P E M B I M B I N G : V I TA N I R M A L A A R DA N A R I , D RG . S P. P R O S , S P, K G
OLEH: ZAHRA AFIFAH HANUM
G 9 917 216 2 PERIODE 2 – 15 SEPTEMBER 2019 DEFINISI Lesi putih keratosis berupa bercak atau plak pada mukosa mulut yang tidak mempunyai ciri khas secara klinis atau patologis seperti penyakit lain, dan tidak terkait dengan agen penyebab fisik atau kimia kecuali penggunaan tembakau. (Sciubba, 2017)
Secara histopatologi, leukoplakia didefinisikan sebagai bercak
putih pada mukosa dengan epitel mengalami hiperkeratosis dengan dasar yang terdiri dari sel spinosum (Sapna, 2010). EPIDEMIOLOGI Prevalensi terjadinya leukoplakia di seluruh dunia berkisar 1% - 2% pada semua umur. Enam kali lebih banyak pada perokok dibandingkan orang yang bukan perokok . Lebih banyak dialami oleh wanita dibandingkan pria Lokasi yang sering menjadi tempat timbulnya leukoplakia yaitu lidah, bagian dasar mulut, bibir bawah, palatum durum, mukosa bukal, alveolar atas dan gingiva, alveolar bawah dan gingiva ETIOLOGI Etiologi kebanyakan kasus leukoplakia tidak diketahui (idiopatik). Faktor risiko yang paling sering dihubungkan dengan terjadinya leukoplakia adalah: • Merokok • Konsumsi alkohol • Iritasi kronis • Kandidiasis • Kekurangan vitamin • Gangguan endokrin, serta karena serangan virus tertentu (Harris, 2017) MANIFESTASI KLINIS Ditandai dengan adanya plak putih yang tidak bisa digolongkan secara klinis atau patologis ke dalam penyakit lainnya Terdapat berbagai macam bentuk lesi dan setiap individu akan berbeda. Lesi awal biasanya dapat berupa warna kelabu atau sedikit putih yang agak transparan, berfisura atau keriput dan secara khas lunak dan datar. Lesi dapat berkembang dalam minggu sampai bulan menjadi tebal, sedikit meninggi dengan tekstur kasar dan keras. Lesi ini biasanya tidak sakit, tetapi sensitif terhadap sentuhan, panas, makanan pedas dan iritan lainnya TIPE HOMOGEN Ciri: Warna putih yang dominan Terlihat datar dan tipis disertai kerak dengan permukaan berkeratin Permukaannya halus dengan tekstur yang berkerut dan bergelombang Risiko transformasi keganasan yang relatif rendah yaitu sekitar 5% TIPE NON HOMOGEN Ciri: • Memiliki berbagai variasi bentuk Berbintik-bitnik, Nodular, Veruka atau Proliferative Verucous Leukoplakia • Lesi leukoplakia tipe non-homogen akan menyebabkan risiko transformasi keganasan yang cukup tinggi TIPE NON HOMOGEN Speckled/Berbintik-bintik Nodular • Campuran antara merah • Pertumbuhan polipoid dan putih atau kecil yang mengelilingi (eritroleukoplakia), ekstur putih atau merah • Warna putih tetap bulat. menjadi warna yang dominan. TIPE NON HOMOGEN Veruka Proliferative verrucous leukoplakia • Permukaannya terpecah • Tampilan proliferatif, eksofitik. oleh banyak tonjolan PVL ditandai dengan evolusi seperti papila yang yang agresif berkeratinisasi tebal • Resistensi terhadap obat-obatan • Menghasilkan suatu lesi • Tingkat transformasi tinggi pada dorsum lidah. DIAGNOSIS • Dilakukan pemeriksaan klinis untuk menemukan lesi • Pemeriksaan histopatologi merupakan gold standart untuk menegakkan diagnosis leukoplakia. • Pengambilan jaringan/ biopsi untuk pemeriksaan histopatologi harus dilakukan di daerah yang mencurigakan secara klinis
Leukoplakia berisiko tinggi mempunyai ciri yaitu memiliki ciri
displastik, ukuran > 200 mm, tipe leukoplakia non-homogen. DIAGNOSIS BANDING • Hairy leukoplakia adalah lesi putih pada rongga mulut, namun tidak termasuk lesi praganas. Secara klinis ditemukan adanya plak putih tanpa rasa sakit pada perbatasan lateral lidah. • Lichen planus adalah penyakit autoimun yang dapat mengenai kuku, kulit, rambut, dan membran mukosa. Biasanya ditandai dengan reticular atrophic dan erosif mucosal. • Oral squamous cell carcinoma adalah kanker yang yang sering terjadi pada rongga mulut. Secara klinis terlihat sebagai plak keratosis, tepi lesi yang indurasi, ulserasi, dan kemerahan. DIAGNOSIS BANDING • Discolid lupus erythematosus biasanya ditandai dengan adanya pattern lichenoid dan lesi erosif atau inflamasi.
• White sponge nevus merupakan kelainan bawaan menunjukkan
transmisi autosomal dominan yang ditandai dengan adanya plak putih pada mukosa pipi (sering bilateral), dan jarang terjadi pada jaringan lingual dan labial. TATA LAKSANA • Hilangkan semua faktor penyebabnya • Tidak ada displasia atau ada displasia ringan bedah eksisi / operasi laser pada lesi pada ventral / lateral lidah, lantai mulut, langit-langit lunak dan orofaring. • Displasia sedang atau berat bedah eksisi atau terapi laser adalah perawatan pilihan • Lesi merah (erythroplakia atau leukoerythroplakia) bedah adalah yang terbaik • Proliferative verrucous leukoplakia bedah lengkap eksisi / operasi laser jika memungkinkan • Evaluasi tindak lanjut untuk semua lesi (Longshore dan Camisa, 2002) PROGNOSIS • Transformasi menjadi ganas tidak dapat diprediksi dengan pasti • Hanya dapat dilihat apakah terdapat faktor risiko untuk tranformasi tinggi • Pemeriksaan rutin pada pasien ini sangat penting, mungkin setiap 3, 6 dan kemudian 12 bulan, baik pada pasien yang diobati maupun yang tidak diobati KESIMPULAN • Leukoplakia merupakan sebuah lesi putih keratosis berupa bercak atau plak pada mukosa mulut yang tidak mempunyai ciri khas secara klinis atau patologis dan tidak dapat dikategorikan sebagai lesi definitif lainnya. • Terdapat beberapa faktor yang diperkirakan dapat menyebabkan leukoplakia. Antara lain adalah merokok, konsumsi alkohol, trauma, dan defisiensi vitamin. • Leukoplakia dibagi menjadi dua tipe klinis yaitu homogen dan non homogen. • Diagnosis Leukoplakia perlu dilakukan pemeriksaan yang teliti baik secara klinis maupun histopatologis. • Tatalaksana utama leukoplakia adalah pembedahan dan menghindari faktor penyebab. • Prognosis pasien dengan leukoplakia diharuskan untuk melakukan perawatan dan evaluasi secara rutin SARAN • Dokter atau tenaga medis lainnya dianjurkan memberikan promosi kesehatan serta edukasi kepada masyarakat mengenai penyakit Leukoplakia, terutama faktor risiko yang menyertainya seperti kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol. • Seseorang dengan leukoplakia disarankan untuk menjaga oral hygiene, menjauhi faktor risiko dan memperhatikan serta melaporkan kepada tenaga medis apabila terdapat perubahan pada lesi. THANK YOU.