Etiologi :
• Degenerasi imun yang diinduksi oleh sel dari lapisan sel basal epitelium
• Trauma
• Diabetes dan hipertensi
• Stress
• Hepatitis C
• Hipersensitif terhadap obat-obatab dan logam
Manifestasi klinis
• Papul putih yang biasanya menyatu membentukgaris
• 6 bentuk, diklasifikasikan berdasarkan frekuensi:
• Umum: reticular, erosive
• Kurang umum: atrophic, hypertrophic,
• Langka: bullous, pigmented
• Individu paruh baya lebih sering terkena, rasio wanida dan pria adalah
3:2
• Letak: bilateral pada mukosa bukal, mukobukal fold, gingiva, lidah dan
bibir.
• Retikular,
Tipe retikular merupakan bentuk umum
dari OLP. Biasanya muncul dengan gambaran
striae-striae keratotik putih (Wickham’s
striae ) dengan batas eritema. Bentuk plak
dari OLP mulai dari bentuk rata, halus hingga
irregular. Biasanya ditemui pada lidah dan
mukosa bukal. Tipe retikular dan plak
biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.
Erosi lidah Reticular bukal mukosa Atropi gingiva
Erosif
Bentuk erosif merupakan bentuk umum yang kedua dari OLP, berupa gambaran area eritema dan ulserasi.
Atropik,
Bentuk atropik dari OLP biasanya difus, eritematus yang dikelilingi striae putih
Bula.
bentuk bula dari OLP biasanya muncul pada mukosa bukal dan daerah lateral dari lidah. Bentuk bulla ini biasanya langsung
pecah dan meninggalkan gambaran erosif.
Histopatologis
• degenerasi liquefactive sel basal
• disertai dengan apoptosis keratinosit,
• infiltrasi limfositik padat seperti pita pada antar muka antara epitel dan
jaringan ikat.
Pengobatan:
• Asimptomatik: tanpa pengobatan
• Kortikosteroid
• Steroid
• Prednison
• Retinoid
• Penggunaan obat kumur antiseptik harus dihindari.
Oral candidiasis
• Sebanyak 60 % orang dewasa yang sehat membawa spesies candida sebagai komponen frora
normal.
• Faktor faktor sistemik tertentu bisa menyebabkan peningkatan yang berlebihan dari candida,
diantaranya:
• Penggunaan gigi palsu
• Penggunaan inhaler steroid
• Xerostomia
• Kelainan endokrin
• Infeksi HIV
• Leukimia
• Malnutrisi
• Terapi radiasi
• Usia
• Kemoterapi sistemik
• Penggunaan antibiotik spektrum luas.
• Oral candidiasis biasanya termasuk infesi lokal, namun jarang dapat
berkembang menjadi infeksi sistemik.
• Manisfestasi klinik oral candidiasis bervariasi (pseudomembranous
candidiasis / thrush; median romboid glossitis dan erythematous
candidiasis dan perleche/angular cheilitis.
• Faktor resiko:
• Immunodeficiency syndrome
• Diabetes
• Hospitalization
• Immunosupresive theraphy
• Malignancy
• Netropenia
• Organ transplantasi
• Diagnosis: manisfestasi klinik, gambaran lesi, faktor resiko.
• Treatment:
• Nistatin
• Clotrimazole
• Flukonazol (lebih efektif dibandingkan dengan nistatin).
EXFOLIATIVE
CHEILITIS
• Definisi: adalah suatu keadaan inflamatori kronis superficial yang ditandai
dengan adanya pengelupasan permukaan keratin bibir sedangkan area lain
terjadi pembentukan lapisan keratin.
• Epidemiologi:
• Merupakan penyakit yang jarang terjadi.
• Biasanya terjadi terhadap wanita dengan usia muda.
• Manisfestasi klinik:
• Nyeri
• Kesulitan berbicara, makan, tersenyum
• Pendarahan
• krusta
• Diagnosis: anamnesis, gambaran klinis.
• Treatment:
• Lip balm
• Emollients
• Sun protection
Herpes Simplex
Virus (HSV)
Infection
• Etiologi: HSV 1 dan 2
• Manifestasi:
• Eritema, vesikel dan ulser muncul pada mukosa berkeratin.
• Vesikula pecah membentuk ulkus yang dengan ukuran 1
sampai 5 mm.
• Gusinya merah
• Mulut terasa sakit
• Kesulitan makan
• Diagnosis: Isolasi HSV oleh kultur sel atau
pewarnaan giemsa yang menunjukan gambaran
multinucleated giant cells atau intranuclear
inclusions yang terlihat dalam gambaran
histoplatologi.
• Pengobatan:
Acyclovir 15 mg/kg 5x1,
Acyclovir 5% krim dan valacyclovir 500-1000 mg 3x1 (untuk infeksi
berulang),
Varicella zoster
virus
• Etiologi: VZV
Pada saat laten, virus berada pada dorsal root ganglia dari cranial nerve
• Manifestasi: Infeksi Primer Chickenpox pada anak-anak, Makula
Eritema papul vesikel pustule krusta pada seluruh tubuh
daan gatal
• Diagnosis: menggunakan tes PCR untuk mendeteksi antigen VZV.
• Pengobatan:
asiklovir (800 mg lima kali sehari).
Citomegalovirus (CMV) Infection
• Etiologi: CMV
• Manifestasi: ulkus nekrotik besar tunggal dan
lebih jarang sebagai ulkus multipel. Biasanya
nyeri dan terjadi selama berminggu-minggu
atau berbulan-bulan
• Diagnosis: blood culture untuk mendeteksi
antigen CMV
• Pengobatan: Infeksi CMV diobati dengan
gansiklovir, valgansiklovir, atau sidofovir
RANULA
Definisi
Ranula adalah istilah yang digunakan untuk menyebut mukokel yang
letaknya di dasar mulut. Kata ranula yang digunakan berasal dari bahasa
latin “RANA” yang berarti katak, karena pembengkakannya
menyerupai bentuk tenggorokan bagian bawah dari katak. Merupakan
pembengkakan dasar mulut yang berhubungan dan melibatkan glandula
sublingualis, dan dapat juga melibatkan glandula salivari minor.
Tanda dan Gejala
• Adanya benjolan simple pada dasar mulut, mendorong lidah ke atas.
• Umumnya unilateral, jarang bilateral.
• Benjolan berdinding tipis transparan, berwarna biru kemerah-merahan.
• Benjolan tumbuh lambat, gambaran seperti perut katak.
• Pembengkakan selain intra oral dapat juga extra oral.
• Tidak ada rasa sakit kecuali meradang atau infeksi.
• Bila benjolan membesar dapat mengganggu bicara, makan maupun menelan.
• Benjolan oleh karena suatu sebab dapat pecah sendiri, cairan keluar, mengempes kemudian
timbul atau kambuh kembali.
• Pada simple ranula benjolan terletak superficial sedangkan plunging ranula benjolan terletak
lebih dalam, bisa menyebar ke dasar otot mylohyoid, daerah submandibular, ke leher bahkan
ke mediastinum.
Gambaran Klinis
• Sama halnya dengan mukokel, gambaran klinis ranula merupakan
massa lunak yang berfluktusi dan berwarna translusen kebiruan, yang
membedakannya dengan mukokel adalah letaknya di dasar mulut
atau bagian bawah lidah.
• Apabila dipalpasi, massa ini tidak akan berubah warna menjadi pucat.
Jika massa ini terletak agak jauh ke dasar mulut, maka massa ini tidak
lagi berwarna kebiruan melainkan berwarna normal seperti mukosa
mulut yang sehat.
Gambar 2.8 Gambaran klinis Gambar 2.9 Gambaran klinis
ranula simpe ranula plunging yang
memperlihatkan adanya
pembengkakan pada bagian
leher
Diagnosis
Untuk menegakkan diagnosa mukokel dilakukan prosedur-prosedur
yang meliputi beberapa tahap.
1. Melakukan Anamnesis dan mencatat riwayat pasien
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiograf
Perawatan
• Melakukan kompres dingin pada benjolan
• Rajin berkumur dengan cairan antiseptik
• Sikat gigi sebanyak 2 kali sehari
• Ikuti anjuran yang dikatakan oleh dokter gigi
Treatment
• Eksisi ranula.
• Marsupialisasi ranula.
• Operasi mengangkat salah satu kelenjar ludah penyebab ranula.
HISTOPLASMOSIS
• Etiologi:
Histoplasma capsulatum, jamur dimorfik yang tumbuh dalam bentuk ragi dalam
jaringan yang terinfeksi. Infeksi disebabkan oleh kontaminasi debu, terutama dari
burung atau kelelawar yang terinfeksi.
• Manifestasi:
Lesi mukosa oral dapat muncul sebagai papula, nodul, ulkus. Lesi berkembang dari
papula yang tegas menjadi nodul, yang mengalami ulserasi dan perlahan membesar.
• Diagnosis:
kultur jaringan yang terinfeksi atau eksudat pada agar dekstrosa Sabouraud atau media lain
yang sesuai.
Biopsi jaringan yang terinfeksi menunjukkan ragi oval kecil di dalam makrofag dan sel
retikuloendotelial serta granuloma kronis, sel epiteloid, sel raksasa, dan terkadang nekrosis
kaseasi.
• Treatment
Kasus histoplasmosis ringan hingga sedang dapat diobati dengan ketoconazole atau
itraconazole selama 6 hingga 12 bulan. Pasien dengan imunosupresi atau pasien dengan
penyakit parah memerlukan amfoterisin B intravena hingga 10 minggu.
LESI PIGMENTASI
MUKOSA MULUT
• Blue/ Purple Vascular Lesions • Brown Heme-Associated Lesions
Hemangioma Ecchymosis
Varix Petechia
Angiosarcoma
Hemochromatosis
124