Anda di halaman 1dari 17

EFEKTIVITAS PEMAKAIAN DENTURE ADHESIVE UNTUK

MENINGKATKAN RETENSI DAN STABILISASI GIGI


TIRUAN LENGKAP

SCOPING REVIEW

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh


Gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh :

DWI RABIANTI
1710070110034

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
2021
Halaman Persetujuan

EFEKTIVITAS PEMAKAIAN DENTURE ADHESIVE UNTUK


MENINGKATKAN RETENSI DAN STABILISASI GIGI
TIRUAN LENGKAP

SCOPING REVIEW

Proposal Ini Telah Disetujui Untuk Dipertahankan

di Hadapan Tim Penguji

Oleh :

DWI RABIANTI
1710070110034

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. drg. Okmes Fadriyanti, Sp. Pros Dr. drg. Yenita Alamsyah,
M.Kes
NIDN. 100810700 NIDN. (...........)
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat

dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal ini yang berjudul

“Efektivitas Pemakaian Denture Adhesive Untuk Meningkatkan Retensi

Dan Stabilisasi Gigi Tiruan Lengkap” sebagai salah satu syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi.

Perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang tulus, ikhlas serta

penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. drg. Okmes Fadriyanti,

Sp.Pros selaku dosen pembimbing I dan Dr. drg. Yenita Alamsyah, M.Kes

selaku dosen pembimbing II. Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih

kepada orangtua yang senantiasa memberikan dukungan moril dan materil, serta

teman-teman yang selalu membantu, dan semua pihak yang berkontribusi

dalam proses pembuatan proposal ini.

Akhir kata semoga Allah SWT melimpahkan berkah-Nya kepada kita

semua dan semoga tulisan ini dapat bermanfaat serta dapat

memberikan sumbangan pemikiran yang berguna bagi semua pihak yang

memerlukan.

Padang, Februari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................
1.4 Manfaat Penulisan................................................................................................
BAB II METODE PENELITIAN...........................................................................
2.1 Kriteria Artikel.....................................................................................................
2.2 Sumber Informasi.................................................................................................
2.3 Strategi pencarian.................................................................................................
2.4 Proses Seleksi Artikel..........................................................................................
2.5 Ekstraksi Data......................................................................................................
2.6 Item Data..............................................................................................................
BAB III HASIL........................................................................................................
3.1 Hasil Seleksi Sumber...........................................................................................
3.2 Karakteristik Sumber Bukti..................................................................................
3.3 Hasil Dan Setiap Sumber Bukti...........................................................................
3.4 Sintesis Hasil........................................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN.........................................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................
5.1 Kesimpulan..........................................................................................................
5.2 Saran.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehilangan seluruh gigi atau edentulus penuh adalah suatu keadaan dimana

seseorang mengalami kehilangan seluruh gigi aslinya. Kehilangan seluruh gigi

sering digunakan sebagai indikator umum untuk menilai kesehatan penduduk

serta kecukupan dari sistem perawatan kesehatan gigi dan mulut di suatu

negara (Peltzer, 2014). Gigi tiruan lengkap didefinisikan sebagai gigi tiruan

untuk menggantikan permukaan pengunyahan dan struktur-struktur yang

menyertainya dari suatu lengkung gigi rahang atas dan rahang bawah. Gigi tiruan

tersebut terdiri dari anasir gigi yang dilekatkan pada basis gigi tiruan. Basis pada

gigi tiruan itu memperoleh dukungan melalui kontak yang erat dengan jaringan

mulut dibawahnya (Sinabutar, 2013).

Kehilangan gigi dapat disebabkan oleh banyak faktor, namun karies dan penyakit

periodontal masih merupakan penyebab utama (Pradeep, 2009). Meskipun

banyak faktor yang dapat menyebabkan kehilangan gigi, karies dan penyakit

periodontal masih merupakan penyebab yang paling utama.

Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) yang dilakukan oleh

Kementerian Kesehatan Indonesia pada tahun 2018 menunjukkan peningkatan

pada proporsi masyarakat Indonesia yang mengalami masalah gigi dan mulut

dibandingkan dengan hasil RISKESDAS tahun 2013, yaitu dari 25,9% pada

tahun 2013 menjadi 57,6 % pada tahun 2018. (Riskesdas 2013).


Kondisi edentulus penuh pada dasarnya dapat memengaruhi kesehatan umum,

kesehatan rongga mulut dan kualitas hidup pasien. Perubahan pada rongga mulut

mempunyai peran klinis yang penting terhadap perawatan nantinya(Chee and

Jivraj, 2006). Perawatan pada pasien dengan edentulus penuh dapat dilakukan

dengan pembuatan gigi tiruan lengkap. edentulus penuh dapat dilakukan dengan

pembuatan gigi tiruan penuh konvensional (Goiato, 2018). Fungsi utama dari gigi

tiruan lengkap adalah untuk mengembalikan fungsi mastikasi atau pengunyahan

pasien, membantu mengembalikan fonetik, mengembalikan dimensi vertikal

normal, dan memberikan dukungan untuk jaringan lunak wajah, sehingga

nantinya akan memberikan estetika yang optimal dan akan meningkatkan kualitas

hidup pasien (Neto, 2010)( Hodges 2019)( Kumar, 2015). Meskipun perawatan

gigi tiruan penuh konvensional tidak dianggap sebagai standar perawatan

edentulus penuh di beberapa negara maju, perawatan ini masih banyak digunakan

untuk penggantian gigi yang hilang. Selain itu, penggunaannya diperkirakan tidak

akan menurun dalam waktu dekat, terutama pada populasi di negara berkembang

dengan keterbatasan ekonomi. Oleh karena itu, kemajuan dalam pembuatan gigi

tiruan lengkap masih perlu untuk diteliti dan ditingkatkan (Rao dkk, 2011).

Satu hal yang sering menjadi permasalahan dalam perawatan gigi tiruan

lengkap adalah kemampuan pasien untuk memakai dan beradaptasi terhadap

protesa, yang juga masih merupakan sebuah tantangan dalam perawatan gigi

tiruan penuh. Hal ini jika tidak teratasi dengan baik maka sebagian besar protesa

akan dinilai tidak memuaskan oleh pasien dan berdampak pada kesehatan

mulut serta kualitas hidup pasien(Nimri and Jebreen, 2016). Keberhasilan


perawatan prostodontik tergantung pada pendekatan profesional dari dokter gigi

dan di sisi lain pada motivasi dan kerja sama dengan pasien. Evaluasi hasil

perawatan serta kontrol setelah pemasangan gigi tiruan lengkap penting untuk

dilakukan. Evaluasi dan kontrol pasca perawatan dilakukan dengan tujuan untuk

membantu mengatasi masalah dan keluhan pasien terhadap gigi tiruan. Beberapa

keluhan yang sering timbul dari pasien setelah pemasangan gigi tiruan adalah

adanya kelonggaran pada gigi tiruan, ketidaknyamanan, masalah dukungan

pada gigi tiruan, masalah yang berhubungan dengan retensi dan stabilisasi, serta

permasalahan lain seperti kesulitan dalam berbicara, makan, adanya suara ketika

makan, perubahan rasa, dan gagging. Salah satu masalah yang banyak dikeluhkan

oleh pasien setelah pemasangan gigi tiruan adalah adanya masalah pada retensi

dan stabilisasi (Lunia and Nooji, 2017).

Glossary of Prosthodontics mendefinisikan retensi sebagai kualitas yang ada

pada gigi tiruan untuk bertindak melawan kekuatan pemindahan sepanjang

gigi tiruan ditempatkan (Ferro, 2017). Kekuatan yang menjaga gigi tiruan di

tempat dan terlibat dalam retensi gigi tiruan adalah adhesi, kohesi, tegangan

permukaan interfasial, border seal, dan tekanan atmosfer (Zarb,2004) (Basker,

dkk, 2017). Jika retensi pada gigi tiruan penuh baik, maka perpindahan harus sulit

untuk dilakukan. Gigi tiruan yang kurang retentif dapat terjadi karena lebar sayap

gigi tiruan yang kurang adekuat, under-extension, basis gigi tiruan yang kurang

pas, dan adanya penutupan atau seal yang tidak efektif pada gigi tiruan (Basker

dkk, 2017). Sedangkan, Stabilisasi pada gigi tiruan dapat diartikan sebagai daya

tahan dari gigi tiruan terhadap perpindahan (umumnya dalam pergerakan lateral)
oleh kekuatan fungsional. Stabilisasi pada gigi tiruan penuh didefinisikan sebagai

resistensi gigi tiruan untuk bergerak pada fondasi jaringannya, terutama terhadap

gaya lateral (horizontal) yang berlawanan dengan perpindahan vertikal.

Ketidakstabilan gigi tiruan berdampak buruk pada jaringan pendukung, yang

nantinya akan menghasilkan kekuatan merusak pada linggir alveolar

pasien edentulus selama fungsinya. Gigi tiruan akan bergeser dengan mudah

sebagai respons terhadap gaya yang didapatkan secara lateral. Hal ini akan

menyebabkan gangguan pada border seal dan mencegah basis gigi tiruan

berkaitan baik dengan jaringan pendukung (Mistry, 2018).

Pengukuran stabilisasi gigi tiruan dilakukan dengan metode CU-modified

Kapur. Metode ini adalah modifikasi kriteria Kapur yang dimodifikasi oleh

Chulalongkorn University pada bulan Juli tahun 2018. Kriteria CU-modified

Kapur direkomendasikan untuk menilai retensi dan stabilisasi baik pada

pelayanan kesehatan masyarakat maupun klinis untuk menentukan apakah gigi

tiruan perlu diganti atau tidak. Penilaian terhadap stabilisasi dilakukan dengan

menggunakan ibu jari dan jari telunjuk. Gigi tiruan diletakkan diatas linggir lalu

digerakkan dengan ibu jari dan jari telunjuk pada permukaan bukal gigi premolar.

Pergerakan dilakukan secara horizontal, anterior-posterior, dan medio-lateral

(Limpuangthip dkk, 2018). Beberapa faktor yang memengaruhi stabilisasi

diantaranya adalah permukaan oklusal, permukaan intaglio, permukaan poles

gigi tiruan, dan struktur yang berhubungan (Mistry, 2018). Sebagian besar pasien

mengeluh tentang gigi tiruan mereka yang tidak pas yang mungkin

disebabkan kurangnya retensi atau stabilisasi. Selain itu, kurangnya retensi juga
akan menyebabkan ketidakpuasan pasien terkait dengan fungsi gigi tiruan.

Hilangnya retensi gigi tiruan akan mengurangi kemampuan pasien untuk

mengunyah.

Perekat gigi tiruan adalah bahan yang digunakan untuk merekatkan gigi

tiruan ke mukosa mulut (Akademi prostodontik , 2005). Secara historis, denture

adhesive telah ada di pasaran selama lebih dari 100 tahun. denture adhesive, yang

dicirikan sebagai produk medis pada tahun 1935 oleh American Dental

Association Council on Dental Materials, Instruments, and Equipment, telah

dianggap sebagai bahan tambahan yang berguna untuk meningkatkan retensi dan

stabilitas gigi tiruan. Penggunaan denture adhesive secara signifikan

meningkatkan kepuasan pengguna gigi tiruan lengkap karena retensi yang lebih

baik, stabilitas dan lebih sedikit akumulasi partikel pengganti makanan antara gigi

tiruan dan mukosa diperoleh dibandingkan dengan tidak menggunakan denture

adhesive (carlos, vanessa and daniel, 2018).

Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan penggunaan denture adhesive

terbukti efektif untuk meningkatkan retensi dan stabilisasi. Penelitian yang

dilakukan Sho dkk, Hasil penelitian menunjukkan bahwa perekat gigi tiruan

berkontribusi untuk mengurangi pergerakan gigi palsu dan oleh karena itu

meningkatkan retensi stabilisasi dan fungsi mengunyah (Sho dkk, 2003).

Penelitian Ravi dkk, tentang pengaruh denture adhesive yang berbeda terhadap

retensi gigi tiruan rahang atas dan hasilnya menunjukkan nilai rerata kekuatan

retensi meningkat ketika diberikan denture adhesive powder dan denture

adhesive cream, tetapi nilai kekuatan retensi penggunaan denture adhesive


powder menurun seiring berjalan waktu setelah pemakaian 1 jam dan 2 jam,

sedangkan nilai rerata kekuatan retensi penggunaan denture adhesive cream

meningkat seiring berjalan waktu setelah pemakaian 1 jam dan 2 jam.

Penelitian Ravi dkk juga menyatakan bahwa terjadi penurunan laju alir

saliva pada pasien gigi tiruan lengkap dengan denture adhesive powder,

maksimum retensi dicapai dengan cepat tetapi efeknya berkurang seiring

berjalannya waktu akibat efek pencucian dari saliva. Berbeda dengan denture

adhesive cream, dimana langsung meningkat retensinya secara bertahap setelah

pemakaian denture adhesive cream dan retensi maksimum dicapai pada interval

waktu 2 jam(Ravi dkk, 2017). Penelitian yang dilakukan Alhusna dan Dallmer,

2020) Kekuatan retensi yang dihasilkan setelah penggunaan denture adhesive

cream lebih tinggi dibandingkan denture adhesive powder sehingga

penggunaan denture adhesive cream lebih direkomendasikan pada pasien yang

membutuhkan penggunaan denture adhesive (Alhusna and Dallmer, 2020).

Dalam masyarakat kita, pengguna gigi tiruan lengkap banyak yang tidak

dapat datang ke klinik gigi untuk mendapatkan perawatan dari dokter gigi

meningkat. Dengan demikian mereka tidak dapat mendapatkan perawatan untuk

menyesuaikan gigi tiruan mereka. Gigi tiruan yang lepas dapat terlepas saat

berbicara atau makan, dan hal ini dapat menyebabkan kecemasan pada pemakai

gigi tiruan, memaksa mereka untuk menarik diri dari aktivitas sosial, sehingga

menurunkan kualitas hidup mereka. Pemakaian denture adhesive adalah salah

satu cara yang dapat mereka lakukan untuk meningkatkan retensi dan stabilisasi

dari gigi tiruan yang mereka gunakan agar berfungsi dengan baik. Denture
adhesive mudah di dapatkan karena banyak tersedia di pasaran. Denture

adhesive yang tersedia di pasaran dibuat dalam bentuk bantalan, wafer sintetis,

cream, pasta dan bubuk. Sediaan dalam bentuk wafer dan bantalan sintetis

dapat larut, sedangkan sedangkan sediaan dalam bentuk pasta, cream, dan

bubuk tidak larut.

Meskipun terdapat banyak denture adhesive yang digunakan pada gigi

tiruan lengkap, namun tidak semuanya dapat meningkatkan retensi dan

stabilisasi gigi tiruan dengan baik. Saat ini, perekat gigi tiruan banyak

digunakan oleh para pemakai gigi tiruan. Orang-orang mulai menggunakan

perekat gigi palsu lebih dari 200 tahun yang lalu, namun dokter gigi lamban

dalam mengakui peran mereka dalam kedokteran gigi palsu. Tidak diragukan

lagi, perekat gigi tiruan dapat menjadi aset bagi peralatan dokter gigi, karena

harus digunakan dengan benar dan pasien harus mendapatkan konseling yang

memadai. Karena alasan tersebut penulis ingin membahas tentang efektivitas

pemakaian denture adhesive untuk retensi dan stabilisasi gigi tiruan lengkap.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam scoping

review ini adalah tentang “Bagaimana efektivitas pemakaian denture adhesive

untuk meningkatkan retensi dan stabilisasi gigi tiruan lengkap?”


1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan scooping review ini untuk

mengetahui efektivitas pemakaian denture adhesive untuk meningkatkan retensi

dan stabilisasi gigi tiruan lengkap.

1.4 Manfaat Scoping review

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil dari scoping review ini diharapkan dapat menambah wawasan,

pengetahuan, dan dikembangkan menjadi bahan referensi dental material di

bidang kedoteran gigi khususnya dibidang prostondonti.

1.4.2 Manfaat Praktisi

a. Bagi Penulis

Scoping review ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

pengetahuan terhadap dunia kedokteran gigi khususnya dibidang

prostodonti.

b. Bagi Masyarakat

Dengan adanya Scoping review ini diharapkan dapat memberikan

informasi dan pengetahuan kepada masyarakat tentang efektifitas denture

adhesive ( perekat gigi) pada gigi tiruan.


BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Kriteria Artikel

Kriteria artikel yang digunakan dalam scoping review ini adalah artikel yang

mencakup topik evaluasi efek denture adhesive pada gigi tiruan lengkap resin

akrilik.

2.1.1 Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi pada scoping review ini adalah :

1. Artikel dalam jurnal yang berbahasa Inggris dan berbahasa Indonesia

2. Artikel full-text yang dapat di akses.

3. Artikel yang digunakan dalam rentang waktu 10 tahun terakhir (2011-

2020).

4. Artikel dalam bentuk jurnal, skripsi, Research Support, dan prosiding.

2.1.2 Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi pada scoping review ini adalah :

1. Penelitian dalam bentuk review (scoping review, narrative review,

sistematik review, dan meta-analysis review).

2. Artikel yang ganda.

3. Artikel yang tidak dipublikasikan pada tahun 2011-2020.


2.2 Sumber Informasi

Sumber informasi yang digunakan dalam scoping review adalah pencarian

melalui database elektronik. Database elektronik yang digunakan adalah artikel

seperti original paper, conference abstracts atau proceedings, disertasi dan white

paper. Database bibliographic searching didapatkan melalui pencarian keyword

dari PubMed, Science Direct dan google scholar.

2.3 Strategi Pencarian

Strategi pencaharian studi scoping review ini adalah menggunakan database

dari mesin pencarian seperti google scholar, Science Direct dan PubMed

menggunakan kata kunci seperti berikut ini :

Tabel 2.1 Inisial Keyword dan Final Keyword


Database Inisial Keyword Final Keyword
google scholar Effectiveness, denture Effectiveness AND
denture adhesive OR
adhesive, retention,
retention OR stability OR
stability, complete complete denture
denture
Science Direct Effectiveness, denture Effectiveness OR denture
adhesive OR retention
adhesive, retention,
OR stability OR complete
stability, complete denture
denture
Pubmed Denture adhesive, (((denture
adhesive[MeSH Terms])
complete denture,
OR (complete
retention, stability denture[MeSH Terms]))
OR (retention[MeSH
Terms])) OR
(stability[MeSH Terms])
Kata kunci ini dibuat agar dapat dilakukan pengulangan pada penelitian

berikutnya dikemudian hari. Jurnal tersebut nantinya akan melalui tahap

penyeleksian berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.

Inisial Keyword
a. google scholar : Effectiveness, denture adhesive, retention, stability,
complete denture
b. Science Direct : Effectiveness, denture adhesive, retention, stability,
complete denture
a. Pubmed : Denture adhesive, complete denture, retention, stability

google scholar Science Direct Pubmed


( N= ) ( N= ) ( N= )

Total
(N = )

Final Keyword

google scholar Science Direct Pubmed


( N= ) ( N= ) ( N= )

Total
(N = )

Gambar 2.1 Alur Strategi Pencarian


2.4 Proses Seleksi Artikel

Setelah semua literatur didapatkan, langkah berikutnya adalah memilih

literatur yang sesuai. Untuk mempermudah proses ini kita direkomendasikan

membuat kriteria yang berfungsi sebagai filter dalam pemilihan dan penolakan

suatu literatur . Proses seleksi artikel ini dipilih berdasarkan dengan kriteria

inklusi dan eksklusi.

Total artikel
(N = )

Pengeluaran artikel ganda


(N= )

Setelah pengeluaran artikel ganda


(N= )

Pengeluaran artikel setelah melihat judul


dan abstrak. (N = )
Tidak sesuai topik
Tidak terbit pada tahun
2011-2020
Tidak berbentuk full text
Artikel tidak dapat diakses
Artikel penelitian yang berhubungan
dengan Efektivitas Pemakaian
denture adhesive untuk
meningkatkan retensi dan stabilisasi
gigi tiruan lengkap.

Artikel full teks


(N = )

Tidak sesuai topik


Tidak membahas lebih dalam
(N = )

Artikel yang mencakup dalam sintetis


(N = )

Gambar 2.2 Alur Proses Seleksi Artikel


2.5 Ekstraksi Data

Ekstraksi data dilakukan dengan cara menganalisa dan memasukkan beberapa

variable seperti nama penulis, tahun terbit, judul artikel, metode penelitian, tujuan

penelitian, tipe sumber artikel dan kesimpulan.. Kemudian artikel disaring sesuai

dengan kriteria inklusi dan ekslusi, jadi tersisa beberapa artikel terdahulu yang

relevan dengan penulisan ini.

2.6 Item Data

Item data adalah daftar dan definisi variabel penelitian yang datanya diambil

dari setiap artikel yang direview. Item data berisi nama penulis, tahun terbit, judul

artikel, nama jurnal atau situs, subjek penelitian, dan hasil dari penelitian.

Tabel 2.2 Item Data


Penulis
Tahun terbit
Judul artikel
Nama jurnal/situs
Subjek penelitian
Hasil penelitian

Anda mungkin juga menyukai