PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan
berkesinambungan.
Negara ketiga dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah Cina dan India.
akibat merokok. WHO telah menetapkan bahwa tanggal 31 Mei sebagai hari bebas
Pada umumnya kesehatan mulut sangat dipengaruhi oleh kebersihan gigi dan
mulut itu sendiri (Gary. S.J, 2015). Salah satu penyebab seseorang mengabaikan
masalah kesehatan gigi dan mulutnya adalah faktor pengetahuan tentang kebersihan
gigi dan mulut yang kurang (Yohanes I, 2013). Rongga mulut yang merupakan pintu
1
2
kuman penyakit dan asap rokok. Bahan-bahan yang masuk akan ditanggapi oleh
WHO melalui studi tentang kualitas kesehatan dan harapan hidup rata-rata
manusia di seluruh dunia menetapkan kriteria baru kelompok usia yang membagi
masuk kriteria anak-anak di bawah umur, usia 18 – 65 tahun masuk kriteria pemuda,
usia 66 – 79 tahun masuk kriteria setengah baya, usia 80 – 99 tahun masuk kriteria
orang tua, usia 100 tahun ke atas masuk kriteria orang tua usia panjang.
menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Rokok terdiri dari kertas berbentuk
pipa yang berisi daun tembakau, biasanya terdapat filter pada ujung rokok yang
Tembakau pada rokok dapat mengiritasi di rongga mulut, karena adanya hasil
berupa nikotin, tar, karbon monoksida, kandungan yang lain seperti primidin,
Penelitian dari kebersihan gigi dan mulut ini pernah dilakukan oleh Sukmawati
(Oktober, 2012) dengan judul “Perbedaan Status Kebersihan Gigi dan Mulut Pada
Perokok dan Non Perokok”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kebersihan
gigi dan mulut pada perokok reratanya lebih besar sebesar 1,49 daripada yang bukan
perokok sebesar 1,42. Hasil uji statistic menunjukkan ada perbedaan yang signifikan
antara OHI-S respondenn yang bukan perokok dengan responden yang perokok.
Peneliti memilih di Klinik Utama Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
banyaknya perokok terutama pegawai laki-laki. Tujuan penulisan studi pustaka ini
dan mulut pada pasien perokok di Klinik Utama Direktorat Jenderal Minyak dan Gas
Bumi tahun 20
B. Rumusan Masalah
“Bagaimana gambaran status kebersihan gigi dan mulut pada pasien perokok di
Klinik Utama Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi tahun 2019?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui status kebersihan gigi dan mulut pada pasien perokok
di Klinik Utama Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi tahun 2019.
2. Tujuan Khusus
Klinik Utama Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi tahun 2019
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Responden
Pasien Klinik Utama Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi dapat
memperoleh data penilaian status kebersihan gigi dan mulut sehingga pasien
Keperawatan Gigi.
3. Bagi Peneliti
di Gedung Migas Jalan H.R. Rasuna Said Kav B5 Kuningan Jakarta Selatan
April 2019. Lokasi penelitian dipilih karena tempat peneliti bertugas serta belum
menggunakan alat bantu pemeriksaan pada gigi penentu mulai dari rahang atas
kanan hingga gigi penentu rahang bawah kanan. Hasil penilaian Debris Index
5
dan Calculus Index dicatat ke dalam formulir status kebersihan gigi (OHI-S)
A. Rongga Mulut
Rongga mulut dibentuk oleh 2 rahang, yaitu rahang atas dan rahang bawah. Bila
seseorang membuka mulut maka akan terlihat bagian-bagian rongga mulut, yaitu:
1. Bibir
Bibir ialah bagian dari rongga mulut yang tampak dari luar, terdiri dari
bibir atas dan bibir bawah. Fungsi dari bibir antara lain:
a. Menjaga makanan dan minuman agar tidak sampai tercecer keluar mulut.
2. Gusi
termasuk alat penyangga gigi. Pada umumnya gusi berwarna merah muda,
akan tetapi ada pula gusi yang berwarna kehitam-hitaman atau kecoklat-
coklatan, ini disebabkan karena adanya zat pigmen didalam gusi itu.
3. Lidah
Lidah terdiri dari otot-otot yang dilapisi oleh selaput lendir. Otot-otot
6
7
4. Gigi geligi
Gigi geligi terdapat pada rahang atas dan rahang bawah, Gigi terbagi
a. Mahkota gigi yaitu bagian gigi yang tampak dalam rongga mulut
b. Akar gigi yaitu bagian gigi yang tertanam di tulang rahang, bagian ini
meliputi bagian pipi, bibir, langit-langit dan jaringan lunak dibawah lidah.
Pada jaringan lunak ini banyak kelenjar yang menghasilkan air liur/ ludah.
Kelenjar ludah yang utama terdapat di jaringan lunak bagian pipi pada rahang
atas kiri dan kanan masing -masing satu buah dan dibawah lidah.
Kebersihan gigi dan mulut adalah tindakan pemeliharaan atau menjaga rongga
mulut agar tetap bersih dan sehat untuk mencegah terjadinya karies, penyakit jaringan
periodontal serta bau mulut. Tujuan pemeliharaan oral hygiene adalah untuk
menyingkirkan atau mencegah timbulnya plak gigi dan deposit atau sisa-sisa
Tindakan secara mekanis adalah tindakan membersihkan gigi dan mulut dari
sisa makanan dan debris yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit pada
jaringan keras maupun jaringan lunak. Pada tindakan secara mekanis untuk
menghilangkan plak, lazim digunakan alat fisioterapi oral. Alat fisioterapi oral adalah
alat yang digunakan untuk membantu membersihkan gigi dan mulut dari sisa-sisa
makanan dan debris yang melekat dipermukaan gigi. Salah satu alat fisioterapi oral
1. Debris
a. Pengertian
membran mukosa. Aliran saliva, aksi mekanis dari lidah, pipi dan bibir
serta bentuk dan susunan gigi dan rahang akan mempengaruhi kecepatan
b. Kriteria Debris
Tabel 2.1
Kriteria skor debris
Skor Kondisi
2. Calculus
a. Pengertian
b. Jenis Calculus
1) Calculus Supragingival
2) Calculus Subgingival
batas gingival, biasanya pada daerah saku gusi dan tidak dapat terlihat
3) Kriteria Calculus
Tabel 2.2
Kriteria skor kalkulus
Skor Kondisi
3. Stain
kecoklatan pada gigi, yang terjadi secara perlahan dalam jangka waktu yang
a. Pengertian
Debris indeks adalah skor (nilai) dari endapan lunak yang terjadi
karena adanya sisa makanan yang melekat pada gigi tertentu. (Departemen
Kesehatan, 1995).
adalah:
sebagai berikut:
2. Calculus Index
a. Pengertian
Calculus indeks adalah skor (nilai) dari endapan keras (karang gigi)
terjadi karena debris yang mengalami pengapuran yang melekat pada gigi
tertentu.
14
adalah:
3. OHI-S
Vermillion memilih enam permukaan gigi indeks tertentu yang cukup dapat
diwakili segmen depan maupun belakang dari seluruh pemeriksaan gigi yang
ada dalam rongga mulut. Gigi-gigi yang dipilih sebagai gigi indeks beserta
dkk, 2010)
terlihat dalam mulut. Jika gigi indeks pada suatu segmen tidak ada, lakukan
1) Jika gigi molar pertama tidak ada, maka penilaian dilakukan pada gigi molar
kedua. Jika gigi molar pertama dan kedua tidak ada maka penilaian dilakukan
pada gigi molar ketiga. Akan tetapi jika gigi molar pertama, kedua, dan ketiga
2) Jika gigi insisif pertama kanan atas tidak ada, dapat diganti oleh gigi insisif
pertama kiri atas dan jika gigi insisif pertama kiri bawah tidah ada maka dapat
diganti gigi insisif pertama kanan bawah. Akan tetapi jika gigi insisif pertama
kiri atau kanan bawah tidak ada maka tidak ada penilaian untuk segmen
tersebut.
3) Gigi indeks dianggap tidak ada pada keadaan-keadaan seperti: gigi hilang
karena dicabut, gigi yang merupakan sisa akar, gigi yang merupakan mahkota
jaket (baik yang terbuat dari akrilik maupun logam), mahkota gigi sudah
hilang atau rusak lebih dari ½ bagiannya pada permukaan gigi indeks akibat
karies maupun fraktur, gigi yang erupsinya belum mencapai ½ tinggi mahkota
klinis.
4) Penilaian dapat dilakukan jika minimal ada dua gigi indeks yang dapat
diperiksa
a. Pengertian
Debris Indeks (DI) dan Calculus Indeks (CI). (Departemen Kesehatan, 1995).
16
c. Kriteria OHI-S
OHI-S = DI + CI
1. Pengertian
campuran yang dikemas dengan kertas menyerupai tabung kecil. (Michele, 2011)
2. Komponen Rokok
bahan kimia yang berbahaya baagi rubuh. Komponen rokok yang palung dikenal
a. Nikotin
17
tidak lapar karena mengisap rokok. Zat ini juga dapat membuat kecanduan
jantung.
b. Tar
Tar adalah gabungan dari bahan kimia dalam komponen padat asap
rokok dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke
dalam ronga mulut dalam bentuk uap padat. Setelah dingin, tar akan
c. Karbon Monoksida
dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat karbon.
Jika karbon monoxida ini masuk kedalam tubuh dan dibawa oleh
hemoglobin kedalam otot-otot tubuh. Zat ini juga dapat meresap dalam
yang di hisap bukanlah cara yang efektif untuk mengurangi resiko yang
BAB 3
DEFINISI OPERASIONAL
Table 3.1
Definisi Operasional
Operasional