“MUKOKEL”
Disusun Oleh :
drg. Ana Maliah
Dokter Pendamping:
drg. Dian Ekawati
NIP. 197912132006042017
1
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI ................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 3
1. Latar Belakang .............................................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 5
Mukokel ............................................................................................................................ 5
1. Deskripsi dan etiologi ................................................................................................... 5
2. Gambaran klinis ............................................................................................................ 5
3. Perawatan ..................................................................................................................... 6
4. Diagnosis ...................................................................................................................... 7
BAB III PENATALAKSANAAN KASUS ..................................................................... 8
Kasus .................................................................................................................... 8
BAB IV PEMBAHASAN .............................................................................................. 10
BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 14
2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Mucocele merupakan lesi jinak yang berasal dari kelainan pada kelenjar ludah
minor yang mengandung mukus. Lesi ini ditemukan pada anak-anak dan dewasa
muda dan biasanya terjadi akibat trauma lokal. Literatur menunjukkan kebiasaan
mulut seperti menggigit atau menghisap bibir merupakan salah satu faktor etiologi
mukokel.2 Secara klinis, gambarannya berupa benjolan berbatas tegas, tanpa gejala,
jaringan ikat dengan mukus yang tumpah dan disusupi sel inflamasi seperti limfosit
dan sel plasma. Kelenjar ludah minor di dekatnya yang sebagian besar berjenis serosa
juga terdapat. Jaringan ikat fibrosa padat yang menyerupai kapsul juga terlihat. 3
Secara definisi, mukokel dianggap sebagai rongga yang diisi oleh mukus,
“muco” berarti mukus, dan “coele” berarti rongga. Dengan demikian, mukokel
merupakan lesi jinak rongga mulut yang melibatkan kelenjar dan saluran ludah. Hal
ini dapat disebabkan oleh trauma mekanis akut atau kronis, dengan gigitan menjadi
mukus. Fenomena ekstravasasi mukus merupakan jenis mukokel yang paling umum
terjadi dan berhubungan dengan kerusakan saluran ekskretoris kelenjar ludah minor
(trauma dan laserasi), sehingga menyebabkan ekstravasasi mukus pada jaringan ikat
di sekitarnya. Kista retensi mukus muncul setelah penyumbatan sebagian atau seluruh
3
saluran ekskretoris, yang menyebabkan retensi sekresi kelenjar dan pelebaran
saluran. 1
Lesi ini terutama terlihat pada dekade pertama kehidupan dan tidak memiliki
kecenderungan berdasarkan jenis kelamin. Lokasi yang paling umum adalah bibir
bawah, lateral garis tengah, namun dapat terjadi di tempat lain di rongga mulut. Lesi
muncul sebagai benjolan berisi saliva, lembut pada palpasi, dengan warna yang sama
dengan mukosa di dekatnya atau kebiruan, tanpa gejala dan dengan permukaan halus
dan ukuran bervariasi, diameternya bisa melebihi 10 mm. Tujuan dari laporan ini
adalah untuk melaporkan kasus klinis mukokel pada seorang anak perempuan berusia
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Gambaran Klinis
Mukokel sering digambarkan sebagai pembengkakan dengan permukaan
yang licin dan tanpa rasa sakit dengan diameter mulai dari beberapa milimeter
hingga beberapa sentimeter. Lesi superfisialnya sering memiliki rona biru yang
khas. Semakin dalam lesi semakin membaur, tertutup oleh mukosa yang tampak
normal tanpa warna biru yang khas. Ukuran lesi bervariasi dari waktu ke waktu;
mukokel superfisial sering mengalami trauma, menyebabkannya mengering dan
mengempis. Mukokel yang terus mengalami trauma kemungkinan besar akan
kambuh dan akan mengalami ulserasi permukaan. Meskipun perkembangan lesi
5
kebiruan setelah trauma seringkali dicurigai sebagai mukokel, lesi lain (termasuk
neoplasma kelenjar saliva, neoplasma jaringan lunak, malformasi vaskular, dan
penyakit vesiculobullous) harus dipertimbangkan sebagai diagnosis banding.
Mukokel tipe ekstravasasi seringkali terjadi pada bibir bawah, di mana trauma
sering terjadi. Mukosa bukal, lidah, dasar mulut, dan regio retromolar merupakan
area lain yang juga sering terjadi trauma di mana mukus ekstravasasi sering
ditemukan. Mukokel tipe ini seringkali ditemukan pada anak-anak dan remaja.
Kelenjar Blandin dan Nuhn pada permukaan ventral lidah juga rentan terjadinya
pembentukan mukokel. Mukokel yang ditemukan pada lokasi ini secara
karakteristik tampak sebagai massa polipoid fluktuatif lembut.
Kista retensi mukus seringkali ditemukan pada bibir atas, palatum, mukosa
bukal, dasar mulut, dan jarang pada bibir bawah dan biasanya mengenai populasi
pasien usia lanjut daripada mukokel tipe ekstravasasi. Penyempitan duktus
berhubungan dengan kista retensi mukus yang juga berhubungan dengan frekuensi
penggunaan hidrogen peroksida sebagai obat kumur dan pasta gigi untuk
mengontrol karang gigi.
3. Perawatan
Perawatan bedah definitif konvensional mukokel melibatkan pengangkatan
seluruh lesi bersama isi saluran dan kelenjar saliva. Pengangkatan mukokel yang
tidak lengkap dapat menyebabkan kambuhnya lesi. Manajemen bedah dapat
menjadi tantangan karena dapat menyebabkan trauma pada kelenjar saliva minor
yang berdekatan dan menyebabkan pengembangan mukokel baru.
Perawatan alternatif yang sedang dikembangkan dengan berbagai tingkat
keberhasilan termasuk elektrosurgery, cryosurgery menggunakan cairan nitrogen,
6
bedah laser dan mikromarsupialisasi, injeksi intralesi dengan kortikosteroid, dan
sclerotherapy dengan pingyangmycin.
4. Diagnosis
Untuk membantu dalam menegakkan diagnosis dilakukan pemeriksaan
histopatologi pada fragmen jaringan lesi pasca bedah. Diagnosis banding dari
mukokel berupa fibroma. Fibroma dapat tumbuh pada setiap membran mukosa
mulut di sepanjang bidang gigitan mukosa bukal, lateral lidah, mukosa labial
bawah, dan dorsum lidah. Morfologi lesi berupa suatu massa bulat atau ovoid,
keras, exophytic, permukaan halus, dan bertangkai atau sessile. Lesi sewarna
dengan jaringan sekitar, atau sedikit lebih pucat dari pada mukosa di sekitarnya
dengan ukuran lesi maksimal 1 cm. Konsistensi lesi keras dan ditutupi oleh lapisan
tipis epitel skuamosa.
7
BAB III
PENATALAKSANAAN KASUS
KASUS 1
DATA PRIBADI PASIEN
Nama pasien : Ade Relly Salsabillah
Jenis kelamin : pria wanita
Status perkawinan : kawin belum kawin janda/duda
Alamat tetap : Jl. Karya Bakti, Kertapati, Palembang
Alamat termudah dihubungi : Jl. Karya Bakti, Kertapati, Palembang
Pekerjaan : Siswa
Riwayat Penyakit/Kelainan Sistemik:
Penyakit lainnya √
ANAMNESIS :
Keluhan Utama :
dengan keluhan terdapat benjolan pada bibir bawah kanan sebelah dalam sejak ± 1 tahun
lalu. Benjolan tersebut tidak sewarna jaringan sekitar dan tidak terasa sakit saat diraba.
Pasien diketahui memiliki kebiasaan menggigit bibir bawah pada saat melamun. Pasien
Keluhan Tambahan : -
8
Kebiasaan Buruk :-
sewarna jaringan sekitar dan tidak terasa sakit saat diraba. Pasien
Objektif :Terdapat lesi vesikel berisi cairan pada mukosa bibir bawah kanan
Plan :
9
BAB IV
PEMBAHASAN
10
Sebelum dieksisi
Setelah dieksisi
11
Kontrol minggu kedua
12
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
1. Magalhaes LS, Calazans MN, Cota AL. Diagnosis and treatment of mucocele in
pediatric patient: case report. Rev Gauch Odontol, 68 (2020)
2. Nallasivam KU, Sudha BR. Oral mucocele: review of literature and a case report. J
Pharm Bioallied Sci 7, 731-733 (2015)
3. Muthukumaran et al. Mucocele-case report. J of Sci Dent 8, 1 (2018)
4. Glick M, William M, Burket’s Oral Medicine. People’s Medical Publishing House,
USA, 12 edition, 2015. [219]
14