MAKALAH
Laporan kasus bagian Ilmu Penyakit Mulut
Disusun oleh:
Dosen Pembimbing
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
3.1 Definisi........................................................................................................11
3.4 Diagnosis.....................................................................................................13
3.6 Perawatan.....................................................................................................14
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................15
BAB V SIMPULAN.............................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................19
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Coated tongue pada permukaan dorsal lidah waktu kunjungan pertama.....6
Gambar 2 Coated tongue pada 1/3 posterior kiri dan kanan regio dorsal lidah saat
kontrol pertama............................................................................................................10
PENDAHULUAN
Di dalam rongga mulut terdapat jaringan keras dan lunak yang memberikan
kondisi lingkungan yang berbeda untuk flora bakteri yang terdapat pada rongga
mulut. Pada permukaan dorsum lidah terdapat papila yang memiliki permukaan luas
yang terdapat bakteri yang dapat membentuk lapisan yang menutupi lidah atau kodisi
Coated tongue merupakan sebuah kondisi klinis yang terjadi pada bagian
permukaan lidah yang ditutupi oleh lapisan pseudomembran yang terbentuk akibat
penumpukan debris atau sisa makanan, sel-sel keratin yang tidak terdeskuamasi, dan
1
kadang dapat ditemukan adanya bakteri dan jamur . Faktor-faktor yang
radiasi, rokok, kebersihan mulut, dan genetic. Pada umumnya lapisan coated tongue
Makalah laporan kasus ini akan membahas secara rinci mengenai coated tongue
pada pasien wanita yang datang ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut
1
BAB II
LAPORAN KASUS
Nama : Ny. I
Alamat : Jl A.
Usia : 43 tahun
Agama : Islam
II.1.2 Anamnesa
Pasien wantia berusia 43 tahnun datang ke klinik dengan keluhan lidah pasien
tertutup lapisan berwarna putih-kekuningan sejak satu tahun yang lalu. Pasien
mengeluhkan lidahnya terasa kotor dan tidak nyaman namun, tidak terasa sakit.
Keluhan memburuk saat bangun tidur dan ketika pasien demam. Kondisi terasa
membaik setelah pasien menyikat lidah dengan sikat lidah. Pasien terbiasa minum
kopi tuga kali sehari. Pasien jarang mengonsumsi sayuran dan jarang mengonsumsi
2
3
air putih. Pasien jarang membersihkan lidah dan memiliki kebiasaan buruk merokok
Hipertensi : disangkal
ISPA : disangkal
Asma : disangkal
Alergi ; disangkal
Kesadaran : komposmentis
1. Nodus limpa:
Submandibula : Tidak terasa
4
D/ Coated tongue
DD/ Leukoplakia
D/ Fissured tongue
Pasien disarankan untuk menggunakan sikat lidah atau sikat gigi berbulu
halus ketika menyikat gigi dua kali sehari
Pasien disarankan untuk mengurangi merokok dan meingkatkan konsumsi
sayuran dan air putih
Instruksi kebersihan mulut ( oral hygiene instruction) dan edukasi kesehatan
gigi
Control setelah satu minggu untuk observasi dan evaluasi kondisi
6
Gambar 1 Coated tongue pada permukaan dorsal lidah waktu kunjungan pertama
II.2.1 Anamnesis
Pasien datang kembali ke rumah sakit gigi dan mulut setelah satu minggu
untuk kontrol lapisan putih-kekuningan pada lidah. Lapisan pada dorsum lidah
berkurang. Pesien membersihkan lidah dengan sikat lidah dua kali sehari. Pasien
merasa nyaman dan lidah terasa bersih. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit
Hipertensi : disangkal
7
ISPA : disangkal
Asma : disangkal
Alergi ; disangkal
Kesadaran : komposmentis
1. Nodus limpa:
Submandibula : Tidak terasa
Submental : Tidak terasa
Servikal : Tidak terasa
2. Mata : Nornal (non-anemis, non-ikterik)
3. TMJ : Normal [clicking (-), deviasi (-), krepitasi (-), rasa sakit (-)]
4. Bibir : Kompeten, terdapat pigmentasi, berbentuknya macula, difus
di permukaan bibir atas dan bawah
5. Wajah : Simetris, kotak
8
DD/ Leukoplakia
D/ Fissured tongue
Pasien diinstruksikan untuk membersihkan lidah dengan sikat lidah dua kali sehari
dan diinstruksikan untuk mengonsumsi sayur dan buah lebih banyak dan minum air
putih sebanyak 2 liter per hari. Pasien diinsruksikan untuk mengurangi merokok.
Gambar 2 Coated tongue pada 1/3 posterior kiri dan kanan regio dorsal lidah saat kontrol
pertama
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
III.1 Definisi
kecoklatan yang berada di atas lidah. Lapisan ini terbentuk di papilla dorsum lidah
yang memiliki flora bakteri yang unik dan permukaan luas yang memudahkan
Coated tongue pada umumnya sering ditemukan pada lansia. Dan bakteri yang
berkolonisasi pada lidah berperan dalam pembentukan bau mulut. Pada umumnya
Keparahan coated tongue dapat dilihat menggunakan metode yang dibuat oleh
yaegaki dan sanada dimana sejumlah kecil lapisan diangkat dan dihitung estimasi
beratnya dari (0-3). Selain itu coated tongue dapat diklasifikasikan berdasarkan
keparahanyan (berat, medium,ringan, tidak ada), warna (putih, kuning, abu-abu, dan
kecoklatan), penutupan permukaaan (0, 1/3, lebih dari 2/3), dan kualitas lidah (kering,
11
12
multipikasi sel epitel, kuantitas dari desmosom dan granul pada selaput membrane.
1. Daerah edentolus
2. Diet makanan
3. Kebersihan mulut yang buruk
4. Puasa
5. Demam
6. Xerostomia
7. Konsumsi obat
Gambaran coated tongue secara klinis berupa selaput (lesi plak) yang menutupi
bagian permukaan atas lidah. Selaput ini dapat berwarna putih kekuningan sampai
berwarna coklat. Selaput terdiri dari akumulasi bakteri, debris makanan, lekosit dari
poket periodontal, dan deskuamasi sel epitel. Selaput ini dapat hilang pada pengerokan
tanpa meninggalkan daerah eritem. Coated tongue dapat muncul dan hilang dalam waktu
III.4 Diagnosis
1. Candidiasis Pseudomembran
Candidiasis merupakan infeksi oportunistik yang disebabkan oleh
pertumbuhan berlebih dari Candida albicans. Pertumbuhan candidiasis
berlebih dapat disebabkan oleh iritasi kronis, kebersihan mulut yang jelek, dan
xerostomia. Lesi ini tampak sebagai plak mukosa berwarna putih, difus, dan
bergumpal yang dapat dikerok namun meninggalkan permukaan eritem, kasar,
atau berdarah. Pada kondisi candidiasis Daerah rongga mulut yang biasanya
terkena adalah dorsum lidah, palatum, dan sudut bibir
2. Hairy leukoplakia
Hairy leukoplakia adalah suatu temuan benar-benar mirip leukoplakia
yang menunjukkan infeksi dan imunosupresi dari HIV. Lesi ini terutama terletak
pada tepi lateral lidah, tetapi dapat meluas menutupi permukaan dorsal dan
ventralnya. Berasal dari virus Epstein-Barr. Lesi ini membentuk kupasan seperti
14
III.6 Perawatan
Terapi untuk coated tongue adalah sebagai berikut:
1. Terapi faktor yang melatarbelakangi terjadinya coated tongue
2. Meningkatkan oral hygiene
3. Membersihkan lidah
Metode membersihkan lidah dapat dilakukan dengan menggunakan
instrument tongue-scraping yang terbuat dari bahan plastik, atau dapat digunakan
bagian cekung dari sendok sebagai alternatif. Membersihkan lidah dengan sikat gigi
pun dapat dilakukan, metode ini sangat mudah dan dapat mengurangi rasa mual saat
membersihkan lidah. Berikut ini adalah tahap-tahap membersihkan lidah dengan
tongue scraper
1. Keluarkan lidah dari mulut sepanjang-panjangnya
2. Perhatikan daerah dengan akumulasi debris pada lidah
3. Letakkan tongue scraper pada bagian posterior dorsum lidah
4. Tongue scraper dipastikan dapat menyentuh seluruh permukaan lidah
5. Berikan tekanan pada scraper sambil mendorong tongue scraper ke depan
perlahan-lahan
6. Bersihkan tongue scraper dari debris dengan air mengalir
7. Ulangi prosedur scraping sampai debris tak dapat diambil lagi
8. Bersihkan dan keringkan lidah dengan tongue scraper
9. Gunakan obat kumur
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada kunjungan pertama, pasien datang dengan keluhan lidah berwarna putih
kekuningan, terasa kotor dan tidak nyaman, tidak ada rasa sakit. Pasien mengeluhkan
bahwa lidah sudah seperti itu sejak satu tahun yang lalu. Pasien merasa keluhannya
bertambah parah apabila sedang sakit demam dan ketika bangun tidur. Pasien
mengaku tidak pernah membersihkan lidah dan menyikatnya, pasien suka
mengonsumsi kopi, dan jarang mengonsumsi sayuran dan minum air putih, selain itu
pasien merokok tiga bungkus/hari.
Berdasarkan beberapa riwayat penyakit sistemik yang ditanyakan kepada pasien,
pasien mengaku tidak pernah menderita penyakit sistemik tersebut dan pasien tidak
pernah melakukan pengobatan untuk penyakit yang berat. Saat ini pun pasien sedang
tidak meminum obat apapun. Pada pemeriksaan kondisi umumnya pun tidak
ditemukan keabnormalan pada tanda-tanda vital. Pemeriksaan ini meliputi keadaan
umum, kesadaraan, tekanan darah, suhu, pernapasan dan nadi. Dari pemeriksaan di
atas dapat dikatakan pasien memiliki kondisi sistemik yang baik.
Pada pemeriksaan ekstra oral tidak ditemukan keabnormalan. Pada pemeriksaan
klinis intra oral ditemukan torus pada 1/3 posterior palatum durum dan terdapat
selaput berwarna putih kekuningan pada dorsum lidah anterior sampai posterior, lesi
dapat dikerok dengan tongue scraper. Selaput putih kekuningan tersebut diduga
merupakan coated tongue yang tersusun dari akumulasi bakteri, debris makanan, dan
deskuamasi sel epitel 4,6
Keluhan utama pasien yang merasa terganggu pada lidahnya yang terasa
kotor, pahit dan bau merupakan gejala subjektif yang biasa dikeluhkan pasien dengan
gambaran lidah berselaput. Rasa kotor yang dikeluhkan pasien berasal dari sisa debris
makanan, bakteri, dan epitel yang tidak terdequamasi. Sedangkan, rasa pahit
dirasakan pasien karena papilla-paila lidah yang ditutupi oleh selaput. Rasa bau mulut
15
16
yang dikeluhkan oleh pasien berkaitan dengan akumulasi bakteri pada lidah, bakteri
dapat memproduksi gas volatile sulfur yang dapat menyebabkan efek halitosis1,4,14
Dalam anamnesa pasien mengaku tidak pernah membersihkan lidahnya
dengan alat apapun. Dari riwayat medik dan pemeriksaan kondisi umum, dapat
dikatakan pasien memiliki kondisi sistemik yang baik. Dari keterangan tersebut dapat
diketahui bahwa faktor predisposisi dari lidah berselaput pada pasien ini adalah
karena kebersihan mulut yang kurang baik, tanpa ada keterlibatan kondisi
sistemiknya. Hal ini sesuai dengan faktor-faktor predisposisi coated tongue yang telah
disebutkan dalam BAB sebelumnya yaitu edentulous, diet makanan lunak, oral
hygiene yang buruk, puasa, demam, xerostomia, dan konsumsi berbagai obat
Berdasarkan pemeriksaan objektif dan subjektif pasien dapat didiagnosis
dengan kelainan coated tongue. Coated tongue pada pasien terjadi akibat dari
penumpukan bakteri yang terjadi karena pasien jarang membersihkan gigi, suka
merokok dan minum kopi, dan jarang mengonsumsi air putih dan sayur sehingga
terbemtuk lapisan putih kekuningan. Pasien kemudian diberikan rencana perawatan
berupa:
1. Oral Hygiene Instruction (OHI)
2. Anjuran penggunaan tongue scraper 2x/hari setelah menyikat gigi
3. anjuran untuk meningkatkan konsumsi sayur dan air putih
4. anjuran untuk mengurangi meroko
Instruksi yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan oral hygiene pasien
secara keseluruhan termasuk anjuran untuk membersihkan lidahnya dengan tongue
scraper yang sebelumnya belum pernah dilakukan pasien. Usaha meningkatkan oral
hygiene pasien ini dilakukan untuk menghilangkan faktor predisposisi dari coated
tongue nya yaitu oral hygiene pasien yang kurang baik
Satu minggu kemudian pasien datang kembali untuk kontrol. Selaput pada
lidah sudah bersih, tidak ada selaput putih lagi dan permukaan lidah tampak berwarna
merah muda. Keluhan pasien berkurang dan pasien merasa lebih nyaman. Pada
17
kontrol diberikan kembali Oral Hygiene Instruction untuk tetap menjaga kebersihan
rongga mulut dan lidah.
.
BAB V
SIMPULAN
kondisi coated tongue, fissured tongue, dan pigmentasi pada lidah. Kondisi ini
disebabkan oleh kebersihan mulut pasien yang buruk dan kebiasaan buruk seperti
merokok, jarang mengonsumsi sayur dan buah, serta jarang mengonsumsi air putih.
Pasien kemudian diberikan instruksi untuk membersihkan lidah dengan sikat lidah
atau tongue scraper dua kali sehari, disarankan untuk meningkatkan konsumsi air
putih, sayuran, dan buah, dan untuk mengurangi merokok. Selain itu pasien diberikan
edukasih mengenaik kesehatan gigi dan mulut dan di instruksikan untuk datang
kembali untuk control satu minggu. Ketika control pasien mengatakan bahwa lidah
terasa lebih nyaman dan bersih dan terdapat pengurangan lapisan pseudomembran
18
DAFTAR PUSTAKA
2013;
2. Marsh PD. Role of the oral microflora in health. Microbial Ecology in Health
Indones. 2020;
4. Danser MM, Gómez SM, Van der Weijden GA. Tongue coating and tongue
5. Jacobson SE, Crawford JJ, McFall WR. Oral physiotherapy of the tongue and
6. Nur’aeny N, Sari KI. Profil lesi mulut pada kelompok lanjut usia di Panti
Sosial Tresna Wreda Senjarawi Bandung. Maj Kedokt Gigi Indones. 2016;
7. Reamy B V., Derby R, Bunt CW. Common tongue conditions in primary care.
11. Baker GF, Tortora GJ, Nostakos NPA. Principles of Anatomy and Physiology.
Am J Nurs. 1976;
12. Sun S, Wei H, Zhu R, Pang B, Jia S, Liu G, et al. Biology of the Tongue
Research. 2018.
14. Van der Velden U, Van Winkelhoff AJ, Abbas F, De Graaff J. The habitat of
2017;29:211–21.
21