Anda di halaman 1dari 24

COATED TONGUE

MAKALAH
Laporan kasus bagian Ilmu Penyakit Mulut

Disusun oleh:

Ratu Sarisyamsiah Nurhani


160112190061

Dosen Pembimbing

Erna Herawati, Drg., M.Kes

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR...................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

BAB II LAPORAN KASUS......................................................................................2

2.1 Kunjungan Pertama.......................................................................................2

2.2 Kunjungan Kontrol Pertama..........................................................................6

BAB III TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................11

3.1 Definisi........................................................................................................11

3.2 Etiologi dan Patofisiologi............................................................................12

3.3 Gambaran Klinis..........................................................................................13

3.4 Diagnosis.....................................................................................................13

3.5 Diagnosis Banding.......................................................................................13

3.6 Perawatan.....................................................................................................14

BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................15

BAB V SIMPULAN.............................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................19

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Coated tongue pada permukaan dorsal lidah waktu kunjungan pertama.....6

Gambar 2 Coated tongue pada 1/3 posterior kiri dan kanan regio dorsal lidah saat

kontrol pertama............................................................................................................10

Gambar 3 Klasifikasi coated tongue............................................................................12


BAB I

PENDAHULUAN

Di dalam rongga mulut terdapat jaringan keras dan lunak yang memberikan

kondisi lingkungan yang berbeda untuk flora bakteri yang terdapat pada rongga

mulut. Pada permukaan dorsum lidah terdapat papila yang memiliki permukaan luas

yang terdapat bakteri yang dapat membentuk lapisan yang menutupi lidah atau kodisi

yang disebut dengan coated tongue.

Coated tongue merupakan sebuah kondisi klinis yang terjadi pada bagian

permukaan lidah yang ditutupi oleh lapisan pseudomembran yang terbentuk akibat

penumpukan debris atau sisa makanan, sel-sel keratin yang tidak terdeskuamasi, dan
1
kadang dapat ditemukan adanya bakteri dan jamur . Faktor-faktor yang

mempengaruhi pembentukan coated tongue adalah kelainan sistemik, infeksi, terapi

radiasi, rokok, kebersihan mulut, dan genetic. Pada umumnya lapisan coated tongue

dapat angkat dengan sikat lidah atau tongue scraper 1–3.

Makalah laporan kasus ini akan membahas secara rinci mengenai coated tongue

pada pasien wanita yang datang ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut

1
BAB II

LAPORAN KASUS

II.1 Kunjungan Pertama

Tanggal Pemeriksaan: 07/11/2018

II.1.1 Status Umum Pasien

No Rekam Medis: 2018-00XXXX

Nama : Ny. I

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl A.

Usia : 43 tahun

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Agama : Islam

Status Pernikahan : Janda

II.1.2 Anamnesa

Pasien wantia berusia 43 tahnun datang ke klinik dengan keluhan lidah pasien

tertutup lapisan berwarna putih-kekuningan sejak satu tahun yang lalu. Pasien

mengeluhkan lidahnya terasa kotor dan tidak nyaman namun, tidak terasa sakit.

Keluhan memburuk saat bangun tidur dan ketika pasien demam. Kondisi terasa

membaik setelah pasien menyikat lidah dengan sikat lidah. Pasien terbiasa minum

kopi tuga kali sehari. Pasien jarang mengonsumsi sayuran dan jarang mengonsumsi

2
3

air putih. Pasien jarang membersihkan lidah dan memiliki kebiasaan buruk merokok

tida bungkus perhari.

II.1.3 Riwayat Penyakit Sistemik

Hipertensi : disangkal

ISPA : disangkal

Diabetes Melitus : disangkal

Asma : disangkal

Penyakit Ginjal : disangkal

Penyakit Liver : disangkal

Kelainan gastrointestinal : disangkal

Alergi ; disangkal

Pasien merasa sehat dan menyangkal memiliki kelainan sistemik

II.1.4 Pemeriksaan Fisik

II.1.4.1 Tanda Vital

Kesadaran : komposmentis

Keadaan umum : baik

II.1.4.2 Pemeriksaan Ekstraoral

1. Nodus limpa:
Submandibula : Tidak terasa
4

Submental : Tidak terasa


Servikal : Tidak terasa
2. Mata : Nornal (non-anemis, non-ikterik)
3. TMJ : Normal [clicking (-), deviasi (-), krepitasi (-), rasa sakit (-)]
4. Bibir : Kompeten, terdapat pigmentasi, berbentuknya macula, difus
di permukaan bibir atas dan bawah
5. Wajah : Simetris, kotak
6. Sirkum Oral : Normal, tidak ada lesi

II.1.4.3 Pemeriksaan Intraoral

1. Kebersihan mulut : Buruk (berdasarkan indeks O’Leary plak skor


57.69%), Buruk (berdasarkan Greene dan Vermillion OHI
2.5), Terdapat Kalkulus (+), plak (+), dan Staining
(+)
2. Gingival : Berwarna Merah tua, odem diseluruh regio, papilla
interdental membulat, permukaan licin dan halus,
terdapat resesi di anterior rahang bawah, stippling (-),
pitting (-), McCall Festoon (-), Stillman’s cleft (-)
3. Mucosal bukal : Tidak ada kelainan
4. Mukosa labial : Tidak ada kelainan
5. Palatum keras : Tidak ada kelainan
6. Palatum lunak : Tidak ada kelainan
7. Frenulum : Tidak ada kelainan
8. Lidah : terdapat lapisan berwarna putih kekuningan seperti
plak yang dapat di angkat dengan kain kassa dan tidak
meninggalkan daerah eritem di dorsum lidah. Terdapat
pigmentasi pada bagian anterior lidah berbentuk
makula dan berwarna coklat. Terdapat celah pada
dorsum lidah sedalam 1mm
5

9. Dasar mulut : Tidak ada kelainan


10. Gigi : Kehilangan gigi 36

II.1.5 Pemeriksaan Penunjang


1. Radiografi : Tidak dilakukan
2. Tes darah : Tidak dilakukan
3. Pemeriksaan Lab : Tidak dilakukan

II.1.6 Diagnosis dan Diagnosis Banding

D/ Coated tongue

DD/ Pseudomembranous Candidiasis

DD/ Leukoplakia

D/ Physyiologic pigmentation at lips

DD/ Smoker’s melanosis

D/ Fissured tongue

D/ Physiologic pigmentation at anterior tongue

DD/ Tongue Melanoma

II.1.7 Rencana Perawatan

 Pasien disarankan untuk menggunakan sikat lidah atau sikat gigi berbulu
halus ketika menyikat gigi dua kali sehari
 Pasien disarankan untuk mengurangi merokok dan meingkatkan konsumsi
sayuran dan air putih
 Instruksi kebersihan mulut ( oral hygiene instruction) dan edukasi kesehatan
gigi
 Control setelah satu minggu untuk observasi dan evaluasi kondisi
6

II.1.8 Gambaran Kasus

Gambar 1 Coated tongue pada permukaan dorsal lidah waktu kunjungan pertama

II.2 Kunjungan Kontrol Pertama

Tanggal pemeriksaan: 21/11/2018

II.2.1 Anamnesis

Pasien datang kembali ke rumah sakit gigi dan mulut setelah satu minggu

untuk kontrol lapisan putih-kekuningan pada lidah. Lapisan pada dorsum lidah

berkurang. Pesien membersihkan lidah dengan sikat lidah dua kali sehari. Pasien

merasa nyaman dan lidah terasa bersih. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit

sistemik, keluarga, dam sosiokultural.

II.2.2 Riwayat Penyakit Sistemik

Hipertensi : disangkal
7

ISPA : disangkal

Diabetes Melitus : disangkal

Asma : disangkal

Penyakit Ginjal : disangkal

Penyakit Liver : disangkal

Kelainan gastrointestinal : disangkal

Alergi ; disangkal

II.2.3 Pemeriksaan Fisik

II.2.3.1 Tanda vital

Kesadaran : komposmentis

Keadaan umum : baik

II.2.3.2 Pemeriksaan ekstraoral

1. Nodus limpa:
Submandibula : Tidak terasa
Submental : Tidak terasa
Servikal : Tidak terasa
2. Mata : Nornal (non-anemis, non-ikterik)
3. TMJ : Normal [clicking (-), deviasi (-), krepitasi (-), rasa sakit (-)]
4. Bibir : Kompeten, terdapat pigmentasi, berbentuknya macula, difus
di permukaan bibir atas dan bawah
5. Wajah : Simetris, kotak
8

6. Sirkum Oral : Normal, tidak ada lesi

II.2.3.3 Pemeriksaan Intraoral

1. Kebersihan mulut : Buruk (berdasarkan indeks O’Leary plak skor


57.69%), Buruk (berdasarkan Greene dan
Vermillion OHI 2.5), Terdapat Kalkulus (+), plak (+),
dan Staining (+)
2. Gingival : Berwarna Merah tua, odem diseluruh regio, papilla
interdental membulat, permukaan licin dan halus,
terdapat resesi di anterior rahang bawah, stippling (-),
pitting (-), McCall Festoon (-), Stillman’s cleft (-)
3. Mucosal bukal : Tidak ada kelainan
4. Mukosa labial : Tidak ada kelainan
5. Palatum keras : Tidak ada kelainan
6. Palatum lunak : Tidak ada kelainan
7. Frenulum : Tidak ada kelainan
8. Lidah : terdapat lapisan berwarna putih kekuningan seperti
plak yang dapat di angkat dengan kain kassa dan tidak
meninggalkan daerah eritem di dorsum lidah. Terdapat
pigmentasi pada bagian anterior lidah berbentuk
makula dan berwarna coklat. Terdapat celah pada
dorsum lidah sedalam 1mm
9. Dasar mulut : Tidak ada kelainan
10. Gigi : Kehilangan gigi 36
9

II.2.4 Pemeriksaan Penunjang

1. Radiografi : Tidak dilakukan


2. Tes darah : Tidak dilakukan
3. Pemeriksaan Lab : Tidak dilakukan

II.2.5 Diagnosis dan Diagnosis Banding

D/ Coated tongue (proses penyembuhan)

DD/ Pseudomembranous Candidiasis

DD/ Leukoplakia

D/ Physyiologic pigmentation at lips

DD/ Smoker’s melanosis

D/ Fissured tongue

D/ Physiologic pigmentation at anterior tongue

DD/ Tongue Melanoma

II.2.6 Rencana Perawatan Lanjutan

Pasien diinstruksikan untuk membersihkan lidah dengan sikat lidah dua kali sehari

dan diinstruksikan untuk mengonsumsi sayur dan buah lebih banyak dan minum air

putih sebanyak 2 liter per hari. Pasien diinsruksikan untuk mengurangi merokok.

Pasien diberikan edukasi kesehatan gigi. Pasien diinstruksikan untuk kembali

minggudepan untuk konrol kedua


10

II.2.7 Gambaran Kasus

Gambar 2 Coated tongue pada 1/3 posterior kiri dan kanan regio dorsal lidah saat kontrol
pertama
BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

III.1 Definisi

Coated tongue merupakan sebuah lapisan berwarna putih, kuning atau

kecoklatan yang berada di atas lidah. Lapisan ini terbentuk di papilla dorsum lidah

yang memiliki flora bakteri yang unik dan permukaan luas yang memudahkan

akumulasi debris dan bakteri yang membentuk plak.1,4,5

Coated tongue pada umumnya sering ditemukan pada lansia. Dan bakteri yang

berkolonisasi pada lidah berperan dalam pembentukan bau mulut. Pada umumnya

coated tongue dapat digolongkan berdasarkan etiologi dan tingkat keparahannya.1,6,7

Keparahan coated tongue dapat dilihat menggunakan metode yang dibuat oleh

yaegaki dan sanada dimana sejumlah kecil lapisan diangkat dan dihitung estimasi

beratnya dari (0-3). Selain itu coated tongue dapat diklasifikasikan berdasarkan

keparahanyan (berat, medium,ringan, tidak ada), warna (putih, kuning, abu-abu, dan

kecoklatan), penutupan permukaaan (0, 1/3, lebih dari 2/3), dan kualitas lidah (kering,

licin, kasar, dan berbulu) 4,8–10

11
12

Gambar 3 Klasifikasi coated tongue

III.2 Etiologi dan Patofisiologi

Secara mikroskopis pembentukan coated tongue berhubungan erat dengan tingkat

multipikasi sel epitel, kuantitas dari desmosom dan granul pada selaput membrane.

Berikut adalah beberapa predisposisi terjadinya coated tongue 1,4,11,12:

1. Daerah edentolus
2. Diet makanan
3. Kebersihan mulut yang buruk
4. Puasa
5. Demam
6. Xerostomia
7. Konsumsi obat

Patofisiologi coated tongue adalah permukaan lidah yang rentan iritasi


memyebabkan permukaan lidah membentuk lapisan perlindungan dari keratin yang
telah mati. Ketidakseimbangan dalam pepmbentukan lapisan pelindung menyebabkan
terbentuknya lapisan berlebih sehingga terbentuk coated tongue3,11
13

III.3 Gambaran Klinis

Gambaran coated tongue secara klinis berupa selaput (lesi plak) yang menutupi

bagian permukaan atas lidah. Selaput ini dapat berwarna putih kekuningan sampai

berwarna coklat. Selaput terdiri dari akumulasi bakteri, debris makanan, lekosit dari

poket periodontal, dan deskuamasi sel epitel. Selaput ini dapat hilang pada pengerokan

tanpa meninggalkan daerah eritem. Coated tongue dapat muncul dan hilang dalam waktu

yang singkat 1,4,13

III.4 Diagnosis

III.5 Diagnosis Banding

Pada umumnya coated tongue dapat dibandingkan diagnosisnya dengan

candidiasis pseudomembran dan hairy leukoplakia1,11,13

1. Candidiasis Pseudomembran
Candidiasis merupakan infeksi oportunistik yang disebabkan oleh
pertumbuhan berlebih dari Candida albicans. Pertumbuhan candidiasis
berlebih dapat disebabkan oleh iritasi kronis, kebersihan mulut yang jelek, dan
xerostomia. Lesi ini tampak sebagai plak mukosa berwarna putih, difus, dan
bergumpal yang dapat dikerok namun meninggalkan permukaan eritem, kasar,
atau berdarah. Pada kondisi candidiasis Daerah rongga mulut yang biasanya
terkena adalah dorsum lidah, palatum, dan sudut bibir
2. Hairy leukoplakia
Hairy leukoplakia adalah suatu temuan benar-benar mirip leukoplakia
yang menunjukkan infeksi dan imunosupresi dari HIV. Lesi ini terutama terletak
pada tepi lateral lidah, tetapi dapat meluas menutupi permukaan dorsal dan
ventralnya. Berasal dari virus Epstein-Barr. Lesi ini membentuk kupasan seperti
14

rambut dari lapisan permukaan parakeratotik serta menimbulkan plak berkerut


tebal dan luas berwarna putih. Tepinya tidak berbatas jelas dan lesi ini tidak
hilang bila dikerok (Langlais dan Miller

III.6 Perawatan
Terapi untuk coated tongue adalah sebagai berikut:
1. Terapi faktor yang melatarbelakangi terjadinya coated tongue
2. Meningkatkan oral hygiene
3. Membersihkan lidah
Metode membersihkan lidah dapat dilakukan dengan menggunakan
instrument tongue-scraping yang terbuat dari bahan plastik, atau dapat digunakan
bagian cekung dari sendok sebagai alternatif. Membersihkan lidah dengan sikat gigi
pun dapat dilakukan, metode ini sangat mudah dan dapat mengurangi rasa mual saat
membersihkan lidah. Berikut ini adalah tahap-tahap membersihkan lidah dengan
tongue scraper
1. Keluarkan lidah dari mulut sepanjang-panjangnya
2. Perhatikan daerah dengan akumulasi debris pada lidah
3. Letakkan tongue scraper pada bagian posterior dorsum lidah
4. Tongue scraper dipastikan dapat menyentuh seluruh permukaan lidah
5. Berikan tekanan pada scraper sambil mendorong tongue scraper ke depan
perlahan-lahan
6. Bersihkan tongue scraper dari debris dengan air mengalir
7. Ulangi prosedur scraping sampai debris tak dapat diambil lagi
8. Bersihkan dan keringkan lidah dengan tongue scraper
9. Gunakan obat kumur
BAB IV

PEMBAHASAN

Pada kunjungan pertama, pasien datang dengan keluhan lidah berwarna putih
kekuningan, terasa kotor dan tidak nyaman, tidak ada rasa sakit. Pasien mengeluhkan
bahwa lidah sudah seperti itu sejak satu tahun yang lalu. Pasien merasa keluhannya
bertambah parah apabila sedang sakit demam dan ketika bangun tidur. Pasien
mengaku tidak pernah membersihkan lidah dan menyikatnya, pasien suka
mengonsumsi kopi, dan jarang mengonsumsi sayuran dan minum air putih, selain itu
pasien merokok tiga bungkus/hari.
Berdasarkan beberapa riwayat penyakit sistemik yang ditanyakan kepada pasien,
pasien mengaku tidak pernah menderita penyakit sistemik tersebut dan pasien tidak
pernah melakukan pengobatan untuk penyakit yang berat. Saat ini pun pasien sedang
tidak meminum obat apapun. Pada pemeriksaan kondisi umumnya pun tidak
ditemukan keabnormalan pada tanda-tanda vital. Pemeriksaan ini meliputi keadaan
umum, kesadaraan, tekanan darah, suhu, pernapasan dan nadi. Dari pemeriksaan di
atas dapat dikatakan pasien memiliki kondisi sistemik yang baik.
Pada pemeriksaan ekstra oral tidak ditemukan keabnormalan. Pada pemeriksaan
klinis intra oral ditemukan torus pada 1/3 posterior palatum durum dan terdapat
selaput berwarna putih kekuningan pada dorsum lidah anterior sampai posterior, lesi
dapat dikerok dengan tongue scraper. Selaput putih kekuningan tersebut diduga
merupakan coated tongue yang tersusun dari akumulasi bakteri, debris makanan, dan
deskuamasi sel epitel 4,6
Keluhan utama pasien yang merasa terganggu pada lidahnya yang terasa
kotor, pahit dan bau merupakan gejala subjektif yang biasa dikeluhkan pasien dengan
gambaran lidah berselaput. Rasa kotor yang dikeluhkan pasien berasal dari sisa debris
makanan, bakteri, dan epitel yang tidak terdequamasi. Sedangkan, rasa pahit
dirasakan pasien karena papilla-paila lidah yang ditutupi oleh selaput. Rasa bau mulut

15
16

yang dikeluhkan oleh pasien berkaitan dengan akumulasi bakteri pada lidah, bakteri
dapat memproduksi gas volatile sulfur yang dapat menyebabkan efek halitosis1,4,14
Dalam anamnesa pasien mengaku tidak pernah membersihkan lidahnya
dengan alat apapun. Dari riwayat medik dan pemeriksaan kondisi umum, dapat
dikatakan pasien memiliki kondisi sistemik yang baik. Dari keterangan tersebut dapat
diketahui bahwa faktor predisposisi dari lidah berselaput pada pasien ini adalah
karena kebersihan mulut yang kurang baik, tanpa ada keterlibatan kondisi
sistemiknya. Hal ini sesuai dengan faktor-faktor predisposisi coated tongue yang telah
disebutkan dalam BAB sebelumnya yaitu edentulous, diet makanan lunak, oral
hygiene yang buruk, puasa, demam, xerostomia, dan konsumsi berbagai obat
Berdasarkan pemeriksaan objektif dan subjektif pasien dapat didiagnosis
dengan kelainan coated tongue. Coated tongue pada pasien terjadi akibat dari
penumpukan bakteri yang terjadi karena pasien jarang membersihkan gigi, suka
merokok dan minum kopi, dan jarang mengonsumsi air putih dan sayur sehingga
terbemtuk lapisan putih kekuningan. Pasien kemudian diberikan rencana perawatan
berupa:
1. Oral Hygiene Instruction (OHI)
2. Anjuran penggunaan tongue scraper 2x/hari setelah menyikat gigi
3. anjuran untuk meningkatkan konsumsi sayur dan air putih
4. anjuran untuk mengurangi meroko
Instruksi yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan oral hygiene pasien
secara keseluruhan termasuk anjuran untuk membersihkan lidahnya dengan tongue
scraper yang sebelumnya belum pernah dilakukan pasien. Usaha meningkatkan oral
hygiene pasien ini dilakukan untuk menghilangkan faktor predisposisi dari coated
tongue nya yaitu oral hygiene pasien yang kurang baik
Satu minggu kemudian pasien datang kembali untuk kontrol. Selaput pada
lidah sudah bersih, tidak ada selaput putih lagi dan permukaan lidah tampak berwarna
merah muda. Keluhan pasien berkurang dan pasien merasa lebih nyaman. Pada
17

kontrol diberikan kembali Oral Hygiene Instruction untuk tetap menjaga kebersihan
rongga mulut dan lidah.
.
BAB V

SIMPULAN

Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan klinis, pasien didiagnosis dengan

kondisi coated tongue, fissured tongue, dan pigmentasi pada lidah. Kondisi ini

disebabkan oleh kebersihan mulut pasien yang buruk dan kebiasaan buruk seperti

merokok, jarang mengonsumsi sayur dan buah, serta jarang mengonsumsi air putih.

Pasien kemudian diberikan instruksi untuk membersihkan lidah dengan sikat lidah

atau tongue scraper dua kali sehari, disarankan untuk meningkatkan konsumsi air

putih, sayuran, dan buah, dan untuk mengurangi merokok. Selain itu pasien diberikan

edukasih mengenaik kesehatan gigi dan mulut dan di instruksikan untuk datang

kembali untuk control satu minggu. Ketika control pasien mengatakan bahwa lidah

terasa lebih nyaman dan bersih dan terdapat pengurangan lapisan pseudomembran

pada lidah pasien


15

18
DAFTAR PUSTAKA

1. M. VT, J. D, W. C, M. Q. Tongue coating: Related factors. J Clin Periodontol.

2013;

2. Marsh PD. Role of the oral microflora in health. Microbial Ecology in Health

and Disease. 2000.

3. Ragunathan M, Herawati E, Epsilawati L. Gambaran klinis dan faktor

predisposisi dari coated tongue pada mahasiswa gigi klinik Fakultas

Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran. J Radiol Dentomaksilofasial

Indones. 2020;

4. Danser MM, Gómez SM, Van der Weijden GA. Tongue coating and tongue

brushing: a literature review. International journal of dental hygiene. 2003.

5. Jacobson SE, Crawford JJ, McFall WR. Oral physiotherapy of the tongue and

palate: relationship to plaque control. J Am Dent Assoc. 1973;

6. Nur’aeny N, Sari KI. Profil lesi mulut pada kelompok lanjut usia di Panti

Sosial Tresna Wreda Senjarawi Bandung. Maj Kedokt Gigi Indones. 2016;

7. Reamy B V., Derby R, Bunt CW. Common tongue conditions in primary care.

Am Fam Physician. 2010;

8. Yaegaki K, Sanada K. Biochemical and Clinical Factors Influencing Oral

Malodor in Periodontal Patients. J Periodontol. 1992;

9. Miyazaki H, Sakao S, Katoh Y, Takehara T. Correlation Between Volatile

Sulphur Compounds and Certain Oral Health Measurements in the General

Population. J Periodontol. 1995;


19
20

10. Bosy A, Kulkarni G V., Rosenberg M, McCulloch CAG. Relationship of Oral

Malodor to Periodontitis: Evidence of Independence in Discrete

Subpopulations. J Periodontol. 1994;

11. Baker GF, Tortora GJ, Nostakos NPA. Principles of Anatomy and Physiology.

Am J Nurs. 1976;

12. Sun S, Wei H, Zhu R, Pang B, Jia S, Liu G, et al. Biology of the Tongue

Coating and Its Value in Disease Diagnosis. Complementary Medicine

Research. 2018.

13. Van Tornout M, Dadamio J, Coucke W, Quirynen M. Tongue coating: Related

factors. J Clin Periodontol. 2013;

14. Van der Velden U, Van Winkelhoff AJ, Abbas F, De Graaff J. The habitat of

periodontopathic micro‐organisms. J Clin Periodontol. 1986;

15. Emilio P, Valencia M, Alejandra V, Rivera B, María L, Mazuera R, et al.

CASE REPORT CASO CLÍNICO GINGIVAL LIPOMA : A CASE REPORT

LIPOMA GINGIVAL : REPORTE DE UN CASO The lipoma is a benign

neoplasm of slow growth , composed of mature fatty cells , usually surrounded

possible pathogenetic mechanism is the “ theory of Another theory , known as

“ theory of metaplasia ”, differentiation of mesenchymal cells in lipoblasts ,.

2017;29:211–21.
21

Anda mungkin juga menyukai

  • Soal 3
    Soal 3
    Dokumen23 halaman
    Soal 3
    Ratu Sarisyamsiah Nurhani
    Belum ada peringkat
  • Dvhidsjfoejf
    Dvhidsjfoejf
    Dokumen2 halaman
    Dvhidsjfoejf
    Ratu Sarisyamsiah Nurhani
    Belum ada peringkat
  • Sdihciacish
    Sdihciacish
    Dokumen6 halaman
    Sdihciacish
    Ratu Sarisyamsiah Nurhani
    Belum ada peringkat
  • Pasak
    Pasak
    Dokumen23 halaman
    Pasak
    Ratu Sarisyamsiah Nurhani
    Belum ada peringkat
  • Surat Konsul
    Surat Konsul
    Dokumen26 halaman
    Surat Konsul
    Ratu Sarisyamsiah Nurhani
    Belum ada peringkat
  • Teknik Oklusal
    Teknik Oklusal
    Dokumen7 halaman
    Teknik Oklusal
    Ratu Sarisyamsiah Nurhani
    100% (1)