Anda di halaman 1dari 46

11/15/2018

Kista Rongga Mulut

Roberto Simanjuntak, drg., M.S., Sp.BM(K)

Pendahuluan
Review odontogenesis

Tahap awal odontogenesis.A: invaginasi, B: cap stage, C: early bell stage, D: late
bell stage

1
11/15/2018

Pendahuluan
Review odontogenesis

Tahap akhir odontogenesis.A: pembentukan mahkota dan sisa dental lamina, B:


pembentukan akar, C: pembentukan gigi pre-erupsi sempurna dan rests of malassez
(titik-titik merah)

Pendahuluan
 Definisi: sebuah kavitas patologis yang berisi cairan atau
bahan semisolid, yang dibatasi oleh epitel

2
11/15/2018

Pendahuluan

Mekanisme pembentukan kista

Pendahuluan

Elemen kista:
1. Lumen → Cairan/bahan
semisolid: debris seluler,
keratin, mukus
2. Lapisan epitel:
keratinized/non-keratinized
stratified squamous,
pseudostratified, columnar,
atau cuboidal
3. Dinding/kapsul: fibroblas dan
pembuluh darah

3
11/15/2018

Pendahuluan

Kista rongga mulut

True cyst Pseudo cyst

-Mucous extravasation cyst of the salivary


gland
- Aneurysmal bone cyst
- Solitary bone cyst

Klasifikasi kista rongga mulut

1. Kista rahang

4
11/15/2018

Klasifikasi kista rongga mulut


2. Kista jaringan lunak rongga mulut, wajah, dan leher:
 Kista dermoid dan epidermoid
 Kista brankialis (limfoepitelial)
 Kista duktus tiroglosus
 Anterior median lingual cyst
 Oral alimentary tract cyst
 Cystic higroma
 Kista nasofaringeal
 Thymic cyst
 Kista kelenjar saliva: kista ekstravasasi mukus, kista retensi
mukus, ranula, polycystic disease of the parotid
 Kista parasit

Kista Odontogen
 Adalah kista yang dinding lumennya berasal dari epitel
yang terlibat dalam pertumbuhan gigi
 Berasal dari 3 struktur epitel
1. Rest of malassez
2. Reduced enamel epithelium
3. Remnants of dental lamina (rests of serres)

5
11/15/2018

Kista Odontogen

Klasifikasi histogenetik kista odontogen

Rests of malassez: Reduced enamel Dental lamina:


1.Kista radikuler epithelium: 1. Odontogenic keratocyst
2.Kista residual 1. Kista dentigerous 2. Lateral periodontal cyst
2. Kista erupsi 3. Gingival cyst of adult
3. Kista paradental 4. Dental lamina cyst of
newborn
5. Glandular odontogenic
cyst

Kista Odontogen

Gambaran klinis dan radiologis. G: gingival, E: erupsi, L: lateral periodontal, R:


residual, P: periapikal, D: dentigerous, OKC: odontogenic keratocyst

6
11/15/2018

1. Kista Radikuler
= kista periapikal/kista apikal periodontal
 Paling sering ditemukan ( 1,5 x dari semua kista rongga
mulut)
 Timbul pada apeks akar non vital (karies/trauma), dapat
juga pada bagian lateral akar gigi (kista lateral
periapikal/radikuler)
 Sering asimptomatik dan ditemukan secara kebetulan dari
foto radiografik
 Nyeri timbul bila terdapat infeksi sekunder
 Kista membesar → tulang tipis → egg shell crackling →
tulang tererosi sempurna → fluktuasi

1. Kista Radikuler
Infeksi pulpa dan
nekrosis

Inflamasi Limfokin

Proliferasi rests of malassez pada dental


granuloma

Massa yang membesar

Bagian tengah massa hipertonik


nekrotik

Tek. Hidrostatik
Transudasi cairan kedalam
meningkat
lumen

7
11/15/2018

1. Kista Radikuler
 Gambaran radiografik:
 Radiolusen bulat berbatas tegas dengan tepi radiopak pada apikal gigi
non vital
 Bila timbul pada aspek lateral akar → radiolusen semisirkuler pada
permukaan akar gigi
 Gambaran histopatologis
 Dinding epitel skuamosa yang tidak mengandung keratin dengan
ketebalan bervariasi
 Inflamasi + → neutrofil, jaringan granulasi, hyalin (Rushton bodies)
 Jaringan ikat mengandung infiltrat radang → sel plasma, limfosit,
histiosit kaya lipid
 Giant sel multinuklear, deposit kristal kolesterin, hemosiderin
 Lumen mengandung cairan kaya protein dan debris seluler

1. Kista Radikuler
 Diferensial diagnosis:
 Dental granuloma
 Periapical cemento-osseous dysplasia, fase osteolitik awal
 Depresi kelenjar saliva sublingual/submandibula
 Kavitas tulang idiopatik

 Terapi:
 Enukleasi + ekstraksi/perawatan endodontik pada gigi penyebab
 Prognosis: baik

8
11/15/2018

2. Kista Residual
 Kista yang terdapat pada tempat post ekstraksi gigi
 Bukan merupakan kista rekuren
 Sering berukuran kecil, 1-3 cm, tetapi dapat > 6 cm
 Gambaran radiografik: gambaran radiolusen jelas pada
daerah post ekstraksi gigi/ daerah edentulous

2. Kista Residual
 Gambaran histopatologis: sama seperti kista radikuler
 Diferensial diagnosis:
 Odontogenic keratocyst
 Ameloblastoma
 Miksoma
 Terapi: enukleasi
 Prognosis: baik, rekurensi -

9
11/15/2018

3. Kista Dentigerous
 Disebut juga kista folikuler
 Berasal dari reduced enamel epithelium yang meliputi
mahkota gigi impaksi
 Kista rongga mulut kedua paling sering timbul (20% kista
rahang)
 Terdapat 2 teori terbentuknya kista dentigerous:

3. Kista Dentigerous
Akumulasi cairan diantara Rusaknya stellate reticulum
reduced enamel epithelium dengan
mahkota gigi
Cairan diantara inner dan
outer enamel epithelium

Tekanan
cairan Proliferasi outer enamel
epithelium

Proliferasi reduced enamel


epithelium Inner enamel epithelium
tertekan kearah mahkota

Kista
Kista

10
11/15/2018

3. Kista Dentigerous
 Umumnya pada M3 RA, RB, C RA, P2 RB
 Sering terkait dengan supernumerary teeth dan
odontoma
 Puncak insiden pada remaja dan 20 tahun, laki-laki:
perempuan → 1,6: 1
 Biasanya asimptomatik, dapat timbul pembengkakan dan
nyeri terutama bila ukurannya besar dan infeksi
 Dapat berukuran besar → 5-10 cm
 Dapat timbul fraktur patologis

3. Kista Dentigerous
 Gambaran radiologis:
 radiolusen unilokuler batas tegas, meliputi mahkota gigi impaksi
 dapat tampak radiolusen multilokuler
 Gigi dapat menjadi displaced, kadang terdapat resorbsi akar

11
11/15/2018

3. Kista Dentigerous
 Gambaran histopatologis:
 Dinding epitel skuamosa berlapis, tidak berkeratin dengan
ketebalan 2-10 sel
 Terdapat sel-sel radang akut dan kronis
 Kristal kolesterin, hemosiderin, Rushton bodies +
 Diferensial diagnosis:
 Odontogenic keratocyst
 Ameloblastoma
 Ameloblastic fibroma
 Adenomatoid odontogenic cyst

3. Kista Dentigerous
 Terapi:
 Enukleasi dann pengambilan gigi penyebab
 Marsupialisasi:
 Bila gigi penyebab dapat erupsi spontan atau dengan perawatan
ortodontik
 Bila enukleasi → resiko merusak pertumbuhan gigi atau serabut
neurovaskular
 Prognosis: baik,rekurensi -
 Transformasi → neoplasia epitelial
 Ameblastoma
 Mucoepidermoid carcinoma
 Squamous cell carcinoma

12
11/15/2018

4. Kista Erupsi
 Merupakan varian kista dentigerous
yang timbul pada jaringan lunak
alveolar yang meliputi mahkota gigi
yang sedang erupsi
 Timbul karena terpisahnya dental
follicle dari mahkota gigi yang sedang
erupsi
 Tampak sebagai pembengkakan lunak,
sering translusen yang menutupi
mahkota gigi sulung atau permanen
yang sedang erupsi
 Dapat terjadi pada semua gigi erupsi,
sering pada M1, I RA
 Trauma → biru keunguan → eruption
hematoma

4. Kista Erupsi
 Gambaran radiologis:

 Gambaran histopatologis: sama seperti kista dentigerous


 Terapi:
 Dapat ruptur spontan
 Eksisi atap kista → gigi erupsi

13
11/15/2018

5. Kista Paradental
 Merupakan varian kista dentigerous
 Terletak pada distal/bukal gigi, biasanya M RB
 Bukal → bifurkasi → buccal bifurcation cyst
 Gigi yang terlibat vital
 Dapat timbul karena inflamasi, mungkin juga timbul dari
reduced enamel epithelium
 Dapat timbul pada distal gigi M3 RB impaksi → distally
displaced dentigerous cyst

5. Kista Paradental
 Gambaran radiologis:
 Gambaran radiolusen unilokuler superimposed dengan akar gigi
yang terlibat atau gigi didekatnya
 Regio M3 RB → gambaran radiolusen batas tegas

14
11/15/2018

5. Kista Paradental
 Gambaran histopatologis:
 Dinding epitel skuamosa hiperplastik yang tidak berkeratin
dengan infiltasi neutrofil
 Jaringan ikat dengan inflamasi kronis
 Gambaran lain mirip dengan kista dentigerous
 Terapi:
 Enukleasi tanpa ekstraksi gigi yang terlibat, kecuali bila gigi yang
terlibat adalah gigi M3 impaksi
 Prognosis baik

6. Odontogenic keratocyst
 Berasal dari sisa-sisa dental lamina
 Mekanisme pembesaran kista tidak sama dengan kista
yang lain →faktor yang tidak diketahui pada epitel dan
aktivitas enzimatik pada jaringan fibrous
 Mempunyai sifat biologis mirip dengan neoplasia
 3-11% dari semua kista odontogen
 Dapat terjadi pada semua usia, puncak insidens pada
remaja dan 20 tahun, laki-laki > perempuan
 Predeleksi: mandibula → 60-80% → bodi posterior dan
ramus asendens mandibula
 Dapat terjadi sentral dan ekstraoseous

15
11/15/2018

6. Odontogenic keratocyst
 Distribusi relatif OKC

6. Odontogenic keratocyst
 OKC kecil sering asimptomatik
 OKC yang lebih besar → nyeri, pembengkakan, atau adanya
drainage
 OKC cenderung tumbuh kearah anteroposterior sepanjang
medula tulang

16
11/15/2018

6. Odontogenic keratocyst
 Terkait sindrom → Nevoid Basal Cell Carcinoma Syndrome
(Gorlin-Goltz syndrome):
 Multiple OKC
 Bifid ribs
 Nevoid basal cell carcinoma
 Calcification of the falx cerebri
 Multiple small epidermoid cysts
 Frontal bosing
 Shortened metacarpal
 medulloblastoma

6. Odontogenic keratocyst
 Gambaran radiologis:
 Radiolusen soliter, berbatas jelas, dengan tepi scalloping
 Radiolusen multilokuler/polikistik dengan tepi radiopak tipis
 25-40% kasus → gigi impaksi terkait dengan lesi

17
11/15/2018

6. Odontogenic keratocyst
 Gambaran radiologis:
 Radiolusen soliter, berbatas jelas, dengan tepi scalloping
 Radiolusen multilokuler/polikistik dengan tepi radiopak tipis
 25-40% kasus → gigi impaksi terkait dengan lesi

6. Odontogenic keratocyst
 Gambaran histopatologis:
 Dinding epitel skuamosa dengan parakeratin, ketebalan 6-10 sel
 Adanya separasi fokaldinding epitel dari jaringan ikat yang kendor,
inflamasi -
 Basal sel kolumner atau kuboid yang tersusun palisade
 Lapisan parakeratin yang bergelombang pada permukaan lumen
 Kurangnya rete peg
 Lumen mengandung parakeratin
 Terdapat dental lamina
 Pembentukan mikrokista, satelite cyst
 Epitelial budding dari basal cell

18
11/15/2018

6. Odontogenic keratocyst
 Diferensial diagnosis:
 Kista dentigerous
 Adenomatoid odontogenic cyst
 Ameloblastoma
 Ameloblastic fibroma
 Odontogenic myxoma
 Central giant cell tumor
 Central arteriovenous hemangioma

6. Odontogenic keratocyst
 Terapi:
 Enukleasi dan kuretase
 Marsupialisasi → enukleasi
 Reseksi:
 rekurensi berulang setelah enukleasi dan kuretase
 Hilangnya kontinuitas tulang setelah enukleasi
 Prognosis: rekurensi tinggi 5-70% →
 Ostektomi perifer
 Kauterisasi kimia dengan larutan Carnoy setelah pengambilan
kista

19
11/15/2018

7. Kista lateral periodontal (Botryoid


odontogenic cyst
 Kista yang jarang ditemukan (< 2%), timbul pada bagian
lateral permukaan akar gigi
 Berasal dari sisa dental lamina
 Klinis dan morfologi mirip dengan kista gingiva pada dewasa
→ lesi intraboni dari kista tersebut
 Sering asimptomatik, ditemukan kebetulan pada
pemeriksaan radiografik
 Pada dekade 5-7, jarang pada usia < 30 thn
 75-80% timbul pada regio P-C-I2 RB

7. Kista lateral periodontal (Botryoid


odontogenic cyst
 Distribusi relatif:

20
11/15/2018

7. Kista lateral periodontal (Botryoid


odontogenic cyst
 Gambaran radiografik:
 Radiolusen batas tegas pada lateral akar gigi vital
 Ukuran < 1 cm
 Lesi juga dapat tampak polikistik → botryoid odontogenic cyst

7. Kista lateral periodontal (Botryoid


odontogenic cyst
 Gambaran histopatologis:
 Dinding epitel tipis yang tidak berkeratin dengan ketebalan1-3 sel,
inflamasi -
 Sel jernih yang kaya glikogen
 Terdapat penebalan fokal/plak
 Diferensial diagnosis:
 Botryoid odontogenic cyst
 Odontogenic keratocyst
 Ameloblastoma
 Odontogenic myxoma
 Squamous odontogenic tumor
 Terapi: enukleasi
 Prognosis: baik, rekurensi jarang

21
11/15/2018

7. Kista gingiva pada dewasa


 Dulu disebut Bohn’s nodule
 Kista yang jarang ditemukan
 Berasal dari dental lamina
 Pada permukaan labial gigi-gigi P, C, I RB dan RA, 60-75%
pada regio C dan P RB
 Pada dekade 5-6
 Tampak sebagai pembengkakan keras tetapi kompresibel
karena terisi cairan, diameter < 0,5 cm atau dpt juga lebih
besar
 Nyeri -

7. Kista gingiva pada dewasa


 Gambaran radiologis: tidak ada kelainan, kadang-kadang
tampak depresi tulang karena tekanan
 Gambaran histopatologis: mirip dengan kista lateral
periodontal
 Terapi: eksisi simpel
 Prognosis: baik

22
11/15/2018

8. Kista gingiva pada bayi


 Kista kecil, superfisial dan mengandung keratin pada bayi
 Sering ditemukan (hampir setengah dari bayi baru lahir)
 Berasal dari sisa dental lamina
 sering ruptur spontan
 Tampak sebagai papula putih kecil multipel pada mukosa
alveolar neonatus, diameter 2-3 mm
 Lebih sering pada rahang atas

8. Kista gingiva pada bayi


 Fenomena yang sama → kista inklusi epitelial kecil pada
midline palatum: Epstein’s pearl/palatine cyst of the newborn
 Gambaran histopatologis:
 Dinding epitel tipis dan rata dengan permukaan parakeratin
 Lumen mengandung debris keratin
 Terapi dan prognosis:
 Tidak perlu terapi
 Jarang ditemukan setelah umur 3 bulan

23
11/15/2018

9. Calcifying odontogenic cyst


 = Gorlin cyst, Dentinogenic ghost cell tumor, Calcifying
ghost cell odontogenic cyst
 Jarang ditemukan, beberapa peneliti → tumor
 Menunjukkan gambaran klinis dan histopatologis yang
bervariasi
 Sering terkait dengan:
 Odontoma
 Adenomatoid odontogenic tumor
 Ameloblastoma
 Umumnya merupakan lesi intraoseous, 13-30% ekstraoseous
 Sering ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan
radiografik

9. Calcifying odontogenic cyst


 Ukuran 1-8 cm
 Dapat terjadi pada semua usia, sering pada dekade 2-3
 Pada perempuan > laki-laki
 Pada maksila = mandibula

24
11/15/2018

9. Calcifying odontogenic cyst


 Tipe ekstraoseous (25%):
 Massa pedunculated pada gingiva
 Mirip dengan fibroma gingiva, kista gingiva, dan peripheral giant cell
granuloma
 Gambaran radiografik:
 radiolusen unilokuler berbatas tegas atau multilokuler
 Terdapat struktur radiopak dalam lesi

9. Calcifying odontogenic cyst


 Gambaran histopatologis:
 Kapsul fibrous dengan dinding epitel odontogen, tebal 4-10 sel
 sel basal kolumner atau kuboidal
 Dan mirip dengan ameloblast
 Epitel tersusun jarang → mirip dengan stellate reticulum pada
ameloblastoma
 Ghost cell +
 Kalsifikasi +
 Diferensial diagnosis:
 Odontogenic keratocyst
 Ameloblastoma
 Adenomatoid odontogenic cyst
 Ameloblastic fibroma

25
11/15/2018

9. Calcifying odontogenic cyst


 Terapi dan prognosis:
 Enukleasi, rekurensi –
 Bila terkait dengan tumor odontogen → terapi dan prognosis
sama dengan tumor tersebut

10. Glandular odontogenic cyst


 = sialo-odontogenic cyst
 Jarang ditemukan
 Dapat bersifat agresif
 Diduga berasal dari sisa dental lamina
 Kemungkinan merupakan:
1. True cyst dari kelenjar saliva primordia yang terperangkap atau
sisa epitel primitif yang berdiferensiasi menjadi epitel kelenjar
2. Kista yang berasal dari primordia odontogen yang dinding
epitelnya mengalami prosoplasia menjadi epitel kelenjar
3. Mucoepidermoid carcinoma yang membentuk ruang kistik
unilokuler

26
11/15/2018

10. Glandular odontogenic cyst


 Sering ditemukan pada usia setengah baya, jarang pada usia <
20 thn
 85% terjadi pada mandibula, lebih banyak pada regio anterior
 Ukuran bervariasi
 Kista kecil → asimptomatik
 Kista besar → ekspansi tulang, nyeri, parestesia
 Gambaran radiografik:
 Radiolusen unilokuler atau multilokuler (lebih sering)
 Berbatas jelas dengan tepi sklerotik

10. Glandular odontogenic cyst

27
11/15/2018

10. Glandular odontogenic cyst


 Gambaran histopatologis:
 Epitel skuamosa dengan ketebalan bervariasi tersusun kolumner
atau kuboidal, permukaan epitel dan jaringan ikat fibrous rata
 Infiltrat inflamasi +
 Material mucicarminofilik +, sel mukus dapat +/-
 Terapi dan prognosis:
 Enukleasi dan kuretase → rekurensi tinggi (30%)
 Kemungkinan agresif dan kemungkinan adanya mucoepidermoid
carcinoma → reseksi en block

11. Kista duktus nasopalatinus


 = kista kanalis insisivus
 Kista pertumbuhan
 Berasal dari sisa epitel duktus nasopalatinus embrionik
 Merupakan kista nonodontogen yang paling sering ditemukan
(1% populasi)
 Timbul pada garis median maksila anterior dekat garis
median
 Dapat terjadi pada semua usia, paling sering pada dekade 4-6
 Laki-laki:perempuan → 2:1
 Pembengkakan pada palatum anterior, drainage, nyeri
 Dapat juga asimptomatik

28
11/15/2018

11. Kista duktus nasopalatinus


 Gambaran radiografik:
 Radiolusen batas tegas, bentuk hati pada garis median maksila
 Dapat juga berbentuk oval atau bulat dengan tepi sklerotik, atau
bentuk buah pir terbalik
 Ukuran bervariasi

11. Kista duktus nasopalatinus


 Gambaran histopatologis:
 Dinding epitel bervariasi (stratified squamous, pseudostratified
columnar, kuboidal)
 Sel goblet dan silia +
 Sel mukus prominen
 Bila inflamasi + → sel plasma dan limfosit
 Kapsul kaya dengan pembuluh darah dan saraf perifer

29
11/15/2018

11. Kista duktus nasopalatinus


 Diferensial diagnosis:
 Dental granuloma
 Kista radikuler
 Kista primordial
 Kanalis insisivus normal
 chondrosarcoma
 Terapi dan prognosis:
 Enukleasi
 Rekurensi jarang

12. Kista Nasolabialis


 = Kista nasoalveolaris, Klestadt cyst
 Kista pertumbuhan yang jarang timbul
 Timbul pada bibir atas di lateral garis median, dibawah ala
nasi
 Berasal dari elemen epitel embrionik duktus nasolakrimalis
 Timbul pada usia setengah baya (dekade 4-5)
 Perempuan:laki-laki → 3:1
 Dapat unilateral/bilateral (10%)

30
11/15/2018

12. Kista Nasolabialis


 Massa bulat, lunak yang tidak nyeri pada jaringan lunak lateral
dari garis median rahang atas →
 Lipatan nasolabial dibawah ala nasi mendatar
 Mukolabial fold meninggi
 Pembesaran mukosa vestibulum nasi

12. Kista Nasolabialis


 Dapat terjadi drainage spontan
 Gambaran radiologis: tidak ada kelainan atau dapat
menunjukkan resorbsi tulang karena tekanan
 Gambaran histopatologis:
 Pseudostratified columnar epithelium juga didapatkan area epitel
kuboidal, squamous metaplasia +
 Sel goblet dan silia +
 Dinding fibrous dan jaringan otot didekatnya
 Sel mukus +

31
11/15/2018

12. Kista Nasolabialis


 Diferensial diagnosis:
 Canine space abscess
 Sebacous cyst
 Implanted epidermal inclusion cyst
 Neoplasia kelenjar saliva
 Terapi dan prognosis:
 Eksisi, rekurensi -

13. Kista Globulomaksilaris


 Berasal dari epitel yang terjebak saat fusi prosesus nasalis
medialis dengan prosesus maksilaris
 Terletak antara I2 dan C RA, kadang-kadang antara I1dan
I2 RA
 Gambaran radiografik:
 Radiolusen unilokuler batas tegas diantara dan apikal gigi (mirip
buah pir terbalik)
 Mungkin menyebabkan tipping akar gigi

32
11/15/2018

13. Kista Globulomaksilaris


 Gambaran histopatologis:
 Dinding epitel stratified squamous, pseudostratified, cilliated
columnar epithelium, inflamasi +
 Beberapa menunjukkan gambaran mirip dengan kista radikuler,
OKC, lateral periodontal
 Terapi dan prognosis:
 Enukleasi, terapi endodontik bila gigi yang terlibat non vital
 Rekurensi rendah

13. Kista Duktus tiroglosus


 Kista yang paling sering ditemukan di leher
 Timbul dari sisa sel-sel epitel oral embrionik yang turun
membentuk kelenjar tiroid
 60% terletak pada garis median diatas membran tirohioid
 15% terletak agak kelateral
 2% terletak di lidah, di bagian dalam foramen caecum
 23% terletak pada garis median dibawah membran
tirohioid
 Tampak sebagai massa bulat, kenyal, dan halus
 Sering distimulasi oleh infeksi saluran nafas atas → nyeri

33
11/15/2018

13. Kista Duktus tiroglosus


 Dapat juga terinfeksi → fistula pada kulit
 Massa bergerak keatas bersama os hyoid bila pasien
menelan atau menjulurkan lidah
 Dapat timbul pada semua usia, paling banyak pada dekade 2
 Laki-laki=perempuan

13. Kista Duktus tiroglosus


 Gambaran histopatologis:
 Dinding columnar atau pseudostratified squamous epithelium,
kadang-kadang kuboid atau epitel usus halus
 Folikel tiroid +
 Diferensial diagnosis:
 Lipoma
 Kista sebaseous
 Kista dermoid
 Limfadenopati
 Limfoma
 Terapi: prosedur Sistrunk, rekurensi < 10%
 Jarang timbul keganasan, tetapi → adenocarcinoma

34
11/15/2018

13. Kista Brankialis


 Teori terbentuknya:
 Sisa branchial cleft
 Perubahan kistik pada epitel kelenjar parotis yang terjebak pada
limfonodi servikal superior
 Massa lunak, ukuran 1-10 cm, pada leher bagian lateral
atas sepanjang tepi anterior m. sternokleidomastoideus
 Nyeri bila terdapat infeksi sekunder, kadang terdapat
fistula → mukoid discharge
 Dapat terjadi unleteral/bilateral
 Sering timbul pada usia 20-40 thn

13. Kista Brankialis

35
11/15/2018

13. Kista Brankialis


 Gambaran Hiistopatologis:
 Dinding stratified squamous epithelium dengan atau tanpa
keratin
 Epitel saluran pernafasan +
 Dinding kista mengandung jaringan limfoid
 Diferensial diagnosis:
 Metastase squamous cell carcinoma
 Hodgkin lymphoma
 Limfadenopati (TBC/HIV)
 Terapi dan prognosis:
 Eksisi dan ligasi saluran yang tersisa, rekurensi jarang

14. Kista Epidermoid


 = kista sebaseous
 Kista yang sering ditemukan pada kulit muka dan leher
 80% berupa massa soliter tidak nyeri, 20% nyeri karena
infeksi
 Berasal dari folikel infundibulum → kista infundibular
 Dapat juga timbul karena implantasi traumatik dari epitel
 Tampak sebagai massa subkutan, fluktuasi +, inflamasi +/-
 Massa mobile, kadang dapat fixed karena infeksi berulang
dan fibrosis
 Bila infeksi - → berwarna putih/kuning

36
11/15/2018

14. Kista Epidermoid

14. Kista Epidermoid


 Gambaran histopatologis:
 Dinding stratified squamous epithelium yang mirip epidermis
 Lapisan sel granular, lumen berisi ortokeratin yang mengalami
degenerasi atau sebum
 Inflamasi granulomatous +, giant cell +
 Diferensial diagnosis:
 Pembesaran kelenjar limfe
 Tumor parotis
 Kista brankialis
 Kista duktus tiroglosus
 Kista dermoid

37
11/15/2018

14. Kista Epidermoid


 Terapi dan prognosis:
 Eksisi
 Rekurensi –
 Jarang ditemukan transformasi menjadi ganas

14. Kista Dermoid


 Kista pertumbuhan pada anak-anak dan dewasa muda
yang jarang ditemukan pada daerah oral dan maksilofasial
(2%)
 15% merupakan kelainan kongenital
 Pada daerah oral dan maksilofasial sering ditemukan pada:
 Daerah submentalis
 Dasar mulut
 Daerah submentalis dan dasar mulut
 Pada garis median lidah
 Daerah submandibula
 Berasal dari terperangkapnya lengkung brankial saat fusi di
garis median

38
11/15/2018

14. Kista Dermoid


 Tampak sebagai massa kenyal yang tumbuh lambat, dapat
digerakkan, kompresibel, nyeri -
 Sering ukuran kecil, tetapi dapat > 12 cm
 Mukosa distensi → cairan kekuningan
 Pada dasar mulut → lidah terangkat
 Pada daerah submentalis → dagu ganda

14. Kista Dermoid


 Gambaran histopatologis:
 Dinding stratified squamous epithelium dengan
orthokeratinisasi
 Lapisan sel granular tampak prominen
 Kapsul terdiri dari jaringan ikat fibrous yang mengandung skin
appendages: kelenjar sebaseus, folikel rambut, kelenjar keringat

39
11/15/2018

14. Kista Dermoid


 Diferensial diagnosis:
 Ranula
 Kista teratoid/teratoma
 Infeksi spasia sublingualis/submentalis
 Tumor kelenjar sublingual
 Granular cell tumor
 Kista duktus tiroglosus
 Kistik higroma
 Limfoma
 limfadenopati
 Terapi dan prognosis:
 eksisi, rekurensi jarang
 Dapt transformasi menjadi squamous cell carcinoma

15. Solitary bone cyst


 = taumatic bone cyst, hemorrhagic bone cyst, idiophatic
bone cyst, simple bone cyst
 Adalah kavitas dalam tulang yang kosong atau
mengandung cairan, tanpa dinding epitel
 Sering ditemukan di rahang
 Penyebab belum diketahui, sering diduga karena trauma
 Trauma → hematoma intraoseous → liquefaksi → defek
kistik

40
11/15/2018

15. Solitary bone cyst


 Dapat timbul pada semua tulang, terutama pada tulang
panjang
 Di rahang, lebih sering dimandibula → 10-20 tahun
 60% → laki-laki
 Sering asimptomatik atau tampak sebagai pembengkakan
yang tidak nyeri → 20%, nyeri dan parestesi dapt timbul
 Pada mandibula sering timbul pada regio P dan M

15. Solitary bone cyst


 Gambaran radiologis:
 Defek radiolusen unilokuler batas jelas, kadang berbentuk
kubah/scalloping bila beberapa gigi terlibat dalam lesi
 Dapat tampak radiolusen multilokuler
 Diameter 1-10 cm
 Gigi yang terlibat vital, resorbsi akar -

41
11/15/2018

15. Solitary bone cyst


 Dapat timbul pada semua tulang, terutama pada tulang
panjang
 Di rahang, lebih sering dimandibula → 10-20 tahun
 Sering asimptomatik atau tampak sebagai pembengkakan
yang tidak nyeri → 20%, nyeri dan parestesi dapt timbul
 Pada mandibula sering timbul pada regio P dan M

15. Solitary bone cyst


 Dapat timbul pada semua tulang, terutama pada tulang
panjang
 Di rahang, lebih sering dimandibula → 10-20 tahun
 60% → laki-laki
 Sering asimptomatik atau tampak sebagai pembengkakan
yang tidak nyeri → 20%, nyeri dan parestesi dapt timbul
 Pada mandibula sering timbul pada regio P dan M

42
11/15/2018

15. Solitary bone cyst


 Gambaran histopatologis:
 Dinding jaringan ikat fibrous tipis yang mengandung pembuluh
darah → proliferasi miksofibromatous yang bercampur dengan
trabekula tulang yang reaktif
 Dinding dapat mengandung area vaskuler, fibrin, eritrosit, giant
cell dekat permukaan tulang
 Permukaan tulang dekat kavitas → area resorbsi (Howship’s
lacunae)
 Terapi dan prognosis:
 Eksplorasi → perdarahan
 Kuretase

16. Aneurymal bone cyst


 Akumulasi ruang-ruang yang berisi darah didalam tulang
yang dikelilingi jaringan ikat fibrous seluler yang sering
bercampur dengan trabekula tulang
 Aliran darah dalam lesi → bruit yang mirip dengan
hemangioma intraoseous
 Merupakan lesi yang jarang, 2% di rahang
 Dipertimbangkan sebagai varian dari central giant cell
granuloma

43
11/15/2018

16. Aneurymal bone cyst


 Penyebab belum diketahui, diduga:
 Trauma
 Malformasi vaskular Hemodinamik normal terganggu
 neoplasia

Ekstravasasi hemorrhagia yang membesar

16. Aneurymal bone cyst


 Pada rahang → dekade 3, insidens puncak pada usia 10-19
tahun
 Tidak ada predeleksi sex
 Paling sering pada mandibula, terutama pada daerah
posterior, meluas ke ramus
 Klinis → pembengkakan yang biasanya cepat membesar
 Nyeri, parestesi, kompresibel, krepitasi +
 Kadang-kadang ditemukan maloklusi, mobilitas, dan
resorbsi akar gigi
 Pada maksila → M → menonjol ke sinus maksilaris

44
11/15/2018

16. Aneurymal bone cyst


 Gambaran radiologis:
 Radiolusen unilokuler atau multilokuler, dengan batas jelas atau
difus
 Ekspansi dan penipisan korteks
 Kadang-kadang didapatkan fokus radiopak
 Migrasi dan resorbsi akar gigi

16. Aneurymal bone cyst


 Gambaran histopatologis:
 Ruang-ruang dengan ukuran bervariasi yang berisi darah yang
tidak membeku
 Dikelilingi oleh jaringan ikat fibrous seluler yang mengandung
giant cell multinuklear, deposit osteoid, tulang spongiosa, dan
deposit hemosiderin
 Terapi dan prognosis:
 Kuretase, kadang-kadang dapat ditambah dengan cryosurgery
 Rekurensi 20%

45
11/15/2018

Referensi
1. Sapp JP, Eversole LR, Wysocki GP, editors. Contemporary oral
and maxillofacial pathology. 2nd ed. St Louis: Mosby co; 2004.
2. Neville BW, Damm DD, Allen CM, Bouquot JE, editors. Oral
and maxillofacial pathology. 2nd ed. Philadelphia:WB Saunders
company; 2002.
3. Marx RE, Stern D. Oral and maxillofacial pathology a rationale
for diagnosis and treatment. Chicago; Qiuntessence publishing
co: 2003.
4. Shear M, Speight P. Cyst of the oral and maxillofacial regions.
4th ed. Oxford; Blakcwell Munksgaard: 2007.

46

Anda mungkin juga menyukai