SCOPING REVIEW
Oleh :
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................................
5.1 Kesimpulan..........................................................................................................
5.2 Saran....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia dirasakan masih sangat tinggi,
hal ini terjadi karena tingkat kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi dan
untuk menghilangkan rasa sakit saja. Padahal dokter gigi dan tenaga kesehatan gigi
mengharapkan agar pasien nya rutin untuk memeriksakan diri nya, sehingga dapat
pada jaringan mukosa akibat dari penurunan stabilisasi serta retensi pada gigi tiruan
Gigi merupakan salah satu organ tubuh yang mempunyai peran penting pada
berpenampilan. Gigi yang sehat jika tidak dirawat dengan baik akan menyebabkan
timbulnya masalah, antara lain gigi tanggal. Setiap individu idealnya mempertahankan
gigi permanen sepanjang hidup, namun demikian gigi dapat lepas atau perlu dicabut
dengan berbagai alasan. Secara global proporsi kehilangan gigi pada kelompok dewasa
meningkat secara signifikan. Penyebab utama kehilangan gigi adalah karies dan penyakit
dan faktor medis juga dapat menjadi penyebab kehilangan gigi (Khalifa dkk, 2012).
Gigi tiruan lengkap adalah gigi tiruan yang dibuat untuk menggantikan semua
gigi asli beserta bagian jaringan gusi yang hilang, Hilangnya gigi dari mulut
fungsional, bahkan tidak jarang pula menyebabkan trauma psikologis. Keadaan ini
berdampak pula pada meningkatnya kebutuhan akan gigi tiruan (Sri Wahyuni &
Sefy Ayu Mandanie, 2017), (Djoko, 2008 dalam sit Chandra dkk, 2014). Perawatan
prostodontik berupa pembuatan gigi tiruan untuk menggantikan gigi yang hilang
sangat diperlukan bagi pasien dengan kehilangan gigi sebagian atau seluruhnya.
Dalam pembuatan gigi tiruan ada beberapa faktor yang berperan seperti dari
aspek prosedur pembuatan, yaitu mulai dari pencetakan, penetapan gigit, penyusunan
gigi, try in dan kontrol. Untuk menggapai tujuan tersebut, terdapat 3 aspek kunci
dalam pembuatan gigi tiruan lengkap yaitu retensi, stabilisasi serta dukungan. Faktor-
faktor tersebut diatur oleh desain permukaan cetakan, permukaan polis serta
faktor, seperti: adhesi, kohesi, viskositas saliva dan lidah. Gigi tiruan menjadi
longgar karena retensinya kurang, selain itu terjadi masalah pada jaringan
pendukung sehingga gigi tiruan menjadi longgar seperti prosesus alveolaris anterior
rahang atas yang kecil sehingga memungkinkan gigi tiruan bergerak. Retensi yang
kurang baik dapat pula terjadi karena tidak adanya postdam pada gigi tiruan
tempatnya dan tidak berubah posisinya akibat tekanan kunyah saat berfungsi.
Ketidakstabilan pada gigi tiruan membuat pemakai gigi tiruan merasa tidak
nyaman. Stabilisasi berkaitan dengan penyusunan gigi tiruan serta oklusi dan
digunakan untuk berfungsi. Agar gigi tiruan stabil perlu adanya retensi yang baik,
posisi gigi geligi serta oklusi dan artikulasi yang seimbang, bentuk permukaan poles
yang sesuai dengan aktivitas otot-otot orofacial, pengendalian dan koordinasi yang
baik dari otot-otot, serta posisi bidang oklusal yang benar (Soebekti, 1995:2).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam scoping review
ini adalah :
BAB III
HASIL
3.1 Hasil Seleksi Sumber
3.2 karakteristik Sumber Bukti
3.3 Hasil dari Setiap Sumber Bukti
3.4 Sistensi Hasil
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V