0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan2 halaman
Diskusi mengenai perluasan kewenangan PTUN berdasarkan UU Administrasi Pemerintahan dan implikasinya terhadap penyelesaian sengketa oleh hakim PTUN. Juga membahas soal sanksi administratif terhadap pejabat pemerintah berdasarkan PP 48/2016 dan kriteria untuk membedakan tindakan administratif yang diselesaikan melalui yudisial dan non-yudisial. Terakhir membahas putusan MK yang menyatakan UU CK inkonstitusional
Diskusi mengenai perluasan kewenangan PTUN berdasarkan UU Administrasi Pemerintahan dan implikasinya terhadap penyelesaian sengketa oleh hakim PTUN. Juga membahas soal sanksi administratif terhadap pejabat pemerintah berdasarkan PP 48/2016 dan kriteria untuk membedakan tindakan administratif yang diselesaikan melalui yudisial dan non-yudisial. Terakhir membahas putusan MK yang menyatakan UU CK inkonstitusional
Diskusi mengenai perluasan kewenangan PTUN berdasarkan UU Administrasi Pemerintahan dan implikasinya terhadap penyelesaian sengketa oleh hakim PTUN. Juga membahas soal sanksi administratif terhadap pejabat pemerintah berdasarkan PP 48/2016 dan kriteria untuk membedakan tindakan administratif yang diselesaikan melalui yudisial dan non-yudisial. Terakhir membahas putusan MK yang menyatakan UU CK inkonstitusional
Pertanyaan : “Perluasan kewenangan absolut PTUN. Sebagai mana pada UU 5/86 tidak adanya Tindakan factual namun setelah UU AP mengalami adanya konpetensi aboslut atau perluasab Ptun.Salah satunya diatur dalam pasal 87A. Pertanyaannya menurut pandangan ibu ada problema hukum terhdapa penetuan perluaasan keweanabagn PTUN dan bagaiamanakan atau adakan konsekuensi hakim dalam ptun dalam menyelesaikan sengketa. Jawaban : UU 5/86 tidak inline dengan perbuatan factual karena memang berbeda. Masalah ini hingga sat aini masih menjadi PR dan dalam UU Administrasi Pemerintah belum mengatur. Karena Tindakan factual sngt luas maka jumlah kasus atau gugatan ke ptun akan semakin naik. Kalo di UU 5/86 kan spesifik, sedangkan dengan luasnnya kewenangan ini mostly tidak memerlukan syarat-syarat tertentu. UU CK diputus inkonstitusional bersayarat karena SF MARBUN : Sebelumnya KTUN adalah bechiking tertulis, tetapi sekarang meluas yang tidak tertulis pun masuk. Keputusan fiktif positif, sebelumnya pemngadilan diberikan kewenangan memerikan permohonan Notaris dan pejabat lelag Penanya 2 : Abdan S1 FH UII “Tugas seorang yang dil kantor pajak adalah mengurangi, jika terjaid liksjs perusahaan akubat pailit dan ada banyak pemberitya simpang siur apakah pahjak terutanag npwopnya bisa langsung dihapuskan atau tidak.” Penanya 3 : Jamil “ Pengenaan sanski adm terhadap pejabat pemerintha, PP 48 1016 tetapi PP ini tidak melalui proses yudusiala tetapi sanksi adm langsung yang dilakukan oleh pejabat eksekutrif tanpa proses yudisial. Apakah bisa dikaitakn dengan PP 48 tahun 16 ini. Kalau kesalahan adm kita kemudian kaitakn dengan Tindakan factual maka kita akan kesulitan membedakan mana Tindakan factual yang penyelsaiannya harus melalui pengasilan dan kesalahan yang bisa dilakukan eksekusi langusng dan apa kriteria yang membedakan itu. Bagaiaman kita memebrikan kriteria anatara kesalahan pejabata pemerintaha atas tindakna factual yang penyelesaiannya melalui yudisial dan nyang penyelesaiannya non yudisial. Penannya 4 : Rizwan. “UU CK yang diputuskan inkosntituional bersyarat oleh MK, Tindakan yang mencederai hukum krn Ketika proses formil.