Anda di halaman 1dari 30

FRAKTUR TIBIA

(long case)

Oleh :
Indah Triayu Irianti
Pembimbing
dr. Aziz Beru Gani
Supervisor
Prof. Dr.dr. Chaeruddin Rasjad, MD, Ph.d

DIBAWAKAN DALAM RANGKA MENYELESAIKAN TUGAS


KEPANITERAAN KLINIK DI BAGIAN ILMU BEDAH
SUBDIVISI BEDAH ORTHOPEDI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2012
IDENTITAS PASIEN

 Nama : Bayu Satrio


 Umur : 7 tahun
 Alamat : Gowa
 Jaminan : Umum
 MRS : 17 desember 2012
ANAMNESIS

KU : Nyeri pada kaki sebelah kanan


AT : Dialami sejak kurang lebih 2 jam yang lalu
sebelum masuk rumah sakit akibat kecelakaan lalu
lintas (ditabrak oleh mobil). Nyeri dirasakan pada 1/3
kaki bawah, nyeri terutama dirasakan jika
digerakkan, dan berkurang saat istirahat, bengkak
(+), terdapat kelainan bentuk kaki pada bagian kaki
sebelah kanan jika dibandingkan dengan kaki kiri yang
normal.
MT : Pasien hendak menyebrang jalan tiba-tiba
ditabrak oleh mobil dari arah sebelah kanan kemudian
pasien terjatuh miring dan membentur aspal.
ANAMNESIS

kondisi kaki pada saat itu terdapat luka lecet 2 cm


diatas pergelangan kaki sebelah kanan bagian dalam.
Setelah ditabrak, oleh masyarakat setempat pasien di
larikan ke dukun untuk di urut, dan kaki pasien
diberikan verban elastis. Setelah ke dukun pasien di
masukkan ke Rumah sakit.
STATUS GENERALIS

Sakit sedang/ Gizi cukup/ Compos Mentis

 Tekanan Darah : 90/50 mmHg

 Nadi : 86 x/menit

 Pernapasan : 22 x/menit

 Suhu : 37 celcius
STATUS LOKALIS

 REGIO EKSTREMITAS BAWAH


 REGIO CRURIS DEXTRA
Inspeksi : Tampak luka lecet 2 cm di atas
malleolus, dengan ukuran luka 3x2 cm, hiperemis
(+), edema (+), alligment tulang bergeser ke
lateral.

Palpasi : Nyeri (+) terutama dirasakan pada kaki


bagian bawah 1/3 distal.
RENCANA PEMERIKSAAN

 Foto Polos cruris dextra AP lateral


 Foto Thorax
 Pemeriksaan Laboratorium lengkap
- Darah lengkap
- Kimia darah
- Koagulasi dan trombosit
- HbsAg
- Elektrolit
HASIL PEMERIKSAAN RADIOLOGI(17/12/2012)
Foto Cruris Dextra AP Lateral
DIAGNOSA

FRAKTUR 1/3 DIAFISIS TIBIA


RENCANA TINDAKAN

1. Reduksi (dengan traksi )

2. Immobilisasi ( pemasangan gips ) selama 3-4


minggu
DISKUSI
PENDAHULUAN

Fraktur adalah
terputusnya kontinuitas
dari tulang, sering di ikuti
oleh kerusakan jaringan
lunak dengan berbagai
macam derajat, mengenai
pembuluh darah, otot, dan
persarafan.
KLASIFIKASI KLINIS FRAKTUR

•Fraktur tertutup (simple fracture)


adalah suatu fraktur yang tidak
mempunyai hubungan dengan dunia luar.

• Fraktur terbuka (compound fracture)


adalah fraktur yang mempunyai
hubungan dengan dunia luar melalui luka
pada kulit dan jaringan lunak
KLASIFIKASI ETIOLOGI FRAKTUR

Trauma terjadi secara tiba


tiba • Fraktur Traumatik

Trauma terjadi terus menerus


pada suatu tempat tertentu • Fraktur Stress

• Fraktur Patologis
Terjadi karena Kelemahan
tulang sebelumnya akibat
kelainan patologis pada tulang
TIPE TIPE FRAKTUR

1. Fraktur transversal
Suatu fraktur komplit yang garis patahnya
tegak lurus terhadap sumbu tulang.
2. Fraktur oblik
Fraktur komplit yang melalui korteks
secara diagonal.
3. Fraktur spiral
Bila garis patah terdapat mengelilingi
sepanjang korteks.
5. Fraktur komunitif
Garis patah lebih dari satu dan saling
berhubungan
f. Fraktur segmental
Garis patah lebih dari satu, tetapi tidak
berhubungan
LOKALISASI FRAKTUR
FRAKTUR TIBIA

Fraktur tulang panjang yang paling sering terjadi


adalah fraktur pada tibia. Pusat Nasional
Kesehatan di luar negeri melaporkan bahwa fraktur
ini berjumlah ±77.000 orang, dan ada di 569.000
rumah sakit tiap hari /tahunnya. Pada fraktur
tibia, dapat terjadi fraktur pada bagian
diafisis,kondiler, dan pergelangan kaki.
ANATOMI OS.TIBIA FIBULA
MEKANISME TRAUMA FRAKTUR TIBIA

Trauma Angulasi : Fraktur tipe transversal atau oblik pendek

Trauma Rotasi : fraktur tipe spiral


LOKALISASI FRAKTUR TIBIA
KLASIFIKASI FRAKTUR DIAFISIS TIBIA

Klasifikasi menurut OTA (Orthopaedic


Trauma Association) :

 1. Tipe Simple : spiral, oblik, transversal


 2. Tipe Wedge : spiral, bending, fragmen
 3. Tipe Kompleks : spiral,segmental,irregular
KLASIFIKASI FRAKTUR DIAFISIS TIBIA
SIMPLE WEDGE SPIRAL
KLASIFIKASI FRAKTUR TERBUKA (Gustillo)

Klasifikasi fraktur terbuka menurut Gustillo


Tipe I lukanya bersih dan panjangnya kurang dari 1 cm

Tipe II panjang luka lebih dari 1 cm dan tanpa kerusakan jaringan lunak
yang luas.

Tipe IIIa luka dengan kerusakan jaringan yang luas, biasanya lebih dari
10 cm dan mengenai periosteum. Fraktur tipe ini dapat disertai
kemungkinan komplikasi. contohnya: luka tembak.

Tipe IIIb luka dengan tulang yang periosteumnya terangkat

Tipe IIIc fraktur dengan gangguan vaskular dan memerlukan penanganan


terhadap vaskularnya agar vaskularisasi tungkai dapat normal
kembali.
GAMBARAN KLINIS FRAKTUR TIBIA

Sindroma
kompartement
1. Pain
Bengkak nyeri deformitas 2. Pallor
3. Paralysis
4. Parasthesia
5. pulseness
PENATALAKSANAAN

Non
Operatif
Operatif

Reduksi INDIKASI

Immobilisasi
ABSOLUT RELATIF

1. Pemendekan
1. Fraktur terbuka
Pemeriksaan 2. Fraktur tibia+fibula intak
2. Cedera vaskular
3. Fraktur tibia dan fibula
dalam Proses 3. Fraktur dengan sindroma
dengan level yang sama
Penyembuhan kompartemen
4. Cedera Multiple
PENATALAKSANAAN
NON OPERATIF
1. Reduksi
Reduksi adalah terapi fraktur dengan cara
mengantungkan kaki dengan tarikan atau
traksi.

2. Imobilisasi
Imobilisasi dengan menggunakan bidai. Bidai
dapat dirubah dengan gips, dalam 7-10
hari, atau dibiarkan selama 3-4 minggu.

3. Pemeriksaan dalam masa penyembuhan


Dalam penyembuhan, pasien harus di evaluasi
dengan pemeriksaan rontgen tiap 6 atau 8
minggu. Program penyembuhan dengan
latihan berjalan, rehabilitasi
ankle, memperkuat otot kuadrisef yang
nantinya diharapkan dapat mengembalikan ke
fungsi normal.
PENATALAKSANAAN

Operatif
Penatalaksanaan Fraktur dengan operasi, memiliki 2 indikasi, yaitu:

a. Absolut
- Fraktur terbuka yang merusak jaringan lunak, sehingga memerlukan operasi
dalam penyembuhan dan perawatan lukanya.
- Cidera vaskuler sehingga memerlukan operasi untuk memperbaiki jalannya
darah di tungkai
- Fraktur dengan sindroma kompartemen
- Cidera multipel, yang diindikasikan untuk memperbaiki mobilitas pasien, juga
mengurangi nyeri.

b. Relatif , jika adanya:


- Pemendekan
- Fraktur tibia dengan fibula intak
- Fraktur tibia dan fibula dengan level yang sama
PENANGANAN OPERASI

1. Intermedullary Nailing
2. ORIF (open Reduction with internal fixation)
3. Fiksasi internal standar
4. Ring Fixator
KOMPLIKASI

 • Malunion
 • Nonunion
 • Infeksi
 • kerusakan jaringan lunak
 • Compartment syndrome
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai