Anda di halaman 1dari 23

Kesalahan Posisi Pasien dalam

Radiografi Panoramik
Case Base Discussion Radiologi
Bonita Lokanta/041051810025
Delfiana Simatupang/041051810037

Pembimbing : drg. Intan Farizka Sp. Rad OM


Panoramik radiografi
01 Suatu teknik untuk menghasilkan foto
struktur wajah, termasuk tulang maksila,
PENDAHULUAN mandibula dan struktur-struktur
pendukungnya.

02 Radiografi panoramik diperkenalkan


kedalam praktik kedokteran gigi pada
tahun 1960-an

03 Tujuan radiografi panoramik untuk


mendiagnosis kelainan tulang fasial,
perubahan patologis, identifikasi fragmen
akar atau benda asing, melihat
pertumbuhan gigi anak, evaluasi
perawatan bedah dan perawatan
orthodonti.
Keunggulan dan kelemahan radiografi
panoramik
Keunggulan Kelemahan
• Hasil pemeriksaan gigi yang • Pengukuran yang tepat
unik dengan representasi dipertanyakan
panoramik dari sistem
stomatognatik, termasuk sendi • Struktur yang berada di luar
temporomandibular (TMJ), focal trough dapat
prosesus styloid dan sinus superimpose pada struktur
maksilaris normal rahang
• Memungkinkan deteksi • Kesalahan teknis
hubungan fungsional dan
patologis dan efeknya pada
sistem stomatognatik
• Memberikan gambaran rencana
perawatan dan pemeliharaan
• Mengurangi paparan radiasi
dengan menggunakan sistem
rotasi yang mencakup area
yang luas
Persiapan instruksi awal kepada pasien sebelum
dilakukan foto panoramik
Pasien diminta untuk melepaskan seluruh
01 perhiasan

Menjelaskan Prosedur dan pergerakan alat atau


cara kerja alat 02

Pasien memakai pelindung apron dan thyroid


03 collar

Pasien harus diposisikan dalam unit dengan posisi


tegak dan diinstruksikan untuk memegang hand grips 04
Persiapan instruksi awal kepada pasien sebelum
dilakukan foto panoramik
Instruksikan pasien untuk menggigit bite block dengan
05 dagu mereka bersentuhan pada tempat dagu

Kepala diimobilisasikan dibantu dengan penahan


kepala 06

07 Penanda sinar harus digunakan

Pasien diinstruksikan untuk menutup bibir


mereka dan menekan lidah ke palatum dan
jangan bergerak sampai alat berhenti berputar. 08
Berdasarkan Radiological Protection Board (NRPB)
kualitas subjektif dari radiografi dibagi menjadi tiga:

Tingkat Kualitas

1 Sangat baik – tidak ada kesalahan dari persiapan pasien,


penyinaran, posisi, pemrosesan atau penanganan film

2 Dapat diterima secara diagnostik – beberapa kesalahan dari


persiapan pasien, penyinaran, posisi, pemrosesan atau
penanganan film, tetapi tidak mengurangi kegunaan diagnostik
radiograf

3 Tidak bisa diterima – kesalahan pada persiapan pasien,


penyinaran, posisi, pemrosesan atau penanganan film, yang
membuat hasil radiograf secara diagnostik tidak dapat diterima
Kesalahan posisi dan manifestasi pada radiografi panoramik

Dagu yang mendongak

Gigi insisiv maksila


yang kabur, palatum
keras tumpang tindih
dengan akar gigi
maksila, bidang
oklusal rata,
mandibula luas dan
rata, kondil berada
ditepi film
Dagu yang menunduk

Akar gigi insisiv


mandibula kabur,
mandibula berbentuk
seperti huruf “V”, kondil
berada pada atas film,
bentuk tulang belakang
melengkung
Posisi merosot
Gambaran radiopak
yang runcing pada
tengah gambar
Posisi pasien terlalu kedepan
Gambaran gigi anterior kabur,
kecil dan sempit, tulang
belakang terlihat disisi film
Posisi pasien terlalu ke
belakang

Gambaran gigi anterior kabur dan


lebar, mandibula dan tulang
belakang yang berbayang, kondil
dekat dengan tepi film
Kesalahan posisi lidah

Bayangan hitam pada


gigi maksila antara
palatum dan dorsum
lidah
Pasien bergerak selama
penyinaran

Bagian radiografi buram, cacat


yang besar pada inferior border
mandibula
Kepala dimiringkan ke
samping

Kondil tidak sama tinggi,


struktur hidung terdistorsi
Kepala diputar ke
samping

Gigi lebar satu sisi, ramus lebih


lebar di satu sisi daripada yang
lain, pola kabur tidak merata
pada seluruh lengkungan,
struktur hidung tidak jelas.
PRINSIP KERJA
 Prinsip kerja pesawat panoramik menggunakan tiga
pusat putaran.
 Pada pesawat ini pasien dalam keadaan diam, sumber
sinar-x dan film berputar mengelilingi pasien, gerakan
kurva film kaset berputar pada sumbunya dan
bergerak mengelilingi pasien.
 Sumber sinar-x dan tempat kaset bergerak bersamaan
dan berlawanan satu sama lain
 Celah sempit pada tabung mengeluarkan sinar yang
menembus dagu pasien mengenai film yang berputar
berturut-turut pada tiga sumbu rotasi, satu sumbu
konsentris untuk regio anterior pada rahang.
 Setelah itu pada dua sumbu rotasi eksentris untuk
bagian samping rahang.
LAPORAN KASUS

Seorang wanita
berusia 35 tahun
datang ke RSGM
FKG USAKTI dengan
keluhan gusi sering
berdarah setiap
menyikat gigi dan bau
mulut.
agenesis/missing gigi 37,36,46, keadaan mahkota dan akar gigi 16,
ZONA I (Dento- 14 mahkota menghilang hingga 1/3 servikal mahkota, keadaan
alveolar region) periapikal dalam batas normal, keadaan puncak tulang alveolar
terjadi kerusakan horizontal pada semua regio.

ZONA II (Maxillo- maxilla dalam batas normal, sinus maksilaris dan nasal
sinus-nasal region
simetris tidak ada kelainan

ZONA III (Mandibular


region)
dalam batas normal

ZONA IV (TMJ region)


gambaran kondil terpotong.

Radiodiagnosis missing gigi 37, 36, 46, sisa akar gigi 16 dan 14, dan
periodontitis generalized.
PEMBAHASAN

• Kualitas subjektif yang


dihasilkan yaitu dapat
diterima secara diagnostik.

• Tujuan dari pembuatan foto


radiografi panoramik pada
pasien ini untuk melihat
kerusakan dari tulang alveolar.

• Hasil foto dapat menunjukkan


kerusakan tulang alveolar.
Pada hasil foto radiografi panoramik terlihat mandibula
Kesalahan ini dapat diperbaiki dengan
berbentuk seperti huruf “V”, kondil terpotong, bentuk
memposisikan pasien dengan garis Frankfurt
tulang belakang melengkung, hal ini disebabkan karena
sejajar dengan lantai
posisi dagu yang menunduk
Hasil radiografi panoramik juga terdapat bayangan gelap Dapat diperbaiki dengan menginstruksi
diatas gigi pada maksila antara palatum dan dorsum lidah pasien untuk menempatkan lidah di
hal ini terjadi karena lidah pasien tidak menyentuh palatum mulut sebelum tindakan
palatum saat proses pengambilan radiografi. eksposur.
KESIMPULAN

Kualitas subjek dari hasil foto radiografi, dapat


diterima secara diagnostik.

Pada foto radiografi panoramik ini terdapat dua


kesalahan yaitu dagu pasien yang menunduk
dan lidah tidak menyentuh palatum pada saat
proses pengambilan radiografi.

Hal ini dapat dihindari dengan komunikasi dan


instruksi dari operator ke pasien harus jelas
dan benar sebelum dilakukan pengambilan
radiografi panoramik.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai