Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KASUS

BIDANG ILMU PENYAKIT MULUT


LESI PUTIH
MURSICATIO BUCCARUM

Oleh:
Anis Sevia Pramaeswari
G4B015020

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI
PURWOKERTO
2019
1

BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Definisi dan Etiologi


Lesi putih merupakan keadaan pada mukosa yang terlihat secara klinis
berwarna lebih putih, lebih tinggi, lebih kasar atau mempunyai tekstur yang
berbeda dari jaringan sekitarnya. Kondisi tersebut diakibatkan karena adanya
peningkatan lapisan keratin, koloni jamur atau lapisan epitel yang mati.1
Etiologi dari terbentuknya lesi putih pada mukosa rongga mulut adalah
antara lain faktor lokal, herediter, respon imun dan adanya infeksi. Faktor lokal
yang sering ditemui adalah tembakau yang dikonsumsi baik itu dengan cara
diisap, dikunyah amuoun diletakkan di dalam mulut. Faktor herediter merupakan
etiologi yang didapat melalui genetik dari induk kepada keturunannya. Respon
imun yang dapat terjadi disebabkan karena antibodi dan sel limfosit imun yang
diproduksi menyerang tubuh sendiri. Infeksi yang terjadi juga dapat dicontohkan
pada kasus dengan infeksi kandida. Infeksi ini biasanya terjadi pada bagian luar
epidermis mulut.1
Lesi putih dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam, di antaranya
adalah7:
a. Hereditary conditions, contohnya adalah leukoedema dan white sponge
nevus
b. Reactive lesions, terdiri dari:
(1) Focal frictional hyperkeratosis, contohnya adalah mursicatio buccarum,
linea alba dan creanetic tongue atau scallop tongue.
(2) Nicotine stomatitis
(3) Smokeless tobacco-assosiated lesions atau snuff differ
(4) Hairy leukoplakia
(5) Hairy tongue, contohnya white hairy tongue atau coated tongue dan black
hairy tongue
c. Neoplastic lesions, terdiri dari:
2

(1) Actinic cheilitis / soar cheilitis / farmer lip / sailor lip


(2) Idiopathic leukoplakia, contohnya adalah homogeneous leukoplakia,
speckled leukoplakia, verrucous leukoplakia
d. Other white lesions, terdiri dari:
(1) Geographic tongue / benign migratory glositis
(2) Lichen planus, contohnya reticular dan erosive
e. Non-epithelial white yellow lesions, terdiri dari:
(1) Oral candidiasis contohnya candidiasis pseudomembran akut / oral thrust,
candidiasis keratosit kronis / hiperplastik dan angular cheilitis
(2) Fordyce’s granule

Lesi putih yang akan dibahas pada laporan kasus ini adalah mursicatio
buccarum yang ada pada mukosa bukal.

2.2 Gambaran Klinis


Mursicatio meupakan istilah yang berasal dari bahasa latin yang berarti
gigitan. Mursicatio buccarum meupakan suatu lesi putih yang terbentuk karena
mukosa bukal yang sering tergigit. Beberapa sumber menyebutkan bahwa
mursicatio buccarum merupakan suatu lesi yang terjadi karena adanya trauma
mekanik yaitu tergigitnya mukosa bukal secara terus menerus. Lesi ini dapat
terjadi juga pada mukosa labial dan batas lateral lidah.5
Awalnya timbul plak dan lipatan putih yang sedikit timbul dan tampak
difus pada area yang terkena trauma gigitan. Terkadang terlihat pola garis atau
menyebar serta terdapat area tebal ataupun tipis. Lesi yang terbentuk dapat
unilateral maupun bilateral serta dapat terjadi pada semua usia.5

2.3 Gambaran Histopatologi


Trauma pada jaringan lunak menyebabkan terjadinya mekanisme
pertahanan tubuh. Keratin akan ditemukan pada epitel yang terkena trauma
3

sehingga akan lebih tebal atau disebut dengan hiperkeratosis. Pada keadaan yang
lebih parah akan dapat menimbulkan ulserasi atau erosi.2

2.4 Diagnosis
Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan subyektif dan pemeriksaan
obyektif. Dari pemeriksaan subyektif dapat diketahui apakah lesi tersebut
menimbulkan ketidaknyamanan atau tidak serta dapat diketahui sejak kapan lesi
tersebut terbentuk. Pemeriksaan obyektif dapat diketahui mengenai warna,
bentuk serta besarnya lesi. Lokasi lesi serta kemungkinan penyebab lesi
terbentuk dapat kita ketahui. Mursicatio buccarum ditemukan pada mukosa bukal
yang disebabkan karena gesekan atau tergigitnya mukosa oleh gigi di dekatnya.
Lesi ini dapat terlihat berupa plak berwarna putih.3

2.5 Penatalaksanaan
Lesi mursicatio buccarum tidak membutuhkan penatalaksanaan secara
khusus selama lesi ini tidak menimbulkan rasa tidak nyaman. Penatalaksanaan
dapat diberikan jika lesi ini mengalami perubahan menjadi ulser atau erosi.6
4

BAB 2
LAPORAN KASUS

1.1 Status Ilmu Penyakit Mulut


Tanggal kunjungan : 2 Mei 2019

1.2 Data Pasien


Nomor Rekam Medik : 02-35-30
Nama Pasien : Farah Addina Zaenal
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 26 tahun

1.3 Anamnesis
Pasien datang untuk memeriksakan kondisi rongga mulutnya. Pasien
merasakan adanya permukaan yang tidak halus pada area pipi dalam bagian
belakang. Area yang dirasakan timbul tersebut berwarna putih dan terjadi sejak
gigi geraham paling belakang tumbuh. Pasien mengaku tidak merasakan sakit.
Pasien mengaku selalu menggosok gigi dua kali sehari setiap pagi dan malam
sebelum tidur. Pasien mengaku tidak merokok dan tidak sedang dalam masa
konsumsi obat. Pasien mengaku senang mengkonsumsi buah-buahan.

1.4 Riwayat Penyakit Sistemik


Penyakit/Kelainan Diakui Disangkal
Penyakit Jantung -  
Hipertensi -  
Diabetes Melitus - 
Kelainan Darah -  
Penyakit Hepar -  
HIV+/AIDS -  
5

Kelainan Pernapasan (PPOK, TB, Pneumoni) -  


Kelainan GIT -  
Penyakit Ginjal -  
Penyakit Kelainan -  
Atopsi (asma, eksim, alergi, dll) -  
Alergi (makanan, obat, logam) -  
Hamil -  
Kontrasepsi -  

1.5 Kebiasaan Buruk

Kebiasaan Diakui Disangkal Keterangan


Menyirih - 
Minuman beralkohol - 
Merokok - 

1.6 Pemeriksaan Ekstra Oral


Kelenjar Limfe
 Kelenjar Submandibula
Kanan : Tidak Teraba, Tidak Sakit
Kiri : Tidak Teraba, Tidak Sakit
 Kelenjar Submental
Tidak Teraba, Tidak Sakit
 Kelenjar Servikal
Kanan : Tidak Teraba, Tidak Sakit
Kiri : Tidak Teraba, Tidak Sakit
6

Bibir : TAK
Wajah : TAK
Sirkum Oral : TAK
Lain-lain : TAK

1.7 Pemeriksaan Intra Oral


Mukosa bukal dextra dan sinistra
Mursicatio buccarum: terdapat lesi berupa plak, linear, single, berukuran sekitar
10 mm, berwarna putih, konsistensi padat pada mukosa bukal dextra dan sinistra
area gigi 38 dan 48,tidak dapat dikerok serta tidak terasa sakit.

Gambar 1. Mursicatio bucarum regio 3 Gambar 2. Mursicatio bucarum regio 4

Mukosa Labial : TAK


Palatum Durum : TAK
Palatum Molle : TAK
Dorsum Lidah : TAK
Ventral Lidah : TAK
7

Dasar Mulut : TAK


Gingiva : TAK
Saliva : TAK
Lain-lain : TAK

1.8 Temuan Klinis


Terdapat lesi berupa plak, linear berukuran sekitar 1 cm, berwarna putih,
konsistensi padat pada mukosa bukal dextra dan sinistra area gigi 38 dan 48, tidak
dapat dikerok serta tidak terasa sakit.

1.9 Diagnosis
 D : Mursicatio buccarum pada mukosa bukal dextra dan sinistra area gigi
38 dan 48.
 DD : Linea alba

1.10 Rencana Perawatan dan Perawatan


 K.I.E
- Komunikasikan kepada pasien bahwa lesi yang terdapat pada mukosa
bukal dextra dan sinistra area gigi 38 dan 48 adalah lesi putih yang
tidak berbahaya.
- Informasikan kepada pasien bahwa lesi yang terdapat pada mukosa
bukal dextra dan sinistra area gigi 38 dan 48 akibat mukosa bukal
yang tergigit gigi di dekatnya dan tidak disadari.
- Observasi secara berkala apakah lesi tersebut berubah menjadi ulser
dan mengganggu kenyamanan atau tidak
- Edukasi pada pasien untuk tetap menjaga kebersihan rongga mulut dan
memberikan instruksi untuk kembali jika timbul adanya keluhan.
8

BAB 3
PEMBAHASAN

Pasien datang untuk memeriksakan rongga mulutnya. Ditemukan adanya plak


putih dan sedikit timbul pada area gigi M. Pasien mengaku tidak ada keluhan dan
tidak ada rasa sakit yang dirasakan. Pasien tidak sedang mengkonsumsi obat dan
tidak memiliki kelainan sistemik. Ukuran dari lesi yang ditemukan tersebut adalah 1
cm.
Pemeriksaan ekstra oral, kelenjar limfe submandibular, submental dan
servikal tidak teraba. Pada bibir tidak ditemukan adanya kelainan. Sirkum oral normal
tanpa kelainan, wajah simetri. Pada mukosa labial, palatum, dorsum lidah, dasar
mulut, gingiva dan saliva tanpa kelainan.
Dari anamnesa dan temuan klinis maka dapat ditegakkan diagnosis lesi yang
terdapat yaitu lesi putih berupa mursicatio buccarum. Mursicatio meupakan istilah
yang berasal dari bahasa latin yang berarti gigitan. Mursicatio buccarum meupakan
suatu lesi putih yang terbentuk karena mukosa bukal yang sering tergigit. Beberapa
sumber menyebutkan bahwa mursicatio buccarum merupakan suatu lesi yang terjadi
karena adanya trauma mekanik yaitu tergigitnya mukosa bukal secara terus menerus.
Lesi ini dapat terjadi juga pada mukosa labial dan batas lateral lidah.6
Awalnya timbul plak dan lipatan putih yang sedikit timbul dan tampak difus
pada area yang terkena trauma gigitan. Terkadang terlihat pola garis atau menyebar
serta terdapat area tebal ataupun tipis. Lesi yang terbentuk dapat unilateral maupun
bilateral serta dapat terjadi pada semua usia.4
Pada kasus ini, penyebab dari lesi putih tersebut adalah adanya pergesekan
antara mukosa bukal dengan gigi di dekatnya. Penatalaksanaan yang dapat dilakukan
untuk kasus ini adalah edukasi kepada pasien untuk tetap menjaga kebersihan rongga
mulutnya dan tetap kontrol setiap 6 bulan sekali ke dokter gigi. Selain itu juga perlu
diperhatikan apabila lesi putih tersebut menimbulkan rasa tidak nyaman atau rasa
sakit. Pada kondisi tertentu ada kemungkinan mukosa bukal dapat mengalami trauma
9

lebih akibat tergigit oleh gigi di dekatnya. Apabila kondsisi tersebut maka perlu
dilakukan tata laksana yang sesuai.
10

DAFTAR PUSTAKA

1. Coulthard, Paul, et. al. 2003. Master Dentistry Vol.I. London: Churchill
Livingstone.
2. Field, A. Dan Lesley Longman. 2003. Tyldesley’s Oral medicine 5th ed.
Oxford University Press.
3. Greenberg, M.S., M. Glick. 2003. Burket’s Oral Medicine Diagnosis and
Treatment 10th ed. Hamilton. BC Decker Inc.
4. Langlais and Miller. 2000. Atlas Berwarna: Kelainan Rongga Mulut yang
Lazim. Jakarta: Hipokrates.
5. Neville, B.W. et. al. 2003. Color Atlas of Clinical Oral Patology 2nd ed.
London: BC Decker Inc.
6. Scully, Crispian. Handbook of Oral Disease. New York: Martin Dunitz Ltd.
1999.
7. Lewis, Michael AO., Jordan, Richard CK. A Colour Handbook of Oral
Medicine. California: Manson Publishing. 2004.

Anda mungkin juga menyukai