MIKROBIOLOGI PERIODONTAL
DAN
IMUNOPATOLOGI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar belakang................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah..........................................................................................................2
1.3 Tujuan penulisan............................................................................................................2
1.4 Manfaat penulisan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................2
2.1 NUG sebagai awal dari NUP.........................................................................................3
2.2 Karakteristik NUP..........................................................................................................4
2.3 Gambaran Klinis............................................................................................................5
2.4 Gambaran Mikroskopik.................................................................................................6
2.5 NUP pada pasien HIV/AIDS.........................................................................................6
2.6 Etiologi Necrotizing Ulcerative Periodontitis...............................................................8
2.6.1 Mikrobiologi Periodontal.......................................................................................8
2.7 Status Immunocompromised..........................................................................................9
2.7.1 Stres psikologis....................................................................................................10
2.7.2 Malnutrisi.............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
kehilangan tulang.
Prevalensi NUP yang dilaporkan pada pasien terinfeksi HIV bervariasi. Riley
et al melaporkan hanya dua kasus NUP dalam 200 pasien HIV-positif (1%),
sementara Glick et al menemukan prevalensi 6,3% untuk kasus NUP dalam penelitian
prospektif dari 700 pasien HIV-positif. Variasi dalam temuan yang dilaporkan dapat
berhubungan terhadap perbedaan dalam populasi (misalnya, pengguna obat intravena
dengan homoseksual dengan pasien hemofilia) dan perbedaan dalam status imun dari
subjek penelitian.
Bentuk necrotizing dari periodontitis lebih sering munculpada pasien dengan
imunosupresi yang lebih parah. Laporan kasus telah menggambarkan NUP sebagai
perluasan progresif dari HIV periodontitis (yaitu, progresi kronis hingga nekrotik).
Glick et al menemukan korelasi tinggi antara diagnosis NUP dan imunosupresi dalam
pasien HIV positif. Pasien tersebut memperlihatkan dengan NUP yang 20,8 kali lebih
mungkin untuk memiliki jumlah CD4+ dibawah 200 sel/mm3 dibandingkan dengan
pasien HIV-positif tanpa NUP. Penulis mempertimbangkan diagnosis NUP untuk
menjadi penanda untuk gangguan imun dan prediktor untuk diagnosis AIDS. Yang
lain telah menggambarkan bahwa NUP dapat digunakan sebagai indikator untuk
infeksi HIV pada pasien yang tidak terdiagnosa. Shangase et al melaporkan bahwa
diagnosis NUG atau NUP pada orang Afrika Selatan yang secara sistemik sehat,
asimptomatik, secara kuat berhubungan dengan infeksi HIV. Pada pasien yang
memperlihatkan NUG atau NUP, 39 dari 56 (69,6%) selanjutnya ditemukan untuk
menjadi HIV positive (lihat bab 19).
2.7 STATUSIMMUNOCOMPROMISED
Secara jelas, lesi NUG dan NUP lebih sering terjadi pada pasien dengan
sistem imun terganggu atau tertekan. Beberapa penelitian, terutama yang
mengevaluasi pasien HIV-positif dan AIDS, mendukung konsep bahwa respon host
yang menurun muncul pada individu yang didiagnosa dengan penyakit necrotizing
ulcerative periodontal. Sementara sistem imun terganggu (“immuno compromise”)
dalam pasien yang terinfeksi HIV diarahkan oleh gangguan fungsi sel T dan
perubahan rasio sel T, bukti mengindikasikan bahwa bentuk lain dari gangguan
imunitas merupakan predisposisi individu terhadap NUG dan NUP.
Cutler et al menjelaskan gangguan aktivitas bakterisidal PMN pada dua anak-
anak dengan NUP. Pada pemeriksaan perbandingan dari PMN terhadap patogen
periodontal, dua bersaudara (berusia 9 dan 14 tahun) memperlihatkan depresi
signfikan dari fagositosis PMN dan fungsi membunuh dibandingkan dengan kontrol
yang sesuai jenis kelamin dan usia. Lebih lanjut, batista et al melaporkan temuan
periodontal dan NUP dalam remaja dengan penyakit genetik jarang (multifactorial
congenital immunodeficieny [CVID]) yang menyebabkan gangguan sekresi
imunoglobulin; lesi oral menyembuh dengan pemberian intravenous immunoglobulin
(IVIG).
2.7.2 MALNUTRISI
Bukti langsung hubungan antara malnutrisi dan necrotizing periodontal
diseases terbatas terhadap deskripsi dari infeksi necrotizing pada anak-anak yang
mengalami malnutrisi parah. Lesi mewakili NUG tetapi dengan perkembangan untuk
menjadi gangrenous stomatitis, atau noma, telah dijelaskan pada anak-anak dengan
malnutrisi parah di negara yang kurang berkembang. Jimenez dan Baer melaporkan
kasus NUG pada anak-anak dan remaja berusia 2 hingga 14 tahun dengan malnutrisi
di Kolombia. Pada tahap lanjut, lesi NUG meluas dari gingiva kearea lain dari kavitas
oral, dan menjadi gangrenous stomatitis (noma) dan menyebabkan paparan, nekrosis
dan pembentukan sequester pada tulang alveolar. Selanjutnya, Jimenez et al
melaporkan bahwa 44 dari 45 kasus necrotizing diseases (NUG = 29, NUP = 7, noma
= 9) didokumentasikan pada tahun 1965 hingga 2000 adalah dari kelompok sosial
ekonomi rendah dan malnutrisi berhubungan dengan semua kondisi yang mendekati
necrotizing (29/29 NUG, 6/7 NUP dan 9/9 kasus noma). Pada penelitian anak-anak
Nigeria yang kurang secara sosial ekonomi dengan NUG (153 kasus), Enwonwu et al
menegaskan malnutrisi dengan mengukur sirkulasi mikronutrien. Dibandingkan
dengan rekan tetangga, anak-anak dengan NUG dan defisiensi mikronutrien
memperlihatkan disregulasi produksi sitokin dengan peningkatan mediator
proinflamasi dan antiinflamatori kompleks yang salin mempengaruhi.
Penjelasan yang mungkin bahwa malnutrisi, terutama ketika ekstrim, berperan
terhadap penurunan resistensi host terhadap infeksi dan penyakit necrotizing.
Didokumentasikan dengan baik bahwa banyak pertahanan host, termasuk fagositosis;
imunitas yang dimediasi sel; dan komplemen, produksi dan fungsi antibodi dan
sitokin, terganggu pada individu yang mengalami malnutrisi. Kehabisan nutrisi
terhadap sel dan jaringan mengakibatkan imunosupresi dan peningkatan kerentanan
penyakit. Sehingga beralasan untuk menyimpulkan bahwa malnutrisi dapat
merupakan predisposisi individu terhadap infeksi oportunistik atau meningkatkan
keparahan infeksi oral yang muncul.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
NUP dan NUG memberikan banyak klinisi gambaran klinis dan mikrobiologi,
tetapi NUP dibedakan oleh kondisi yang lebih parah dengan kehilangan perlekatan
periodontal dan tulang. Nyatanya, beberapa pasien dengan NUP, khususnya yang
dengan imunitas terganggu, dapat memiliki penyakit progresif yang parah dan
berkembang cepat. Tampak bahwa respon imun yang terganggu dan resistensi host
yang rendah terhadap infeksi adalah faktor signifikan dalam awal mula dan progresi
NUP. Contoh terbaik dari gangguan sistem imun host dengan predisposisi untuk NUP
adalah pasien HIV-positif/AIDS. Sebagaimana komplikasi yang berhubungan dengan
infeksi lain dari HIV/AIDS, status gangguan sistem imun pasien tersebut
menyebabkan mereka rentan terhadap infeksi periodontal oportunistik, termasuk
NUP. Beberapa faktor lain telah diidentifikasi, khususnya pada kasus NUG, yang
dapat memainkan peranan dalan NUP, termasuk merokok, infeksi virus, stres
psikososial, dan malnutrisi. Meskipun tidak ada dari salah satu faktor diatas
mencukupi untuk menyebabkan penyakit necrotizing, dalam kombinasi dengan
kondisi immunosupresan lain, mereka tidak diragukan memiliki potensi untuk
memberikan pengaruh negatif terhadap respon host atau resistensi terhadap infeksi.
DAFTAR PUSTAKA