Oleh :
Dies Isti Maulidina
NIM. PO. 71.25.0.17.036
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan bantuan dari
semua pihak. Sholawat serta salam peneliti tujukan kepada junjungan kita Nabi
akhir zaman.
Proposal karya tulis ilmiah disusun sebagai syarat untuk melanjutkan penelitian
dan menyusun karya tulis ilmiah. Adapun judul yang penulis ajukan yaitu
Perbandingan Menggosok Gigi Menggunakan Pasta Gigi Herbal Dan Pasta Gigi
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
A. Desain Penelitian ............................................................................................. 15
B. Waktu Dan Tempat ......................................................................................... 16
1. Waktu ....................................................................................................16
2. Tempat ...................................................................................................16
C. Populasi Dan Sampel ...................................................................................... 16
1. Populasi .................................................................................................16
2. Sampel ...................................................................................................16
D. Alat Dan Bahan Penelitian ..............................................................................17
E. Cara Kerja .......................................................................................................18
1. Kelompok Menggosok Gigi Dengan Pasta Gigi Herbal ....................... 18
2. Kelompok Menggosok Gigi Dengan Pasta Gigi Non Herbal................18
F. Variabel Penelitian .......................................................................................... 19
1. Variabel Independent .............................................................................19
2. Variabel Dependent ...............................................................................19
G. Analisa Data ....................................................................................................19
H. Alur penelitian ..................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................21
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sebesar 57,6 dari rasio 100 dan tenaga medis gigi sebesar 10,2 dari rasio 100.
Proporsi perilaku menyikat gigi dengan benar pada penduduk usia > 3 tahun
menurut riskesdas 2018 sebesar 2,8 dari rasio 10. (riskesdas, 2018)
Salah satu indikator kesehatan gigi dan mulut adalah tingkat kebersihan gigi
dan rongga mulut. Hal tersebut dapat dilihat secara klinis dari ada tidaknya
depositdeposit organik, seperti pelikel, materi alba, debris, kalkulus, dan plak gigi.
(F Rachma, 2014)
Plak gigi merupakan deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi,
terdiri atas mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matrik interseluler
jika seseorang melalaikan kebersihan gigi dan mulutnya (Megananda, dkk. 2011).
penumpukan plak yang ada di permukaan gigi. Upaya tersebut dapat dilakukan
metode yang paling efektif dalam pengendalian plak dan inflamasi yang terjadi
pada gingiva. Pembuangan mekanis dapat dilakukan dengan cara penyikatan gigi
Kontrol plak secara mekanis dapat meliputi penyikatan gigi dan penggunaan
benang gigi. Penggunaan benang gigi sering kali tidak memberikan hasil maksimal
1
2
bahan kimia seperti pasta gigi dapat merupakan tindakan yang paling dasar untuk
membersihkan gigi dan mulut. Kontrol plak secara mekanis terbukti efektif dalam
beraneka ragam di pasaran. Pasta gigi dengan kandungan herbal seperti daun sirih,
Dengan adanya banyak macam pilihan pasta gigi yang beredar di pasaran,
maka penulis ingin mengetahui apakah ada perbedaan menggosok gigi dengan
pasta gigi kandungan herbal dan pasta gigi non herbal dalam menghambat
Pasta Gigi Herbal Dan Pasta Gigi Non Herbal Dalam Menghambat Akumulasi
Plak.
B. Rumusan Masalah
Apakah ada perbandingan menggosok gigi dengan pasta gigi herbal dengan
pasta gigi non herbal dalam menghambat akumulasi plak pada mahasiswa
keperawatan gigi.
C. Pertanyaan Penelitian
a. Berapa skor plak sebelum menggosok gigi menggunakan pasta gigi herbal dan
b. Berapa akumulasi skor plak setelah menggosok gigi menggunakan pasta gigi
herbal dan pasta gigi non herbal pada mahasiswa keperawatan gigi palembang?
3
c. Apakah ada perbandingan menggosok gigi menggunakan pasta gigi herbal dan
pasta gigi non herbal dalam menghambat akumulasi plak pada mahasiswa
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
gigi herbal dan pasta gigi non herbal dalam menghambat akumulasi plak.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui skor plak sebelum menggosok gigi menggunakan pasta gigi
herbal dan pasta gigi non herbal pada mahasiswa keperawatan gigi palembang
gigi herbal dan pasta gigi non herbal pada mahasiswa keperawatan gigi
palembang
herbal dan pasta gigi non herbal dalam menghambat akumulasi plak pada
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Kandungan Herbal Dan Pasta Gigi Non Herbal Dalam Menghambat Akumulasi
Plak.
4
2. Bagi Institusi
3. Bagi Masyarakat
gigi herbal dan non herbal dalam menghambat pertumbuhan plak agar dapat
TINJAUAN PUSTAKA
A. Plak Gigi
Plak gigi merupakan deposit lunak yang melekat pada permukaan gigi,
terdiri atas mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matrik interseluller
nya yang terbentuk pada semua permukaan gigi. Akumulasi bakteri ini tidak terjadi
Plak gigi tidak dapat dibersihkan hanya dengan cara kumur ataupun
semprotan air, dan hanya dapat dibersihkan secara sempurna dengan cara mekanis.
5
6
Jika jumlahnya sedikit, plak tidak dapat terlihat, kecuali diwarnai dengan
berada dalam rongga mulut. Jika menumpuk, plak akan terlihat berwarna abu-abu,
Proses pembentukan plak terdiri atas dua tahap. Tahap pertama merupakan
polisakarida ekstraseluler, yaitu levan dan dextran dan juga mengandung protein
saliva. Hanya bakteri yang dapat memebentuk polisakarida ekstraseluler yang dapat
terbentuklah lapisan tipis yang terdiri atas jenis kokus pada tahap awal proliferasi
bakteri. Suasana lingkungan pada lapisan plak masih bersifat aerob sehingga hanya
mikroorganisma aerob dan fakultatif yang dapat tumbuh dan berkembang biak.
Perkembang biakan bakteri membuat lapisan plak bertambah tebal dan karena
Pada tahap kedua, jika kebersihan mulut diabaikan, dua sampai empat hari,
kokus gram negatif dan basilus akan bertambah jumlahnya (dari 7% menjadi 30%),
dengan 15% diantaranya terdiri atas bacillus yang bersifat anaerob. Pada hari
7
jumlahnya.
Pada tahap ketiga, pematangan plak pada hari ketujuh ditandai dengan
munculnya jenis bakteri spirochaeta, dan vibrio sementara jenis filamen terus
Pada hari kedua puluh delapan dan kedua puluh sembilan, streptococcus akan terus
permukaan gigi, pada gigi yang letaknya salah, pada permukaan gigi yang kontur
tepi gusi buruk, pada permukaan email yang banyak cacat, dan pada daerah
pertautan sementoemail yang kasar, terlihat jumlah plak yang terbentuk lebih
banyak.
Friksi atau gesekan oleh makanan yang dikunyah. Ini hanya terjadi pada
Pengaruh diet terhadap pembentukan plak telah diteliti dalam dua aspek,
yaitu pengaruhnya secara fisik dan pengaruhnya sebagai sumber makanan bagi
8
bakteri di dalam plak. Jenis makanan, yaitu keras dan lunak mempengaruhi
pembentukan plak pada permukaan gigi. Ternyata plak banyak terbentuk jika kita
karbohidrat jenis sukrosa. Karena akan menghasilkan dekstran dan levan yang
Plak yang melekat erat pada permukaan gigi dan gingiva berpotensi cukup
besar untuk menimbulkan penyakit pada jaringan keras gigi maupun jaringan
ditimbulkan oleh bakteri pada jaringan keras gigi maupun jaringan pendukungnya
bergantung pada umur dan ketebalan plak (yang akan mempengaruhi pH,
komposisi organik dan anorganik, serta macam dan jumlah bakteri), jenis makanan
lunak, selain itu juga menghasilkan produksi basa seperti NH3 yang dapat
menurut Podhadley And Haley (Patient Hygiene performance Index Atau Indeks
PHP)
berikut :
2. pemeriksaan dilakukan pada mahkota gigi bagian fasial atau lingual dengan
membagi tiap permukaan mahkota gigi menjadi 5 subdivisi (Gambar 1), yaitu D:
distal, G: 1/3 tengah gingiva, M; mesial, C: 1/3 tengah, I/O: 1/3 tengah insisal/
oklusal.
pertama kanan atas; b) permukaan labial gigi insisif pertama kiri bawah; c)
permukaan bukal gigi molar pertama kanan atas; d) permukaan bukal gigi molar
pertama kiri atas; e) permukaan lingual gigi molar pertama kiri bawah; dan f)
permukaan lingual gigi molar pertama kanan bawah. Gigi pengganti, seperti
4. Cara penilaian plak adalah sebagai berikut: nilai 0 = tidak ada plak, nilai 1 = ada
5. Cara pengukuran untuk menentukan skor PHP yaitu dengan rumus di bawah ini
C. Pasta Gigi
Pasta gigi biasanya digunakan bersama sama dengan sikat gigi untuk
nyaman dalam rongga mulut, karena aroma yang terkandung di dalam pasta
penambah rasa dan warna, serta pemanis, selain itu dapat juga ditambahkan bahan
kalsium karbonat atau aluminium hidroksida dengan jumlah 20% dan 40% dari isi
Calcium carbonate
Sorbitol
Aqua
Xanthan gum
Silica
Sodium lauryl sarcosinate
PEG-400
Flavor
Salvador persica powder (serbuk siwak)
Piper betle extract (ekstrak sirih)
Sodium saccharin
Sodium benzonate
Menthol crystal
A. Kerangka Konsep
Menggunakan Pasta Gigi Kandungan Herbal Dan Pasta Gigi Non Herbal
13
14
B. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Operasional Ukur
1. Independent
gigi dengan
-tidak
herbal tambahan
bahan herbal
di dalamnya.
Pasta
tambahan
bahan herbal
di dalamnya
2. Dependent
Sumber :
megananda,
2012
C. Hipotesis
Ho = tidak ada perbedaan antara pasta gigi herbal dan non herbal dalam
Ha = ada perbedaan antara pasta gigi herbal dan non herbal dalam menghambat
akumulasi plak.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
akibat dengan cara mengadakan intervensi atau mengenakan perlakuan kepada satu
(Notoatmodjo, 2010).
Keterangan :
a. Kelompok perlakuan adalah kelompok yang menggosok gigi dengan pasta gigi
herbal
d. Perlakuan adalah menggosok gigi menggunakan pasta gigi herbal dan non
herbal
16
17
e. Post test adalah pertumbuhan skor plak yang diukur setelah 1 jam menggosok
gigi
1. Waktu
2. Tempat
palembang.
1. Populasi
2. Sampel
orang kelompok menggosok gigi dengan pasta gigi herbal, dan 20 orang kelompok
didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri,
(Notoatmodjo, 2010).
dapat dirumuskan:
18
r = jumlah sampel
r >16
Nierbekken
Basic instrument
Senter
Dappen glass
Mixxing slab
Gelas kumur
Sikat gigi
Pasta gigi
19
Disclosing solution
Air kumur
Alcohol 70%
Tissue
E. Cara Kerja
solution
- Sampel menyikat gigi dengan sikat gigi dan pasta gigi herbal yang telah
disediakan
solution
- Sampel menyikat gigi dengan sikat gigi dan pasta gigi non herbal yang
telah disediakan
gigi herbal dan non hebal, bandingkan hasil kedua kelompok dengan
analisa data.
F. Variabel Penelitian
1. Variabel Independent
2. Variabel Dependent
G. Analisa Data
Untuk menguji kebenaran dari data yang diperoleh, maka dilakukan analisa
sebagai berikut :
a. Analisa univariat, yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian.
Analisa ini hanya menghasilkan distribusi dan persentasi dari tiap variabel.
b. Analisa bivariat, yaitu analisa yang dilakukan terhadap dua variabel yang diteliti
yang diduga berhubungan. Dalam analisis ini akan dilakukan pengujian statistik
H. Alur Penelitian
Sikat gigi dengan pasta gigi Sikat gigi dengan pasta gigi non
herbal herbal
Anggiyah, Dientyah Nur, dkk. 2018. Perbandingan Efektivitas Berbagai Jenis Pasta
Gigi Bahan Herbal dan Pasta Gigi Bahan Non Herbal Terhadap Pembentukan
Plak.http://jurnal.um-palembang.ac.id/syifamedika/article/download/1338/pdf.
diakses tanggal 7 januari 2020
Ardiansah, E. 2014.Perbedaan Antara Pasta Gigi Yang Tidak Mengandung Herbal Dan
Pasta Gigi Dengan Tambahan Herbal Dalam Mengurangi Plak Pada Remaja Di
Panti Asuhan Yayasan Nur Hidayah Kota Surakarta.
http://eprints.ums.ac.id/31242/2/BAB_I.pdf. Diakses tanggal 14 september 2019.
Joseph, Novita. 2017. Tips Pintar Memilih Pasta Gigi Terbaik untuk Menjaga
Kebersihan Gigi. https://hellosehat.com/hidup-sehat/gigi-mulut/memilih-pasta-
gigi-terbaik/. Diakses tanggal 17 januari 2020 (gambar)
Oroh, Edward s, dkk. 2015. Perbandingan Efektivitas Pasta Gigi Herbal Dengan Pasta
Gigi Non Herbal Terhadap Penurunan Indeks Plak Gigi.
https://pdfs.semanticscholar.org/8deb/e6cec72c86a3d44330f4aa1b50a798ed81b3.
pdf. Diakses tanggal 15 september 2019.
Putra, Febrian S, dkk. 2017. Efektivitas pasta gigi herbal dan non-herbal terhadap
penurunan plak gigi anak usia 12-14 tahun.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/egigi/article/download/17022/16559.
diakses tanggal 15 januari 2020.
22
23
Putri, Megananda Hiranya, dkk. 2011. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan
Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta : EGC.
Wati, Fauziah Rachma. 2014. Pengaruh Self Care Terhadap Status Kebersihan Gigi Dan
Mulut Siswa Tunanetra Di Slb-A Ykab
Surakarta.http://eprints.ums.ac.id/31260/18/FIX_NASKAH_PUBLIKASI_SKRIP
.pdf. diakses tanggal 15 januari 2019