Anda di halaman 1dari 12

GAMBARAN MUKOSA MULUT PADA

PEROKOK AKTIF

NAMA : YUSNI YUSTINI


NIM : 411117011
BAB 1
A. Pendahuluan
• Merokok merupakan kebiasaan yang memiliki daya merusak cukup
besar terhadap kesehatan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO), lingkungan asap rokok adalah penyebab berbagai penyakit,
pada perokok aktif maupun pasif.
• Perokok aktif adalah menghisap asap dari rokok langsung, dan
juga melalui filter.Sedangkan perokok pasif merupakan
seseorang yang menghirup asap rokok dari perokok aktif.
• Merokok tidak hanya menimbulkan efek secara sistemik, tetapi juga
dapat menyebabkan timbulnya kondisi patologis di rongga mulut.
Gigi dan jaringan lunak rongga mulut, merupakan bagian yang
dapat mengalami kerusakan akibat rokok. Penyakit periodontal,
karies, kehilangan gigi, resesi gingiva, lesi prekanker, kanker mulut,
serta kegagalan implan, adalah kasus-kasus yang dapat timbul
akibat kebiasaan merokok.
Lanjutan

• Kandungan rokok berupa tembakau, tar, nikotin, karbon


monoksida, ammonia, dan derivat-derivat lainnya dapat
mengiritasi rongga mulut saat dikonsumsi karena adanya
pembakaran.
• Kebiasaan merokok merupakan salah satu pencetus
timbulnya gangguan serta penyakit rongga mulut, antara lain
dapat mengakibatkan gigi.
• Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap
asapnya, baik menggunakan rokok maupun menggunakan
pipa. Merokok menjadi kebiasaan yang sangat umum dan
meluas di masyarakat. Meskipun telah terbukti dapat
menyebabkan munculnya berbagai kondisi patologis, secara
sistemik maupun lokal dalam ronggamulut, tetapi kebiasaan
merokok ini sangat sulit untuk dihilangkan.
Lanjutan

• Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 prevalensi


perokok di Indonesia sebanyak 29,2% dan pada data Riskesdas 2012
prevalensi perokok di Indonesia telah menjadi 34,7%. Hal ini
menunjukkan adanya peningkatan prevalensi perokok di Indonesia.
• Saliva sebagai salah satu bentuk sistem pertahanan rongga mulut,
merupakan hasil sekresi eksokrin dengan komposisi 99 % air termasuk
cairan elektrolit, protein dalam bentuk enzim, immunoglobulin,
glikoprotein mukosa, albumin, dan beberapa oligopeptida. Saliva
diproduksi oleh tiga kelenjar saliva utama yakni kelenjar parotid,
submandibula, dan sublingual serta beberapa kelenjar saliva minor
lainnya.
• Fungsi umum saliva antara lain sebagai indera perasa, proteksi,
lubrikasi, dilution, cleaning, buffering system, menjaga integritas
enamel gigi, digesti, perbaikan jaringan sekitar rongga mulut, dan juga
komponen antibacterial
Lanjutan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan fenomena dan latar belakang di
atas, merumuskan masalah tentang:
“Bagaimana gambaran mukosa mulut pada
perokok aktif?”
C. Tujuan peneltian
Untuk mengetahui gambaran mukosa mulut
pada perokok aktif
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
• Rongga mulut merupakan jalan masuk utama untuk makanan, minuman,
dan bahan-bahan lain, misalnya rokok.
• Kebiasaan merokok merupakan salah satu pencetus timbulnya gangguan
serta penyakit rongga mulut, antara lain dapat mengakibatkan gigi berubah
warna, penebalan mukosa, gingivitis bahkan penyakit kanker mulut
• Kesehatan mulut memiliki peranan penting pada kesehatan tubuh dan
mempengaruhi kualitas kehidupan. Pemeliharaan kesehatan mulut
merupakan salah satu upaya untuk mencegah penyakit dan meningkatkan
kesehatan mulut.
• Rongga mulut yang sehat ditandai dengan adanya keseimbangan ekologi
yang ditentukan oleh berbagai faktor diantaranya, komponen seluler,
humoral serta flora normal.
• Komponen sitologi termasuk epitel mukosa, jaringan ikat, dan leukosit.
Berbagai keadaan dapat mempengaruhi keseimbangan dan komposisi flora
rongga mulut.
Lanjutan
• Komponen sitologi termasuk epitel mukosa, jaringan ikat, dan
leukosit. Berbagai keadaan dapat mempengaruhi
keseimbangan dan komposisi flora rongga mulut.
• Apabila sistem kekebalan tubuh seseorang menurun, bakteri
yang normalnya ada di dalam rongga mulut dapat berubah
menjadi bakteri patogen yang menyebabkan infeksi, dan
infeksi rongga mulut dapat menyebar dan menimbulkan
penyakit sitemik.
• Rongga mulut dilapisi oleh mukosa yang terdiri atas epitel dan
lamina propria, serta jaringan ikat pada submukosa.
• Berbagai tipe leukosit terdapat di lapisan submukosa yang
dapat bermigrasi ke mukosa dan dapat ditemui di dalam
saliva.
Lanjutan
• Epitel rongga mulut terdiri dari epitel berlapis
gepeng tanpa lapisan tanduk sebagai pelindung.
• Epitel terdiri atas sel basal, parabasal, intermediet
dan superfisial, sel epitel ini secara berkala
mengalami proliferasi, maturasi dan eksfoliasi.
• Dari kebiasaan merokok tersebut dapat
mengakibatkan kanker rongga mulut
• kanker rongga mulut dan lokasi yang paling sering
terkena adalah lidah, orofaring, bibir, dasar mulut,
gusi, palatum keras, dan mukosa bukal.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Penelitian di lakukan pada tanggal 05 Mei – 20 Mei 2019 , penelitian di
lakukan di Laboratorium Sitohistoteknologi STIKES Jendral Achmad Yani
Cimahi.
B. Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan rancangan penelitian
cross sectional.
C. Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan adalah laki-laki perokok aktif di daerah
Bandung.Sampel yang digunakan adalah laki laki perokok aktif dengan
jumlah sampel 20 orang.
lanjutan
D. Alat dan Bahan
Alat :
1. Wadah
2. Objekglass
3. Alat pewarnaan
4. Mikroskop
Bahan :
1. Larutan Giemsa
2. Air
3. Saliva
4. Alkohol
E. Cara Kerja
1. Tahap pertama, berkumur dengan menggunakan air bersih
2. Persiapkan obyek gllas dilap menggunakan tisu yang diberi alkohol secukupnya.
3. Kumur- kumur menggunakan air masukan hasil kumuran kedalam wadah
4. Kemudian di sentrifus
5. Pada obyek glass, teteskan satu tetes air kumuran tersebut dan biarkan kering
6. Lakukan pewarnaan menggunakan Giemsa selama 1 menit
7. Tutup dengan cover glass yang di berikan entelan
8. Lihat di bawah mikroskop
Daftar Pustaka
• Departemen Kesehatan RI (Depkes RI).. Riset
kesehatan dasar (Riskesdas). Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes
RI. 2013. hlm. 110-4.
• Santoso D, Titien I, Kusuma P. Pengaruh pemakaian
breket terhadap maturasi sel epitel mukosa bukal
pada pasien anak periode gigi bercampur. Jurnal
Kedokteran Gigi. 2013; 4(4): 248-53.
• Kusuma ARP. 2013 Pengaruh rokok terhadap
terhadap kesehatan gigi dan rongga mulut. Majalah
ilmiah sultan agung.
• Neville BW. Oral and Maxillofacial Pathology. 3rd ed.
Philadelphia: Elsevier Saunders;2009.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai