Anda di halaman 1dari 124

CLINICAL SCIENCE SESSION (CSS)

LESI RONGGA MULUT


PRESENTAN :

Anggi Dewi Rengganis (12100118519)

Firdiana Ardhianti Dewi (12100118523)


Ghaliby Ardhia Ramli (12100118670)

Hasna Izharullhaq (12100118663)

Jatmiko Wahyu Nugroho (12100118534)

SMF ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA
RSUD AL IHSAN
2019
ERITROPLAKIA
Definisi
• Eritroplakia juga di definisikan sebagai bercak merah seperti beludru, menetap
yang tidak dapat ditandai secara klinis sebagai keadaan lain.
• Eritoplakia didiagnosis secara histologis sebagai dysplasia epitel atau mempunyai
kecenderungan lebih tinggi untuk menjadi karsinoma
• Paling sering terjadi pada
• Lipatan mukobukal mandibular
• Orofaring
• Pilar tonsil
• Palatum lunak
• Permukaan lateral dan ventral lidah
• Dasar mulut
Umum dijumpai pada perokok , alkoholik, pria >60 tahun
Klasifikasi
1. Bentuk homogeny, tampak merah 2. Eritroleukoplakia, memiliki
merata bercak-bercak merah yang
bercampur dengan beberapa
daerah leukoplakia

3. Granular / bercak leukoplakia,


mengandung bintik-bintik atau granula-
granula putih yang menyebar diseluruh
lesinya
Histopatologi
• Berbagai penelitian telah
menunjukkan bahwa 80
hingga 90% kasus
eritroplakia adalah
displasia epitel
histopatologis berat,
karsinoma in situ, atau
karsinoma invasive.
Perawatan
• Konsumsi diet sayuran dan buah-buahan (anti oksidan)
• Biopsi wajib dilakukan
• Disarankan untuk dikakuakan prosedur bedah eksisi
LEUKOPLAKIA
LEUKOPLAKIA
• Definisi: merupakan istilah klinis dan lesi yang didefinisikan sebagai
bercak putih atau plak yang melekat kuat pada mukosa mulut. Lesi ini
tidak dikalsifikasikan sebagai entitas penyakit. Lesi ini adalah lesi
prakanker.
• Etiologi: Faktor yang paling sering dihubungkan dengan terjadinya
leukoplakia adalah merokok, konsumsi alkohol, iritasi kronis, kandidiasis,
kekurangan vitamin, gangguan endokrin, human papilloma virus (HPV)
• Manifestasi: Leukoplakia ditandai dengan adanya plak putih. Lesi ini
sering ditemukan pada daerah alveolar, mukosa lingual, labia, palatum,
daerah dasar cavum oris, gingiva, mukosa lipatan buccal
Manifestasi
• Plak putih yang tidak bisa digolongkan secara klinis atau patologis ke
dalam penyakit lainnya.
• Leukoplakia merupakan lesi pra kanker yang paling banyak, yaitu
sekitar 85% dari semua lesi pra kanker.
• Letak: alveolar, mukosa lingual, labia, palatum, daerah dasar cavum
oris, gingiva, mukosa lipatan buccal, serta mandibular alveolar ridge.
• Lesi awal:
• warna kelabu atau sedikit putih yang agak transparan,
• berfisura atau keriput
• secara khas lunak dan datar
• Batasnya tegas/berbatas tidak tegas.
• Lesi dapat berkembang dalam minggu sampai bulan menjadi tebal,
sedikit meninggi dengan tekstur kasar dan keras.
• Lesi ini biasanya tidak sakit, tetapi sensitif terhadap sentuhan, panas,
makanan pedas dan iritan lainnya.
• Selanjutnya leukoplakia dapat berkembang menjadi granular atau
nodular leukoplakia.
• Leukoplakia juga dapat berkembang dan berubah bentuk menjadi
eritroplakia.
• Persentase rata-rata transformasi maligna untuk leukoplakia bervariasi
antara 4% dan 6%.
Tipe klinis leukoplakia
1. Leukoplakia Homogen
• Berupa lesi putih yang datar dan tipis. Lesi ini dapat
terlihat sebagai retakan yang dangkal dengan
permukaan yang halus atau berkerut.
• Teksturnya konsisten.
• Tipe ini biasanya asimptomatik.
• Dalam perkembangannya, leukoplakia dapat
menjadi semakin meluas, menebal, disebut
leukoplakia homogen.
2. Leukoplakia non homogen
• Berupa lesi putih atau putih disertai merah (eritroplakia).
• Permukaan lesi ireguler, bisa rata, nodular (speckled leukoplakia)
• Tipe leukoplakia ini biasanya disertai dengan keluhan ringan berupa
ketidaknyamanan atau nyeri yang terlokalisir.
3. Proliferative verrucous leukoplakia
• Merupakan tipe leukoplakia yang agresif yang hampir selalu
berkembang menjadi malignansi.
• Tipe ini ditandai dengan manifestasi multifokal dan menyebar luas,
sering terjadi pada pasien dengan faktor risiko yang tidak diketahui.
• Permukaan lesi tampak sudah menonjol, berwarna putih, tetapi tidak
mengkilat.
• Secara umum, leukoplakia non homogen memiliki risiko yang lebih
tinggi untuk bertransformasi menjadi malignan, tetapi oral karsinoma
dapat berkembang dari berbagai jenis leukoplakia.
• Diagnosis: Leukoplakia oral memiliki penampakan makroskopis
berupa bercak putih yang berbatas tegas dan permukaannya sedikit
lebih menonjol dibandingkan mukosa mulut normal
• Histopatologi :
• Hiperkeratosis atau penebalan pada bagian Stratum korneum kulit,
• Acanthosis (peningkatan ketebalan pada Stratum spinosum),
• Intracellular hydropic degeneration (apoptosis),
• Epithelial pearl.
• Differential diagnosis
• Lichen planus, cinnamon contact stomatitis, candidiasis, hairy
leukoplakia, lichen planus reactions, chronic biting, tobacco pouch
keratosis, leukoedema, chemical burn, uremic stomatitis, skin graft,
some genodermatoses and discoid lupus erythematosus.
• Treatment:
• Eliminasi atau penghentian faktor predisposisi
• Sistemik senyawa retinoid.
• Eksisi bedah adalah pengobatan pilihan.
LESI PADA LIDAH
Fissured tongue
• kondisi jinak ditandai dengan alur dalam (celah) di dorsum lidah
• Celah sedalam 2-6 mm
• Beberapa pasien mungkin mengalami rasa terbakar atau nyeri.
Glossitis
• Peradangan dengan depapillation dari permukaan dorsal lidah
(hilangnya papilla lingual), meninggalkan permukaan yang halus dan
eritematosa (memerah).
• Glossitis sering disebabkan malabsorpsi, mungkin tidak menimbulkan
rasa sakit atau menyebabkan ketidaknyamanan.
• Perawatan: memperhatikan kebersihan mulut, pemberian
kortikosteroid
Geographic tongue
• Kondisi peradangan selaput lendir lidah, biasanya pada permukaan
dorsal.
• Penyebab tidak diketahui, namun suatu kondisi jinak.
• Geographic tongue dapat dimulai sebagai patch putih sebelum
depapillation terjadi.
Linea alba
• Merupakan variasi umum rongga mulut. Lesi berupa garis putih
akibat hyperkeratosis fokal pada mukosa hasil dari trauma gesekan
kronis atau berulang. Lesi berupa garis putih horizontal sepanjang
mukosa buccal pada level garis oklusal.
• Tidak ada potensi ganas dan tidak diperlukan perawatan khusus,
selain berupaya menghilangkan sumber iritasi, setelah itu
lesi akan sembuh dalam 1-3 minggu
Recurrent aphthous
stomatitis (RAS)
Definisi
• Gangguan yang ditandai dengan ulkus berulang terbatas pada mukosa
mulut pada pasien tanpa tanda-tanda penyakit lain.
• Etiologi: Streptococci, Helicobacter pylori, VZV, Associated with
systemic disease (e.g. coeliacdisease), Drugs (e.g. cytotoxics)
• Manifestasi: Lesi terbatas pada mukosa mulut dan mulai dengan
prodromal terbakar setiap saat dari 2 hingga 48 jam sebelum ulkus
muncul.
• Diagnosis : Small (2-4mm) in diameter, last 7-10 day
• Pengobatan: Dalam kasus ringan dengan dua atau tiga lesi kecil,
penggunaan emolien protektif seperti Orabase (Bristol-Myers S quibb,
Princeton, N J) atau Zilactin (Zila Pharmaceuticals, Phoenix, AZ)
Erythema Multiforme
(EM)
Definisi
• Penyakit inflamasi akut pada mukokutaneousyang terjadi pada kulit
dan seringkali mukosa mulut.
• Etiologi: EM adalah reaksi hipersensitivitas, dan faktor penghambat
yang paling umum adalah infeksi
• Manifestasi: Eritema ringan dan erosi hingga ulserasi yang
menyakitkan
• Diagnosis: Lesi awal menunjukkan limfosit dan histiosit pada dermis
superfisial di sekitar pembuluh dermal superfisial
• Management : EM ringan dengan analgesik sistemik atau topikal
untuk nyeri dan perawatan suportif karena penyakit ini sembuh
sendiri dan sembuh dalam beberapa minggu
Necrotizing Ulcerative
Ginggivitis (NUG) and
Periodontitis (NUP)
• Kondisi peradangan ulseratif akut dari gingiva dan periodonsium.
• Etiologi: Treponema species, Prevotella intermedia, Fusobacteria
nucleatum, Peptostreptococcus micros
• Manifestasi: NUG memiliki onset yang cepat dan akut.
• Diagnosis: Sekresi dari sulkus gingiva menumbuhkan flora campuran tetapi
secara khusus akan menjadi kultur positif untuk spesies Treponema, P
• Pengobatan: Perawatan definitif NUG dan NUP terdiri dari gentle
debridement untuk mengangkat sebanyak mungkin puing dan plak, paling
baik dilakukan dengan anestesi topikal selama beberapa kunjungan
pertama dan obat kumur
BD (Behçet Syndrome)
• Behçet sebagai trias gejala termasuk ulkus oral berulang, dan ulkus
genital berulang.
• Etiologi: Penyebab BD tidak diketahui, tetapi disregulasi autoimun
• Manfestasi: beberapa pasien mengalami lesi oral berulang yang
ringan
Diagnosis
• Kriteria diagnostik baru dikembangkan yang mencakup ulserasi oral berulang
yang terjadi setidaknya tiga kali dalam satu periode 12 bulan ditambah dua
dari empat manifestasi berikut:
1. Ulserasi genital berulang
2. Lesi mata, termasuk uveitis atau vaskulitis retina
3. Lesi kulit, termasuk eritema nodosum, pseudofolliculitis, lesi papulopustular,
atau nodul akneiformis pada pasien pascapolesior yang tidak menerima
kortikosteroid
4. Tes pathergy positif, yang dilakukan dengan menempatkan jarum 20-gauge 5
mm ke kulit lengan bawah. Tes ini positif jika papula atau pustule yang
diinduksi lebih dari 2 mm terbentuk dalam waktu 48 jam
Pengobatan
• Azathioprine dan obat imunosupresif lainnya dikombinasikan dengan
prednison
Mucocele
• Definisi: mucocele atau mucous cyst adalah fenomena umum atau
lesi mukosa oral, berasal dari minor salivary gland dan duktusnya
• Etiologi:
• Lokal minor trauma: tergigit, tertusuk, gesekan dengan gigi dalam waktu yang
lama,
• Duktus rupture
• Duktus obstruksi (paling umum karena mucus plug)
Manifestasi
• Berdasarkan pathogenesis mucocele dibagi menjadi 2
• Extravasation mucocele: berasal dari rupturnya ductus karena trauma dan pertumpahan
mucin ke jaringan sekitar
• Mukus retenstion cyst: biasanya berasal dari dilatasi ductus karena obstruksi ductus.
• Wujud mucocele: painless, dome-shaped, soliter, bluish atau translusen, fluctuant
swelling
• Ukuran (diameter): bervariasi mm – cm
• cyst sebagian kosong dan akan terisi kembali oleh akumulasi oleh cairan yang baru.
• Tempat utama:
• paling sering lower lips lateral
• Jarang: buccal mukosa, lidah, dasar lidah, soft palate
• Laboratory tests: histopatologi examination
• Tipe ekstravasasi: memperlihatkan glandula yang dikelilingi oleh jaringan
granulasi
• Tipe retensi: epithelial lining.

• Differential diagnosis: Lymphangioma, hemangioma, lipoma,


mucoepidermoid carcinoma, Sjögren syndrome, lymphoepithelial
cyst.
Gambar 2.6 Gambaran histopatologi Gambar 2.7 Gambaran histopatologi
mukokel tipe ekstravasasi mukus mukokel yang bagian duktusnya
yang terletak di bibir bawah mengalami dilatasi
Perawatan
• Melakukan kompres air dingin pada benjolan
• Rajin berkumur dengan cairan antiseptik
• Sikat gigi sebanyak 2 kali sehari
• Ikuti anjuran yang dikatakan oleh dokter gigi
Treatment
• Dengan cara Operasi atau pembedahan
• Suntikan steroid laser
• Marsupialisasi
• Cryotherapy
HERPES ZOSTER
• Definisi: merupakan penyakit akut yang berasal dari virus yang
bersifat self limited.
• Etiologi: reaktivasi varicella zoster virus. Penyebab umum factor untuk
reaktivasi adalah AIDS, leukemia, lymphoma dan keganasan yang lain,
radiasi, imunosupresif dan obat cytotoxic dan usia tua.
Manifestasi
• Dermatom yang paling sering terkena: thoracic, cervical, trigerminal dan lumbosacral
• Nyeri dan nyeri tekan berhubungan dengan nyeri kepala, pulpitis, malaise dan demam
merupakan gejala prodromal sebelum munculnya tampilan lesi oral dan kulit
• Setelah 4 hari sampai 2 minggu: muncul veicle dan dalam 2-3 hari muncul menjadi pustule
dan ulcer yang di tutupi oleh crusta
• Lesi menetap selama 2 – 3 minggu
• Lokasi lesi typical: unilateral
• Manifestasi oral terjadi ketika adanya keterlibatan percabangan kedua dan ketiga
trigerminal nerve
• Postherpetic trigerminal neuralgia merupakan komplikasi umum dan jarang menjadi
osteomyelitis, jawbone necrosis, dan tooth loss
• Diagnosis dibuat berdasarkan kriteria klinis
• Differential diagnosis: herpes simplex, erythema multiforme
• Treatment:
• analgetik dan sedative untuk mengontrol nyeri.
• Antiviral: acyclovir, valaciclovir, famaciclovir
ORAL LICHEN
PLANUS
Definisi :
Oral lichen planus adalah peradangan kronis yang relatif umum
pada mukosa mulut dan kulit.

Etiologi :
• Degenerasi imun yang diinduksi oleh sel dari lapisan sel basal epitelium
• Trauma
• Diabetes dan hipertensi
• Stress
• Hepatitis C
• Hipersensitif terhadap obat-obatab dan logam
Manifestasi klinis
• Papul putih yang biasanya menyatu membentukgaris
• 6 bentuk, diklasifikasikan berdasarkan frekuensi:
• Umum: reticular, erosive
• Kurang umum: atrophic, hypertrophic,
• Langka: bullous, pigmented
• Individu paruh baya lebih sering terkena, rasio wanida dan pria adalah
3:2
• Letak: bilateral pada mukosa bukal, mukobukal fold, gingiva, lidah dan
bibir.
• Retikular,
Tipe retikular merupakan bentuk umum
dari OLP. Biasanya muncul dengan gambaran
striae-striae keratotik putih (Wickham’s
striae ) dengan batas eritema. Bentuk plak
dari OLP mulai dari bentuk rata, halus hingga
irregular. Biasanya ditemui pada lidah dan
mukosa bukal. Tipe retikular dan plak
biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.
Erosi lidah Reticular bukal mukosa Atropi gingiva

Erosif
Bentuk erosif merupakan bentuk umum yang kedua dari OLP, berupa gambaran area eritema dan ulserasi.
Atropik,
Bentuk atropik dari OLP biasanya difus, eritematus yang dikelilingi striae putih
Bula.
bentuk bula dari OLP biasanya muncul pada mukosa bukal dan daerah lateral dari lidah. Bentuk bulla ini biasanya langsung
pecah dan meninggalkan gambaran erosif.
Histopatologis
• degenerasi liquefactive sel basal
• disertai dengan apoptosis keratinosit,
• infiltrasi limfositik padat seperti pita pada antar muka antara epitel dan
jaringan ikat.
Pengobatan:
• Asimptomatik: tanpa pengobatan
• Kortikosteroid 
• Steroid
• Prednison
• Retinoid
• Penggunaan obat kumur antiseptik harus dihindari.
Oral candidiasis
• Sebanyak 60 % orang dewasa yang sehat membawa spesies candida sebagai komponen frora
normal.
• Faktor faktor sistemik tertentu bisa menyebabkan peningkatan yang berlebihan dari candida,
diantaranya:
• Penggunaan gigi palsu
• Penggunaan inhaler steroid
• Xerostomia
• Kelainan endokrin
• Infeksi HIV
• Leukimia
• Malnutrisi
• Terapi radiasi
• Usia
• Kemoterapi sistemik
• Penggunaan antibiotik spektrum luas.
• Oral candidiasis biasanya termasuk infesi lokal, namun jarang dapat
berkembang menjadi infeksi sistemik.
• Manisfestasi klinik oral candidiasis bervariasi (pseudomembranous
candidiasis / thrush; median romboid glossitis dan erythematous
candidiasis dan perleche/angular cheilitis.
• Faktor resiko:
• Immunodeficiency syndrome
• Diabetes
• Hospitalization
• Immunosupresive theraphy
• Malignancy
• Netropenia
• Organ transplantasi
• Diagnosis: manisfestasi klinik, gambaran lesi, faktor resiko.
• Treatment:
• Nistatin
• Clotrimazole
• Flukonazol (lebih efektif dibandingkan dengan nistatin).
EXFOLIATIVE
CHEILITIS
• Definisi: adalah suatu keadaan inflamatori kronis superficial yang ditandai
dengan adanya pengelupasan permukaan keratin bibir sedangkan area lain
terjadi pembentukan lapisan keratin.
• Epidemiologi:
• Merupakan penyakit yang jarang terjadi.
• Biasanya terjadi terhadap wanita dengan usia muda.
• Manisfestasi klinik:
• Nyeri
• Kesulitan berbicara, makan, tersenyum
• Pendarahan
• krusta
• Diagnosis: anamnesis, gambaran klinis.
• Treatment:
• Lip balm
• Emollients
• Sun protection
Herpes Simplex
Virus (HSV)
Infection
• Etiologi: HSV 1 dan 2
• Manifestasi:
• Eritema, vesikel dan ulser muncul pada mukosa berkeratin.
• Vesikula pecah membentuk ulkus yang dengan ukuran 1
sampai 5 mm.
• Gusinya merah
• Mulut terasa sakit
• Kesulitan makan
• Diagnosis: Isolasi HSV oleh kultur sel atau
pewarnaan giemsa yang menunjukan gambaran
multinucleated giant cells atau intranuclear
inclusions yang terlihat dalam gambaran
histoplatologi.
• Pengobatan:
Acyclovir 15 mg/kg 5x1,
Acyclovir 5% krim dan valacyclovir 500-1000 mg 3x1 (untuk infeksi
berulang),
Varicella zoster
virus
• Etiologi: VZV
Pada saat laten, virus berada pada dorsal root ganglia dari cranial nerve
• Manifestasi: Infeksi Primer  Chickenpox pada anak-anak, Makula 
Eritema  papul  vesikel  pustule  krusta pada seluruh tubuh
daan gatal
• Diagnosis: menggunakan tes PCR untuk mendeteksi antigen VZV.
• Pengobatan:
asiklovir (800 mg lima kali sehari).
Citomegalovirus (CMV) Infection
• Etiologi: CMV
• Manifestasi: ulkus nekrotik besar tunggal dan
lebih jarang sebagai ulkus multipel. Biasanya
nyeri dan terjadi selama berminggu-minggu
atau berbulan-bulan
• Diagnosis: blood culture untuk mendeteksi
antigen CMV
• Pengobatan: Infeksi CMV diobati dengan
gansiklovir, valgansiklovir, atau sidofovir
RANULA
Definisi
Ranula adalah istilah yang digunakan untuk menyebut mukokel yang
letaknya di dasar mulut. Kata ranula yang digunakan berasal dari bahasa
latin “RANA” yang berarti katak, karena pembengkakannya
menyerupai bentuk tenggorokan bagian bawah dari katak. Merupakan
pembengkakan dasar mulut yang berhubungan dan melibatkan glandula
sublingualis, dan dapat juga melibatkan glandula salivari minor.
Tanda dan Gejala
• Adanya benjolan simple pada dasar mulut, mendorong lidah ke atas.
• Umumnya unilateral, jarang bilateral.
• Benjolan berdinding tipis transparan, berwarna biru kemerah-merahan.
• Benjolan tumbuh lambat, gambaran seperti perut katak.
• Pembengkakan selain intra oral dapat juga extra oral.
• Tidak ada rasa sakit kecuali meradang atau infeksi.
• Bila benjolan membesar dapat mengganggu bicara, makan maupun menelan.
• Benjolan oleh karena suatu sebab dapat pecah sendiri, cairan keluar, mengempes kemudian
timbul atau kambuh kembali.
• Pada simple ranula benjolan terletak superficial sedangkan plunging ranula benjolan terletak
lebih dalam, bisa menyebar ke dasar otot mylohyoid, daerah submandibular, ke leher bahkan
ke mediastinum.
Gambaran Klinis
• Sama halnya dengan mukokel, gambaran klinis ranula merupakan
massa lunak yang berfluktusi dan berwarna translusen kebiruan, yang
membedakannya dengan mukokel adalah letaknya di dasar mulut
atau bagian bawah lidah.
• Apabila dipalpasi, massa ini tidak akan berubah warna menjadi pucat.
Jika massa ini terletak agak jauh ke dasar mulut, maka massa ini tidak
lagi berwarna kebiruan melainkan berwarna normal seperti mukosa
mulut yang sehat.
Gambar 2.8 Gambaran klinis Gambar 2.9 Gambaran klinis
ranula simpe ranula plunging yang
memperlihatkan adanya
pembengkakan pada bagian
leher
Diagnosis
Untuk menegakkan diagnosa mukokel dilakukan prosedur-prosedur
yang meliputi beberapa tahap.
1. Melakukan Anamnesis dan mencatat riwayat pasien
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiograf
Perawatan
• Melakukan kompres dingin pada benjolan
• Rajin berkumur dengan cairan antiseptik
• Sikat gigi sebanyak 2 kali sehari
• Ikuti anjuran yang dikatakan oleh dokter gigi

Treatment
• Eksisi ranula.
• Marsupialisasi ranula.
• Operasi mengangkat salah satu kelenjar  ludah penyebab ranula.
HISTOPLASMOSIS
• Etiologi:
Histoplasma capsulatum, jamur dimorfik yang tumbuh dalam bentuk ragi dalam
jaringan yang terinfeksi. Infeksi disebabkan oleh kontaminasi debu, terutama dari
burung atau kelelawar yang terinfeksi.

• Manifestasi:
Lesi mukosa oral dapat muncul sebagai papula, nodul, ulkus. Lesi berkembang dari
papula yang tegas menjadi nodul, yang mengalami ulserasi dan perlahan membesar.
• Diagnosis:
kultur jaringan yang terinfeksi atau eksudat pada agar dekstrosa Sabouraud atau media lain
yang sesuai.
Biopsi jaringan yang terinfeksi menunjukkan ragi oval kecil di dalam makrofag dan sel
retikuloendotelial serta granuloma kronis, sel epiteloid, sel raksasa, dan terkadang nekrosis
kaseasi.

• Treatment
Kasus histoplasmosis ringan hingga sedang dapat diobati dengan ketoconazole atau
itraconazole selama 6 hingga 12 bulan. Pasien dengan imunosupresi atau pasien dengan
penyakit parah memerlukan amfoterisin B intravena hingga 10 minggu.
LESI PIGMENTASI
MUKOSA MULUT
• Blue/ Purple Vascular Lesions • Brown Heme-Associated Lesions
Hemangioma Ecchymosis
Varix Petechia
Angiosarcoma
Hemochromatosis

• Brown Melanotic Lesions


• Gray/Black Pigmentations
Ephelis and Oral Melanotic Macule
Nevocellular Nevus and Blue Nevus Amalgam Tattoo
Café au Lait Pigmentation Graphite Tattoo
Pigmented Lichen Planus Hairy Tongue
Hemangioma
• Lesi vaskular yang muncul sebagai proliferasi saluran vaskular adalah hamartoma
mirip tumor ketika mereka muncul di masa kanak-kanak; pada orang dewasa
(terutama orang tua), proliferasi vaskular jinak umumnya varises. Hemangioma
masa kanak-kanak ditemukan pada kulit, di kulit kepala, dan di dalam jaringan
ikat selaput lendir.
• Bergantung pada kedalaman proliferasi vaskular di dalam submukosa oral, lesi
dapat menjadi tempat pembuluh darah dekat epitel atasnya dan tampak biru
kemerahan atau, jika sedikit lebih dalam di jaringan ikat, berwarna biru tua.
• Sebagian besar hemangioma oral terletak di lidah, multinodular dan berwarna
merah kebiruan. Multinodularitas bersifat racemose dan difus. Angioma lidah
sering meluas jauh di antara otot-otot intrinsik lidah.
• Secara mikroskopis, hemangioma dapat terdiri dari banyak saluran
pembuluh darah besar yang dilatasi yang dilapisi oleh sel endotel tanpa
coat otot; lesi tersebut disebut sebagai hemangioma kavernosa.
• Hemangioma tipe sel atau kapiler menunjukkan proliferasi endotela, dan
lumina vaskular sangat kecil. Kedua jenis ini dapat terjadi hanya di
jaringan ikat subepitel atau dapat meluas di antara serat otot (disebut
hemangioma intramuskuler).
• Pasien yang memerlukan perawatan dapat menjalani operasi
konvensional, operasi laser, atau cryosurgery.
Vari
x
• Dilatasi patologis dari vena atau venula yang dibatasi oleh sel-sel endotel yang tidak memiliki
lapisan otot dan lokasi utama adalah lidah ventral. Semakin menonjol dengan bertambahnya
usia dengan demikian, varises lingual ditemui pada individu lansia.
• Mereka tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak mengalami kerusakan dan pendarahan.
• Hemangioma biasanya bawaan sedangkan varix muncul pada individu yang lebih tua dan sekali
terbentuk, tidak mengalami regresi. Atau, varix memiliki potensi pertumbuhan yang terbatas
• Varix mewakili dilatasi vena yang dapat berevolusi dari trauma seperti menggigit bibir atau pipi.
Peristiwa traumatis mungkin merusak dan melemahkan dinding pembuluh darah dan berujung
pada pelebaran.
• Lesi dapat dieksisi atau diangkat dengan metode bedah lainnya, termasuk bedah elektro dan
cryosurgery.
Angiosarcoma
Angiosarcoma
• Neoplasma vaskular ganas.
• Rongga mulut adalah tempat yang sangat langka untuk tumor seperti
itu, mereka yang terjadi akan tampak merah, biru, atau ungu. Mereka
cepat berproliferasi dan karena itu hadir sebagai tumor nodular.
Angiosarcomas dapat timbul dari sel endotel pembuluh darah atau
getah bening.
• Mereka memiliki prognosis yang buruk dan diobati dengan eksisi
radikal
Kaposi’s Sarcoma
Kaposi’s Sarcoma
• Sebuah tumor yang diduga berasal dari pembuluh darah,
menyebabkan patch jaringan abnormal tumbuh di bawah kulit, di
lapisan mulut, hidung, dan tenggorokan, di kelenjar getah bening,
atau di organ lain
• elektrokauter dianjurkan, baik sebagai bentuk utama operasi atau
untuk eksisi konvensional.
Ephelis and Oral Melanotic Macule
Ephelis and Oral Melanotic
Macule
• Bintik pada kulit atau ephelis menunjukan peningkatan sintesis pigmen
melanin oleh melanosit lapisan basal, tanpa peningkatan jumlah melanosit.
• Pada kulit, peningkatan melanogenesis dikaitkan dengan paparan aktinik.
• Ditemukan di garis vermilion bibir dan paling banyak ditemukan di bibir
bawah
• Ephelis berbentuk makula. Diameternya berkisar sedikit kecil sampai lebih
dari 1cm. Lesi ini berbentuk oval atau tidak teratur, berwarna coklat atau
bahkan hitam.
• Makula melanotik oral tidak berbahaya. Setelah diangkat, tidak diperlukan
operasi lebih lanjut.
Nevocellular Nevus and Blue Nevus
Nevocellular Nevus and Blue
Nevus
• Nevi disebabkan oleh proliferasi jinak melanosit. Ada dua tipe utama, berdasarkan histologi
• Nevi neoseluler muncul dari melanosit lapisan basal. nevi ini bersifat makula dan diklasifikasikan sebagai
nevi fungsional. Gambarannya datar dan berwarna coklat dan memiliki garis bulat atau oval yang teratur.
• Jenis nevus kedua, bukan berasal dari melanosit lapisan basal, adalah nevus biru. Nevus biru berwarna
biru pada kulit karena sel melanosit berada jauh di dalam jaringan ikat dan karena pembuluh di atasnya
meredam warna coklat melanin, menghasilkan warna biru. Melanosit nevus biru berbeda secara
morfologis dari nevus nevoseluler dengan lebih berbentuk gelendong sementara mengandung banyak
pigmen.
• Pada mukosa mulut, baik nevoseluler dan nevi biru cenderung berwarna coklat dan mungkin makula atau
nodular. paling sering ditemukan pada palatum dan gingiva tetapi juga dapat ditemukan di mukosa bukal
dan di bibir.
• Biopsi diperlukan untuk konfirmasi diagnostik. Eksisi sederhana adalah pengobatan pilihan.
Café au Lait Pigmentation
• Lesi ini berwarna kopi dengan krim dan bervariasi dari
makula kecil hingga lesi difus luas.
Ecchymosis dan Petechia
• Ekimosis traumatis sering terjadi pada bibir dan wajah namun
jarang terjadi pada mukosa mulut.

• Setelah peristiwa traumatis, ekstravasasi eritrosit ke


submukosa akan muncul sebagai makula merah cerah atau
sebagai pembengkakan jika terbentuk hematoma. Lesi akan
memiliki warna cokelat dalam beberapa hari
Ecchymosis dan Petechia
• Pendarahan kapiler akan tampak merah pada
awalnya dan berubah menjadi coklat dalam
beberapa hari setelah sel-sel merah ekstravasasi
telah melisis dan telah terdegradasi menjadi
hemosiderin.
Hemochromatosis
• Lesi mukosa oral hemochromatosis berwarna coklat
sampai abu-abu. Cenderung terjadi di palatum dan
gingiva.
• Ketika hemochromatosis dicurigai, biopsi oral dapat
membantu dalam diagnosis.
Amalgam Tattoo
• Terjadi akibat adanya deposit dari amalgam yang
digunakan pada restorasi. Sehingga deposit tersebut
menyebabkan suatu pigmentasi
• Gambaran klinisnya, biasanya kecil, asimtomatik,
macular, dan terkadang tampak abu-abu kebiruan atau
bahkan hitam. Sering terjadi di mukosa bukal, gingiva,
atau palatum (ditemukan di sekitar gigi dengan restorasi)
• Biopsi direkomendasikan ketika lesi berpigmen kelabu
tiba-tiba muncul atau ketika lesi tersebut muncul jauh
dari gigi yang direstorasi
Graphite Tattoo
• Cenderung terjadi pada langit-langit mulut karena suatu
traumatik implantasi dari partikel graphite dari pensil.
Lesi biasanya makula, fokal, dan abu-abu atau hitam.
• Secara mikroskopis, grafit menyerupai amalgam di
jaringan
Hairy Tounge
• Hairy Tounge / lingua villosa merupakan kondisi jinak
yaitu perpanjangan papilla filiform sekunder yang
mengakibatkan berkurangnya deskuamasi keratin dan
menyebabkan timbulnya lapisan putih pada dorsum
lidah, terutama bagian posterior.
• Warna permukaan lidah dapat bervariasi sesuai
dengan zat ataupun mikroorganisme yang
ditangkapnya, seperti organisme kromogenik, debris,
ataupun pewarnaan dari tembakau ataupun kopi
menyebabkan variasi warna seperti cokelat kehitaman
juga merah muda atau hijau.
• Etiologi : dikaitkan dengan penggunaan antibiotic
tertentu, obat kumur, dehidrasi, xerostomia, nutrisi
buruk dan diet lunak atau abrasive minimal ( pada
pengguna gigi palsu)
• Perawatan umumnya tidak diperlukan, hindari faktor-
faktor penyebab. Jika lesi berlanjut, dapat dilakukan
menyikat lembut bagian lidah
CHEEK BITING
• Hiperkeratosis akibat trauma gesekan pada pipi secara kronis atau menggigit
bibir atau mengunyah (morsicatio buccarum, morsicatio labiorum).
• Lesi dapat tampak kasar atau berjumbai, dengan area ulserasi atau
kemerahan.
• Tes diagnostik: Umumnya tidak diperlukan, karena diagnosis didasarkan
pada riwayat dan penampilan klinis.
• Biopsi: Tidak, kecuali jika penampilannya untuk diagnosis lain.
• Pengobatan: Tidak diperlukan pengobatan khusus untuk lesi. Pasien harus
dibuat sadar akan kebiasaan itu. Selain upaya untuk menghilangkan sumber
iritasi, setelah itu lesi akan sembuh dalam 1-3 minggu.
• Peralatan pelindung dapat dibuat jika masalahnya parah.
Thanks!
Any questions?

124

Anda mungkin juga menyukai