptor gambar dan masih digunakan sampai saat ini dan
reseptor digital.Secara umum, kualitas gambar yang dihasilkan adalah sama. dan
sensor. Pada bidang endodontik, radiograf memiliki sejumlah fungsi penting yaitu
sebagai alat diagnosis adanya perubahan jaringan keras gigi dan struktur
periradikular, penentu jumlah, lokasi, bentuk, ukuran dan arah akar dan saluran akar
gambar radiograf yang paling baik. Ada dua teknik yang umum dilakukan untuk
memperoleh radiograf pada bidang endodontik, yaitu teknik biseksi dan paralel.
Keuntungan teknik paralel adalah visualisasi gambar yang lebih baik dan
memungkinkannya diperoleh foto dengan sudut yang sama. Hal ini dapat menjadi
pembersihan dan pembentukan saluran akar serta pengisian saluran akar tidak
dilakukan dengan optimal. Untuk mencapai kondisi diatas maka dibutuhkan suatu
penentuan panjang kerja yang akurat. Menentukan panjang kerja secara tepat
merupakan salah satu faktor penting pada tahap perawatan endodontik dan juga
berlebih yang dapat melukai jaringan periapeks, sebaliknya jika panjang kerja
kurang dari ukuran sebenarnya hal ini dapat menyebabkan tertinggalnya jaringan
nektorik yang dampaknya dapat berupa inflamasi yang terus menerus setelah
perawatan selesai.6
Penentuan panjang kerja yang tepat dapat menghindari timbulnya rasa sakit
pada daerah periapikal setelah perawatan saluran akar. Pengukuran panjang kerja
Panjang kerja (working lenghth) adalah jarak antara titik acuan pada bagian
korona gigi dan titik yang dapat diidentifikasi pada bagian apeks akar gigi.
Penentuan panjang kerja tujuannya adalah untuk menentukan panjang (jarak dari
apeks) yang dipreparasi dan diobturasi sampai pada pertemuan dentin- sementum.
Secara umum ada tiga metode pengukuran panjang kerja, yaitu metode radiografik,
elektronik, dan taktil. Metode taktil dianggap kurang akurat oleh karena itu metode
ini tidak begitu dianjurkan, karena kepekaan perabaan ujung jari operator tidak bisa
yang dalam proses pengukurannya menggunakan daftar panjang rata-rata gigi atau
perhitungan ini di kurangi 0,5 mm sebagai faktor pengaman. Faktor pengaman ini
untuk usia di bawah 35 tahun sebesar 0,5 mm, dan untuk usia diatas 35 tahun
sebesar 1 mm. Faktor pengaman ini tidak tergantung pada kondisi apeks. Bila tidak
ada resorpsi akar, faktor pengaman ini sebesar 1,5 mm, dan bila ada resorpsi tulang
Gambar 2. A) Letak stop instrumen pada titik referensi insicivus molar B) Fraktur insisial harus
Untuk gigi anterior titik referensi terletak diinsisal, dan pada gigi posterior
terletak ditonjol gigi. Titik referensi ini harus stabil. Bila ada tonjol gigi yang
fraktur, harus diratakan terlebih dahulu. Instrumen yang akan dipakai dalam metode
radiografik harus di beri stop instrumen yang terbuat dari metal, karet silicon, atau
plastik. Stop instrumen yang terbaik adalah karet silicon yang berbentuk tetesan air
mata karena bahan ini dapat disterilkan dan disesuaikan dengan lengkung
menggunakan jarum file yang kecil. Jarum file yang dipakai pada foto rontgen harus
diatas nomor 15, agar ujung instrumen ini dapat terlihat jelas dalam film rontgen.
Instrumen harus berhenti paling sedikit 0,5 sampai 1 mm lebih pendek daripada
rata-rata dari foramen apikalis ke apeks yang sebenarnya dan dari konstriksi apeks
(atau didalam saluran akar) ke foramen apikalis. Radiografi biasa dibuat untuk
3) Ukur instrumen (file atau reamer) yang akan dipakai untuk mengukur
titik referensinya.
6) Ukur selisih instrumen dengan foramen apikalis pada radiograf. Selisih ini
Panjang kerja ini yang akan digunakan untuk preparasi saluran akar.
sebagai berikut:
hasil perhitungan tersebut dapat diketahui panjang kerja gigi yang akan dirawat,
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
dengan baik hasil foto rontgen yang telah didapat, serta mampu melakukan
penghitungan panjang kerja sesuai dengan tahapan dan rumus yang telah
ditentukan.
3.2 Saran