Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI

”PENYULUHAN TENTANG SIKAT GIGI YANG LAYAK PAKAI”

KELOMPOK 4
DISUSUN OLEH :
1. NURUL MUKHLISAH M (PO714261211102)
2. NURUL QALBI (PO714261211103)
3. NURUL SYAHIRA (PO714261211104)
4. PUTRI NUR AZIZAH (PO714261211105)
5. REYNALDI WISNU ASSIDICK (PO714261211106)
6. REZKI FADHILAH SARIF (PO714261211107)
7. SRI WULANDARI (PO714261211108)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR


TAHUN AJARAN 2022/2023

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik yang bertujuan untuk memenuhi syarat mengikuti mata kuliah.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

MAKASSAR, 28 JULI 2022

PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................1
C. Tujuan Masalah.................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sikat Gigi.........................................................................2
B. Cara Memilih Sikat Gigi Yang Layak Pakai.........................................2
C. Akibat Memakai Sikat Gigi Yang Tidak Sesuai Ukuran Mulut.............2
D. Cara Merawat Sikat Gigi Yang Benar...................................................2
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................
B. Saran...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Kebanyakan dokter gigi menganjurkan penggunaan sikat yang lembut


meskipun sikat gigi berbulu lembut kurang efektif membersihkan sela-sela gigi
karena sikat gigi berbulu keras dapat merusak lapisan enamel dan melukai gusi.

Menurut para dokter gigi, menyikat gigi dilakukan minimal dua kali sehari
yaitu sehabis sarapan pagi dan sebelum tidur malam. Menyikat gigi juga dianjurkan
menggunakan pasta gigi yang membantu membersihkan gigi lebih bersih dan wangi.
Akibat dari jarangnya menyikat gigi adalah timbulnya plak di gigi yang diakibatkan
dari penumpukan kotoran di gigi.

Plak gigi juga dapat menyebabkan gigi berlubang yang jika dibiarkan bisa
membuat gigi ngilu. Selain plak dan gigi berlubang, jarangnya menyikat gigi juga
dapat mengakibatkan bau napas yang tidak sedap sehingga dapat dijauhi oleh teman
sekitar.
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :


1. Apa pengertian sikat gigi?
2. Bagaimana cara memilih sikat gigi yang layak pakai?
3. Bagaimana akibat memakai sikat gigi yang tidak sesuai ukuran mulut?
4. Bagaimana cara merawat sikat gigi yang benar?
C. Tujuan

Adapun tujuan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :


1. Mengatahui pengertian sikat gigi
2. Mengatahui cara memilih sikat gigi yang layak pakai
3. Mengatahui akibat memakai sikat gigi yang tidak sesuai ukuran mulut
4. Mengatahui cara merawat sikat gigi yang benar

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sikat Gigi


Sikat gigi adalah suatu alat pembersih untuk membersihkan gigi dan mulut dari sisa sisa
makanan dan debris yang melekat pada permukaan gigi yang terdiri dari gagang dan serabut
yang disusun sedemikian rupa sehingga mempunyai daya pembersih sesuai dengan keadaan
mulut, tanpa menimbulkan luka pada mukosa mulut (Putri, dkk. 2011)
Sikat gigi merupakan salah satu alat yang digunakan untuk membersihkan gigi dan mulut.
Dengan kemajuannya zaman sikat gigipun dapat ditemukan beberapa macam sikat gigi, baik
manual maupun elektrik dengan berbagai ukuran dan bentuk. Walaupun banyak jenis sikat
gigi di pasaran, harus diperhatikan sikat gigi yang efektif untuk membersihkan gigi dan
mulut, seperti kenyamanan bagi setiap individu meliputi ukuran, tekstur dan bulu sikat,
mudah untuk dibersihkan dan dikeringkan sehingga tidak lembab. (Arianto, 2014)
Salah satu kebersihan gigi dan mulut adalah dengan menjaga kebersihan mulut dengan
cara menggosok gigi secara baik dan benar. Menyikat gigi adalah sebuah aktivitas yang
sering dilakukan oleh seluruh masyarakat Indonesia, namun masih banyak yang mengira
menyikat gigi cukup hanya dilakukan saat mandi pagi dan sebelumtidur.
Namun dari hal tersebut meski menyikat gigi adalah hal yang lumrah dan sering dilakukan
dikehidupan kita sehari-hari dan semua masyarakatpun mengetahui tentang menyikat gigi
namun masih banyak pula yang belum mengetahui teknik dan waktu menyikat gigi yang
benar. (Paptiwi, 2007)

B. Cara Memilih Sikat Gigi Yang Layak Pakai


Sikat gigi merupakan salah satu alat fisioterapi oral yang digunakan secara luas untuk
membersihkan gigi dan mulut. Di pasaran dapat ditemukan berbagai macam sikat gigi, baik
manual maupun elektrik dengan berbagai ukuran dan bentuk (Putri, dkk. 2011). Pemilihan
sikat gigi yang baik dan benar memiliki beberapa ketentuan sebagai berikut:

1) Ukuran Sikat Gigi


Hindari memakai kepala sikat gigi dengan kepala sikat gigi yang terlalu besar ataupun
terlalu kecil, ukuran kepala sikat gigi yang disarankan adalah 2,5 cm untuk orang dewasa dan
1,5 cm untuk anak-anak. Pastikan kepala sikat gigi memiliki ujung yang membulat karena
jika ujung kepala sikat gigi mengotak maka cenderung menyakiti jaringan lunak mulut di
bagian belakang atau dalam saat menyikat gigi pada beberapa orang (Erwana, 2015).
2) Tekstur Bulu Sikat Gigi
Pembagian jenis sikat gigi jika ditinjau dari tekstur bulu sikat dibagi menjadi bulu sikat
gigi lembut (soft), bulu sikat gigi sedang (medium), dan bulu sikat gigi keras (hard).
Kekuatan bulu sikat ditentukan oleh diameter dan panjang bulu sikat, semakin tebal dan
pendek bulu sikat maka tekstur bulu sikat akan semakin meningkat sehingga disebut dengan
sikat keras (hard), sebaliknya semakin tipis dan panjang bulu sikat maka tekstur bulu sikat
akan semakin menurun, atau dengan kata lain memiliki sifat lembut dan fleksibel sehingga
disebut dengan sikat lembut (soft). Sikat gigi biasanya mempunyai 1600 bulu, panjangnya 11
mm, dan diameternya 0,008 mm yang tersusun menjadi 40 rangkaian bulu dalam 3 atau 4
deretan (Putri, dkk. 2011).
Variasi tekstur bulu sikat gigi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing,
kelebihan dari bulu sikat gigi lembut (soft) adalah diameternya yang kecil dan
fleksibilitasnya tinggi sehingga dapat menjangkau sela-sela antar gigi (daerah inteproksimal),
sulkus gingiva serta daerah lekukan pada gigi.
Kelebihan lain dari sikat gigi lembut (soft) tidak menimbulkan resesi gingiva, tetapi bulu
sikat gigi lembut (soft) kurang maksimal dalam pembersihan dan teksturnya keras pada
permukaan gigi. Sebaliknya semakin tinggi derajat kekuatan bulu sikat gigi maka akan lebih
efektif dalam mengangkat kotoran pada permukaan gigi, tetapi kekurangannya dapat
mengakibatkan peradangan pada gingiva (Srigupta, 2004 dalam Ary, 2014).
Pemakaian bulu sikat gigi yang keras (hard) dapat menyebabkan gusi mudah terluka,
sehingga menyebabkan rasa sakit dan terkikisnya lapisan email terutama pada perbatasan
permukaan gigi dan gusi (Sariningsih, 2012).

3) Bentuk bulu sikat gigi


Menurut Sripriya & Ali (2007) sikat gigi yang baik adalah melalui pemilihan jenis bulu
sikat. Terdapat berbagai variasi bentuk bulu sikat gigi. Untuk pedoman umum pada dasarnya
sudah cukup untuk menggunakan sikat gigi dengan tekstur permukaan yang datar dan halus.
Tekstur sikat gigi beragam tidak hanya datar, tetapi juga tersedia tekstur membulat, zig-zag
atau bahkan bergerigi. Secara garis besar, berikut ini bentuk dari bulu sikat gigi:
a) Bentuk lurus atau bentuk balok. Bulu sikat ini memiliki panjang yang sama dan
disusun rapi seperti balok.

Gambar 1. Bentuk bulusikat lurus atau balok.


Sumber (Sarah, 2019)
b) Bentuk bergelombang atau bentuk V. Bentuk ini dimaksudkan agar bulu sikat dapat
menjangkau daerah sekitar permukaan gigi yang berdekatan.
Gambar 2. Bentuk bergelombang atau bentuk V.

c) Bentuk selang-seling atau bentuk zig-zag. Bentuk ini bertujuan agar dapat mengangkat
sisa makanan pada gigi secara efektif.

Gambar 3. Bentuk selang-seling atau bentuk zig-zag.


Bentuk bulu sikat zig-zag, dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda. Pada saat
membeli sikat gigi, perhatikan bentuk bulu sikatnya agar sesuai dengan kebutuhan.
Variasi lain adalah pola tegakan bulu yang tidak sejajar dengan arah kemiringan tertentu.
Tekstur bulu sikat gigi yang tidak konvensional ini dikatakan akan sangat efektif untuk
membersihkan sisa-sisa makanan terutama yang terletak pada celah-celah gigi. Namun
seiring berjalannya waktu pemilihan tekstur sikat yang bergerigi sedikit banyak menimbulkan
masalah-masalah baru seperti luka pada gusi atau bibir. Tekstur seperti ini ternyata juga
kurang efektif untuk membersihkan sisa makanan pada permukaan gigi sehingga tampak
tidak merata (Collins, 2011).
Menurut Voelker (2013) perbedaan yang signifikan dalam menyikat gigi hanyalah
dipengaruhi oleh diameter bristle dan bentuk permukaan bulu sikat gigi. Sikat gigi dengan
diameter bristle yang besar tidak mampu mencapai daerah yang sempit pada gigi seperti
margin gingiva dan ruang interproksimal sehingga berpotensi mengalami penumpukan sisa
makanan (Collins, 2011).
4) Gagang Sikat Gigi
Gagang sikat gigi yang baik adalah yang bergagang lurus, mulai dari ujung kepala sikat
hingga akhir gagang sikat gigi. Pilihlah gagang sikat gigi yang solid (padat) dan bukan yang
lentur atau bersudut-sudut. Gagang sikat gigi yang lurus dan solid memudahkan untuk
mengontrol kekuatan saat melakukan penyikatan mahkota gigi, dan pastikan gagang sikat
gigi nyaman untuk digunakan (Erwana, 2015).

Gambar 4. Tangkai sikat gigi bengkok.

Gambar 5. Tangkai sikat gigi lurus.

C. Akibat Memakai Sikat Gigi Yang Tidak Sesuai Ukuran Mulut


Akibat memakai sikat gigi yang tidak sesuai ukuran mulut yaitu :
• Turunnya ketinggian gusi
• Kerusakan pada email gigi yang nantinya akan membuat gigi terasa ngilu
D. Cara Merawat Sikat Gigi Yang Benar
Alat yang Anda gunakan tiap hari untuk membersihkan gigi malah belum tentu terjaga
kebersihannya. Namun, ada beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk merawat sikat gigi
supaya kebersihannya terjaga, di antaranya:

• Cuci sikat gigi di bawah air keran untuk membersihkan sisa-sisa makanan atau sisa
busa pasta gigi.

• Setelah digunakan, jangan tempatkan sikat gigi yang masih basah di dalam
penutupnya.

• Tempatkan sikat gigi pada rak atau di dalam cangkir terbuka, sehingga bulu sikatnya
dapat mengering.

• Posisikan kepala sikat gigi di atas.Hindari persentuhan antar sikat gigi saat disimpan.
• Hindari meminjamkan atau meminjam sikat gigi ke orang lain karena berisiko
menyebarkan bakteri dan virus penyebab infeksi.

• Rendam sikat gigi di dalam cairan pencuci mulut antibakteri setiap beberapa hari sekali
untuk membunuh bakteri yang mengumpul di bulu sikat gigi.

• Hindari merebus atau memanaskan sikat gigi untuk membunuh bakteri karena ini
hanya akan merusak sikat gigi.

• Ganti sikat gigi Anda tiap 3–4 bulan sekali atau pada saat bulu sikatnya terlihat sudah
tidak layak pakai.

• Sikat gigi memiliki peran yang besar dalam upaya menjaga kesehatan dan kebersihan
gigi dan mulut.

Tips memilih sikat gigi di atas penting untuk Anda terapkan, karena sering kali sikat gigi
yang tidak tepat malah melukai dan menambah masalah gigi dan gusi. Perhatikan juga cara
merawatnya, karena sikat gigi yang tidak terawat tidak akan efektif dalam membersihkan gigi
dan mulut. Selain itu, jangan lupa untuk memeriksakan gigi Anda ke dokter gigi setidaknya 3
bulan sekali, agar kesehatan gigi dan mulut Anda selalu terpantau.
BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan

Menjaga kesehatan gigi tidak lepas dari kebersihan dan kenyamanan sikat gigi yang
digunakan.Sikat gigi yang bersih dan terawat dapat berfungsi lebih baik daripada yang
tidak terawat. Selain itu, sikat gigi yang sudah tidak terawat sebaiknya tidak perlu
digunakan kembali untuk menyikat gigi. Karena sikat gigi yang kotor dan terlalu lama
dipakai justru akan menimbulkan bakteri yang mengotori gigi kita.

B. Saran
1.Bersihkan sikat gigi setiap hari
Segera bilas sikat gigi usai dipakai menggosok gigi dari sisa pasta gigi maupun makanan
yang tertinggal.
2. Ganti sikat gigi usai sakit
Belum ada bukti bahwa tidak mengganti sikat gigi bisa membuat sakit lagi. "Tapi
mengapa tidak mengganti sikat gigi untuk melindungi kesehatan," terang Howell.
3. Ganti sikat gigi setiap tiga bulan sekali
Sikat gigi yang terlalu lama digunakan membuat bulu sikat rusak dan menurut Howell ini
menandakan sikat gigi tersebut tidak maksimal membersihkan plak di gigi. Paling efektif
untuk mengganti sikat gigi tiga atau empat bulan sekali.
4. Hindari menyimpan sikat gigi dekat toilet
Menyimpan sikat gigi di dekat toilet bisa membuat bakteri lebih mudah menempel di
sikat gigi.
5. Jangan berbagi sikat gigi
Berbagi sikat gigi meningkatkan risiko terkena infeksi. "Setiap orang memiliki jumlah
bakteri yang berbeda-beda di dalam mulut

DAFTAR PUSTAKA

HATI, B. P. (2020). GAMBARAN BENTUK SIKAT GIGI DAN


SKOR DEBRIS PADA SISWA SMP NEGERI 5 WATES
(Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).
ALODOKTER: Terakhir diperbarui: 18 Februari
2021/Ditinjau oleh : dr. MevaNareza/
https://www.alodokter.com/cara-memilih-dan-merawat-sikat-
gigi

Anda mungkin juga menyukai