Anda di halaman 1dari 61

Dental Bleaching

Drg. Martha Mozartha, M.Si


Warna alami gigi permanen
bervariasi antar individu, didapat
dari kombinasi
Email : translusen
Dentin : kekuningan

Dapat diperbaiki dgn


Diskolorasi gigi  cara:
-Intrinsik Pasta gigi whitening
-Ekstrinsik Scaling & polishing
u/ hilangkan stain
Dental bleaching
Mikroabrasi email
Crown & veneer
Diskolorasi Ekstrinsik:
- Kromogen eksternal terdeposit pada
permukaan gigi
- Bisa direct atau indirect
- Direct = didapat dari warna dasar kromagen
makanan/minuman/tembakau
- Indirect = terjadi krn interaksi kromagen dgn
permukaan gigi. Cth: antiseptik chlorhexidine
- Stain yg tdpt pd pit, groove, dan fissure lebih
sulit dihilangkan dgn bleaching
Ilustrasi diskolorasi ekstrinsik
Diskolorasi Intrinsik
Diskolorasi gigi permanen, dpt terjadi
perubahan pada komposisi struktur gigi

• Warna dari dalam struktur gigi, dapat


disebabkan :
- Tetrasiklin
- Fluorosis
- Trauma
- Aging/penuaan
• Bisa terjadi pada gigi vital / non-vital
Diskolorasi Intrinsik

Selama
perkembangan gigi
Konsumsi
Penyakit
zat
metabolik/
kimia/obat
keturunan
tertentu
Diskolorasi
Intrinsik
Diskolorasi Intrinsik

Penyebab diskolorasi alamiah :


• Nekrosis pulpa -> produk kerusakan jaringan
masuk ke dalam tubulus dentin -> mewarnai
dentin

• Perdarahan intrapulpa krn trauma -> lisis


eritrosit -> menghasilkan ion sulfida
Staining tetrasiklin
Pewarnaan tetrasiklin  memiliki tingkatan
keparahan

• Partikel tetrasiklin memasuki dentin selama


kalsifikasi (mgkn melalui proses khelasi dgn Ca)
mbntk tetrasiklin orthophosphate
• Diskolorasi tjd krn paparan sinar matahari pd gigi yg
terkena bagian labial pd gigi insisif lebih cepat
gelap drpd gigi molar
Staining tetrasiklin
Staining tetrasiklin tingkat satu:
- Berwarna kuning muda, coklat atau abu-abu
- Merata pada seluruh mahkota gigi
- Tidak terlihat garis (banding) (consentrated)
Bisa dirawat dengan bleaching

Staining tetrasiklin tingkat dua:


• - Berwarna lebih gelap dan abu-abu
• - Lebih parah daripada tingkat satu tapi tetap
tidak terkonsentrasi
• - Bisa dirawat dengan bleaching
Staining tetrasiklin
Staining tetrasiklin tingkat tiga:
- Berwarna abu-abu gelap atau biru
- Biasanya terlihat berbentuk garis (banding)
- Bisa dirawat dengan bleaching tapi garis masih
tetap terlihat
- Mungkin perlu dikombinasi dengan veneering
• Staining tetrasiklin tingkat empat:
- Berwarna sangat gelap
- Sangat sulit untuk dibleaching
Staining tetrasiklin
Staining karena fluorosis

• Bercak-bercak pada enamel yang terjadi krn anak-


anak menyerap terlalu banyak fluoride saat
pembentukan email
• Terutama pd daerah yg mdpt fluoridasi air minum >
4ppm, dan anak2 terpapar pd waktu yg panjang,
antara minggu ketiga stlh konsepsi hingga anak
berusia 8 tahun diskolorasi gigi moderat hingga
berat pd permukaan gigi
Staining karena fluorosis

• Air minum dgn kandungan F 1-2 ppm  perubahan


metabolik pd ameloblast anak  kerusakan matriks
& gangguan kalsifikasi
• Jenis & derajat fluorosis bergantung pd kerentanan
genetik, tahap perkembangan email saat tjd asupan F
yg berlebihan, dan intensitas & lamanya paparan F
• Pemeriksaan histo  hipomineralisasi & porus pd
bwh permukaan email & lapisan permukaan yg
terdemineralisasi dgn baik mottled enamel
Staining karena fluorosis
Diskolorasi krn kondisi sistemik
• Jarang dijumpai
• Diskolorasi yg disebabkan krn infusi pigmen ke
dlm dentin selama pertumbuhan  dpt
diperbaiki dgn dental bleaching
Diskolorasi krn kondisi sistemik
Kondisi tsb diantaranya:
• Gigi susu berwarna kebiruan atau coklat krn dentin
postnatal yg mengalami staining oleh bilirubin krn
sakit kuning yg diderita anak saat msh bayi
• Inkompatibilitas faktor Rhesus antara ibu dan bayi
• Gigi kecoklatan krn perusakan oleh sel darah merah
dlm jumlah berlebihan pd fetus yg mengalami
ertythroblastosis
Stain krn kondisi &dan perawatan gigi
• Utamanya disebabkan dental caries  degradasi
food debris krn bakteri
• Restorasi sewarna gigi  akrilik, komposit, GIC dpt
merubah warna gigi setelah restorasi mengalami
aging dan degradasi
• Restorasi logam  amalgam ; merefleksikan
diskolorasi melalui email
Stain krn restorasi amalgam
Diskolorasi gigi krn penuaan
• Efek akumulatif staining dr makanan &
minuman  lebih nyata pd pasien lansia krn
kemungkinan adanya crack & perubahan lain
pd email, kristalin, dan/atau dentin
• Agingpenipisan email shg menyebabkan gigi
tampak datar krn hilangnya translusensi email
• Pd lansia besar kemungkinan tlh terbentuk
dentin sekunder yg opak  lebih membuat
gigi terlihat gelap
Diskolorasi gigi krn penuaan

• Gigi yang terlihat


menguning pada gigi lansia
Dental Bleaching
• Bleaching  proses kimia yg sebagian
besar melibatkan reaksi reduksi oksidasi ,
di mana material organik diubah mjd CO2
& air
• Tiga material bleaching yg paling umum :
peroksida, klorin, dan klorida
• Bergantung pd: kondisi reaksi meliputi
suhu, pH, cahaya
Hydrogen peroxide chemistry
• H2O2  agen pengoksidasi , mampu
memproduksi radikal bebas
(perhydroxyl) yg sgt reaktif  terionisasi 

• H2O2 berdifusi melalui matriks organik email


& dentin
• Radikal bebas memiliki elektron tak
berpasangan  sgt elektrofilik & tak stabil 
menyerang molekul organik utk mencapai
stabilitas  menghasilkan radikal bebas lain
Hydrogen peroxide chemistry
Free radicals attack the long-chained and dark-
colored chromophore molecules -> molecules
become smaller, less colored, and more
diffusible.
Carbamide peroxide chemistry
Pada perawatan home bleacing, yg paling sering digunakan
-> Carbamide peroxide 10%

10% CP akan terurai -> 3.6 % H2O2 dan 6.65% urea.

Konsentrasi lain utk home bleaching : 15-20%

Konsentrasi 35 % CP digunakan utk in-office bleaching ->


dpt mencederai jar. Lunak -> perlu soft tissue protector
Faktor-faktor yg Mempengaruhi
Keberhasilan Dental Bleaching

Konsentrasi peroksida

• Teknik Aplikasi

Jumlah Perawatan

• Durasi dari Tiap Perawatan


Cek Warna

• Sebelum bleaching
dilakukan, gunakan
shade guide untuk
menentukan warna,
sehingga dapat
terlihat perubahan
warna pada gigi
setelah bleaching.
Jenis-jenis Dental Bleaching

Home Bleaching

In-Office Bleaching

Bleaching Intra Korona


(paska perawatan endodontik)

Power Bleaching / One Visit


HOME BLEACHING
Home Bleaching
Home Bleaching
Agent
• 10–16% carbamide peroxide (CP)
• Aplikasi bleaching agent dgn individual tray
• Umumnya digunakan 2–4 minggu selama 4–8
jam per hari
• Ada bahan bleaching yg mengandung Carbopol
 carboxymethylene polimer --> bhn polimer sbg
thickening agent
penambahan Carbopol memperlambat pelepasan
Oksigen  memperlama durasi bleaching terutama utk
bhn bleaching yg digunakan saat tidur malam
Tray utk delivery
Home Bleaching
bleaching agent
• Individual
Lebih baik dan nyaman bagi pasien krn merupakan
cetakan mulut pasien sendiri
• Disposable adaptive tray
Tray tersimpan dalam kemasan
Terdiri dari bagian luar dan dalam
Cara pembuatan individual tray
• Pencetakan rahang pasien dgn alginate
• Buat model kerja
• Tray dibuat pada model kerja, hanya sampai gigi M1
• Bagian bukal diberi lapisan wax / LC block-out resin spy
ada jarak utk aplikasi bhn bleaching
• Penyinaran block-out resin
Tahap selanjutnya

• Model kerja yg sdh dilapisi


block out resin diseparasi
(cold mould seal)

• bleaching tray dibuat dari


bahan plastik akrilik
• Pembuatan tray dengan
mesin vakum
• Kelebihan tray dipotong
dgn bagian labial
melewati gingival margin
1 mm
Contoh macam2 bleaching agent
Opalescence PF
• Mengandung 10% & 15% Carbamide
Peroxide
• Mengandung 3% Potassium Nitrate &
0.11% ion F
• Mengandung 20% air
• High viscosity (kekentalan tinggi)
• Pemakaian di malam hari 8-10 jam
• Menggunakan individual tray
• Perlu perhatian pada pasien dengan abrasi
servikal atau lesi servikal
Seharusnya tdk mjd masalah asalkan daerah tsb
tdk hipersensitif
• Pasien dgn hipersensitivitas dpt diberi desensitizing
agent seperti kalsium oksalat atau fluor gel
• Contoh : Flor Opal yg mengandung 0.5 % F atau
Ultra-EZ yg mengandung potassium nitrate & F
Aplikasi Opalescence PF dan Opalescence
Quick
Efek Bleaching Agent thdp
Restorasi
Resin Komposit
• Dari penelitian dgn menggunakan SEM  10-
16 % CP (3.6–5.76% H2O2) dpt sedikit
meningkatkan kekasaran permukaan dan
porositas microfilled dan hybrid composite
resin secara signifikan
• Pd microfilled RK jg ditemukan cracking stlh
aplikasi 10 % CP selama periode 4 minggu

In Office Bleaching
• 38% Hydrogen Peroxide
• Kemasan dapat terdiri dari 2 syringe yang
belum tercampur, sehingga kesegaran produk
terjamin.
• Sblm aplikasi, kedua syringe dicampur
• Dengan atau tanpa Light Cure
IN-OFFICE BLEACHING
Sebelum aplikasi in office bleaching

• Bersihkan calculus atau extrinsic stains sebelum


proses bleaching dimulai.
• Gunakan cheek retractor
• Aplikasikan pelindung (misal merk OpalDam ) pada
gusi
IN-OFFICE
BLEACHING
Indikasi Prosedur
- Pasien tdk dapat - CP konsentrasi tinggi (35-
mengenakan 40%) dgn custom tray selama
bleaching tray 30 mnt- 2 jam di dental unit
- Waktu pasien - Dpt dibantu dgn sumber
terbatas -> ingin panas -> mempercepat reaksi
hasil yg lebih cepat kimia
(dibandingkan - Panas yg berlebihan -> potensi
home bleaching +/- kerusakan pulpa irreversibel
2 minggu
IN-OFFICE
BLEACHING
- Dengan/tanpa bantuan sinar
- Efektivitas bleaching dgn sinar: kontroversial
- Sumber sinar:
- Halogen
- Infrared
- Laser (argon, CO2)
Hasil setelah proses bleaching
Efek Bleaching terhadap Gigi dan Jaringan
Mulut
Pengaruh klinis perawatan bleaching
pada gigi dan jaringan mulut

Rasa ngilu (sensitifitas)


• Sensitivitas: peroksida mempenetrasi email &
dentin -> masuk ke kamar pulpa
• Studi in vivo pd anjing -> H2O2 atau H2O2 +
panas menyebabkan perubahan odontoblast
dan deposisi dentin namun reversibel
Pengaruh klinis perawatan bleaching
pada gigi dan jaringan mulut
Seale & Wilson 1985
Pemeriksaan histologis pulpa anjing setelah
perawatan bleaching 15, 30, & 45 mnt dgn H2O2
+ panas diaplikasi 4x selama 2 minggu ->
perubahan morfologi dan dentinogenesis
Tingkat keparahannya berhubungan dgn durasi
perawatan
Pengaruh klinis perawatan bleaching
pada gigi dan jaringan mulut

Iritasi mukosa
-H2O2 konsentrasi tinggi (30-35 %) -> dpt
mengiritasi membran mukosa & burning pd ggv
-Aplikasi jangka panjang 30% H2O2 pada pipi
hamster2x/mgu -> perubahan inflamasi
 Tray harus dirancang utk mencegah bahan
bleaching tdk berkontak dgn ggv
Pengaruh perawatan bleaching pada
permukaan enamel dan dentin ->
masih kontroversial

• Dari hasil Scanning Electron Microscope (SEM)-> ada


perbedaan kekerasan enamel, namun setelah minggu ke 4
normal kembali karena terekspos saliva (remineralisasi
enamel)
• Bila enamel kehilangan mineralnya, dapat terjadi
remineralisasi -> reaksi dipercepat dengan adanya fluor.
Setelah perawatan bleaching disarankan pemberian fluor
• Bahan bleaching mengandung 10% CP -> perubahan
mikromorfologi email ( tdpt erosii & porosiitas
Kontraindikasi bleaching pada gigi vital

• Pada gigi dengan pulpa yg lebar (umumnya


pada usia remaja) --> resiko sensitivitas >>
• Pasien dgn hipersensitivitas dentin, misal
pada keadaan permukaan akar yg terekspos
• Pasien dgn kehilangan email berat
• Pasien yg memiliki banyak restorasi
(bleaching agent sebaiknya tdk berkontak dgn
restorasi krn dpt mengkasarkan permukaan
restorasi terutama GIC)
Kontraindikasi bleaching pada gigi vital

• Pasien dgn warna gigi yg gelap (abu-abu) krn


riwayat pemberian tetrasiklin tidak memberi
respon yg baik thdp prosedur bleaching 
hasil tidak maksimal
Kontraindikasi bleaching pada pulpless teeth

• Pasien yg sedang hamil  menghindari resiko


bagi janin akibat terpapar bahan kimia kuat
• Pasien dgn alergi peroksida
BLEACHING INTRA
KORONA
PENYEBAB PERUBAHAN WARNA GIGI
ENDOGEN

• Dekomposisi jaringan pulpa nekrosis


• Perdarahan pada kamar pulpa
• Obat-obat saluran akar
• Restorasi gigi
• Faktor sistemik
GIGI YANG DAPAT DI BLEACHING
Dapat dilakukan pada gigi non vital yang
berubah warna dengan ketentuan;
• Telah dirawat endodontik dengan baik.
• Sisa mahkota yang masih dapat di restorasi direk,
bukan indikasi mahkota pasak .
• Letak gigi harmonis dalam lengkung rahang.
• Tidak ada resorpsi servikal eksterna
BAHAN BLEACHING
Yang paling sering digunakan:

• Superoksol ------> larutan hydrogen peroksida 30% dalam


aquades
tidak bewarna, tidak berbau, oksidator kuat
tidak stabil, asam, dapat mengiritasi jaringan
• Sodium perborat ( Spasser 1961)
bubuk putih yang stabil, alkalin
dapat larut dalam air  sodium metaborat dan
hirogen peroksida serta melepaskan oksigen.
• Sodium perborat dengan superoksol ( Nutting dan Poe 1963)
Superoksol mempunyai efek bleaching cepat
Natrium perborat memberi efek lambat.
Teknik Bleaching
Persiapan sebelum bleaching
- Foto dan catat warna gigi yang berubah dan warna gigi
tetangga dengan menggunakan shade guide.
- Aplikasi vaselin pada ginggiva.
- Pasamng rubber dam.
- Kurangi guttaperca dalam saluran akar 2mm dari
servikal.
- Bersihkan kamar pulpa.
- Tutup orifis 1-1.5mm dengan cavit sebagai basis.
ANGGRAENI  cavit sebagai basis  penetrasi bahan
bleaching > dibanding semen phospat
Teknik
Thermokatalitik
Kapas dibasahi superoksol -> lakukan pemanasan,
bersihkan dan tumpat sementara

Walking Bleach
Bahan bleaching diletakan dikamar pulpa-> tumpat
sementara

Kombinasi
Bahan dikamar pulpa dipanaskan,bersihkan, tambahkan
bahan bleaching, tumpat sementara
Teknik
Walking Bleach
Bahan bleaching diletakan dikamar pulpa-> tumpat
sementara -> ditinggalkan selama 3-7 hari. Ulangi secara
teratur hingga didapat hasil yg memuaskan.

Kombinasi
Bahan dikamar pulpa dipanaskan,bersihkan, tambahkan
bahan bleaching, tumpat sementara
David R. Steiner
RESTORASI PASCA BLEACHING

• Restorasi pasca bleaching -> resin komposit.


• Bahan oksidasi ini akan mengganggu proses
polimerisasi-> tunggu 14 hari stlh perawatan

Anda mungkin juga menyukai