Oleh :
POPI INDRIA,AMKG
NIP : 198406022005012002
Malalo, J a n u a r i 2021
Penyusun
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1. 1 Latar Belakang................................................................................................1
1. 2 Rumusan Masalah...........................................................................................4
1. 3 Metode............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................5
Deskripsi Hasil Penelitian.......................................................................................................5
Analisis Hasil Penelitian.......................................................................................................10
BAB III PENUTUP.....................................................................................................12
Kesimpulan 12
Saran 12
iii
DAFTAR TABEL
Table 1 Daftar Jumlah Murid Pada SDN 05 Batu Taba Kecamatan Batipuh
Selatan Kabupaten Tanah Datar tahun 2020 dengan total murud 117
orang dari jumlah murid kelas IV-VI terdapat 30 orang murid SD yang
sesuai dengan kriteria gigi yang akan diperiksa............................................3
Table 3 Data Awal dan Akhir Hasil Pemeriksaan Plak Pada Sikat Gigi
Konvensional Pada Murid SDN 05 Kecamatan Batipuh Selatan
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2020............................................................5
Table 4 Distribusi Pembersihan Plak Pada Sikat Gigi Konvensional Pada Murid
SDN 05 Batu Taba Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten Tanah Datar
Tahun 2020...................................................................................................7
Table 5 Data Awal dan Akhir Hasil Pemeriksaan Plak Pada Sikat Gigi Otomatik
Pada Murid SDN 05 Batu Taba Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten
Tanah Datar Tahun 2020...............................................................................7
Table 6 Distribusi Pembersihan Plak Pada Sikat Gigi Otomatik Pada Murid SDN
05 Batu Taba Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten Tanah Datar
Tahun 2020. 8
Table 8 Distribusi Tekhnik Menyikat Gigi Yang Digunakan Pada Sikat Gigi
Otomatik Pada Murid SDN 05 Batu Taba Kecamatan Batipuh Selatan
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2020..........................................................10
Table 9 Distribusi Lama Menyikat Gigi Yang Digunakan Pada Sikat Gigi
Otomatik Pada Murid SDN 05 Batu Taba Kecamatan Batipuh Selatan
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2020..........................................................10
iv
BAB I PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Pembangunan dibidang kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan
diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat
bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal
(Depkes, 1982). Pembangunan dibidang kesehatan terutama dibidang kesehatan gigi
pada anak sangat perlu untuk mendapat penelitian khusus, sebab anak adalah penerus
cita-cita bangsa yang dasarkan telah diletakkan oleh generasi sebelumnya
(Depkes,1994). Pembangunan dibidang kesehatan gigi merupakan bagian integral
pembagunan kesehatan nasional, ini berarti bahwa pembangunan dibidang kesehatan,
pembagunan dibidang kesehatan gigi tidak boleh ditinggalkan dan sebaliknya
pembangunan dibidang kesehatan gigi, pembangunan dibidang kesehatan umum
tidak boleh ditinggalkan dengan kata lain saling bersangkutan (Suwelo,1997).
Dari hasil penelitian yang dilakukan Direktorat Kesehatan Gigi pada tahun
1971 pada anak-anak SD di Tujuh daerah di Indonesia menunjukkan 60-80% anak-
anak yang diperiksa menderita karies, sedangkan anak-anak yang menderita radang
gusi yang keadaannya sudah melebihi tingkat ringan adalah 70% dan juga dari
Prelimary Report Disability Study badan Litbangkes (1978) diperoleh indikasi bahwa
penyakit periodontal dan penyakit Karies gigi mejasi keluhan didalam masyarakat
luas (Depkes, 1984)
Kedua masalah utama diatas erat hubungannya dekat penumpukan suatu masa
yang lembek dan pekat yang menghimpun berbagai bakteri dan melekat erat pada
permukaan gigi yang disebut “Dental Plak” (Depkes, 1994).
Plak gigi mengandung 250 juta bakteri per milligram plak (Goldman and
Cohen, 1980) dan plak yang mengandung Mikroflora patogenik ini merupakan salah
satu faktor utama terhadap terjadi dan berkembangnya penyakit karies dan gingivitis
(Apiou, dkk). Plak harus segera dihilangkan karena lamanya penimbunan plak
mempunyai pengaruh yang besar terhadap kemampuan plak untuk membentuk asam
1
makin tua plak makin besar kemampuan untuk menurunkan pH dan larutan gula (De
Boever and Muhleman, 1970).
Plak ini tidak bisa dibersihkan dengan kumur-kumur, semprotan air atau udara
dan hanya dapat dibersihkan dengan cara Khemis atau mekanis (Stabbe dkk,1998).
Banyak cara mekanis untuk membersihkan plak, namun sampai saat ini alat mekanis
yang paling efektif untuk membersihkan plak adalah sikat gigi (Apiou dkk,1994).
Efektifitas menyikat gigi sendiri tergantung dari beberapa hal yaitu, bentuk sikat gigi
dan alamanya menyikat gigi (Graig and Dun, 1971).
Semenjak sikat gigi dimasyarakatkan ada 3 macam bentuk sikat gigi, yaitu :
tipe Lurus, Konkaf dan Konvek yang mana ini disebut sikat gigi konvensional dan
sekarang banyak sikat gigi bentuk baru yang berbeda dengan 3 bentuk sikat gigi
konvensional tadi. Bentuk sikat gigi konvensional yang paling dianjurkan untuk
digunakan adalah tipe lurus, yaitu pegangan sikat segaris dengan kepala sikat dan
leher sikat gigi serta bulu-bulu sikat datar (Anonim, 1991), American Dental
Asosiation menganjurkan bentuk sikat gigi yang baik harus mempunyai kepala sikat
kecil, permukaan serabut sikat yang datar/rata, serabut sikat yang elastis (Depkes,
1994).
Menurut Grant dkk (1998) pemilihan sikat gigi adalah menurut kebutuhan
perorangan, dengan pertimbangan mempunyai pegangan lurus, enak dipegang
operator, kepala sikat kecil sehingga mudah masuk kesegala daerah mulut. Stabbe skk
(1998) mengatakan begitu banyak macamnya bentuk sikat gigi yang dijual dipasaran
yang membuat bingung konsumen yang memilihnya, akhir-akhir ini mulai dipasarkan
sikat gigi otomatik (Sriyono, 1996)
2
Pada sikat gigi otomatik ini digerakkan dengan menggunakan batrai dimana
sudah ada beberapa desain yang diperkenalkan dengan berbagai gerakan vibrasi dan
resipokasi (Manson, 1993). Untuk pasien yang belum pernah diberi instruksi cara
efektif dari pada sikat konvensional pemakaian sikat gigi otomatik ini disukai karena
memungkinkan sikat menjangkau daerah-daerah yang sulit dicapai.
Table 1 Daftar Jumlah Murid Pada SDN 05 Batu Taba Kecamatan Batipuh Selatan
Kabupaten Tanah Datar tahun 2020 dengan total murud 117 orang dari
jumlah murid kelas IV-VI terdapat 30 orang murid SD yang sesuai dengan
kriteria gigi yang akan diperiksa.
3
1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas dapat diambil suatu perumusan masalah:
1. Apakah ada perbedaan kemampuan membersihkan plak antar sikat gigi
konvensional dengan sikat gigi otomatik pada murid di SDN 05 Batu Taba
Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten Tanah Datar Tahun 2020
1. 3 Metode
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental pre dan post dimana kita
memberi perlakuan terhadap subjek penelitian dimana dilakukan pemeriksaan
langsung terhadap gigi sasaran, metode ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
dan metode ini lebih efisien dari segi waktu, biaya, tenaga dan sarana sehingga dapat
diselesaikan dan hasil penelitian dapat dengan mudah dicapai.
4
BAB II PEMBAHASAN
Dari tabel 2 diatas dapat diketahui persentase anak dengan jenis kelamin laki-laki
(30%) lebih kecil dibandingkan perempuan (70%).
Gambaran Distribusi Bentuk Sikat Gigi Konvensional ndan Sikat Gigi
Otomatik Terhadap Kemampuan Membersihkan Plak
Setelah dilakukan penelitian terhadap 30 orang subjek penelitian maka diperoleh hasil
pemeriksaan plak pada masing-masing sikat gigi dan gambaran distribusi
pembersihan plak yang terlihat pada tabel 3, 4, 5, dan 6
Table 3 Data Awal dan Akhir Hasil Pemeriksaan Plak Pada Sikat Gigi Konvensional
Pada Murid SDN 05 Batu Taba Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten Tanah
Datar Tahun 2020.
5
4. 25 11 14 56 Cukup
5. 98 32 66 67,3 Baik
6. 67 30 37 53,3 Cukup
7. 91 26 65 71,4 Baik
8. 47 24 23 48,9 Cukup
9. 68 17 51 75 Baik
10. 49 13 36 73,5 Baik
11. 61 7 54 88,5 Baik
12. 75 12 63 84 Baik
13. 128 35 93 72,6 Baik
14. 59 14 45 76,3 Baik
15. 92 30 62 67,4 Baik
16. 71 14 57 80,3 Baik
17. 97 10 87 89,7 Baik
18. 43 17 26 60,5 Cukup
19. 69 10 59 85,5 Baik
20. 28 11 17 60,7 Cukup
21. 68 23 45 66,1 Baik
22. 37 13 24 64,9 Cukup
23. 65 18 47 72,3 Baik
24. 53 16 37 69,8 Cukup
25. 112 22 90 80,4 Cukup
26. 72 17 55 76,4 Cukup
27. 99 12 87 87,9 Baik
28. 94 36 58 61,7 Cukup
29. 63 14 49 77,8 Baik
30. 68 23 45 66,2 Baik
Rata-rata 71,5 Baik
6
Dari tabel 3 diatas menunjukkan skor plak sebelum dan sesudah menyikat gigi,
dimana rata-rata penurunan skor plak adalah 71,5 dengan kriteria baik
Table 4 Distribusi Pembersihan Plak Pada Sikat Gigi Konvensional Pada Murid SDN
05 Batu Taba Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten Tanah Datar Tahun
2020.
Kemampuan
Jumlah Baik % Cukup % Kurang % Jumlah %
22 73,3 8 26,7 - - 30 100%
Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa pada pemakain sikat gigi konvensioanal
kemampuan membersihkan plak dengan skor baik lebih tinggi (73,3%) disbanding
skor cukup (26,7%), sedangkan pembersihan plak pada skor kurak tidak ada (0%)
Table 5 Data Awal dan Akhir Hasil Pemeriksaan Plak Pada Sikat Gigi Otomatik Pada
Murid SDN 05 Batu Taba Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten Tanah
Datar Tahun 2020.
7
15. 126 10 116 92,1 Baik
16. 103 14 89 86,4 Baik
17. 99 9 90 90,9 Baik
18. 98 8 90 91,8 Baik
19. 95 8 87 91,6 Baik
20. 75 5 70 93,3 Baik
21. 120 20 100 83,3 Baik
22. 76 5 71 93,4 Baik
23. 7070 8 14 88,6 Baik
24. 73 6 67 91,8 Baik
25. 110 10 100 90,9 Baik
26. 74 8 66 89,2 Baik
27. 99 7 92 92,9 Baik
28. 69 7 62 89,9 Baik
29. 80 14 66 82,5 Baik
30. 60 5 55 90 Baik
Rata-rata 89,5 Baik
Dari tabel 5 diatas menunjukkan skor plak sebelum dan sesudah menyikat gigi,
dimana rata-rata penurunan skor plak adalah 89,5 dengan kriteria baik.
Table 6 Distribusi Pembersihan Plak Pada Sikat Gigi Otomatik Pada Murid SDN 05
Batu Taba Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten Tanah Datar Tahun 2020.
Kemampuan
Jumlah Baik % Cukup % Kurang % Jumlah %
30 100 - - - - 30 100%
Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa pada pemakain sikat gigi otomatik kemampuan
membersihkan plak dengan skor baik.
8
Perbedaan Kemampuan Membersihkan Plak Antara Sikat Gigi Konvensional
Dengan Sikat Gigi Otomatik Pada Murid SDN 05 Batu Taba Kecamatan
Batipuh Selatan Kabupaten Tanah Datar 2020
Nilai t hitung = -3,423, hasil ini dihargai mutlakkan menjadi 3,423, sementara t tabel
= 2,00, karena t hitung > tabel maka disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima artinya
ada perbedaan kemampuan membersihkan plak antara sikat gigi konvensional dan
sikat gigi otomatik.
Selain angka-angka yang ditunjukkan oleh perhitungan statistic maka dapat juga
digambarkan perbedaan kemampuan membersihkan plak antara sikat gigi otomatik
secara secara keseluruhan sebagai berikut :
9
Table 8 Distribusi Tekhnik Menyikat Gigi Yang Digunakan Pada Sikat Gigi
Otomatik Pada Murid SDN 05 Batu Taba Kecamatan Batipuh Selatan
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2020.
Table 9 Distribusi Lama Menyikat Gigi Yang Digunakan Pada Sikat Gigi Otomatik
Pada Murid SDN 05 Batu Taba Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten
Tanah Datar Tahun 2020.
10
Oleh karena itu dari tabel 8 dapat disumpulkan bahwa kedua sikat gigi sama-
sama memberikan hasil baik dalam pembersihan plak tetapi sikat gigi otomatik lebih
efektif dari sikat gigi konvensional terutama untuk pasien yang belum pernah diberi
instruksi cara menyikat gigi (Manson, 1993).
Hasil penelitian sikat gigi bentuk otomatik lebih efektif dari pada sikat gigi
konvensional dalam membersihkan plak ternyata sesuai juga dengan hasil penelitian
Sriyono dkk (1980,cit.Niken dkk, 1996) yaitu sikat gigi bentuk baru/ otomatik lebih
efektif dari pada sikat gigi konvensional.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan tekhnik penyikat gigi fones tekhnik
dimana tekhnik ini sesuai untuk anak-anak karena tekhnik ini mudah untuk
dimengerti oleh anak-anak dan hasilnya pun cukup memuaskan (Forrest, 1991).
11
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahsan dapat disimpulkan bahwa:
1. Kemampuan membersihkan plak pada sikat gigi otomatik lebih baik
daripada sikat gigi konvensional
2. Fones Tekhnik adalah tekhnik menyikat gigi yang dianjurkan untuk anak-
anak mengingat tekhnik ini mudah dilakukan dan dapat memberikan hasil
yang cukup memuaskan dalam membersihkan plak.
3. Menyikat gigi selama 3 menit sudah dapat memberikan hasil yang cukup
memuaskan dalam membersihkan plak yang mana waktu bukan satu-
satunya indikator kebersihan dalam menyikat gigi dan hal ini juga
ditunjang oleh bentuk sikat gigi yang digunakan dan juga tekhnik menyikat
gigi itu sendiri.
Saran
1. Bagi tenaga kesehatan gigi agar dapat lebih mengiatkan dan
mengembangkan materi penyuluhan kesehatan gigi pada bentuk sikat gigi
yang baik dan cara menyikat gigi yang baik menurut Dep.Kes RI.
2. Bagi produsen yang ikut andil dalam mensosialisasi penggunaan sikat gigi
agar lebih mengusahakan pengembangan pemakaian sikat gigi otomatik
terutama untuk anak-anak yang mana mereka belum mampu secara efisien
menggunakan sikat gigi konvensional
3. Diharapkan peneliti selanjutnya meneliti secara lebih spesifik lagi berbagai
faktor yang berpengaruh terhadap kemampuan membersihkan plak.
12