Anda di halaman 1dari 6

MEDIASI

1. Dasar / Sumber Hukum :


Oleh :
KOMARI, S.H.M.Hum a. HIR Pasal 130 / RBg Pasal 154
Ketua Pengadilan Negeri Yogyakarta b. Perma No 1 Tahun 2008
c. Mediasi atau APS di luar
Disampaikan pada Pengadilan diaturdalam Pasal 6
UU No. 30 Tahun 1999 tentang
Pembinaan dan Pelatihan Teknis Arbitrase dan Alternatif
Hakim Penyelesaian Sengketa.
Se Wilayah Hukum Pengadilan
Tinggi Yogyakarta
15 – 16 Juni 2010

c. Mediator adalah pihak netral yang


2. Pengertian :
membantu para pihak dalam
a. Mediasi adalah salah satu proses proses perundingan guna mencari
penyelesaian sengketa yang berbagai kemungkinan
lebih cepat dan murah, serta penyelesaian sengketa tanpa
dapat memberikan akses yang menggunakan cara memutus atau
lebih besar kepada para pihak memaksakan sebuah
menemukan penyelesaian yang penyelesaian. (Perma No.1 Tahun
memuaskan dan memenuhi rasa 2008 Pasal 1 angka 6).
keadilan. (Perma 1 Tahun 2008 d. Kaukus adalah pertemuan antara
Konsideran huruf a). mediator dengan salah satu pihak
b. Mediasi adalah penyelesaian tanpa dihadiri oleh pihak lainnya
sengketa melalui proses (Pasal 1 ayat 4 Perma No. 1
perundingan untuk memperoleh Tahun 2008)
kesepakatan para pihak dengan
dibantu oleh mediator. (Perma 1
Tahun 2008 Pasal 1 angka 7).
e. Akta perdamaian adalah akta yang
memuat isi kesepakatan
perdamaian dan putusan hakim 3. Manfaat / Tujuan :
yang menguatkan kesepakatan a. Efisien : waktu, tenaga, biaya
perdamaian tersebut yang tidak relatif kecil.
tunduk pada upaya hukum biasa b. Effectivenss :
maupun luar biasa (Pasal 1 ayat 2 1) Win-win solution (WWS)
Perma No. 1 Tahun 2008). 2) Konsen terhadap
kesetaraan, pengendalian,
f. Kesepakatan perdamaian adalah perlindungan
dokumen yang memuat syarat- 3) Mencapai kepuasan :
syarat yang disepakati oleh para  Tujuan tercapai
pihak guna mengakhiri sengketa  Memperkecil bias
yang merupakan hasil dari upaya  Kesepakatan para
perdamaian dengan bantuan pihak.
seorang mediator atau lebih c. Mengurangi penumpukan
berdasarkan peraturan ini (Pasal 1 perkara kasasi
ayat 5 Perma 1 Tahun 2008). d. Berkekuatan Eksekutorial

4. Etika / Performance Mediator


a. Imparsialitas e. menjalin hubungan (rapport)
b. Human Relationship
dengan pihak-pihak yang
c. Perfectionis
terlibat
5. Taktik Mediasi f. mengontrol komunikasi di
a. mengusahakan supaya pihak- antara pihak-pihak yang
pihak yang bertikai menerima bertikai (e.g. dengan caucus)
mediasi
g. mengidentifikasi masalah, isu,
b. mengusahakan supaya pihak- posisi.
pihak yang bertikai
mempercayai mediator h. menyeimbangkan hubungan
c. mengusahakan supaya pihak- kekuasaan yang timpang
pihak yang bertikai i. membantu menyelamatkan
mempercayai proses mediasi.
muka
d. mengumpulkan informasi
6. Strategi Mediator 7. Kapasitas Mediator
a. Aspirasi para pihak untuk a. Reputasi

mencapai WWS b. Otoritas


c. Kapabilitas
b. Kompensasi dan konsesi
1) Sanksi
berdasarkan kesepakatan para
2) Solusi
pihak

c. Action / Tekanan, jika para 8. Kaidah Normatif


pihak sulit atau pasif. a. Wajib pasal 130 HIR

d. Inaction, bila mereka memiliki b. Tiada mediasi - Batal demi


hukum-ex tunc Perma No. 1
perhatian terhadap pihak lain Tahun 2008 Pasal 2 (3)
dan kemungkinan tercapai
kesepakatan WWS cukup
tinggi.

10. Out put Mediator


9. Jenis Mediator a. Internal Pengadilan
a. Internal Pengadilan 1) Tidak tercapai
kesepakatan
1) Bersertifikat
2) Tercapai kesepakatan
2) Diangkat oleh Ketua
perdamaian
Pengadilan Negeri
b. Eksternal Pengadilan
b. Ekternal Pengadilan
1) Tidak tercapai
1) Bersertifikat mediator
kesepakatan
2) Terdaftar sebagai
2) Tercapai kesepakatan
mediator
perdamaian
3) Dikenakan biaya
12. Forum Mediasi
11. Indikator Perdamaian :
a. Litigasi
Perma No. 1 Tahun 2008 Pasal
1. Waktu 40 hari dapat
23 ( 2)
ditambah 14 hari
a. Sesuai kehendak para pihak tercapai kesepakatan
perdamaian, dikukuhkan
b. Tidak bertentangan dengan
dalam akta perdamaian.
hukum (kepatutan, ketelitian
dan kehati-hatian / Pateha), 2. Sejak gugatan, banding,
bukan bersifat DDB kasasi, PK. Bahkan
(Dwang, Dwaling, Bedrog) hingga saat eksekusi
c. Tidak merugikan pihak 1. Non Litigasi
ketiga
1. Dapat diajukan ke
d. Dapat dieksekusi : amar Pengadilan
yang jelas, tegas, pasti, riil
2. Tidak diajukan ke
tidak multi tafsir dan
Pengadilan
tergantung sesuatu.
e. Beriktikad baik

15. Substansi Kesepakatan


13. Kesamaan Mediasi a. Kesepakatan perdamaian
tertulis ditandatangani para
a. Pendekatan WWS
pihak dan mediator.
b. Jasa mediator yang netral, b. Jika proses mediasi diwakili
proposionalitas, independen kuasa hukum, wajib
c. Kesepakatan ditentukan para persetujuan tertulis principal.
pihak
c. Dapat dikuatkan dengan akta
d. Tidak terikat dengan alat perdamaian.
bukti d. SE WAKA MA BIDANG
e. Terjaga privacy para pihak YUDISIAL NO. 24/2009, 18
JUNI 2009.
e. Penyeragaman format akta
14. Deviasi Akta Perdamaian perdamaian.
a. BW Pasal 1859 f. Struktur: (1) AKTA
b. BW Pasal 1860 PERDAMAIAN, (2)
PUTUSAN, (3) MENGADILI
c. BW Pasal 1861
(Pasal 17).
16. Memulai Proses Mediasi 17. Kemampuan Mediator.
a. Mediator memperkenalkan diri a. Membangun kepercayaan
dan para pihak. (rapport)

b. Menekankan adanya kemauan b. Mendengarkan secara


para pihak untuk menyelesaikan sungguh-sungguh.
masalah melalui mediasi. c. Mengajak para pihak untuk
c. Menjelaskan : Pengertian “keluar dari arena konflik”.
mediasi dan peran mediator, d. Mendorong para pihak untuk
prosedur mediasi, pengetian mediasi.
kaukus, parameter kerahasiaan,
jadwal dan lama proses mediasi, e. Netralitas dan imparsialitas.
aturan perilaku dalam proses 18a. Tahapan Mediasi.
perundingan, kesempatan
kepada para pihak untuk  Pertemuan Terpisah
bertanya dan menjawab. (Separate Sessions)
 Tahap 1 : Pertemuan
dengan pihak 1
 Tahap 2 : Pertemuan
dengan pihak 2

18b. Upaya Mencapai Kesepakatan.


 Pertemuan Bersama (Joint  Para pihak menyusun
Meeting) kesepakatan.
 Tahap 3 : Melakukan penilaian  Para pihak membuat
mengenai cara terbaik untuk Prosedur / rencana
melanjutkan proses/persiapan pelaksanaan kesepakatan.
untuk melakukan pertemuan  Para pihak melaksanakan
bersama.
dengan mengacu pada
 Tahap 4 : Mengatur suasana langkah-langkah sesuai
dan mendengarkan issues. kesepakatan.
 Tahap 5 : Mengelaborasi dan  Para pihak mengakhiri
bekerja pada issues. sengketa.
 Tahap 6 : Mengembangkan 19. Perkecualaian Mediasi dalam
kesepakatan. perkara :

 Penutupan. a. Perceraian
b. Kepailitan.
c. Perselisihan Hubungan
Industrial.
Jika tercapai kesepakatan
perdamaian, maka perkara harus
dicabut.
PENUTUP
20. Proses Mediasi di tingkat
Banding, Kasasi da PK. Mediasi merupakan langkah yang
paling efektif, efisien dan
a. Pengajuan tertulis kepada
memuaskan para pihak.
Ketua Pengadilan Tingkat
Pertama. Kesepakatan perdamaian adalah
langkah yang paling ideal
b. Ketua Pengadilan Tingkat
menyelesaikan perkara dan
Pertama memberitahu Ketua
mengurangi penumpukan perkara.
Pengadilan Banding atau
Ketua MA. Uraian yang benar dan aplikatif atas
PetunjukNya, jika tidak itu karena
c. Jika berkas belum dikirim,
kedhoifan saya. Amin.
maka pengiriman di tunda.
Terima kasih.
d. Jika berkas sedang diperiksa,
maka pemeriksaan ditunda Yogyakarta, 9 Juni 2010
selama 14 hari kerja (Pasal KOMARI, S.H. M.Hum.
21 dan Pasal 22 Perma No. 1
Tahun 2008). Ketua Pengadilan Negeri Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai