I. PEMERIKSAAN SUBJEKTIF
KELUHAN UTAMA
Seorang pasien wanita berusia 44 tahun datang ke RSKGM mengeluhkan gusinya
terlihat bengkak dan sering berdarah saat menyikat gigi sejak ± 6 bulan yang lalu, sebelumnya
pasien mengatakan sering membersihkan giginya menggunakan benang gigi yag dilapisi
wax/lilin dan memiliki riwayat eksim dan dermatitis, pasien merasa tidak nyaman dengan
kondisinya tersebut dan ingin giginya dirawat.
II. PEMERIKSAAN OBJEKTIF
1. PEMERIKSAAN KLINIS
Hasil pemeriksaan klinis menunjukkan gingiva mengalami eirtema generalisata dengan pola
linier dan papilla interdental enlargement dan inflamasi. Kedalaman probing sedang sampai
berat, terjadi perdarahan saat probing, dan gingiva mengalami resesi aspek bukal dan lingual.
2. PEMERIKSAAN RADIOGRAFI
PROGNOSIS
Berdasarkan derajat kehilangan perlekatan, dukungan tulang yang tersisa, kepatuhan
pasien, serta tidak adanya faktor sistemik pada pasien, maka prognosis perawatan ini termasuk
dalam kategori baik.
NILAI PLAK
Nama Pasien : Aprilia
Umur : 44 tahun
Mahasiswa : Mariatun Zahro N.
Pemeriksaan Ket 18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
Mobility 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Poket Facial 444 343 454 333 445 333 333 334 333 333 344 444 544 555 543 544
Palatal 454 444 544 343 454 333 333 433 343 333 343 455 344 544 544 445
PBI 0 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1
CAL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pemeriksaan Ket 48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
Poket Facial 333 544 443 555 455 344 334 454 343 444 434 544 555 545 556 655
Lingual 445 544 556 565 455 455 455 443 334 343 444 455 556 565 555 455
Mobility 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PBI 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 3 3 1
CAL 0 0 2 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Palembang, 2021
OHI-S = DI + CI Ket : baik
= 0,67 + 1 sedang
= 1,67 buruk
drg. Rina Meiliyanawaty, Sp.Perio
Lampiran 1.
1. Periodontitis Refraktori
a. Definisi
Refractory Periodontitis telah didefinisikan oleh American Academy of Periodontology
sebagai "Periodontitis pada pasien yang tidak menunjukkan perubahan terhadap perawatan
apapun yang diberikan, bagaimanapun ketelitian atau frekuensinya." Refractory Periodontitis
harus dibedakan dari penyakit yang berulang lainnya, dimana penyembuhan secara total terjadi
setelah dilakukan terapi, namun diikuti oleh kambuhnya penyakit sebagai akibat dari reformasi
plak, dan kalkulus.
Untuk mengklasifikasikan kasus sebagai refractory (tidak responsif), klinisi harus jelas
membedakan kauss ini dari kasus yang terapinya tidak sampai selesai. Pada pasien seperti iritasi
mungkin belum sepenuhnya ditangani sampai sembuh, dan penyakitnya mungkin tidak menjadi
semakin parah tetapi penyakitnya tidak pernah benar-benar sembuh. Karena kurangnya pedoman
dan parameter yang jelas untuk diagnosis dan klasifikasi pasien dengan Refractory Periodontitis,
terdapat dua pendapat literature berbeda yaitu :
1. Refractory Periodontitis berbeda dari semua jenis periodontitis. Refractory Periodontitis
disebabkan oleh agen bakteri yang berbeda, respon host yang menunjukkan perubahan
spesifik, atau kombinasi faktor ini. Menurut pandangan ini, memungkinkan adanya
beberapa kategori atau subtipe dari pasien refractory.
2. Refractory Periodontitis bukanlah hal yang berbeda, dan semua kasus periodontitis
refractory dapat masuk ke dalam beberapa kategori lain periodontitis. Kasus Refractory
yang paling sering terlihat selama perawatan agresif periodontitis, periodontitis sebagai
manifestasi dari penyakit sistemik yang tidak dapat diselesaikan, dan periodontitis kronis
yang diperburuk oleh kebiasaan merokok atau kondisi sistemik yang tidak terkontrol
seperti diabetes dan AIDS.
Refractory periodontitis dapat disebabkan karena respon host yang abnormal, patogen dan
microflora virulen yang tidak normal, kegagalan mengeliminasi faktor retensi plak, atau
kombinasi dari faktor-faktor ini. Proporsi yang tinggi dari bakteri A.actinomycetemcomitans dan
P. intermedia ditemukan pada Refractory Periodontitis. Rodenburg menyatakan jumlah
keseluruhan bakteri dalam poket pasien Refractory lebih rendah dibandingkan pasien yang tdak
mendapat perawatan apa-apa, tetapi A.actinomycetemcomitans memiliki proporsi yang lebih
besar pada microflora subgingiva dibandingkan dengan pasien yang tidak medapat perawatan
apa-apa.. Hal ini dapat dijelaskan dengan asumsi bahwa A.actinomycetemcomitans lebih sulit
dibersihkan dari area subgingiva daripada bakteria lain karena kemampuan invasifnya dan
adanya re-infeksi dari bagian lain dalam mulut.
Slot dan Rams menyebutkan jenis mikroorganisme pada kejadian refractory chronic
periodontitis sebagai berikut :
1. F.nucleatum (75% tiap pasien tiap regio)
2. P.intermedia (40%)
3. A.actinomycetemcomitans (30%)
4. Peptostreptococcus micros (30%)
5. Staphylococcus sp (30%)
6. Bacteroides forsythus (25%)
7. Campylobacter rectus (25%)
8. P. gingivalis (15%)
9. Candida sp (15%)
10. Enterobacteriaceae atau Pseudomonadacea spp (10%)