Anda di halaman 1dari 17

NEKROSIS PULPA DAN PNEUMONIA

PEMBIMBING:
D R . D R G . R I S Y A C I L M I A T Y, M . S I . , S P. K G

OLEH: ZAHRA AFIFAH HANUM


G9 917 2162
PERIODE 2 – 15 SEPTEMBER 2019
PENDAHULUAN
• Nekrosis pulpa merupakan proses lanjut dari radang jaringan
pulpa dan kematian pulpa.
• Pada dasarnya terjadi diawali karena adanya infeksi bakteria pada
jaringan pulpa. Ini bisa terjadi akibat adanya kontak antara
jaringan pulpa dengan lingkungan oral akibat terbentuknya dentinal
tubules dan direct pulpa exposure, hal ini memudahkan infeksi
bakteri ke jaringan pulpa yang menyebabkan radang pada jaringan
pulpa.
• Lubang pada gigi merupakan tempat jutaan bakteri. Apabila bakteri
masuk ke dalam pembuluh darah, dapat menyebar ke organ tubuh
lainnya.
TINJAUAN PUSTAKA
NEKROSIS PULPA - DEFINISI
• Nekrosis pulpa atau kematian jaringan pulpa adalah kondisi
irreversibel yang ditandai dengan dekstruksi jaringan pulpa.
• Kematian sel-sel di dalam saluran akar ini dapat disebabkan oleh
bakteri dan produknya yang mengakibatkan hilangnya aliran
darah dan kematian saraf di saluran akar.
• Dapat terjadi secara parsial maupun total
• Pulpa gigi adalah jaringan lunak dari bagian gigi yang terdiri dari
pembuluh-pembuluh darah dan saraf.
ETIOLOGI

• Nekrosis atau kematian pulpa memiliki penyebab yang bervariasi,


pada umumnya disebabkan keadaan radang pulpitis yang
ireversibel (pulpitis kronik) tanpa penanganan atau dapat terjadi
secara tiba-tiba akibat luka trauma yang mengganggu suplai
aliran darah ke pulpa (pulpitis akut).

Selain itu:
 Iritasi Mikroba
 Trauma
 Mekanik
PATOGENESIS
• Iritasi terhadap jaringan pulpa dapat menyebabkan terjadinya reaksi
inflamasi.
• Iritan oleh mikroorganisme disebabkan karena terpaparnya pulpa ke
lingkungan oral.
• Pulpa secara normal dilindungi dari infeksi mikroorganisme oral oleh
enamel dan sementum. Ada beberapa situasi yang menyebabkan lapisan
pelindung dapat ditembus, diantaranya adalah karies, fraktur akibat
trauma, penyebaran infeksi dari sulkus gingivalis, periodontal pocket
dan abses periodontal, atau trauma akibat prosedur operatif.
PATOFISIOLOGI
• Bakteri dan produk toksin nya masuk ke pulpa melalui tubulus
dentin.
• Ketika pulpa terpapar oleh bakteri dan produk toksin nya, jaringan
pulpa diinfiltrasi secara lokal oleh leukosit polimorfonuklear
(PMN)
• Bakteri dapat mengkolonisasi dan bertahan pada area nekrosis.
• Jaringan pulpa akan tetap mengalami inflamasi untuk jangka waktu
yang lama dan nekrosis cepat atau lambat dapat terjadi
DIAGNOSIS
Tanda dan gejala:
• Diskolorisasi gigi
• Riwayat dari pasien, seperti oral hygiene, pulpitis yang tidak
diterapi, serta riwayat trauma.
• Riwayat pasien menunjukkan nyeri hebat yang bisa berlangsung
untuk beberapa saat diikuti oleh berakhirnya nyeri secara total dan
tiba-tiba.
• Gejala pada gigi biasanya asimtomatik. Tidak terdapat nyeri pada
nekrosis total.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Radiografi: Pemeriksaan radiografi menunjukkan kavitas yang
besar atau restorasi. Juga dekomposisi gigi.
2. Tes Vitalitas: Gigi dengan nekrosis pulpa memberikan respon
negatif terhadap stimulasi elektrik maupun rangsang dingin
3. Pemeriksaan Fisik: Gigi menunjukkan perubahan warna seperti
suram atau opak yang diakibatkan karena kurangnya translusensi
normal.
4. Histopatologi: Terdapat jaringan pulpa yang nekrosis, debris
selular, dan mikroorganisme terlihat di pulpa
TATA LAKSANA
• Penatalaksanaan untuk gigi nekrosis pulpa adalah dengan
mengeliminasi gigi nekrois pulpa serta pembersihan, pemotongan,
desinfeksi, dan obturasi saluran akar, atau ekstraksi gigi.
• Di dalam proses pembersihan dan irigasi kanal, yang harus
diperhatikan adalah untuk tidak menyebabkan infeksi keluar dari
foramen apikal
FOKAL INFEKSI
DEFINISI
• Fokal infeksi adalah suatu infeksi lokal yang biasanya terjadi dalam
jangka waktu cukup lama - kronik.
• Di awali dengan melibatkan hanya sebagian kecil dari tubuh,
kemudian dapat menyebabkan suatu infeksi atau gejala klinis pada
bagian tubuh lainnya.
• Teori mengenai fokal infeksi sangat erat hubungannya dengan
bagian gigi, dimana akan mempengaruhi fungsi sistemik seseorang
seperti sistem sirkulasi, pernafasan, skeletal dan sistem saraf.
• Hal tersebut disebabkan penyebaran mikroorganisme atau toksin
yang dapat berasal dari gigi, akar gigi atau gusi yang terinfeksi
SUMBER INFEKSI
• Peridontium
• Periapikal
• Pulpa gigi
Biasanya berasal dari kuman-kuman di daerah gusi, juga sisa-sisa
fragmen gigi yang tertinggal, karies dan lubang-lubang baru tempat
pencabutan.
Mikroorganisme yang mempengaruhi daerah pulpa gigi dapat
tersebar ke gigi lainnya yang berdekatan melalui pembuluh darah,
trauma, iritasi dan peradangan.
MEKANISME PENYEBARAN

• Melalui suatu lesi yang ditimbulkan oleh trauma mekanis,


misalnya pada tindakan pencabutan gigi, atau gigi yang sudah
terinfeksi dan menimbulkan open space misal pada nekrosis pulpa
sehingga dapat menyebabkan mikroorganisme masuk ke dalam
tubuh dan menyebar secara sistemik.

• Penyebaran infeksi dari fokus primer ke tempat lainnya dapat


berlangsung melalui beberapa cara yaitu transmisi melalui sirkulasi
darah (hematogen), transmisi melalui aliran limfatik (limfogen),
perluasan infeksi dalam jaringan.
NEKROSIS PULPA DAN PNEUMONIA
• Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan paru meradang,
kantong udara dalam paru dipenuhi dengan pus dan cairan
sehingga menyebabkan kemampuan menyerap oksigen menjadi
berkurang.
• Gejala umum yang nampak pada pasien adalah sesak nafas, demam
dan batuk-batuk. Biasanya gejala timbul dalam kurun waktu
kurang dari 3 minggu atau biasa disebut dengan akut.
CONT.
• Infeksi parenkim pulmo dapat disebabkan oleh agen infeksi seperti
bakteri, fungi, parasit dan virus
• Umumnya, penyebab pneumonia adalah adanya bakteri
Staphilococcus aureus.
• Bakteri ini seringkali juga ditemukan di daerah rongga mulut.
• Penyakit di rongga mulut, salah satunya nekrosis pulpa seringkali
didominasi oleh bakteri gram negatif dan sangat mungkin untuk
menjadi fokus infeksi yang kemudian menjadi awal dari penyakit
pneumonia bakterial pada pasien.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai