Anda di halaman 1dari 2

Tanya Jawab :

Penanya 1 : Nurfadila, Mahasiswi Magister FH UII.


Pertanyaan : “Perluasan kewenangan absolut PTUN. Sebagai mana pada UU 5/86 tidak
adanya Tindakan factual namun setelah UU AP mengalami adanya konpetensi aboslut atau
perluasab Ptun.Salah satunya diatur dalam pasal 87A. Pertanyaannya menurut pandangan
ibu ada problema hukum terhdapa penetuan perluaasan keweanabagn PTUN dan
bagaiamanakan atau adakan konsekuensi hakim dalam ptun dalam menyelesaikan sengketa.
Jawaban : UU 5/86 tidak inline dengan perbuatan factual karena memang berbeda. Masalah
ini hingga sat aini masih menjadi PR dan dalam UU Administrasi Pemerintah belum
mengatur. Karena Tindakan factual sngt luas maka jumlah kasus atau gugatan ke ptun akan
semakin naik. Kalo di UU 5/86 kan spesifik, sedangkan dengan luasnnya kewenangan ini
mostly tidak memerlukan syarat-syarat tertentu.
UU CK diputus inkonstitusional bersayarat karena
SF MARBUN : Sebelumnya KTUN adalah bechiking tertulis, tetapi sekarang meluas yang
tidak tertulis pun masuk.
Keputusan fiktif positif, sebelumnya pemngadilan diberikan kewenangan memerikan
permohonan
Notaris dan pejabat lelag
Penanya 2 : Abdan S1 FH UII
“Tugas seorang yang dil kantor pajak adalah mengurangi, jika terjaid liksjs perusahaan
akubat pailit dan ada banyak pemberitya simpang siur apakah pahjak terutanag npwopnya
bisa langsung dihapuskan atau tidak.”
Penanya 3 : Jamil
“ Pengenaan sanski adm terhadap pejabat pemerintha, PP 48 1016 tetapi PP ini tidak
melalui proses yudusiala tetapi sanksi adm langsung yang dilakukan oleh pejabat eksekutrif
tanpa proses yudisial. Apakah bisa dikaitakn dengan PP 48 tahun 16 ini. Kalau kesalahan
adm kita kemudian kaitakn dengan Tindakan factual maka kita akan kesulitan membedakan
mana Tindakan factual yang penyelsaiannya harus melalui pengasilan dan kesalahan yang
bisa dilakukan eksekusi langusng dan apa kriteria yang membedakan itu. Bagaiaman kita
memebrikan kriteria anatara kesalahan pejabata pemerintaha atas tindakna factual yang
penyelesaiannya melalui yudisial dan nyang penyelesaiannya non yudisial.
Penannya 4 : Rizwan.
“UU CK yang diputuskan inkosntituional bersyarat oleh MK, Tindakan yang mencederai
hukum krn Ketika proses formil.

Kemana WP

Anda mungkin juga menyukai