Anda di halaman 1dari 9

ILMU NEGARA-

PARTAI POLITIK
Dr. sri Hastuti Puspitasari S.H.,M.H
Pengertian Partai Politik

• Edmund Burke (2005) partai politik adalah lembaga yang terdiri dari atas
orang-orang yang bersatu, untuk memperomosikan kepentingan nasional
secara bersama-sama, berdasarkan prinsip-prinsip dan hal-hal yang mereka
setujui
• Lapalombara dan Anderson (1992) partai politik adalah setiap kelompok
politik yang memiliki label dan organisasi resmi yang menghubungkan
antara pusat kekuasaan dengan lokalitas, yang hadir saat pemelihan
umum, dan memiliki kemmapuan untuk menmpatkan kandidat pejabat
publik melalui kegiatan pemilihan umum, baik bebas maupun tidak bebas.
• kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi,
nilai-nilai, dan cita-cita yang sama
Pengertian Partai Politik
• Sigmund Neuman (1963) partai politik adalah organisasi dari aktivitas-aktivitas politik
yang berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintah serta membuat dukungan rakyat
atas dasar persaiangan dengan suatu golongan atau golongan-goliongan lain yang
mempunyai pandangan yang berbeda
• Soltau (1961:199) partai politik adalah sekelompok warga negara yang terorganisasi yang
bertindak sebagai suatu kesatuan politik yang dengan memnafaatkan kekuasaannya
untuk memilih dan mengusai pemerintahan dan melaksanakan kebijaksanaan umum
mereka
• Carl J. Friedrich (1967:415) partai politik adalah sekelompok mmanusia yang terorganisir
secara stabil, dengan tujuan membuat atau mempertahankan pengusaan terhadap
pemerintahan bagi pimpinan partainya dan berdasarkan penguasaan ini memberikan
kepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifat ideal ataupun matril.
• Sumber: https://adm.fisip.unpatti.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/BAHAN-AJAR-
PARPOL-DAN-PEMILU
Sistem Kepartaian

• Sistem partai tunggal: yaitu system dimana negara hanya menganut 1 partai
politik. Sistem partai tunggal biasa dianut oleh negara2 non demokratis
(totaliter atau otoriter).  Sistem partai tunggal (one party sistem). Istilah
ini dipergunakan untuk partai politik yang benar-benar merupakan satu-
satunya partai politik dalam suatu negara, atau partai politik yang
mempunyai kedudukan dominan di antara beberapa partai politik lainnya.
• Sistem dwipartai diartikan terdapat dua partai di antara beberapa partai,
yang berhasil mendapatkan tempat dua teratas dalam pemilihan umum
secara bergiliran, sehingga posisinya dominan dalam parlemen. Sistem Dwi
partai/Bipartai tidak selalu berpijak adanya 2 partai dalam negara, tetapi
dimungkinkan berdiri diantara beberapa partai yang akhirnya partai-partai
tersebut melakukan fusi/bergabung ketika pemilu karena tuntutan bahwa di
parlemen hanya terdapat 2 partai;
Sistem Kepartaian

• Sistem multipartai merupakan system dimana terdapat banyak


partai politik (lebih dari 2) dalam negara.
• Sistem multi partai ada 2 tipe:
1. Sistem multi terbatas secara kuantitas dan ideologi. Dalam
system ini, jumlah partai politik langsung ditentukan oleh
negara, demiian juga ideologi partai
2. Sistem multipartai tidak terbatas, yaitu system dimana secara
kuantitas negara tidak membatasi jumlah partai politik demikia
juga ideologinya
Jenis Partai Politik
• Dalam klasifikasi berdasarkan komposisi dan fungsi keanggotaan, partai politik
dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu partai kader dan partai massa.
• Partai kader biasanya lebih mementingkan keketatan, disiplin dan kualitas
anggota. Kelemahan partai kader ini teutama dalam mencari dukungan,
biasanya mereka kalah dalam persaingan mengumpulkan jumlah dukungandi
masyarakat luas karena dianggap anggota partai kader terbatas pada
kelompok-kelompok tertentu.
• Partai massa merupakan kebalikan dari partai kader karena mereka lebih
menekankan pada pencarian jumlah dukungan yang banyak di masyarakat
atau dengan kata lain lebih menekankan aspek kuantitas. Kelemahan partai
massa adalah bahwa disiplin anggota biasanya lemah, juga lemahnya ikatan
organisasi sesame anggota, bahkan kadang kala tidak saling kenal, karena
luasnya dukungan dari berbagai golongan dan lapisan masyarakat.
Jenis Partai Politik

• Klasifikasi partai politik dapat juga didasarkan atas sifat dan orientasinya. Dalam hal ini
partai politik dibagi atas partai lindungan dan partai ideologi atau asas.
• Partai lindungan merupakan partai yang memiliki ketergantungan pada pimpinan partai
politik yang sangat berpengaruh. Seringkali
I Gede Wijaya partai
Kusuma, Ida lindungan
Ayu Putu Widiati,ini
Luhdisebut
Putu sebagai partai yang
berlndung di bawah tokoh partai yang sangat dominan. Umumnya jenis partai ini memiliki
Suryani
organisasi nasional yang kendor, meskipun pada tingkat lokal sering kali cukup ketat.
• Partai ideologi atau partai asas, adalah partai yang mengikat diri pada ideologi atau asas
tertentu dalam menyusun program kerja partainya. Klaus von Beyme pada tahun 1985 dalam
bukunya Political Parties in western Democracies, mengklasifikasikan 9 kelompok partai yang
selama ini berkembang di Eropa Barat berdasarkan ideologinya (familles spiritualles) yaitu :
Partai Liberal dan Radikal,Partai Konservatif,Partai Sosialis dan Sosial Demokrat,Partai
Kristen Demokrat, Partai Komunis, Partai Agraris,Partai Regional dan Etnis, Partai Ekstrem
Kanan, Gerakan Ekonomi/Lingkungan.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Partai_politik
Tujuan Partai Politik

• Pertama, meningkatkan kesadaran akan hak dan kewajiban


masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
• Kedua, meningkatkan partisipasi politik dan inisiatif masyarakat
dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.
• Ketiga, meningkatkan kemandirian, kematangan, dan membangun
jiwa nasional untuk menjaga persatuan nasional
• Sumber: I Gede Wijaya Kusuma, Ida Ayu Putu Widiati, Luh Putu
Suryani, Jurnal Konstruksi Hukum | ISSN: XXXX | E-ISSN: XXXX Vol.
1, No. 1, September 2020 Hal. 164-169
FUNGSI PARTAI POLITIK

1. Fungsi sosialisasi politik: partai mempunyai fungsi untuk mensosialisasikan


ideologi, visi, misi, platform program kepada masyarakat
2. Fungsi komunikasi politik: partai politik berfungsi menyampaikan kebijakan-
kebijakan negara kepada masyarakat, dan juga menyampaikan aspirasi
masyrakat kepada penguasa
3. Fungsi rekrutmen politik: partai politik berfungsi merekrut kader-kadernya
untuk menjadi pejabat2 politik
4. Fungsi pendidikan politik; partai politik melakukan edukasi kepada
masyarakat
5. Fungsi pengatur konflik politik; partai politik mempunyai peran dalam
menyelsaikan konflik, baik internal maupun eksternal.

Anda mungkin juga menyukai