Anda di halaman 1dari 32

Media and politics

Sesi 5 – Partai Politik, Pemilu dan Pilkada


Objective

• Pengertian partai politik


• Syarat pembentukan, tujuan, fungsi dan kewajiban
• Sistem kepartaian, aktivitas dan koalisi
• Kepartaian dan Pemilihan Umum (Pilpes, pileg, pilkada)
Pengertian Partai Politik

• Partai politik 🡪 lahir di Eropa Barat dari dua kekuatan

Dalam parlemen Luar Parlemen

Didirikan oleh sekelompok orang dengan bersandar


Didirikan oleh kelompok- pada ideologi atau pandangan hidup tertentu
kelompok elites untuk (Sosialisme, Kristen Demokrat dll).
mempertahankan Di negara2 jajahan 🡪 dibentuk sebagai alat perjuangan
kedudukan raja memperoleh kemerdekaan
Partai politik menjadi wadah bagi masyarakat untuk
menyalurkan kehendak dan aspirasinya dan menjadi
wadah ke luar (internasional) untuk mendapatkan
dukungan atas perjuangan mereka
Pengertian Partai Politik

• “Political party is an organization that attempts to achieve and


maintain control of government” (Carr, 1965)
• “Political party is a coalition of fairly stable, enduring, and
frequently conflicting interests, organized to mobilized support in
competitive election in order to control policy making” Nimmo
(1973)
• “A political party is an organization that sponsors candidates for
political office under the organization’s name.” (1990)
Pengertian Partai Politik

• Miriam Budiarjo (2002):


Partai politik adalah suatu kelompok yang terkelola yang anggota-
anggotanya mempunyai orientasi nilai-nilai dan cita-cita yang sama.
Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik atau
merebut kedudukan politik dengan cara konstitusional untuk
melaksanakan kebijaksanaan kebijaksanaan umum.

Jadi dalam konteks ini, partai politik merupakan sarana bagi warga
negara untuk turut serta atau berpartisipasi dalam proses
pengelolaan negara.
Pengertian Partai Politik

• sementara itu, pengertian partai politik menurut


undang-undang nomor 31 tahun 2002 Republik
Indonesia: partai politik adalah organisasi politik yang
dibentuk oleh sekelompok warga negara republik
Indonesia secara sukarela atas dasar persamaan
kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan
kepentingan anggota masyarakat bangsa dan negara
melalui pemilihan umum.
Fungsi Partai Politik (negara demokrasi)

• Sarana komunikasi politik


• Sarana sosialisasi politik
• Sarana rekrutmen politik
• Sarana pengatur konflik
Fungsi Partai Politik (negara demokrasi)

Sarana Komunikasi Politik Program/


platform
partai (goal
formulation)

aspirasi
Diperjuangkan melalui
aspirasi Interest Aggregation Interest Articulation parlemen kepada
pemerintah

aspirasi

aspirasi
Aspirasi diolah dan dirumuskan
Aspirasi senada digabungkan dalam bentuk yang lebih teratur Policy

Clearing House of Ideas/Broker/corong masyarakat


Fungsi Partai Politik (negara demokrasi)

Sarana Sosialisasi Politik


• Dalam ilmu politik 🡪 sosialisasi politik diartikan sebagai suatu proses
yang dengan melaluinya seseorang memperoleh sikap dan orientasi
terhadap fenomena politik
• Proses tempat masyarakat menyampaikan budaya politik
(norma,nilai2, dari satu generasi ke generasi berikutnya)
• Sosialisasi politik 🡪 faktor penting terbentuknya budaya politik suatu
bangsa
• Sisi lain dari fungsi sosialisasi politik 🡪 upaya menciptakan image
citra (image) bahwa ia memperjuangkan kepentingan umum
Fungsi Partai Politik (negara demokrasi)

Sarana Rekrutmen Politik


- Fungsi ini berkaitan erat dengan masalah seleksi
kepemimpinan, baik internal partai maupun kepemimpinan
nasional.
- Di level internal, proses kaderisasi diperlukan untuk
menyiapkan pemimpin2 partai. Di level eksternal, kader2 partai
ini disiapkan sebagai calon2 pemimpin nasional.
- Proses rekrutmen partai bisa dilakukan melalui pengembangan
organisasi2 di bawahnya (underbow).
- Ada juga proses rekrutmen juga bisa dilakukan dengan
pendekatan lain, misalnya kontak pribadi, persuasi dll.
Fungsi Partai Politik (negara demokrasi)

Sarana Pengatur Konflik


- Potensi konflik yang selalu ada. Partai politik berperan untuk
membantu mengatasinya, atau setidaknya mengaturnya
hingga dampak negatifnya dapat ditekan.
- Elite partai dapat menumbuhkan pengertian di antara
mereka dan bersamaan dengan itu menyakinkan
pendukungnya.
- “Segmented or subcultural cleavage at the mass level could
be overcome by elite cooperation” (Lijphart, 1968)
- Partai politik menjadi pengubung psikologis dan
organisasional antara warga negara dengan pemerintahnya.
Fungsi Partai Politik (Negara Otoriter)

• Misalnya partai komunis


• Menurut paham komunis, sifat dan tujuan parpol bergantung pada situasi apakah
partai komunis berkuasa atau tidak di suatu negara.
• Di negara di mana partai komunis tidak berkuasa 🡪 partai politik lain dianggap
mewakili kelas tertentu saja dan tidak memakili kepentingan umum. Di sini
parpol komunis akan menggunakan kesempatan dan fasilitas untuk mencari
dukungan seluas-luasnya sebagai jalan memupuk rasa tidak puas di kalangan
rakyat. Partai komunis bertujuan mencapai kekuasaan untuk menguasai semua
parpol dan menghancurkan sistem politik yang demokratis.
• Di negara di mana partai komunis berkuasa 🡪 Monopolitis 🡪 partai berfungsi
sebagai ‘pelopor revolusioner’. Indoktrinasi masyarakat dengan informasi yang
mendukung pemimpin partai. Arus informasi dari atas ke bawah. Fungsi sosialisasi
politik lebih ditekankan pada aspek pembinaan warga negara ke arah kehidupan
dan cara berfikir yang sesuai dengan pol yang ditentukan oleh partai.
Tiga Prinsip dasar Partai Politik

Partai Sebagai Koalisi

Partai Sebagai Organisasi

Partai Sebagai Pembuat Kebijakan


Partai Sebagai Koalisi

• Yakni membentuk koalisi dari berbagai kepentingan untuk


membangun kekuatan mayoritas partai yang dibentuk atas dasar
koalisi di dalamnya terdapat fraksi-fraksi.
• Contoh: Dalam tubuh partai Golkar misalnya ada vaksin Kosgoro,
MKGR, korpri sebelum tahun 1999. Partai Persatuan Pembangunan
(PPP) terdapat fraksi NU, Parmusi, perti, dan PSII.
• Kehadiran fraksi-fraksi dalam partai besar sering mengacaukan
kesatuan partai karena satu sama lain berusaha menjadi dominan
dalam partai. Ketidakcocokan dalam partai terutama muncul dalam
hal penetapan asas perjuangan program, kepengurusan organisasi,
dan pencalonan kandidat.
Partai Sebagai Organisasi

• Untuk menjadi institusi yang eksis dan berkelanjutan partai


politik harus dikelola.
• Partai harus dibina dan dibesarkan sehingga mampu menarik
dan menjadi wadah perjuangan sekaligus representasi.
• Tugasnya adalah mencalonkan anggota untuk pemilu dengan
label partai, mengambil bagian dalam pemilu, mengajukan
calon yang disepakati, mengumpulkan dana, dan membuat
isu propaganda dalam kampanye.
• Untuk itu partai politik melakukan mobilisasi sehingga
anggota-anggotanya untuk loyal kepada partai.
Partai Sebagai Pembuat Kebijakan

• Partai politik juga berbeda dengan kelompok sosial lainnya


dalam hal pengambilan kebijakan.
• Partai politik mendukung secara konkret para calon yang
mereka ajukan untuk menduduki jabatan-jabatan publik.
• Dari posisi ini mereka memiliki kekuasaan untuk mempengaruhi
atau mengangkat petugas atau karyawan dalam lingkup
kekuasaannya bahkan turut memberi pengaruh dalam
pengambilan kebijakan di kementerian di mana kader partai
menduduki posisi yang sama melalui kolegialitas partai.
Pembentukan, tujuan, fungsi, hak &
Kewajiban

• Pembentukan, tujuan, fungsi, hak dan kewajiban Partai Politik


diatur dalam UU No.2 tahun 2008

• https://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2008_2.pdf
Sistem Kepartaian

Sistem Partai Tunggal Sistem Dua Partai Sistem Multi Partai

Sistem Monopartai Sistem Mayoritas

Sistem Hegemonik Sistem Koalisi

Sistem Dominan
Sistem Partai Tunggal

Sistem Monopartai Sistem hegemomik Sistem dominan


- Ide dasarnya adala mensentralisai - Muncul di bekas imperium Jerman - Sistem partai yang didominasi oleg
demokrasi kekuatan partai pemerintah berkuasa
- Disebut juga ‘demokrasi rakyat’,
- Setiap anggota bisa bicara, namun (ruling party).
namun tidak sama dengan sistem
keputusan terakhir tetap ada di
partai sebagai pemengang partai komunis Sovyet. - Seringkali ruling party akan terus
kekuasaan tertinggi - Contoh di Polandia, terdapat tiga memenangkan pemilu.
- Pimpinan dipilih melalui kongres partai yang masing2 partai dapat - Umumnya para penguasa (dictator)
- Dipraktikkan di Uni Soviet masa
mengajukan calon untuk jabatan menerapkan sistem ini dengan alasan
Lenin, Stalin, dan Breshnev; Kuba publik. untuk persatuan nasional. Oposisi tidak
(era Fidel Castro) 🡪 Mono party - Lalu di level nasional, ada front diperkenankan.
communinist nasional yang dibentuk pemerintah - Contoh: Muammar Khadafi (Libya);
- Mono partai fasis🡪 Italia (Mussolini), dari gabungan ketiga partai itu. Saddam (Irak); Fidel Castro (Kuba)
Jerman (Nazi, Hitler). Cirinya Front nasional menyeleksi calon2
otoriter, lambang2 militeristik, yang diajukan masing-masing
seragam ala militer. partai.
Sistem Dua Partai

- Terdiri dari dua partai besar yang


dominan. Satu partai yang berkuasa
dan satu lagi partai oposisi
- Negara yang menerapkan sistem dua
partai ini adalah Amerika Serikat (AS).
- AS menerapkan sistem ini karena tiga
alasan: historis, kelembagaan, sosial
Sistem Dua Partai

• Histori: para imigran yang berasal dari Inggris


pada awalnya membawa dua partai saja: Whigs
dan Tories
• Kelembagaan: Di AS sistem kelembagaannya
memiliki Kongres yang terbagi atas Senat dan
DPR.
• Sosial: Dipengaruhi factor grografis natara
Selatan-Utara, Barat Timur, serta antara wilayah
Tengah yang dihuni kelaompok masyarakat dengan
latar belakang berbeda
Sistem Dua Partai

Sistem Mayoritas Sistem Koalisi


• Dalam memperebutkan • Terjadi di AS pada 1796.
jabatan presiden, senat dan • Thomas Jefferson didukung kelompok
kongres bisa saja salah satu Demokrat-Republikan (saat itu belum
partai menyapu bersih. partai, tapi lebih kepada kelompok)
• John Adam didukung kaum federalist
• Jika demikian, maka
• Pemilihan electoral college John
pemerintahan relatif berjalan Adam mendapat 71 suara 🡪 Presiden;
mulus Thomas Jefferson 69 suara 🡪 wakil
presiden.
Sistem Multi Partai

• Sistem yang menganut banyak partai


• Sistem multi partai ini sering menimbulkan dominasi kekuasaan di
parlemen, sehingga eksekutif sering kali tidak berjalan efektif.
• Indonesia pernah mengalami sistem ini pada pemilu pertama 1955,
tercata 28 partai politik, plus jalur perorangan
• Era Habibie (1999) 🡪 terdapat sekitar 150 partai yang tercatat
pada Dep kehakiman RI walau yang memenuhi syarat ikut pemilu
adalah 48 partai
• Tahun 2004, saat pemilu diikuti 24 partai politik
Kepartaian dan Pemilihan Umum

• Prinsip dasar aktivitas partai adalah memilih calon untuk duduk di


parlemen, senat, serta memilih calon untuk jabatan eksekutif
(Presiden-Wapres; Gubernur-Wagub; Walikota-Wawali; Bupati-
Wabup)
• Pertimbangan pemilihan calon🡪 ketokohan 🡪 kredibilitas 🡪
reputasi 🡪 kompetensi/popularitas; Ada juga pertimbangan
pengalaman dan dedikasi dari kader di dalam partai
• Pemilu menjadi sarana demokrasi untuk menentukan calon-calon
tadi.
Sistem Pemilihan Umum

• Di negara sistem demokrasi 🡪 jadi lambang dan tolok ukur dari


demokrasi itu sendiri
• Pemilu yang terbuka, adil, jujur dianggap mencerminkan
partisipasi dan aspirasi masyarakat.

Sistem Distrik Sistem Proporsional


(Single-member (Multimember
constituency) constituency)

Satu daerah pemilihan


Satu daerah pemilihan
memilih beberapa
memilih satu wakil
wakil 🡪 disebut
perwakilan berimbang
SISTEM DISTRIK SISTEM PROPORSIONAL
Wilayah yang terdiri dari Wilayah yang dianggap
10 distrik, memperbutkan sebagai kesatuan,
10 kursi kesatuan memperebutkan 10 kursi

Setiap distrik
memperebutkan 1 kursi
Contoh:
1. Wilayah tang sama: 1
provinsi, terdiri dari 10 10
kursi
distrik
2. Jumlah kursi: 10 kursi
3. Jumlah penduduk:
100.000
4. Hasil pemilu:
A. Dapat 60% suara
B. Dapat 30% suara
C. Dapat 10% suara
A. Menang 5 distrik ke A. Menang 60% suara, dapat 6 kursi
atas, dapat 10 kursi B. Menang 30% suara, dapat 3 kursi
B. Tidak dapat kursi C. Menang 10% suara, dapat 1 kursi
Tidak ada suara hilang
C. Suara hilang
Diskusi

• http
https://nasional.tempo.co/read/1698517/vonis-kontroversial-haki
m-oyong-dari-kasus-pembunuhan-hingga-tunda-pemilu-2024
• s://nasional.kompas.com/read/2023/03/06/05534601/gelombang-
kecurigaan-di-balik-putusan-pn-jakpus-tunda-pemilu-2024

• Bagaimana Anda menilai keputusan PN Jakpus beberapa hari lalu


soal putusan penundaan pemilu?
• Apakah ini bisa dibenarkan?
• Bagaimana Anda melihat peran media dalam konteks ini?
Pemilihan Umum

Pemilihan Umum
(Pileg, Pilpres,
Pilkada)

Lembaga
Lembaga pengawas
penyelenggara
Suggested readings

Dasar-dasar Ilmu Politik, Prof Miriam Budiardjo


Komunikasi Politik, Hafied Cangara

Anda mungkin juga menyukai