Anda di halaman 1dari 16

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG

FUNGSI GIGI TIRUAN DI RT 000 RW 000 DESA WAY PETAI


KECAMATAN SUMBERJAYA KABUPATEN LAMPUNG BARAT

PROPOSAL

OLEH

AGUNG HIDAYATULLAH
NIM : P21240122004

Laporan ini Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan MK METLIT Program


Diploma III Jurusan Teknik Gigi
Politeknik Kesehatan Jakarta II

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKRTA II
JURUSAN TEKNIK GIGI
2023
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................
B. Batasan Masalah ............................................................................................
C. Rumusan Masalah .........................................................................................
D. Tujuan Penelitian ...........................................................................................
E. Manfaat Penelitian ........................................................................................
F. Metode Penulisan ..........................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................
A. Kajian Teori ...................................................................................................
1. Konsep Gigi Tiruan..................................................................................
a. Definisi Gigi Tiruan...........................................................................
b. Fungsi Gigi Tiruan.............................................................................
c. Jenis Jenis Gigi Tiruan......................................................................
d. Tujuan Penggunaan Gigi Tiruan.........................................................
2. Pengetahuan Masayarakat.......................................................................
a. Tingkatan Pengetahuan .....................................................................
b. Pengukuran Pengetahuan...................................................................
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Masyarakat..........
3. Dampak Pengetahuan Masyarakat pada Kesehatan Gigi.........................
a. Pencegahan Masalah Kesehatan Gigi................................................
b. Peran Edukasi dalam Meningkatkan Pengetahuan ............................
4. Implikasi Kesehatan Masyarakat ............................................................
a. Program Edukasi Kesehatan Gigi......................................................
a. Peningkatan Kesadaran Masyarakat
b. Peningkatan kesadaran masyarakat........................................

B. Kerangka Teori...............................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................
A. Jenis Penelitian ............................................................................................
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................
C. Kerangka Konsep ..........................................................................................
D. Variabel Penelitian ........................................................................................
E. Hipotesa Penelitian ........................................................................................
F. Populasi dan sampel.......................................................................................
G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................
H. Instrumen Penelitian.......................................................................................
I. Tahapan Penelitian ........................................................................................
J. Teknik Analisis Data .....................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gigi memiliki peran penting bagi kehidupan sehari hari karna letak gigi yang terdapat
di dalam rongga mulut yang berperan sebagai pengunyahan dan penampilan pada setiap
orang. Rongga mulut merupakan pintu masuk bagi kuman dan bakteri. Gigi yang tidak di
rawat atau tidak di jaga kesehatan nya dapat mempengaruhi kerusakan pada gigi tersebut
seperti adanya karies, penyakit periondental, dan fraktur bila mengalami trauma.Jika gigi
tetap di biarkan dalam keadaan tersebut maka akan timbulnya kerusakan pada gigi atau
kehilangan gigi.
Gigi tiruan merupakan gigi yang di buat dari bahan akrilik dan bahan matrial lainya,
yang digunakan untuk menggantikan gigi yang sudah hilang, gigi tiruan juga bisa di sebut
alat yang di gunakan seseorang untuk mengembalikan fungsi pengunyahan.
Gigi tiruan juga berfungsi dalam mengembalikan fungsi pengunyahan pada pasien
yang mengalami kehilangan gigi. Selain itu juga fungsi gigi tiruan yaitu mengembalikan
estetika pada jaringan rongga mulut dan wajah, sehingga pasien dapat kembali tersenyum
lagi dan tidak terlihat ompong stetlah menggunakan gigi tiruan.
Berdasarkan jumlah gigi yang kehilangan terdapat dua jenis kasus kehilangan gigi
yaitu gigi tiruan sebagian lepasan dan gigi tiruan lengkap lepasan. Dari kedua janis kasus
tersebut memliki keunggulan dan kekurangan yang berbeda di setiap masing masing
kasus tersebut.
Terdapat beberapa bahan material di dalam pengguanaan gigi tiruan diantaranya
menggunakan bahan akrilik, porselen, metal, dan zirconium. Bahan matrial tersebut
memeiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda, semakin unggul kelebihan dari suatu
bahan material tersebut maka semakin tinggi juga harga yang di tawarkan.
Pengetahuan mengenai fungsi gigi tiruan ini sangatlah penting bagi masyarakat,
faktor utama dalam pengetahuan adalah pendidikan semakin tinggi pendidikian yang di
tempuh maka semakin tinggi pula tingkat pengetahuannya.
Faktor pengetahuan masyarakat ini juga berguna bagi masyarakat yang ingin
menggunakan gigi tiruan, yang bertujuan mengembalikan fungsi pengunyahan dan
menggantikan gigi yang ompong namun tidak semua masyarakat ingin menggunakan gigi
tiruan dikarnakan tingkat pengetahuan yang buruk dan terhalang nya ekonomi.
B. BATASAN MASALAH
Dalam pembuatan karya tulis ilmiah dengan judul “Tingkat pengetahuan
masyarakat tentang fungsi gigi tiruan di RT 000 RW 000 Desa Way Petai Kecamatan
Sumberjaya Kabupaten Lampung Barat ” penulis hanya memeberikan batasan batasan
dalam pengetahuan, hal ini dimaksud agar tidak jadi kekeliruan dalam pembahasan
karya tulis ilmiah ini.

C. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana tingkat pengetahuan Masyarakat Tentang fungsi gigi tiruan di RT 000 RW
000 Desa way petai kecamatan sumberjaya kabupaten lampung barat ?

D. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang fungsi gigi tiruan di
RT000 RW 000 Desa Way Petai kecamatan Sumberjaya Kabupaten Lampung
Barat
2. Tujuan Khusus
Untuk mengukur persentase tingkat pengetahuan masyarakat di RT000 RW 000
Desa Way Petai kecamatan Sumberjaya Kabupaten Lampung Barat tentang fungsi
gigi tiruan berdasarkan umur dan jenis kelamin.

E. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi peneliti
Untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah dan sebagai bekal dalam
menambah pengetahuan dan pengalaman khususnya di bidang peneliti.
2. Bagi instusi
Sebagai bahan masukan dalam menambah pustaka dan referensi untuk peneliti
selanjutnya.
3. Bagi Masyarakat
Untuk memberikan informasi serta menambah pengetahuan masyarakat mengenai
fungsi gigi tiruan.
F. METODE PENULISAN
Penulisan laporan tugas akhir ini, penulis menggunakan metode wawancara, yang
melalui pengisian kuisioner yang mengambil beberapa sample minmal 20 sample dari
masyarakat yang ingin di ketahui tingkat pengetahuan mengenai fungsi gigi tiruan .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORI

1. Konsep Dasar Gigi Tiruan

a. Definisi Gigi Tiruan


Gigi tiruan adalah gigi yang di buat untuk menggantikan gigi yang tidak ada
atau kehilangan gigi yang membantu mengembalikan fungsi pengunyahan dan
mengembalikan estetika pada bagian gigi. Gigi tiruan adalah suatu alat tiruan
yang digunakan untuk menggantikan sebagian atau seluruh gigi asli yang
sudah hilang serta menggembalikan perubahan-perubahan struktur jaringan
yang terjadi akibat hilang nya gigi asli. Tujuan pembuatan gigi tiruan pada
hakikatnya adalah untk memperbaiki fungsi penguyahan, pengecapan, estetik,
menjaga kesehatan jaringan serta mencegah kerusakan lebih lanjut (Gaib,
2017).
b. Fungsi Gigi Tiruan
Gigi tiruan dibuat untuk : a) mengembalikan struktur jaringan rongga mulut
yang berubah akibat hilangnya gigi, b) memperbaiki fungsi penguyahan, c)
memperbaiki fungsi pengecap, d) estetis, e) menjaga kesehatan jaringan, f)
mencegah kerusakan lebih lanjut dari struktur rongga mulut yang terjadi akibat
hilangnya gigi, g) memelihara kesehatan dan fungsi sistem penguyahan
terutama pada usia lanjut (Gaib, 2017). Gigi triuan juga sangat berperan
penting dalam mengembalikan fungsi pengunyahan,berbicara dan memberikan
dukungan pada otot wajah serta mengembalikan estetika pada penampilan
wajah dan senyum.
c. Jenis Jenis Gigi Tiruan
Gigi tiruan terdapat beberapa jenis yaitu gigi tiruan sebagian lepasan dan gigi
tiruan penuh, jenis gigi tiruan ini digunakan berdasarkan kasus yang di alami
oleh pasien yang memiliki keunggulan dan kekurangan yang berbeda. Gigi
tiruan bisa berupa gigi tiruan cekat (fixed) dan gigi tiruan lepasan (removable).
Gigi tiruan cekat adalah gigi tiruan yang tak dapat dilepas-lepas dari
tempatnya oleh sipemakai. gigi tiruan lepasan dibagi menjadi dua yaitu gigi
tiruan lengkap dan gigi tiruan sebagai lepasan. gigi tiruan lengkap (full
Denture) di buat satu restorasi bisa satu atau kedua lengkung rahang sudah tak
ada giginya lagi. Sedangkan gigi tiruan sebagai lepasan (Partial Denture)
dilakukan peraawatan untuk penggantian satu atau lebih, tetapi tidak semua
gigi yang hilang dari atau dua lengkung gigi. Penggantian ini dimaksudkan
untuk mencegah perubahan degeneratif yang timbul sebagai akibat hilangnya
gigi dan karenanya kesehatan mulut yang optimal termasuk fungsi giginya
dapat dipertahankan.
d. Tujuan Penggunaan Gigi Tiruan
Tujuan utama dalam penggunaan gigi tiruan adalah menggantikan gigi yang
hilang,sehingga masalah yang di akibat kan oleh celah gigi dan dapat di atasi
dengan menggunakan gigi tiruan. Tujuan lain pembuatan gigi tiruan adalah
untuk pemulihan fungsi pengunyahan, memperbaiki gangguan fungsi bicara,
fungsi estetik dan mempertahankan kesehatan jaringan rongga mulut

2. Pengetahuan Masyarakat

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra
manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba
(Tumurang, 2018). Pengetahuan merupakan domain kognitif yang sangat penting
dalam pembentukan perilaku. Kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan gigi
dan mulut merupakan faktor predisposisi dari perilaku kesehatan yang mengarah
kepada terjadinya penyakit.

a. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan seseorang mempunyai intensitas atau tingkat berbeda-beda,
Menurut Notoatmodjo, 2014 ada 6 tingkat pengetahuan yang dicapai dalam
domain kognitif yaitu:
a) Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang
telah dipelajari sebelumnya.

b) Memahami (Comprehention) Memahami artinya kemampuan untuk


menjelaskan dan menginterpretasikan dengan benar tentang objek yang
diketahui.
c) Aplikasi (Application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk
menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi
nyata

d) Analisis (Analysis) Analisis diartikan kemampuan untuk mengguraikan


obyek ke dalam bagian-bagian lebih kecil, tetapi masih di dalam suatu
struktur obyek tersebut.

e) Sintesis (Synthesis) Sintesis yaitu kemampuan untuk menghubungkan


bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru atau
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi
yang ada.

f) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi yaitu kemampuan untuk melakukan


penilaian terhadap suatu objek. Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengethauan ini dapat di ukur menggunakan atau
memberikan sebuah pertanyaan pertanyaan yang kemudian dilakukan
penilaian.

b. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat di lakukan dengan wawancara atau angket


yang menayangkan tentang isi materi yang akan di ukur dari subjek penelitian
atau responden (Budiharto, 2014). Pengetahuan dapat diketahui dengan cara
menayakan kepada seseorang agar ia mengungkapkan apa yang diketahui
dalam bentuk 11 bukti atau lisan maupun tertulis (pertayaan langsung atau
tertulis). Pengukuran pengetahuan dapat berupa kuesioner atau wawancara.
Menurut (Arikunto, 2016) pengetahuan seseorang dapat diketahui dan di
interprestasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu: baik dengan hasil
persentase (76%-100%), cukup dengan hasil persentase (56%-75%), dan
kurang dengan hasil persentase (<56%).

c. Faktro Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Masyarakat

a) Pendidikan
pendidikan diidentifikasikan merupakan faktor yang lebih utama dalam
tingkat pengetahuan masyarakat terhadap fungsi gigi tiruan,tingkat
pendidikan yang lebih tinggi cenderung memiliki pengetahuan yang lebih
baik terhadap fungsi gigi tiruan.

b) Budaya dan Lingkungan


Budaya dan lingkungan merupakan pengaruh yang benar benar nyata di
dalam pengetahuan masyarakat terhadap fungsi gigi tiruan.Responden
yang tinggal di lingkugan yang memiliki norma norma positf terkait
kesehatan gigi memiliki pengetahuan yang lebih baik.
c) Akses Terhadap Layanan Kesehatan
Akses terhadap layanan kesehatan gigi sangatlah berperan penting di
dalam tingkat pengetahuan masyarakat.Responden yang memiliki akses
yang baik cenderung memiliki tingkat pengetahuan yang lebih baik.

3. Dampak Pengetahuan Masyarakat pada Kesehatan Gigi

a. Pencegahan Masalah Kesehatan Gigi


Pengetahuan yang baik tentang fungsi gigi tiruan dapat membantu masyarakat
mencegah masalah kesehatan gigi tambahan, seperti infeksi dan penurunan
kualitas hidup.
b. Peran Edukasi dalam Meningkatkan Pengetahuan
Program edukasi kesehatan gigi yang tepat dapat meningkatkan pengetahuan
masyarakat dan mendorong perubahan perilaku positif terkait kesehatan gigi.

4. Implikasi Kesehatan Masyarakat

a. Program Edukasi Kesehatan Gigi


Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan dasar untuk merancang
program edukasi kesehatan gigi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di
RT 000 RW 000 Desa Way Petai.

b. Peningkatan Kesadaran Masyarakat


Meningkatkan pengetahuan masyarakat diharapkan dapat meningkatkan
kesadaran mereka terhadap pentingnya perawatan gigi dan penggunaan gigi
tiruan.

5. KERANGKA TEORI

Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang


Fungsi Gigi Tiruan.

Konsep Dasar Gigi


Tiruan Pengetahuan. Dampak Pengetahuan
Masyarakat pada Kesehatan
Gigi

-Definisi Gigi Tiruan


-Fungsi Gigi tiruan
Jenis jenis Gigi Tiruan -pendidikan
-Faktor Budaya dan Lingkungan
-Akses Terhadap Layanan Kesehatan -Pencegahan Masalah
Kesehatan Gigi
-Peran Edukasi dalam
Meningkatkan Pengetahuan

Implikasi Kesehatan Masyarakat

-Program Edukasi Kesehatan Gigi


-Peningkatan Kesadaran Masyarakat
BAB III
METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN
a) Desain Penelitian
Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Survei
dengan kuesioner akan dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai
pengetahuan masyarakat tentang fungsi gigi tiruan. Wawancara mendalam
juga akan dilakukan untuk mendapatkan pandangan yang lebih detail.
b) Sampel Penelitian
Sampel penelitian akan terdiri dari masyarakat di RT 000 RW 000 Desa Way
Petai. Jumlah sampel akan dipilih secara acak berdasarkan kriteria inklusi.
c) Instrumen Penelitian
Kuesioner akan dikembangkan untuk mengukur tingkat pengetahuan
masyarakat tentang fungsi gigi tiruan. Wawancara akan digunakan untuk
mendapatkan wawasan lebih mendalam dan melengkapi data kuantitatif.

B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN


Penelitian ini dijadwalkan akan dilaksanakan selama tiga bulan, dimulai pada bulan Mei 2023
hingga Juli 2023.

C. KERANGKA KONSEP
Tingkat pengetahuan masyarakat di RT 000 RW 000 desa Way Petai Kecamatan
Sumber Jaya Kabupaten Lampung Barat terhadap fungsi gigi tiruan, berdasarkan yang
sudah di jelaskan pada bab 2 maka penulis merumuskan kerangka konsep sebagai
berikut :
Tingkat
pengetahuan
masyarakat

Budaya dan
Tingkat pendidikan
lingkungan

keterangan :
a. Variabel independent / bebas : Tingkat pendidikan
b. Variabel dependent / terikat : Tingkat pengetahuan masyarakat tentang fungsi gigi
tiruan

D. VARIABEL PENELITIAN
variabel yang digunakan dalam penelitian adalah variabel tunggal yaitu tingkat
pengetahuan di RT 000 RW 000 desa Way Petai Kecamatan Sumber Jaya Kabupaten
Lampung Barat.
E. HIPOTESA PENELITIAN
Hipotesis Nol ( H0 ) : Tidak ada peningkatan yang signifikan dalam pengetahauan
mengenai fungsi gigi tiruan .
Hipotesis Alternatif ( Ha ) : Tingkat pemahaman Tentang tingkat pengetahuan fungsi
gigi tiruan.
F. POPULASI DAN SAMPEL

a. Populasi
Populasi penelitian mencangkup seluruh RT 000 RW 000 desa Way Petai
Kecamatan Sumber Jaya Kabupaten Lampung Barat yang memeberikan
potensi untuk memberikan informasi tentang tingkat pengetahuan fungsi
gigi tiruan
b. Sampel
Sample penelitian merupakan bagian dari populasi yang terpilih dan
mewakilkan dari salah satu masyarakat RT 000 RW 000 desa Way Petai
Kecamatan Sumber Jaya Kabupaten Lampung Barat berdasarkan rumus
slovin, dan di dapatkan jumlah sample yaitu 25 masyarakat.
c. Metode Pengambilan Sampel
Sample akan di pilih menggunakan random sampling, dengan memilih
secara acak sejumlah responden dari setiap kelompok umur dan tingkat
pendidikan di Desa Way Petai.
d. Ukuran sampel
Jumlah responden yang di ambil berdasarkan formula ukuran sampel yang
sesuai dengan tingkat signifikasi dan margin of eror yang di inginkan.
e. Kriteria inklusi dan ekslusi
Responden yang berpartisipasi dalam survei ini harus memenuhi kriteria
inklusi tertentu, termasuk berusia di atas 18 tahun dan tinggal di desa Way
Petai setidaknya selama satu tahun.Sebaliknya, mereka yang tidak
memenuhi kriteria tersebut dikeluarkan dari sampel.
f. Stratifikasi
Mengingat variasi dalam populasi, bisa di pertimbangkan untuk
melakukan stratifikasi berdasarkan variabel tertentu seperti usia, jenis
kelamin,atau tingkat pendidikan untuk memastikan representativitas.
g. Prosedur Pengambilan sampel
Surat undangan akan di sampaikan kepada responden potensial melalui
perangkat desa atau atau melalui pendekatan langsung.
G. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Dalam penelitian ini penulis menggunaan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
a. Kuesioner
 Menyusun kuesioner dengan pertanyaan terstruktur untuk mengukur
tingkat pengetahuan masyarakat terhadap fungsi gigi tiruan.
 Kuesioner dapat dikirimkan melalui surat ataupun di sebar melalui
internet dan bisa diisi secara langsung.
b. Wawancara
 Melakukan wawancara langsung kepada responden supaya mendapatkan
pemahaman yang lebih mendalam tentang pengetahuan mereka.
 Wawancara dapat di lakukan melalui telepon atau secara langsung,
tergantung pada ketersediaan responden.
c. Riview dokumen
 Meninjau catatan kesehatan gigi, literatur lokal, atau materi edukatif yang
tersedia untuk mendapatkan wawasan tambahan tentang tingkat
pengetahuan masyarakat.
H. INSTRUMEN PENELITIAN
a. Alat tulis atau handphone
b. Alat pengolahan data seperti komputer dengan menggunakan aplikasi SPSS
c. Sovenir
d. Kamera untuk melakukan dokumentasi
e. Formulir atau kuesioner “tingkat pengetahuan fungsi gigi tiruan RT 000 RW 000
Desa Way Petai Kecamatan Sumber Jaya Kabupaten Lampung Barat
I. TAHAPAN PENELITIAN
a. Perumusan Masalah
b. Pemilihan topik dan pengekangan ruang lingkup
c. Kajian pustaka
d. Penentuan tujuan penelitian
e. Desain penelitian
f. Pemilihan metode pengumpulan data
g. Pengembangan instrumen penelitian
h. Pemilihan sampel
i. Persiapan lapangan dan persiapan responden
j. Pengumpulan data
k. Analisis data
l. Interpretasi hasil
m. Penyusunan laporan penelitian
n. Diskusi dan kesimpulan
o. Penyusunan jurnal atau publikasi
p. Evaluasi penelitian
J. TEKNIK ANALISIS DATA
a. Analisis Univariat
Data responden yang di peroleh berupa tingkat pendidikan dan jenis kelamin
dideskripsikan dalam tabel dan dianalisis presentasenya. Pengelolahan data
menggunakan bantuan software SPSS versi 23.
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat untuk menilai hubungan variabel bebas dengan variabel terikat
bermakna secara statistik, dengan uji statistik menggunakan uji Chi-Square
dengan taraf signifikan 95% dan nilai kemaknaan 5% (p<0,05%)

Anda mungkin juga menyukai