Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENELITIAN

“PENGGUNAAN BEHEL GIGI UNTUK KESEHATAN GIGI”

Di susun oleh :
1. Moch Bintang Maulidan (17)
2. Nuriyatus Syahda Atyanta Anubawa (24)
3. Ramanda Tikno Kusuma (26)
4. Ridho Catra Pradikes (28)
SMA NEGERI 1 MUNCAR
Jl. Sraten, Dusun Kedungdandang
Tapanrejo
Website : http.www.sman1Muncar.com
E-mail : smanMuncar@yahoo.com

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis atau peneliti dapat menyelesaikan Laporan
Penelitian Tugas Bahasa Indonesia “Penggunaan Behel Gigi untuk Kesehatan Gigi”.
Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW
yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat
di dunia.
Laporan Penelitian ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
oleh guru penempu Mata Pelajaran Bapak Kasianto Idris, S,Pd. Dengan menyusung
Permasalahan Laporan yaitu “Penggunaan Behel Gigi untuk Kesehatan Gigi”
Akhirnya penulis dan Peneliti menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-
kekurangan dalam penulisan Laporan Penelitian ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan Laporan Penelitian ini.

Muncar, 2 Februari 2023

Peneliti
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. 2
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................................. 4
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................................................... 5
BAB I ................................................................................................................................................. 6
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 6
1. LATAR BELAKANG .................................................................................................................. 6
2. PERUMUSAN MASALAH ......................................................................................................... 7
3. TUJUAN PENELITIAN .............................................................................................................. 7
4. MANFAAT PENELITIAN ........................................................................................................... 7
BAB 2 ................................................................................................................................................ 8
TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................................................... 8
2.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI BEHEL ATAU KAWAT GIGI ............................................................... 8
2.2 MANFAAT PENGGUNAAN BEHEL GIGI ...................................................................................... 9
2.3 PENTINGNYA PENGGUNAAN BEHEL GIGI UNTUK KESEHATAN GIGI ........................................ 10
2.4 PENGGUNAAN BEHEL GIGI UNTUK AKSESORIS GIGI ............................................................... 10
2.5 SOLUSI YANG DIDAPAT DALAM PERMASALAHAN TERSEBUT .................................................. 11
BAB 3 .............................................................................................................................................. 12
METODE PENELITIAN....................................................................................................................... 12
3.1 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN ......................................................................................... 12
3.2 DESAIN PENELITIAN ............................................................................................................... 12
3.3 TEKNIK PENGUMPULAN DATA ............................................................................................... 12
3.4 TEKNIS ANALISI DATA............................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 14
BAB 4 .............................................................................................................................................. 15
PENUTUP......................................................................................................................................... 15
A.KESIMPULAN ............................................................................................................................ 15
B.SARAN ...................................................................................................................................... 15
DOKUMENTASI ................................................................................................................................ 16
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Dokumentasi Wawancara dengan Narasumber…………………………………16


Gambar 1.2 Dokumentasi Wawancara dengan Narasumber…………………………………16
LEMBAR PENGESAHAN

Narasumber Ketua Peneliti

Drg. TITI SASANTI RAMANDA TIKNO K.

Menyetujui

Guru Pembimbing

KASIANTO IDRIS, S.Pd


NIP. 19690412 200801 1 012
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Perkembangan behel gigi atas dasar sejarah yang berlangsung, berkembang pada
jaman sebelum masehi. Fenomena behel gigi telah ditemukan sejak sebelum kelahiran Yesus
Kristus. Akan tetapi, perkembangan besarnya dimulai setelah meluruskan gigi yang
berjudul “The Surgeon Dentist”. Di awal tahun 1900-an, behel gigi sangat mahal karena
terbuat dari emas dengan kisaran 14-18 karat. Dari tahun ketahun sistem behel dikembangkan
oleh para ahli mulai dari menggunakan bahan emas, platinum, perak, baja, karet gusi, dan
kadang-kadang kayu, gading, seng, tembaga. Untuk kadar emasnya pun mulai dari 14 sampai
dengan 18 karat sampai dengan plastik yang dipakai terutama di malam hari, atau hanya
beberapa jam setiap hari. Banyak orang yang mempunyai masalah dengan giginya merasa
terbantu dengan alat yang digunakan pada era tersebut.
Istilah Behel atau Kawat Gigi mungkin tidak asing lagi di telinga kita. Siapa yang
sangka bahwa Kawat Gigi atau behel telah ada dan terus berkembang sejak Sebelum Masehi.
Dahulu penggunaan behel berfungsi untuk menjaga gigi yang goyang, tetapi dengan terus
berkembangnya zaman dan pengetahuan, behel gigi sekarang digunakan untuk merapikan
susunan gigi. Fenomena kawat gigi sebenarnya mulai banyak digunakan sejak tahun 2001,
ketika telenovela Betty la Fea muncul. Sehingga banyak ejekan terhadap penggunaan kawat
gigi. Namun, berbeda dengan zaman sekarang. Tak jarang kita lihat penggunaan kawat gigi
yang terkadang hanya sebagai kesan gaul, gaya, dan keren. Kawat gigi atau behel (dental
braces) ini sendiri merupakan salah satu alat untuk meratakan gigi.
Kawat gigi atau yang biasanya dikenal sebagai behel adalah sebagai salah satuupaya
untuk merapikan susunan gigi yang tidak rapih. Kawat gigi merupakan bagian dari perawatan
ortodonti yang bertujuan untuk memperbaiki susunan gigi agar rapi dan teratur, memperbaiki
hubungan gigitan atau oklusi antara gigi yang ada di rahang atas dan rahang bawah, bahkan
juga memperbaiki posisi rahang dan proporsi wajah atau nilai estetik.
Penggunaan behel gigi juga berhubungan dengan kesehatan, karena gigi yang berjejal
akan menyulitkan pembersihan plak dan sisa makanan, sehingga meningkatkan resiko
terjadinya gigi berlubang dan peradangan gusi. Behel gigi tidak hanya digunakan sebagai
alat kesehatan, namun menjadi tren yang sedang digandrungi. Orang-orang bergigi
normal, ikut meramaikan behel agar terlihat percaya diri. Tak ketinggalan, karet behel
juga menjadi sesuatu yang dapat dipamerkan.
2. PERUMUSAN MASALAH
Adapun dalam penilitian ini yang memiliki judul penelitian “PENGGUNAAN
BEHEL GIGI UNTUK KESEHATAN GIGI” memiliki Rumusan Masalah penelitian sebagai
berikut :
a. Apakah dalam merapikan gigi perlu adanya behel gigi? Bila tidak bagaimana?
b. Bagaimana bila penggunaan behel gigi ditujukan bukan untuk kesehatan gigi
melainkan untuk aksesoris gigi. Apakah berdampak pada kesehatan gigi?

3. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian “PENGGUNAAN BEHEL GIGI UNTUK KESEHATAN
GIGI” sebagai berikut :
a. Untuk Mengetahui Pengertian tentang Behel Gigi pada kesehatan Gigi
b. Untuk Mengetahui tujuan pemasangan Behel Gigi pada Umumnya yang
sebenarnya
c. Untuk Mengetahui penyebab Behel gigi pada saat ini menjadi trend bagi Remaja
dikarenakan menjadikan sebagai aksesoris Gigi

4. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian yang kami buat ini kami harapkan dapat menjadi suatu karya Ilmiah yang
bermanfaat bagi khalayak ramai, diantaranya sebagai berikut :
1. Bagi Seorang Peneliti, terutama para Mahasiswa yang sedang menempuh prodi
Kedokteran Gigi dan sedang mencari studi kasus Penelitian, laporan ini bisa
menjadi suatu bentuk referensi dalam mencari suatu permasalahan yang umum di
masyarakat terutama dikalangan remaja.
2. Bagi Masyarakat Luas, Penelitian ini bisa berguna sebagai bentuk Informasi
terkain Kawat atau Behel Gigi bagi masyarakat yang hendang memperbaiki
struktur Giginya.
3. Bagi Dunia Kedokteran, Penelitian ini bisa menjadi suatu acuan atau penyikapan
sikap seorang dokter Gigi untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang terjadi
di masyarakat umumnya di kalangan para remaja.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini memaparkan teori yang berkaitan dengan objek peneliltian, teori digunakan
dalam penelitian ini meliputi : (1) Pengertian dan Fungsi Behel atau Kawat Gigi, (2) Manfaat
Penggunaan Behel Gigi, (3) Pentingnya penggunaan Behel Gigi Untuk Merapikan Gigi, (4)
Penggunaan Behel Gigi Untuk Aksesoris Gigi, (5) Solusi yang di dapat dalam permasalahan
tersebut.

2.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI BEHEL ATAU KAWAT GIGI


Kawat gigi atau behel (bahasa Inggris: dental braces) adalah salah satu alat yang
digunakan untuk mendapatkan susunan gigi yang ideal. Kawat gigi bekerja dengan cara
memberikan tekanan ke gigi untuk secara perlahan menggerakkan gigi ke posisi idealnya.
Menurut cara pengunaannya, kawat gigi dibagi menjadi 2 jenis, jenis permanen yang tidak
bisa dilepas pasang dan jenis lepasan yang bisa dilepas pasang
Penggunaan behel pada umumnya dinilai hanya untuk mereka yang masih remaja,
padahal orang dewasa juga bisa mendapatkan kentungan dari behel ini. “Manfaat sangat
banyak kalau di pasang dan ditangani oleh orang yang tepat. Behel gigi tidak hanya untuk
estetika kecantikan saja tapi juga banyak manfaat lainnya,” terang dokter gigi Rachman.
Dokter gigi Rumah Sakit Awal Bros Batam ini menjelaskan, masalah ortodonti seperti
gigi tidak rata, plak, gigi tidak beraturan (behel gigi gingsul), pola gigitan yang tidak benar,
bakteri, penyakit gusi, dapat diatasi dengan behel. Kawat yang dipasangkan pada gigi pasien,
dapat menyelaraskan struktur gigi dengan cara paling tepat dan meningkatkan gigi si pasien.
Lebih lanjut, behel bermanfaat melindungi gigi dari resiko pola gigitan pada gigi tak rata.
“Memiliki gigi tak rata menyebabkan sulit mengunyah dan menggigit makanan. Jika tidak
segera diperbaiki bisa menyebabkan masalah gigi pada pencernaan. Dan lewat behel lah dapat
mengatasi masalah tersebut,” terangnya.
Dokter Rachman menambahkan, memakai kawat gigi atau behel memang
memberikan bentuk mulut yang menarik, karena dihiasi dengan bentuk yang unik. Oleh
karenanya, pasien kawat gigi akan merasakan manfaat kawat gigi yaitu memiliki senyum yang
indah dengan gigi yang rapih. Di samping manfaat tersebut, dokter gigi Rachman menegaskan
memutuskan menggunakan behel bukanlah perkara yang sederhana. Dokter gigi akan
menyarankan pemasangan behel pada kondisi tertentu. Alasan pasang kawat gigi seperti,
antara rahang atas ataupun bawah ada yang lebih maju salah satu, atau gigi tumbuh pada posisi
tidak normal (kawat gigi gingsul), sehingga menumpuk gigi lainnya, atau bahkan jadi terlalu
renggang. “Proses pasang kawat gigi butuh waktu yang panjang dan butuh perhatian yang
lebih detail dalam perawatannya, termasuk menjaga jenis makanan yang dimakan. Makannya
butuh peninjauan terlebih dahulu sebelum pasang behel gigi,” sebutnya.

2.2 MANFAAT PENGGUNAAN BEHEL GIGI


Seperti yang sudah disebutkan diatas, behel gigi bermanfaat untuk merapikan gigi
yang berantakan. Selain itu ada beberapa manfaat lain dari behel gigi, simak dibawah ini:

a. Meningkatkan kesehatan gigi


Seperti yang disebutkan diatas, behel gigi menjadi pilihan tepat untuk kamu yang
ingin meningkatkan kesehatan gigi.
Gigi kamu yang berantakan akan menyulitkan kamu untuk membersihkan gigi.
Namun setelah pemakaian behel gigi, yang membuat gigi kamu menjadi rapi.
Akan memudahkan kamu untuk membersihkan gigi, kamu menjadi lebih mudah
untuk menjangkau ke bagian gigi bagian belakang. Dan membuat semua sisa makanan
akan terangkat dengan mudah.

b. Mencegah plak menumpuk


Gigi yang rapi dapat memudahkan kamu untuk membersihkan gigi. Hal ini akan
membuat kesehatan gigi kamu menjadi lebih baik lagi. Sisa makanan yang mudah
terangkat dari gigi membuat plak tak lagi menumpuk.

c. Menyikat gigi jadi lebih mudah


Susunan gigi yang berantakan sama gigi yang rapi pasti akan lebih mudah
membersihkan gigi yang rapi.

Posisi gigi yang rapi akan memudahkan kamu saat menggosok gigi, kamu tidak
perlu usaha ekstra untuk mengangkat sisa makanan yang terselip di gigi.

d. Meningkatkan kepercayaan diri


Senyum yang indah dengan gigi rapi pasti akan membuat siapapun yang
melihatnya akan terkesima.
Kamu pasti mendambakan gigi yang rapi, oleh sebab itu perawatan behel menjadi
jalan terbaik untuk kamu mendapatkannya.

2.3 PENTINGNYA PENGGUNAAN BEHEL GIGI UNTUK KESEHATAN GIGI


Melihat Pengertian, Fungsi, dan Manfaat dari Penggunaan Behel atau Kawat Gigi
sebelumnya. Untuk Kesehatan Gigi Penggunaan Behel Gigi sangatlah penting melihat
bahwasanya tujuan dari penggunaannya tersebut untuk merapikan Gigi yang keluar dari
Lintasan Gigi, Gigi yang condong kedepan ataupun Gigi yang condong ke belakang. Dengan
pemakaian Behel Gigi ini dapat menjadi solusi terbaik bagi Masyarakat jika hendak
memperbaiki pola atau struktur Gigi.
Sehingga, penggunaan Behel Gigi lumayan sangat penting untuk memperbaiki
struktur atau pola Gigi yang lebih rapi dari pada sebelumnya. Akan tetapi bila mana
merapikan Pola atau Struktur Gigi tidak menggunakan Behel atau Kawat Gigi, apakah bisa?.
Menurut Drg. Titi Sasanti, seorag Dokter Gigi atau Ahli Gigi di desa Tembokrejo, beliau
memberikan sebuah pernyataan terkait pertanyaan tersebut. Pernyataan beliau seperti ini :
“Gigi akan tetap tidak rapi dan akan dapat menyebabkan gangguan kesehatan gigi dan mulut
yang lebih parah misalnya gigi berlubang, karang gigi dan gangguan pengunyahan”. Dapat
disimpulkan bahwasanya, dalam merapikan Gigi perlu adanya bantuan dari kawat atau behel
Gigi, dan dipasang oleh seorang Ahli atau Dokter Gigi Profesional.

2.4 PENGGUNAAN BEHEL GIGI UNTUK AKSESORIS GIGI


Melihat bahwasanya Manfaat dari penggunaan Behel Gigi salah satunya ialah dapat
menambah Kepercayaan diri seseorang, oleh karena itulah pada saat ini banyak sekali
masyarakat terutama para remaja yang mulai berbondong – bondong ingin memasang kawat
atau behel Gigi unntuk menjadikannya sebagai Aksesoris gigi dan menambah kepercayaan
diri, hal inlah yang membuat Pengertian, Fungsi, Manfaat, dan tujuan pemasangan gigi yang
pada umumnya untuk kesehatan Gigi beralih fungsi sebagai Aksesoris penambah ketampanan
diri dan menjadikannya sebagai gaya – gaya an semata. Hal ini menjadi keresahan masyarakat
khususnya orang tua mengingat bahwasanya pemasangan Behel atau Kawat gigi yang
terbilang relativ mahal dikarenakan perannya dalam kesehatan gigi cukup besar.
Dalam Permasalahan ini, seorang Ahli, Pakar, Dokter Gigi dari Desa Tembokrejo Drg.
Titi Sasanti memberikan Penjelasan terkait permasalahan ini. “Tidak berdampak bila
pemasangan dikerjakan oleh dokter gigi sebaliknya jika pemasangan dilakukan oleh orang
yang tidak berkompeten (tukang gigi/salon kecantikan) bisa berdampak terjadinya gangguan
pengunyahan atau gangguan kesehatan gigi dan mulut yang lebih parah lainnya”.
Kesimpulannya adalah, Pemasangan Behel atau Kawat Gigi sebagai Aksesoris tidak masalah
jika pemasangannya melewati seorang Pakar, Ahli, atau Dokter Gigi yang Profesional dan
Rutin Kontrol kepada Dokter gigi yang Profesional, dan bila sebaliknya, Pemasangan Behel
gigi jika melewati orang yang asal – asalan akan berdampak negatif pada Gigi itu sendiri.

2.5 SOLUSI YANG DIDAPAT DALAM PERMASALAHAN TERSEBUT


Pemasangan Behel atau Kawat Gigi sangatlah penting bila mana ingin memperbaiki
Pola atau susunan pada Gigi itu sendiri, dengan menggunakan alat bantu ini, Gigi yang semula
itu tidak beraturan, tidak Rapi, menonjol ke depan ataupun kebelakang dapat menjadi rapi
dengan berkala. Sosialisasi tentang Pentingnya alat bantu ini untuk merapikan Gigi pada
masyarakat dapat membantu Masyarakat dan memberkan informasi penting terkait Alat bantu
ini. Dengan Sosisalisasi dan arahan dalam cara merapikan Gigi kepada masyarakat, dapat
mengurangi permasalahan kesehatan pada Gigi, seperti gigi berlubang, gigi tidak beraturan,
Karang Gigi dan Lain Sebagainya.
Penggunaan Behel Gigi itu sendiri memiliki dampak Negatif dan positifnya sendiri
bila mana tidak berkeyakinan penuh dalam pemeliharaan gigi atau dalam proses pembenahan
struktur gigi demi kesehatan Gigi itu sendiri. Penggunaan Behel atau kawat gigi hanya untuk
gaya – gayaan saja dan tidak mengkontrolnya akan berdampak pada kesehatan gigi.
Pemberian Arahan, Nasehat, atau Intruksi dari para Pakar atau Dokter Gigi yang profesional
sangatlah penting untuk para masyarakat yang memiliki pemikiran untuk memasang gigi
hanya sebagai gaya – gaya an saja. Mengingat bahwasanya dampaknya juga cukup besar bagi
kesehatan gigi itu sendiri.
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN


Penelitian ini dilakukan pada Hari Kamis pada tanggal 2 February 2023 bertempat di
Jl. Wr. Supratman No. 29 RT 1 RW 7 Dusun Krajan Desa Tembokrejo Kecamatan Muncar
Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur Negara Republik Indonesia. Di Tempat Praktek
Dokter Gigi Titi Sasanti.

3.2 DESAIN PENELITIAN


Desain Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian
deskriptif kualitatif karena peneliti ingin menemukan fakta dan menginterprestasikan tentang
“Pemasangan Behel atau Kawat Gigi untuk Kesehatan Gigi” Untuk membuktikan pernyataan
tersebut agar akurat peneliti meneliti beberapa narasumber terpercaya seperti Ahli, Pakar, atau
Dokter Gigi, dan juga mencari Literasi dari Internet terpercaya.

3.3 TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Teknik Pengumpulan data adalah cara atau strategi untuk mendapatkan sebuah
informasi atau data yang diperlukan untuk menyusun laporan atau menjawab suatu
permasalahan dalam suatu penelitian. Alat pengumpulan data akan menentukan kualitas
peneliti. Oleh karena itu, alat dan teknik pengumpulan data harus mendapatkan penggarapan
yang cermat. Dalam penellitian kualitatif, pengumpulan data lebih banyak pada observasi
berperan serta (participan observation), wawancara mendalam (in depth interview) dan
dokumentasi. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data Observasi
serta, Wawancara mendalam dan dokumntasi teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan 3 teknik, diantaranya :
a. Teknik Observasi
Observasi diartikan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang
tampak pada objek penelitian. Observasi merupakan metode yang cukup mudah
dilakukan untuk pengumpulan data. Observasi ini lebih banyak digunakan pada
statistika survei. Peneliti melakukan Survey langsung di tempat praktek an Drg. Titi
Sasanti. Yang mana para pasien kebanyakan adalah Seorang Remaja
b. Metode Wawancara
Wawancara merupakan tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara
langsung dengan maksud tertentu. Pada penelitian kualtatif, peneliti bertindak sebagai
pewawancara (interviewer) dan narasumber atau responden bertindak sebagai yang
diwawancarai (interviewer).
informasi yang diperoleh dari hasil wawancara nantinya diurai dan diolah
kembali dalam penelitian. Dengan metode wawancara Peneliti bisa menggali informasi
dengan lebih mendalam dan berkualitas dengan mengembangkan pertanyaan yang
sesuai dengan situasi terbaru. Selain itu Peneliti bisa mendapatkan hal-hal khusus yang
sering luput dari perhatian.
Team Peneliti Penyusun Porposal ini setelah terjun langsung ke Lokasi. Mereka
bertatap muka dan mewawancarai Drg Titi Sasanti terkait Perumusan Masalah yang
team peneliti teliti.
c. Metode Study Literatur
Studi literatur merupakan sebuah proses pencarian berbagai hasil kajian atau
studi yang akan berkorelasi dengan penelitian yang sedang peneliti lakukan. Studi
literatur termasuk pada kategori sumber data sekunder yang datanya dapat
dipertanggungjawabkan keabsahannya.
Karena biasanya sumber data dari studi literatur berasal dari, jurnal ilmiah,
buku, makalah seminar, dan karya ilmiah. Kunci dari penggunaan data yang bersumber
dari studi literatur adalah dengan mencari judul atau tema bacaan yang sesuai dengan
topik penelitian yang sedang peneliti jalani, setelah itu peneliti bisa mulai membaca dan
membuat resume atau summary yang bisa peneliti jadikan sebagai data penelitian
Team Peneliti Penyusun Proposal ini mencari informasi juga terkain Perumusan
Masalah yang mereka usung pada Internet yang dipercaya.

3.4 TEKNIS ANALISI DATA


Analisi data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis deskriptif
dimana tujuan dari analisis ini adalah untuk menggambarkan secara sistematis, factual, dan
akurat mengenai fakta – fakta yang ada.
Berdasarkan data tersebut, proses Analisa penelitian ini dilakukan mulai dari membaca,
mempelajari, dan menelaah data dengan menggunakan Langkah – Langkah diantaranya
sebagai berikut :
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan kegiatan mencari data di lapangan yang akan digunakan
untuk menjawab permasalahan penelitian. Validitas pengumpulan data serta kualifikasi
pengumpul data sangat diperlukan untuk memperoleh data yang berkualitas.
b. Reduksi Data
Reduksi data adalah proses pemilihan, pemustan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di
lapangan.
DAFTAR PUSTAKA

Alpres. 2006. Dasar-dasar Kesehatan Gigi. Jakarta : EGC

Anoraga. 2012. Psikologi dan Prilaku Sehat. Jogjakarta : DIVA Pres

Azwar. 2007. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta : Rineka Cipta

Hidayat. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Mitra, Muhammad. 2010. Hubungan Status Karies Gigi dan Gingivitis dengan Oral Hygiene
pada Anak Usia 6-12 tahun di Desa ujung Rambung Kecamatan Pantai Cermin Kab.
Serdang Bedagai.Medan

Rahayu.,2015.analisis faktor-faktor yang berhubunga ndengan kepatuhan membersihkan gigi


di wilayah kerja puskesmas Wolaang Kecamatan Langowan Timur
BAB 4
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Adapun Kesimpulan pada penelitian ini sebagai Berikut :
Behel atau Kawat Gigi merupakan sebuah alat bantu untuk merapikan Gigi pada
bidang kesehatan Gigi, Tujuan dibuatnya alat tersebut adalah sebagai alat pembantu untuk
merapikan Gigi pada Gigi Manusia. Akan tetapi pada zaman sekarang Tujuan pemakaian
behel atau kawat Gigi di alih fungsikan menjadi aksesoris Gigi terutama oleh masyarakat
dikalangan remaja.
Hal ini meresahkan masyarakat terutama Orang Tua yang mengkhawatirkan para
anaknya yang menggunakan alat ini untuk gaya – gaya an saja. Mengingat efek penggunaan
alat ini juga dampak negatifnya cukup besar. Bil mana dalam penggunaan alat ini tidak di
kontrol secaraberkala dan pemasangannya asal – asalan.

B.SARAN
A. Bagi Kalangan Remaja
Jangan terpengaruh oleh gaya zaman, utamakan keslamatan diri sendiri dan
mengesampingkan yang sanamnya gengsi, atau gaya di luar kemampuan.
B. Bagi Orang Tua
Lebih diperhatikan lagi anak – anaknya dalam berpenampilan atau gaya untuk
mengikuti Zaman, terutama yang mempengaruhi kesehatan anak tersebut.
C. Dokter Gigi
Berilah Arahan, Intruksi kepada masyarakat luas terkait kesehatan Gigi terutama
kalangan Remaja. Dan diberikan peringatan tentang bahaya bila mana tidak
memperhatikan kesehatan pada Gigi.
DOKUMENTASI

Gambar 1.1

Gambar 1.2

Anda mungkin juga menyukai