Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RESUME

MATA KULIAH : ILMU NEGARA


DOSEN : Jasminingrum, SH., M.Hum

DI SUSUN OLEH :
BRYANT HANDYATMAJA TRI KHARISMA
D1-UNTAG / 221003742019587
JURUSAN HUKUM

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
BAB VIII
PARTAI POLITIK

Partai Politik awalnya lahir di negara-negara Eropa Barat. Namun, melalui gagasan dimana
rakyat perlu diikutsertakan dalam proses partai politik, membuat partai politik menjadi
penghubung antara rakyat di satu pihak dengan pemerintah di pihak lain.
Negara-negara yang menganut paham demokrasi menyatakan bahwa rakyat berhak turut
menentukan siapa yang nantinya akan menjadi pemimpin dalam menentukan kebijaksanaan
umum (Public Policy).
Negara Totaliter menyatakan bahwa rakyat perlu dibimbing dan di bina untuk mencapai
stabilitas yang langgeng dimana dalam hal ini partai politik sangat diperlukan.
Partai Politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggota didalamnya memiliki
orientasi, nila, dan cita-cita yang sama. Tujuan Parpol adalah memperoleh kekuasaan politik
dan merebut kedudukan politik yang biasanya menggunakan cara konstitusionil untuk
melaksanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan.
Partisipasi politik merupakan kegiatan seseorang dalam suatu parpol yang mencakup
kegiatan sukarela dalam penentuan pemimpin, menjadi anggota dalam suatu partai, kelompok
penekan, kelompok kepentingan, duduk dalam lembaga politik dan sebagainya.
Perbedaan Partai, Gerakan, dan Kelompok Penekan :
1. Partai : suatu kelompok yang terorganisir yang anggota didalamnya memiliki
orientasi, nila, dan cita-cita yang sama.
2. Gerakan : Kelompok atau golongan yang ingin mengadakan perubahan-perubahan
pada lembaga-lembaga politik atau terkadang juga ingin menciptakan suatu tatanan
masyarakat yang baru dengan memakai cara-cara politik.
3. Kelompok Penekan (Preassure/Kelompok Kepentingan) : Kelompok atau golongan
dimana didalamnya bertujuan untuk memperjuangkan suatu kepentingan dan
mempengaruhi lembaga-lembaga Politik agar mendapatkan keputusan yang
menguntungkan atau menghindari keputusan yang merugikan kelompoknya.
Fungsi Parpol dalam negara demokrasi :
1. Partai sebagai sarana komunikasi (Menyalurkan pendapat dan aspirasi masyarakat)
2. Partai sebagai sarana sosialisasi politik (Menanamkan solidaritas dengan partai,
memupuk identitas nasional, dan integrasi nasional)
3. Partai sebagai sarana recruitment politik (memperluas partisipasi politik)
4. Partai sebagai sarana pengatur konflik (Berusaha mengatasi konflik yang terjadi di
masyarakat)
Dalam pandangan kaum komunis, sifat dan tujuan partai politik bergantung pada situasi
dimana ia berada. Parpol menurut kaum komunis bertujuan untuk mencapai kedudukan
kekuasaan yang dapat dijadikan batu loncatan untuk menguasai semua partai politik dan
menghancurkan sistem politik yang demokratis. Parpol dalam negara komunis mempunyai
kedudukan monopolistis dan tidak mempunyai kebebasan bersaing.
Klasifikasi Parpol dari segi komposisi dan fungsi keanggotaan :
1. Partai masa
Mengutamakan kekuatan berdasarkan keunggulan jumlah anggotanya.
Kelemahan : masing-masing aliran cenderung memaksakan kepentingan masing-
masing
2. Partai Kader
Mementingkan keketatan organisasi dan disiplin kerja dari anggota-anggotanya.
Klasifikasi Parpol dari segi sifat dan orientasi :
1. Partai lindungan (Patronage Party)
Memiliki organisasi nasional yang kendor, disiplin yang lemah, dan tidak terlalu
mementingkan pungutan yang teratur. Tujuan utamanya hanyalah untuk
memenangkan pemilu untuk anggota-anggota yang dicalonkan.
2. Partai Ideolgi (Partai Asas)
Mempunyai pandangan hidup yang digariskan dalam kebijaksanaan pimpinan dan
berpedoman pada disiplin partai yang kuat dan mengikat.
Klasifikasi Parpol menurut Maurice Duverger dalam bukunya :
1. Sistem partai tunggal / one party dianut di beberapa negara Afrika, Eropa Timur,
RRC, Uni Soviet. Sistem ini dimaksudkan untuk mengintregasi berbagai golongan,
daerah, suku bangsa yang berbeda corak sosial dan pandangan hidup.
2. Sistem dwi party / two party system dianut di negara Inggris, USA, Philipina.
Dalam sistem ini ada partai yang berkuasa dan partai oposisi.
3. Sistem multi partai / multy party system dianut di negara Indonesia, Malaysia,
Belanda, Prancis, dan Swedia. Sistem ini mencerminkan keanekaragaman budaya dan
politik.

Anda mungkin juga menyukai