1. instrumen scaling, RP
Terdapat hand instrument (manual) dan ultrasonic.
Alat yang digunakan: kuret
● Kuret universal, untuk seluruh area gigi, sisi tajamnya ada dua membentuk <90◦
terhadap tangkai dan melengkung ke satu arah.
● Kuret gracey, untuk area spesifik, memiliki satu sisi tajam membentuk <60-70◦
terhadap tangkai dan melengkung ke atas atau ke samping.
2. instrumen polishing
Handpiece low speed, prophylaxis brush, pumice, pasta gigi, dental prophy cup
3. fungsi explorer
untuk mengevaluasi dimensi poket dan untuk mendeteksi kalkulus dan ketidakteraturan
permukaan gigi. Ada 3 dasar gerakan, vertikal, oblique, dan horizontal.
Untuk tip yang bengok ke kiri digunakan pada aspek fasial gigi maksila posterior kanan,
aspek palatal maksila anterior, dan aspek palatal maksila kiri, kemudian kontralateral
permukaan aproksimal gigi dengan posisi oblique/horizontal.
Gerakan alat sama dengan gerakan manual, tetapi tidak boleh ada gerakan mengungkit.
Ujung scaler hanya untuk memecah kalkulus yang besar dengan cara dengan cara
ditempelkan pada permukaan kalkulus bertekanan ringan sampai kalkulus lepas.
Untuk menghaluskan permukaan gigi, tepi blade ultrasonic scaler ditempelkan pada
permukaan gigi digerakkan ke arah lateral (vertikal, horizontal dan oblique) ke seluruh
permukaan sampai permukaan halus.
23. indikasi kuretase? untuk bedah perio lanjut dengan kehilangan tulang vertikal
Indikasi kuretase tertutup :
● Kasus periodontitis ringan hingga moderate dengan kedalaman poket 3-5mm
● Kuretase sebagai bagian dari usaha pembuatan perlekatan baru pada pasien
intrabony pada area yang mudah di akses
● Kuretase sebagai prosedur non definitif untuk mengurangi inflamasi sebelum
dilakukan eliminasi poket dengan teknik yang lebih agresif karena faktor usia,
gangguan sistemik, gangguan psikologis, dsb
● Dilakukan pada kunjungan recall sebagai metode maintenance pada regio yang
megalami rekurensi inflamasi dan kedalaman poket, contoh ketika bedah reduksi
poket sudah pernah dilakukan
Kontraindikasi :
● Akses yang sulit dan daerah interproximal yang sulit dijangkau
● Periodontitis berat (poket dalam)
● Kerusakan tulang alveolar
● Jaringan hiperplastik
● Keterlibatan furkasi
Pada kasus dengan kehingan tulang alveolar / periodontitis berat di indikasikan bedah
flap
Indikasi bedah flap : (partial flap reflection)
● Semua tipe periodontitis
● Kedalaman poket lebih dari 6mm
Kontraindikasi :
● Attached gingiva sempit
● Jika diperlukan tindakan
Keuntungan :
● Visibilitas baik → Root planing langsung
● Melindungi jaringan
● Penyembuhan baik
● Komplikasi pasca bedah sedikit
b. Perbaikan (repair)
Proses perbaikan hanya mengembalikan kontinuitas permukaan gingiva dan
mengembalikan sulkus gingiva yang normal dengan level dasarnya pada permukaan
akar dengan level dasar saku periodontal sebelum perawatan
c. Perlekatan baru (new attachment)
Perlekatan baru adalah tertanamnya serabut ligamen periodontal yang baru ke
sementum yang baru dan perlekatan epitel gingiva ke permukaan gigi yang tadinya
tersingkap karena penyakit.
Bentuk penyembuhan lain yang berbeda dengan perlekatan baru adalah
adaptasi epitel (epithelial adaptation). Pada adaptasi epitel, epitel gingiva
beradaptasi rapat dengan permukaan gigi, sedangkan saku periodontal tetap ada.
Namun, karena epitel gingiva beradaptasi rapat, probe tidak dapat diselipkan sampai
ke dasar saku. Sulkus yang dalam ini dilindungi oleh epitel yang tipis panjang, dan
oleh sebab itu bentuk penyembuhan ini dinamakan juga epitel penyatu yang panjang
(long junctional epithelium). Adaptasi epitel bisa sama tahannya terhadap penyakit
seperti perlekatan jaringan ikat yang sebenarnya. Apabila adaptasi epitel tidak
disertai dengan BOP, tanda klinis inflamasi, dan penumpukan plak ada permukaan
gigi, itu tandanya sulkus yang dalam ini berada pada keadaan inaktif tanpa disertai
kehilangan perlekatan selanjutnya. Pada kasus demikian, sulkus dengan kedalaman
4-5mm paska perawatan masih acceptable.
Etiologi TO :
● ketidak seimbangan oklusi : kontak prematur, gigi hilang yang tidak diganti,
perbandingan mahkota-akar yang tidak seimbang, kotak edge-to-edge, alat prostetik/
tambalan yang tidak ideal.
● Kebiasaan buruk : bruxism
26. kondisi yang harus dipertimbangkan saat splinting? derajat penyakit perio
Penjelasan di No.23 SOAL 3
27. perawatan skeling dan rp pada pasien DM adalah: perawatan setelah gula turun/
perawatan yang harus ditunda
Sebelum dilakukan perawatan dental pada pasien dengan DM, harus dipertimbangkan
kontrol glikemik pasien. Jika kadar glikemik pasien belum stabil, maka operator dapat
memberikan edukasi untuk menjaga OH dan sikat gigi 2x sehari, serta dihimbau untuk
istirahat yang cukup, diet makanan, dan konsultasi dengan dokter spesialis penyakit
dalam.
Terdapat tipe perawatan dental yang dapat dilakukan pada pasien dengan DM (sonis,
dkk, 1995) :
● Tipe I : pemeriksaan/ radiografi, instruksi OH, dan pencetakan untuk model studi
● Tipe II : penambalan gigi sederhana, profilaksis, dan perawatan ortho
● Tipe III : penambalan lanjutan, perawatan endodontik, skeling, root planing
● Tipe IV: pencabutan gigi sederhana, kuretase, gingivoplasti
● Tipe V : pencabutan serial, bedah flap, gingivektomi
● Tipe VI : bedah besar dan reseksi gingiva