Pendahuluan
Review odontogenesis
Tahap awal odontogenesis.A: invaginasi, B: cap stage, C: early bell stage, D: late
bell stage
1
11/15/2018
Pendahuluan
Review odontogenesis
Pendahuluan
Definisi: sebuah kavitas patologis yang berisi cairan atau
bahan semisolid, yang dibatasi oleh epitel
2
11/15/2018
Pendahuluan
Pendahuluan
Elemen kista:
1. Lumen → Cairan/bahan
semisolid: debris seluler,
keratin, mukus
2. Lapisan epitel:
keratinized/non-keratinized
stratified squamous,
pseudostratified, columnar,
atau cuboidal
3. Dinding/kapsul: fibroblas dan
pembuluh darah
3
11/15/2018
Pendahuluan
1. Kista rahang
4
11/15/2018
Kista Odontogen
Adalah kista yang dinding lumennya berasal dari epitel
yang terlibat dalam pertumbuhan gigi
Berasal dari 3 struktur epitel
1. Rest of malassez
2. Reduced enamel epithelium
3. Remnants of dental lamina (rests of serres)
5
11/15/2018
Kista Odontogen
Kista Odontogen
6
11/15/2018
1. Kista Radikuler
= kista periapikal/kista apikal periodontal
Paling sering ditemukan ( 1,5 x dari semua kista rongga
mulut)
Timbul pada apeks akar non vital (karies/trauma), dapat
juga pada bagian lateral akar gigi (kista lateral
periapikal/radikuler)
Sering asimptomatik dan ditemukan secara kebetulan dari
foto radiografik
Nyeri timbul bila terdapat infeksi sekunder
Kista membesar → tulang tipis → egg shell crackling →
tulang tererosi sempurna → fluktuasi
1. Kista Radikuler
Infeksi pulpa dan
nekrosis
Inflamasi Limfokin
Tek. Hidrostatik
Transudasi cairan kedalam
meningkat
lumen
7
11/15/2018
1. Kista Radikuler
Gambaran radiografik:
Radiolusen bulat berbatas tegas dengan tepi radiopak pada apikal gigi
non vital
Bila timbul pada aspek lateral akar → radiolusen semisirkuler pada
permukaan akar gigi
Gambaran histopatologis
Dinding epitel skuamosa yang tidak mengandung keratin dengan
ketebalan bervariasi
Inflamasi + → neutrofil, jaringan granulasi, hyalin (Rushton bodies)
Jaringan ikat mengandung infiltrat radang → sel plasma, limfosit,
histiosit kaya lipid
Giant sel multinuklear, deposit kristal kolesterin, hemosiderin
Lumen mengandung cairan kaya protein dan debris seluler
1. Kista Radikuler
Diferensial diagnosis:
Dental granuloma
Periapical cemento-osseous dysplasia, fase osteolitik awal
Depresi kelenjar saliva sublingual/submandibula
Kavitas tulang idiopatik
Terapi:
Enukleasi + ekstraksi/perawatan endodontik pada gigi penyebab
Prognosis: baik
8
11/15/2018
2. Kista Residual
Kista yang terdapat pada tempat post ekstraksi gigi
Bukan merupakan kista rekuren
Sering berukuran kecil, 1-3 cm, tetapi dapat > 6 cm
Gambaran radiografik: gambaran radiolusen jelas pada
daerah post ekstraksi gigi/ daerah edentulous
2. Kista Residual
Gambaran histopatologis: sama seperti kista radikuler
Diferensial diagnosis:
Odontogenic keratocyst
Ameloblastoma
Miksoma
Terapi: enukleasi
Prognosis: baik, rekurensi -
9
11/15/2018
3. Kista Dentigerous
Disebut juga kista folikuler
Berasal dari reduced enamel epithelium yang meliputi
mahkota gigi impaksi
Kista rongga mulut kedua paling sering timbul (20% kista
rahang)
Terdapat 2 teori terbentuknya kista dentigerous:
3. Kista Dentigerous
Akumulasi cairan diantara Rusaknya stellate reticulum
reduced enamel epithelium dengan
mahkota gigi
Cairan diantara inner dan
outer enamel epithelium
Tekanan
cairan Proliferasi outer enamel
epithelium
Kista
Kista
10
11/15/2018
3. Kista Dentigerous
Umumnya pada M3 RA, RB, C RA, P2 RB
Sering terkait dengan supernumerary teeth dan
odontoma
Puncak insiden pada remaja dan 20 tahun, laki-laki:
perempuan → 1,6: 1
Biasanya asimptomatik, dapat timbul pembengkakan dan
nyeri terutama bila ukurannya besar dan infeksi
Dapat berukuran besar → 5-10 cm
Dapat timbul fraktur patologis
3. Kista Dentigerous
Gambaran radiologis:
radiolusen unilokuler batas tegas, meliputi mahkota gigi impaksi
dapat tampak radiolusen multilokuler
Gigi dapat menjadi displaced, kadang terdapat resorbsi akar
11
11/15/2018
3. Kista Dentigerous
Gambaran histopatologis:
Dinding epitel skuamosa berlapis, tidak berkeratin dengan
ketebalan 2-10 sel
Terdapat sel-sel radang akut dan kronis
Kristal kolesterin, hemosiderin, Rushton bodies +
Diferensial diagnosis:
Odontogenic keratocyst
Ameloblastoma
Ameloblastic fibroma
Adenomatoid odontogenic cyst
3. Kista Dentigerous
Terapi:
Enukleasi dann pengambilan gigi penyebab
Marsupialisasi:
Bila gigi penyebab dapat erupsi spontan atau dengan perawatan
ortodontik
Bila enukleasi → resiko merusak pertumbuhan gigi atau serabut
neurovaskular
Prognosis: baik,rekurensi -
Transformasi → neoplasia epitelial
Ameblastoma
Mucoepidermoid carcinoma
Squamous cell carcinoma
12
11/15/2018
4. Kista Erupsi
Merupakan varian kista dentigerous
yang timbul pada jaringan lunak
alveolar yang meliputi mahkota gigi
yang sedang erupsi
Timbul karena terpisahnya dental
follicle dari mahkota gigi yang sedang
erupsi
Tampak sebagai pembengkakan lunak,
sering translusen yang menutupi
mahkota gigi sulung atau permanen
yang sedang erupsi
Dapat terjadi pada semua gigi erupsi,
sering pada M1, I RA
Trauma → biru keunguan → eruption
hematoma
4. Kista Erupsi
Gambaran radiologis:
13
11/15/2018
5. Kista Paradental
Merupakan varian kista dentigerous
Terletak pada distal/bukal gigi, biasanya M RB
Bukal → bifurkasi → buccal bifurcation cyst
Gigi yang terlibat vital
Dapat timbul karena inflamasi, mungkin juga timbul dari
reduced enamel epithelium
Dapat timbul pada distal gigi M3 RB impaksi → distally
displaced dentigerous cyst
5. Kista Paradental
Gambaran radiologis:
Gambaran radiolusen unilokuler superimposed dengan akar gigi
yang terlibat atau gigi didekatnya
Regio M3 RB → gambaran radiolusen batas tegas
14
11/15/2018
5. Kista Paradental
Gambaran histopatologis:
Dinding epitel skuamosa hiperplastik yang tidak berkeratin
dengan infiltasi neutrofil
Jaringan ikat dengan inflamasi kronis
Gambaran lain mirip dengan kista dentigerous
Terapi:
Enukleasi tanpa ekstraksi gigi yang terlibat, kecuali bila gigi yang
terlibat adalah gigi M3 impaksi
Prognosis baik
6. Odontogenic keratocyst
Berasal dari sisa-sisa dental lamina
Mekanisme pembesaran kista tidak sama dengan kista
yang lain →faktor yang tidak diketahui pada epitel dan
aktivitas enzimatik pada jaringan fibrous
Mempunyai sifat biologis mirip dengan neoplasia
3-11% dari semua kista odontogen
Dapat terjadi pada semua usia, puncak insidens pada
remaja dan 20 tahun, laki-laki > perempuan
Predeleksi: mandibula → 60-80% → bodi posterior dan
ramus asendens mandibula
Dapat terjadi sentral dan ekstraoseous
15
11/15/2018
6. Odontogenic keratocyst
Distribusi relatif OKC
6. Odontogenic keratocyst
OKC kecil sering asimptomatik
OKC yang lebih besar → nyeri, pembengkakan, atau adanya
drainage
OKC cenderung tumbuh kearah anteroposterior sepanjang
medula tulang
16
11/15/2018
6. Odontogenic keratocyst
Terkait sindrom → Nevoid Basal Cell Carcinoma Syndrome
(Gorlin-Goltz syndrome):
Multiple OKC
Bifid ribs
Nevoid basal cell carcinoma
Calcification of the falx cerebri
Multiple small epidermoid cysts
Frontal bosing
Shortened metacarpal
medulloblastoma
6. Odontogenic keratocyst
Gambaran radiologis:
Radiolusen soliter, berbatas jelas, dengan tepi scalloping
Radiolusen multilokuler/polikistik dengan tepi radiopak tipis
25-40% kasus → gigi impaksi terkait dengan lesi
17
11/15/2018
6. Odontogenic keratocyst
Gambaran radiologis:
Radiolusen soliter, berbatas jelas, dengan tepi scalloping
Radiolusen multilokuler/polikistik dengan tepi radiopak tipis
25-40% kasus → gigi impaksi terkait dengan lesi
6. Odontogenic keratocyst
Gambaran histopatologis:
Dinding epitel skuamosa dengan parakeratin, ketebalan 6-10 sel
Adanya separasi fokaldinding epitel dari jaringan ikat yang kendor,
inflamasi -
Basal sel kolumner atau kuboid yang tersusun palisade
Lapisan parakeratin yang bergelombang pada permukaan lumen
Kurangnya rete peg
Lumen mengandung parakeratin
Terdapat dental lamina
Pembentukan mikrokista, satelite cyst
Epitelial budding dari basal cell
18
11/15/2018
6. Odontogenic keratocyst
Diferensial diagnosis:
Kista dentigerous
Adenomatoid odontogenic cyst
Ameloblastoma
Ameloblastic fibroma
Odontogenic myxoma
Central giant cell tumor
Central arteriovenous hemangioma
6. Odontogenic keratocyst
Terapi:
Enukleasi dan kuretase
Marsupialisasi → enukleasi
Reseksi:
rekurensi berulang setelah enukleasi dan kuretase
Hilangnya kontinuitas tulang setelah enukleasi
Prognosis: rekurensi tinggi 5-70% →
Ostektomi perifer
Kauterisasi kimia dengan larutan Carnoy setelah pengambilan
kista
19
11/15/2018
20
11/15/2018
21
11/15/2018
22
11/15/2018
23
11/15/2018
24
11/15/2018
25
11/15/2018
26
11/15/2018
27
11/15/2018
28
11/15/2018
29
11/15/2018
30
11/15/2018
31
11/15/2018
32
11/15/2018
33
11/15/2018
34
11/15/2018
35
11/15/2018
36
11/15/2018
37
11/15/2018
38
11/15/2018
39
11/15/2018
40
11/15/2018
41
11/15/2018
42
11/15/2018
43
11/15/2018
44
11/15/2018
45
11/15/2018
Referensi
1. Sapp JP, Eversole LR, Wysocki GP, editors. Contemporary oral
and maxillofacial pathology. 2nd ed. St Louis: Mosby co; 2004.
2. Neville BW, Damm DD, Allen CM, Bouquot JE, editors. Oral
and maxillofacial pathology. 2nd ed. Philadelphia:WB Saunders
company; 2002.
3. Marx RE, Stern D. Oral and maxillofacial pathology a rationale
for diagnosis and treatment. Chicago; Qiuntessence publishing
co: 2003.
4. Shear M, Speight P. Cyst of the oral and maxillofacial regions.
4th ed. Oxford; Blakcwell Munksgaard: 2007.
46