Disusun oleh:
Anis Sevia Pramaeswari, S. KG
G1G010005
Obat adalah sediaan yang dapat digunakan dalam keadaan patologi untuk menetapkan
diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi
(Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2005). Dalam bidang Kedokteran Gigi obat yang sering
dipakai adalah antibiotik, analgesik, antiinflamasi, antipiretik, obat kumur, obat topikal, antivirus dan
vitamin (Capelli, 2008).
1. Antibiotik
Antibiotik adalah zat kimia yang dapat dihasilkan oleh fungi, bakteri maupun hasil proses
sintesis yang berfungsi untuk mematikan atau menghambat pertumbuhan serta aktivitas bakteri.
Antibiotik digunakan dalam pengobatan bidang Kedokteran Gigi dengan tujuan untuk mencegah
infeksi lebih lanjut yang disebabkan oleh aktivitas bakteri. Berdasarkan sifatnya antibiotik dapat
dibagi menjadi bakterisid dan bakteriostatik. Bakterisid merupakan sifat yang ditimbulkan untuk
membunuh mikroba, sedangkan bakteriostatik merupakan sifat yang ditimbulkan untuk
menghambat pertumbuhan mikroba. Antibiotik juga dapat digolongkan menjadi spektrum luas dan
spektrum sempit. Spektrum luas merupakan agen yang efektif untuk mikroba bakteri gram positif
dan negatif sedangkan spektrum sempit hanya efektif untuk melawan salah satu jenisnya saja.
Berikut pembagian dari macam-macam antibiotik yang biasa dipakai di bidang Kedokteran Gigi
(Setiabudy, 2005) (Brockmann dan Badr, 2010).
No.
1.
2.
Jenis
Obat
Antibiotik
Aerob
Antibiotik
Anaerob
Golongan
Obat
Penisilin
Nama Obat
Amoxicilin
Makrolida
Eritromicin
Aminoglikosid
a
Gentamicin
Tetrasiklin
Tetrasiklin
Clindamicin
Clindamicin
Sulfonamida
Metronidazol
e
Kuinolon
Ciprofloksasi
n
Dosis
Indikasi
Kontraindikasi
Sediaan
500
mg 3
kali
sehari
500
mg 2
kali
sehari
1-2,5
mg/kg
2-3
kali
sehari
500
mg 4
kali
sehari
300
mg 2
kali
sehari
500
mg 3
kali
sehari
500
mg 2
kali
Infeksi
bakteri
aerob
Alergi
penisilin
Kaplet
Infeksi
bateri
aerob
Gangguan
gastrointesina
l
Kaplet
Infeksi
bakteri
gram
negatif
Gangguan
ginjal
Salep
Infeksi
bakteri
anaerob
Wanita hamil
Tablet
Infeksi
bakteri
anaerob
Alergi
linkomicin
Tablet
Infeksi
bakteri
anaerob
Wanita hamil
dan
alergi
nitromidazole
Tablet
Infeksi
bakteri
anaerob
Wanita hamil
dan menyusui
Tablet
sehari
2. Analgesik dan Antiinflamasi
Analgesik dan antiinflamasi adalah obat yang digunakan untuk meredakan dan
menghilangkan rasa nyeri. Obat ini dibagi menjadi golongan opiat dan non opiat. Opiat merupakan
obat yang mekanisme kerjanya analgesik pusat. Reseptor-reseptor nyeri di susunan saraf pusat
diduduki sehingga mengurangi respon nyeri. Sedangkan obat non opiat bekerja dengan cara
menghambat terbentuknya rangsangan nyeri pada reseptor-reseptor nyeri di seluruh tubuh. Berikut
pembagian contoh-contoh obat analgesik dan antiinflamasi (Tjay, 2007).
No.
Jenis Obat
1.
Analgesik
dan
antiinflama
si
Golongan
Obat
Opiat
Nama
Obat
Tramadol
Diazepam
2.
Analgesik
dan
antiinflama
si
Non opiat
NSAID
Ibu profen
Asam
mefenamat
Na
Diklofenak
Celecoxib
3.
Analgesik
Non Opiat
Parasetam
Dosis
Indikasi
Kontraindika Sediaan
si
100 mg 3 Nyeri
Trauma
Tablet
kali
akut dan kranial,
sehari / kronis
hamil,
50 mg 4 pasca
menyusui,
kali
pembeda intoksikasi
sehari
han
alkohol dan
analgesik
5 mg 2 Analgesi Gangguan
Tablet
kali
k pasca hati,
sehari
pembeda hipotensi
han
200- 400 Analgesi Ibu hamil, Tablet
mg 3-4 k pasca gangguan
kali
pembeda gastrointesti
sehari
han
nal
dan
untuk
perdarahan
nyeri
ringan
sampai
sedang
250-500 Nyeri
Gangguan
Tablet
mg 2-4 ringan
lambung dan
kali
sampai
usus,
sehari
sedang,
gangguan
peradang hati
dan
an gigi
ginjal
50 mg 2 Nyeri
Gangguan
Tablet
kali
radang,
jantung,
sehari
pembeng gangguan
kakan,
perdarahan
reumatoi dan lambung
d artritis
100 mg 2 Nyeri
Alergi
Tablet
kali
akut,
aspirin,
sehari
radang
gangguan
sendi
hati,
gangguan
pembekuan
darah,
gangguan
gastrointesti
nal
500 mg 3 Nyeri
Gangguan
Tablet
4.
dan
antiinflama
si
Analgesik
dan
antiinflama
si
(non
NSAID)
ol
kali
sehari
Steroid
Dexametas
one
0,5 mg 3
kali
sehari
Prednisolo
ne
5 mg 3
kali
sehari
Metylpredn
isolone
4 mg 3
kali
sehari
ringan
pencabut
an
Inflamasi
dan
radang
sendi
Obat
jangka
pendek
untuk
nyeri dan
radang
Obat
jangka
pendek
untuk
nyeri dan
radang
ginjal
hati
dan
Infeksi jamur
sistemik,
hamil
Tablet
Infeksi
sistemik
jamur, virus
Tablet
Pasien
dengan
vaksin, bayi
prematur,
pemakainan
jangka
panjang
Tablet
No
.
1.
Jenis
Obat
Obat
Kumur
2.
3.
Nama Obat
Dosis
Chlorhexidin
e Gluconate
0,2 % 4 kali
sehari
0,2%
Obat
Kumur
Povidone
Iodin 1%
1%
Obat
Topika
l
Triamcinolon
acetonid
5 gr
(tube
) 4-5
kali
sehar
i
4. Obat-obatan Lain
Golonga
n Obat
Indikasi
Kontraindikas
i
Gingivitis,
Hipersensitif
periodontitis,
terhadap
ulkus aptousa, bahan obat
menghambat
kumur
pembentukan
plak
dan
mencegah
karies
Menjaga
Kelainan
kebersihan
tiroid, terapi
rongga mulut, litium
pengobatan
tambahan
Nyeri,
Alergi obat,
peradangan,
infeksi virus,
pembengkakan bakteri,
, luka gingiva
jamur.
Sediaa
n
Larutan
Larutan
Pasta
Obat-obatan yang telah disebutkan di atas merupakan obat-obatan yang biasa digunakan
dalam perawatan Kedokteran Gigi. Namun ada beberapa obat lain yang dapat menunjang
perawatan Kedokteran Gigi. Obat-obatan tersebut di antaranya adalah sebagai berikut (Silva dkk,
2008).
No.
Jenis Obat
Golongan
Obat
Nama
Obat
Kalnex
1.
Pembeku
Darah
2.
Obat
proteksi
Lambung
Ranitidin
e
3.
Antivirus
Acyclovir
4 Anti jamur
Nystatin
Dosis
Indikasi
Perdaraha
n
yang
terus
menerus
Gangguan
Lambung
kontraindika
si
Pasien
dengan
hematuria,
trombosis
Hipersensitif
ranitidine
Sediaa
n
Tablet
500
mg 3
kali
sehari
150
mg 2
kali
sehari
200
mg 5
kali
sehari
200.00
0 UI 4
kali
sehari
Infeksi
virus
Alergi
acyclovir
Tablet
Infeksi
jamur
Alergi
Nystatin
Suspe
nsi
Tablet
DAFTAR PUSTAKA
Brockmann W., dan Badr M., 2010, Chronic Kidney Disease; Pharmacological Consideration for The
Dentist, J. Am Dent Assoc, Vol. 141, Hal. 1330-1339.
Capelli, D. P., 2008, Prevention in Clinical Oral Health Care, Mosby Elseiver, United States.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2005. Kebijakan Obat Nasional, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Setiabudy, R., 2005, Farmakologi dan Terapi, Edisi 4, Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta.
Tjay, T. H., dan Rahardja, K., 2007, Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek
Sampingnya, Edisi ke VI, Jakarta: PT Elex Media Komputindo: hal. 193.
Silva W., Rache R. N., Rosalen P. L., Cury A. A., 2008, Effects of nystatin, fluconazole and propolis on
poly(methyl methacrylate) resin surface, Braz. Dent. J, vol.19 no.3.
Nuniek N., Nurachmah E., Gayatri D., 2012, Efektifitas Tindakan Oral Hygiene Antara Povidone Iodine
1% dan Air Rebusan Daun Sirih di Pekalongan, Jurnal Ilmiah Kesehatan STIKES Muhammadiyah
Pekajangan Pekalongan, Vol IV No 1
78