Anda di halaman 1dari 11

SOAL 6

1. instrumen scaling, RP
Terdapat hand instrument (manual) dan ultrasonic.
Alat yang digunakan: kuret
● Kuret universal, untuk seluruh area gigi, sisi tajamnya ada dua membentuk <90◦
terhadap tangkai dan melengkung ke satu arah.
● Kuret gracey, untuk area spesifik, memiliki satu sisi tajam membentuk <60-70◦
terhadap tangkai dan melengkung ke atas atau ke samping.

2. instrumen polishing
Handpiece low speed, prophylaxis brush, pumice, pasta gigi, dental prophy cup

3. fungsi explorer
untuk mengevaluasi dimensi poket dan untuk mendeteksi kalkulus dan ketidakteraturan
permukaan gigi. Ada 3 dasar gerakan, vertikal, oblique, dan horizontal.

4. fungsi kuret : penjelasan terdapat pada nomor 1

5. posisi siku operator kepala atau mulut


6. posisi operator non kidal: mandibula lingual anterior 11,21
7. prosedur scaling ultrasonic yg sesuai tip harus selalu bergerak dengan ujung
diarahkan vertikal
Pendekatan sistematik terhadap pembersihan permukaan akar dengan scaler tip yang
tipis, diaplikasikan secara paralel terhadap sumbu panjang gigi. Selain itu
direkomendasikan juga gerakan oblique untuk membersihkan permukaan interdental
kontralateral. Terlepas dari orientasi terhadap sumbu panjang gigi, tips perlu
diaplikasikan secara paralel ke permukaan akar yang dirawat untuk mencegah
kerusakan permukaan akar. Penghilangan plak dan kalkulus dengan instrument manual
(hand instrumen) dicapai dengan serangkaian gerakan vertikal yang overlap di sekitar
gigi.

Untuk tip yang bengok ke kiri digunakan pada aspek fasial gigi maksila posterior kanan,
aspek palatal maksila anterior, dan aspek palatal maksila kiri, kemudian kontralateral
permukaan aproksimal gigi dengan posisi oblique/horizontal.

Gerakan alat sama dengan gerakan manual, tetapi tidak boleh ada gerakan mengungkit.
Ujung scaler hanya untuk memecah kalkulus yang besar dengan cara dengan cara
ditempelkan pada permukaan kalkulus bertekanan ringan sampai kalkulus lepas.

Untuk menghaluskan permukaan gigi, tepi blade ultrasonic scaler ditempelkan pada
permukaan gigi digerakkan ke arah lateral (vertikal, horizontal dan oblique) ke seluruh
permukaan sampai permukaan halus.

8. kontraindikasi gingivektomi—> hipersensitif


Penjelasan di No.12 SOAL 4
9. pada Gingival Enlargement histopatologi: epitel berlapis hiperplastik
Pembesaran gingiva disebut juga gingival enlargement
Gambaran klinis GE berupa hipertrofi gingivitis/ hiperplasia gingiva

10. respon awal setelah gingivektomi: perdarahan akut


● Respon inisial: Pembentukkan gumpalan darah di perm. gingiva karena jaringan di
bawahnya tjd inflamasi akut dan nekrosis. Gumpalan darah td akan digantikan mjd
jaringan granulasi
● Dalam 24 jam: Peningkatan jumlah sel2 jaringan ikat baru yg didominasi oleh
angioblast dari permukaan yg inflamasi dan jaringan nekrotik
○ Hari ke 3 → Banyak fibroblast muda berkumpul di area tsb. Jaringan granulasi yg
sudah tervaskularisasi td akan tumbuh ke arah koronal dan membentuk margin
dan sulkus gingiva
○ Kapiler yg berasal dr pembuluh darah dr lig.perio bermigrasi ke jar.granulasi.
Dalam 2 minggu mereka akan terhubung dengan pembuluh darah gingiva
● Setelah 12-24 jam: Sel epitel yg berada pada margin luka mulai bermigrasi ke sel-sel
granulasi, shg memisahkan mereka dr lapisan permukaan bekuan darah. Aktivitas
epitelial di area margin mencapai puncak stlh 24-36 jam
○ Sel epitel baru berasal dr lapisal basal dan spinosa bag.dalam dr pinggir epitel
luka dan bermigrasi melewati luka, lapisan fibrin yg nantinya akan diresorbsi dan
digantikan oleh jaringan ikat
● Setelah 5-14 hari --> epitelisasi permukaan selesai sepenuhnya.
○ Selama 4 minggu awal setelah gingivektomi, keratinisasi lebih sedikit
dibandingkan sblm pembedahan. Perbaikan epitel sepenuhnya membutuhkan
waktu 1 bulan.
○ Vasodilasi mulai berkurang setelah hari ke 4, dan kembali normal setelah hari ke
6
○ Penyembuhan total dr jaringan ikat membutuhkan waktu 7week

11. cara hitung indeks PBI


Penjelasan di No.39 SOAL 3

12. radiologi keterlibatan furkasi kelas 3 radiolusen


Penjelasan di No.15 SOAL 4

13. radiografi nekrosis ulseratif gingivitis


Pelebaran ligamen periodontal yang generalized

14. hubungan periodontitis dan dm, searah apa dua arah


Terdapat hubungan timbal balik (dua arah) antara penyakit periodontitis dan DM. DM
dapat meningkatkan progres penyakit periodontal, sebaliknya periodontitis juga dapat
memperparah kontrol glikemik pada pasien DM. Perawatan periodontal seperti skeling
dan root planing dapat mempengaruhi kontrol glikemik dengan mengurangi bakteri dan
respon inflamasi. Sebaliknya, jika periodontitis tidak dirawat, maka akan mempersulit
kontrol gula darah dan memperparah penyakit periodontitisnya.
Indikator DM mempengaruhi progresivitas periodontitis ditandai dengan peningkatan
kedalaman probing, indeks plak, indeks gingiva, da kerusakan attachment serta
kehilangan gigi. Manifestasi oral selain periodontitis adalah xerostomia, stomatitis
aphtosa, burn sensation, oral thrush, dan karies.
Perawatan dental dapat dilakukan jika kontrol glikemik pasien baik

15. tanda awal gingivitis


Initial lesion: Vasodilatasi pembuluh darah, GCF meningkat, permeabilitas pemb.darah
meningkat

16. gingivitis menyebabkan terjadinya.. vasodilatasi/ pelebaran ligamen?


Vasodilatasi pembuluh darah

17. terapi gingivitis untuk (ini pilihan abcde maksudnya)


a. penyingkiran faktor lokal
b. penyingkiran faktor sistemik
c. meningkatkan mediator inflamasi
d. penyingkiran antibodi berlebih
e. meningkatkan respon tubuh

18. penelitian klinis menunjukkan bahwa perokok


Penjelasan di No.34 SOAL 3

19. perawatan perio pada perokok (ini pilihan jg maksudnya keknya)


a. non bedah sama baik → Salah, perokok hasilnya lebih buruk
b. bedah sama baik → Salah, perokok hasilnya lebih buruk
c. butuh tambahan obat kumur → Ragu, karna di carranza bilangnya kalau plak kontrol
dia baik, hasil perawatannya ga jauh beda sm yg non smokers. Jadi kayaknya salah
d. terapi antibiotik → Sepertinya ini, tapi lebih tepatnya tobacco cessation kalo di
carranza

e. bedah kontraindikasi untuk perokok → Salah, boleh, justru diteliti efeknya

20. efek merokok: epitel tipis


Penjelasan di No.34 SOAL 3

21. hipersensitif terjadi karena


Penjelasan di No.50 SOAL 2
22. metode sikat gigi untuk resesi
Metode sikat gigi :
● Bass: gerakan maju mundur pada oklusal, gerakan vertikal (up&down) untuk
fasial/bukal, gerakan yang sejajar dengan sumbu panjang gigi untuk bagian
palatal/lingual. Posisi bulu sikat ditekan pada sulcus gingiva, posisi miring 45 derajat,
dengan vibrasi ringan. Metode ini diindikasikan untuk menjaga kesehatan jaringan
periodontium
● Stillman: di indikasikan untuk pasien dengan resesi gingiva. Tekniknya seperti bass
dengan vibrasi ringan. Posisi bulu sikat berada ½ pada sulcus, ½ pada gusi
● Charter: di indikasikan untuk pasien pasca bedah perio, dan pasien ortho dan
prostho. Metode nya gerakan maju mundur untuk oklusal, pada labial/bukal dan
lingual/palatal bulu sikat horizontal, sudut 45 derajat terhadap margin gingiva, arah
dari gingiva ke oklusal. Metode ini juga dipakai untuk membersihkan daerah
interproximal (dekat sekitar alat cekat/marginal gusi)
● Modifikasi dengan roll: metode nya bass yang dimodifikasi gerakan rolling untuk
membersihkan ⅔ area bukal/lingual.
● Horizontal: metode ini banyak digunakan pada orang awam. Metode ini dapat
meningkatkan risiko resesi gingiva
● Fones (circular): metode ini biasanya digunakan pada anak-anak. Bulu sikat
diletakkan pada aspek bukal yang beroklusi, lalu lakukan derakan memutar

23. indikasi kuretase? untuk bedah perio lanjut dengan kehilangan tulang vertikal
Indikasi kuretase tertutup :
● Kasus periodontitis ringan hingga moderate dengan kedalaman poket 3-5mm
● Kuretase sebagai bagian dari usaha pembuatan perlekatan baru pada pasien
intrabony pada area yang mudah di akses
● Kuretase sebagai prosedur non definitif untuk mengurangi inflamasi sebelum
dilakukan eliminasi poket dengan teknik yang lebih agresif karena faktor usia,
gangguan sistemik, gangguan psikologis, dsb
● Dilakukan pada kunjungan recall sebagai metode maintenance pada regio yang
megalami rekurensi inflamasi dan kedalaman poket, contoh ketika bedah reduksi
poket sudah pernah dilakukan

Kontraindikasi :
● Akses yang sulit dan daerah interproximal yang sulit dijangkau
● Periodontitis berat (poket dalam)
● Kerusakan tulang alveolar
● Jaringan hiperplastik
● Keterlibatan furkasi

Pada kasus dengan kehingan tulang alveolar / periodontitis berat di indikasikan bedah
flap
Indikasi bedah flap : (partial flap reflection)
● Semua tipe periodontitis
● Kedalaman poket lebih dari 6mm
Kontraindikasi :
● Attached gingiva sempit
● Jika diperlukan tindakan
Keuntungan :
● Visibilitas baik → Root planing langsung
● Melindungi jaringan
● Penyembuhan baik
● Komplikasi pasca bedah sedikit

Indikasi full flap reflection


● Kerusakan tulang tidak teratur
● Jika diperlukan osteoplasty
● Hemiseksi gigi/ reseksi akar gigi
● Keperluan implant
Kontraindikasi :
● Kasus partial flap reflection

24. kelemahan kuretase tertutup: penyembuhannya long junctional epitel, yang


lemah, jadi bisa rekuren
Aspek penyembuhan pasca terapi periodontal yaitu regenerasi, perbaikan (repair), dan
perlekatan baru (new attachment)
a. Regenerasi
Adalah pertumbuhan dan diferensiasi sel-sel dan substansi seluler baru
membentuk jaringan atau bagian yang baru. Regenerasi berasal dari tipe jaringan
yang sama dengan jaringan yang rusak atau dari prekursornya. Kebanyakan
penyakit gingiva dan periodontal adalah penyakit inflammatory, dan proses
regenerasi adalah bagian dari penyembuhan, maka pada waktu berkembangnya
penyakit gingiva dan periodontal yang merupakan inflamasi sebenarnya berlangsung
juga regenerasi. Akan tetapi karena masih ada bakteri beserta produknya, dan
eksudat inflamasi yang dihasilkan bersifat mencederai sel-sel dan jaringan yang
sedang regenerasi, maka penyembuhan pada saat masih berlangsungnya progres
penyakit tidak berakhir dengan sempurna.
Terapi periodontal akan menyingkirkan plak bakteri dan menciptakan kondisi
yang dapat menghalangi pembentukan dan penumpukan kembali plak. Dengan
tersingkirnya faktor-faktor yang menghalangi regenerasi tersebut, kapasitas
regeneratif jaringan akan maksimal dan memungkinkan terjadinya regenerasi.

b. Perbaikan (repair)
Proses perbaikan hanya mengembalikan kontinuitas permukaan gingiva dan
mengembalikan sulkus gingiva yang normal dengan level dasarnya pada permukaan
akar dengan level dasar saku periodontal sebelum perawatan
c. Perlekatan baru (new attachment)
Perlekatan baru adalah tertanamnya serabut ligamen periodontal yang baru ke
sementum yang baru dan perlekatan epitel gingiva ke permukaan gigi yang tadinya
tersingkap karena penyakit.
Bentuk penyembuhan lain yang berbeda dengan perlekatan baru adalah
adaptasi epitel (epithelial adaptation). Pada adaptasi epitel, epitel gingiva
beradaptasi rapat dengan permukaan gigi, sedangkan saku periodontal tetap ada.
Namun, karena epitel gingiva beradaptasi rapat, probe tidak dapat diselipkan sampai
ke dasar saku. Sulkus yang dalam ini dilindungi oleh epitel yang tipis panjang, dan
oleh sebab itu bentuk penyembuhan ini dinamakan juga epitel penyatu yang panjang
(long junctional epithelium). Adaptasi epitel bisa sama tahannya terhadap penyakit
seperti perlekatan jaringan ikat yang sebenarnya. Apabila adaptasi epitel tidak
disertai dengan BOP, tanda klinis inflamasi, dan penumpukan plak ada permukaan
gigi, itu tandanya sulkus yang dalam ini berada pada keadaan inaktif tanpa disertai
kehilangan perlekatan selanjutnya. Pada kasus demikian, sulkus dengan kedalaman
4-5mm paska perawatan masih acceptable.

25. TO primer terjadi pada


Trauma oklusi dapat dikategorikan menjadi dua kategori berdasarkan etiologi :
● TO primer
Trauma ini terjadi jika terdapat peningkatan kekuatan dan durasi dari tekanan oklusal
yang berlebihan pada jaringan periodontium normal atau sehat. Lesi yang timbul dari
TO ini dapat atau tidak dapat mengalami peradangan pada jaringan marginal pada
periodonsium, tetapi lesi ini tidak mengalami kehilangan tulang alveolar. Contoh:
restorasi yang overhang/ terlalu tinggi, pemasangan protesa yang menyebabkan
tekanan berlebih pada gigi penyangga
● TO sekunder
Trauma ini terjadi ketika tekanan oklusal normal yang diterima menjadi berlebihan
karena telah kehilangan jaringan yang parah atau berkurangnya kemampuan
jaringan periodonsium untuk menahan tekanan oklusal. Gigi dengan TO sekunder
dapat mengalami kerusakan tulang alveolar dan pembentukkan poket.

TO berdasarkan sifat akut/ kronis


● TO akut
Didapat dari tekanan oklusal yang tiba-tiba seperti menggigit benda keras, restorasi
yang dapat mengubah arah tekanan oklusal pada gigi. Gejala yang ditimbulkan
berupa gigi terasa sakit.
● TO kronis
Disebabkan perubahan secara bertahap dari oklusi akibat adanya pergeseran gigi,
ekstrusi gigi, dan kebiasaan parafungsi seperti bruxism

Etiologi TO :
● ketidak seimbangan oklusi : kontak prematur, gigi hilang yang tidak diganti,
perbandingan mahkota-akar yang tidak seimbang, kotak edge-to-edge, alat prostetik/
tambalan yang tidak ideal.
● Kebiasaan buruk : bruxism

26. kondisi yang harus dipertimbangkan saat splinting? derajat penyakit perio
Penjelasan di No.23 SOAL 3

27. perawatan skeling dan rp pada pasien DM adalah: perawatan setelah gula turun/
perawatan yang harus ditunda
Sebelum dilakukan perawatan dental pada pasien dengan DM, harus dipertimbangkan
kontrol glikemik pasien. Jika kadar glikemik pasien belum stabil, maka operator dapat
memberikan edukasi untuk menjaga OH dan sikat gigi 2x sehari, serta dihimbau untuk
istirahat yang cukup, diet makanan, dan konsultasi dengan dokter spesialis penyakit
dalam.
Terdapat tipe perawatan dental yang dapat dilakukan pada pasien dengan DM (sonis,
dkk, 1995) :
● Tipe I : pemeriksaan/ radiografi, instruksi OH, dan pencetakan untuk model studi
● Tipe II : penambalan gigi sederhana, profilaksis, dan perawatan ortho
● Tipe III : penambalan lanjutan, perawatan endodontik, skeling, root planing
● Tipe IV: pencabutan gigi sederhana, kuretase, gingivoplasti
● Tipe V : pencabutan serial, bedah flap, gingivektomi
● Tipe VI : bedah besar dan reseksi gingiva

Dari hasil anamnesis, pasien dapat dikelompokkan kedalam beberapa kategori


● Pasien risiko rendah : kontrol metabolik baik dengan obat2an dalam keadaan stabil,
asimptomatik, tidak ada komplikasi neurologi, vaskuler maupun infeksi, kadar gula
darah puasa <200 mg/dl dan kadar HbA1c < 7%. Pasien dengan golongan ini dapat
dirawat untuk kategori tipe I - III, perlu perhatian khusus untuk kontrol diet,
pengurangan stress, dan risiko infeksi untuk seluruh prosedur bedah (tipe IV-VI)
● Pasien risiko menengah : simtom yang sama, namun memiliki kondisi metabolik
yang seimbang, tidak ada riwayat hipoglikemia dan ketoasidosis, gula darah puasa
tidak >250 mg/dl, dan konsentrasi HbA1c sekitar 7-9%. Kontrol diet, mengurangi
stress dan risiko infeksi. Pasien kategori ini dapat menerima perawatan dental (tipe
I-III) dengan protokol normal, tetapi teknik sedasi harus dipertimbangkan. Tindakan
bedah menengah dan besar (tipe IV-VI) hanya dapat dilakukan setelah konsul ke
penyakit dalam
● Pasien risiko tinggi : banyak komplikasi dan kontrol metabolik buruk, sering
mengalami hipoglikemia/ketoasidosis dan membutuhkan injeksi insulin. Glukosa
darah puasa >250 mg/dl, konsentrasi HbA1 >9% dan mempunyai risiko tinggi
terhadap perawatan dental. Pasien ini dapat menerima perawatan dental setelah
menerima perawatan pendahuluan untuk menurunkan stress. Seluruh tindakan
perawatan dilakukan apabila kondisi medis dalam keadaan stabil. Pada pasien
terkontrol tetapi mengalami infeksi gigi aktif maka tindakan yang dilakukan berupa
kontrol infeksi

Anda mungkin juga menyukai

  • Soal 3
    Soal 3
    Dokumen23 halaman
    Soal 3
    Ratu Sarisyamsiah Nurhani
    Belum ada peringkat
  • Dvhidsjfoejf
    Dvhidsjfoejf
    Dokumen2 halaman
    Dvhidsjfoejf
    Ratu Sarisyamsiah Nurhani
    Belum ada peringkat
  • Sdihciacish
    Sdihciacish
    Dokumen6 halaman
    Sdihciacish
    Ratu Sarisyamsiah Nurhani
    Belum ada peringkat
  • Pasak
    Pasak
    Dokumen23 halaman
    Pasak
    Ratu Sarisyamsiah Nurhani
    Belum ada peringkat
  • Surat Konsul
    Surat Konsul
    Dokumen26 halaman
    Surat Konsul
    Ratu Sarisyamsiah Nurhani
    Belum ada peringkat
  • Teknik Oklusal
    Teknik Oklusal
    Dokumen7 halaman
    Teknik Oklusal
    Ratu Sarisyamsiah Nurhani
    100% (1)