Anda di halaman 1dari 23

Makalah Gigi dan Mulut

1
Pembimbing: drg. Eva Sutyowati Permatasari, Sp.BM, MARS

Anantyo Satrio G991811009

Kirana Pawitra G991902032

Akmalia Fatimah G99172029

Kristianti Mukti G991902033

Zahra Afifah G99172162

Andini Herviastuti G99172037


PENDAHULU
AN
3

Angina Ludwig adalah selulitis difus dalam ruang submandibular, sublingual, dan submental
cenderung menyebar cepat ke jaringan di sekitarnya

Mayoritas kasus angina Ludwig adalah odontogenik : infeksi pada molar kedua dan ketiga

Masalah odontogenik sederhanaKomplikasi kritis : obstruksi jalan napas

Pengenalan dan pengobatan dini untuk angina Ludwig sangatlah penting


5

Ruang submandibular  ruang di atas os hyoid (suprahyoid) dan m. mylohyoid.

Bagian inferior ruang submandibula di kelilingi oleh lapisan superfisial dari fasia servikal
dalam.
Dibagi 2 : Ruang Submaksila & Ruang Sublingual

Ruang Sublingual t.d: Kelenjar sublingual, duktus warton dan nervus hipoglosus

R. Sublingual berhubungan dengan R. maksila melalui margin posterior dari m.mylohyoid


7

Ruang Submaksila dibagi 2 oleh m.digastric anterior  Ruang Submental (di tengah) &
Ruang Submaksila (di lateral)

Angina ludwig dimulai dari ruang submaksila  melibatkan ruang submental dan sublingual.

Infeksi gigi molar & premolar pertama berhubungan dengan ruang submandibular karena
apeks akar dari gigi molar dan premolar berada di superior otot mylohiod
9

Angina Ludwig :
bentuk selulitis difus parah,
onset akut,
menyebar dengan cepat,
bilateral di ruang submandibular,
sublingual, atau submental yang
mengakibatkan keadaan darurat.
1
0

Kebanyakan kasus Angina Ludwig Laki-laki lebih sering terkena


terjadi pada individu yang sehat. dibandingkan dengan perempuan
Umunya, pasien berusia antara 20- dengan perbandingan 3:1 atau 4:1
60 tahun, tetapi ada yang
melaporkan kasus ini terjadi pada
rentang usia 12 hari sampai 84
tahun.
1
1

infeksi pada molar kedua dan ketiga paling sering

abses peritonsillar atau parapharangeal,

fraktur mandibular,

laserasi / penindikan atau sialadenitis submandibular, dan

keganasan oral.
1
2

karies gigi,

perawatan gigi baru-baru ini

penyakit sistemik : seperti diabetes mellitus, malnutrisi, alkoholisme, sistem


kekebalan tubuh yang terganggu seperti AIDS dan transplantasi organ
PATOFISIOLOGI

Infeksi odontogen
Menyebar ke
Infeksi bakteri (M2, M3 rahang
submandibula
bawah)

Tulang mandibula,
hyoid, lapisan
Lidah terdorong ke Ke ruang sublingual
superfisial fasia
superior dan posterior dan kontralateralnya
servikal membatasi
edema
TANDA DAN GEJALA

Bergantung pada tiap


demam, takipnea, dan gelisah, agitasi, dan
pasien dan derajat dari
takikardi konfusi
infeksi

pembengkakan yang nyeri


pada dasar mulut dan Suara serak, stridor,
bagian anterior leher, distress pernafasan,
demam, disfagia, penurunan air movement,
odinofagia, drooling, sianosis, dan “sniffing”
trismus, nyeri pada gigi, position
dan fetid breath
DIAGNOSIS

• Nyeri area gigi yang terinfeksi.


• Dagu terasa tegang & nyeri saat menggerakkan
Anamnesis lidah
• Kesulitan membuka mulut, berbicara, dan menelan.
• Kesulitan bernapas
• Dasar mulut akan terlihat merah dan membengkak
Pemeriksaan
Fisik • Jika laring ikut membengkak, saat bernapas akan
terdengar suara tinggi (stridor)
Pemeriksaan
• Laboratorium, pencitraan (Ro, MRI)
penunjang
1
6

Pemeriksaan darah: Pemeriksaan kultur dan sensitivitas

tampak leukositosis  infeksi akut. untuk menentukan bakteri yang

Pemeriksaan waktu bekuan darah menginfeksi (aerob dan/atau anaerob)

penting untuk dilakukan tindakan & menentukan pemilihan antibiotik

insisi drainase dalam terapi.


Diagnosis Banding

• Abses Peritonsil
• Limfadenitis
• Edema Angioneurotik
• Mumps
Tatalaksana 1
8

Insisi dan
Bebaskan Tx Antibiotik
Eksplorasi drainase
jalan nafas Dosis tinggi
surgikal
1
9

Emergency : Sumbatan Jalan Napas kematian

mediastinitis

necrotizing cellulitis

sepsis

aspirasi pneumonia
2
0

tergantung kepada proteksi segera jalan nafas dan pada pemberian antibiotik

Tingkat mortalitas : 8%

Pasien dengan angina ludwig dapat sembuh sempurna jika diterapi dengan benar
dan segera
PENUTUP
2
2
.

Angina Ludwig : bentuk selulitis difus parah, onset akut , menyebar dengan cepat, bilateral ruang
submandibular, sublingual, dan submental yang mengakibatkan keadaan darurat

Angina Ludwig paling sering terjadi sebagai akibat infeksi pada molar kedua dan ketiga.

Gold standard penanganan angina ludwig : membebaskan jalan nafas, kemudian diberikan terapi
antibiotika dengan dosis tinggi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai