Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA


DALAM KAJIAN UUD 1945

DOSEN PENGAMPU :
A. MUTHALLIB S.H, M.Kn

Disusun Oleh :
LIANA SILVI ANGGI LUBIS

PRODI EKONOMI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SAMUDERA
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “IMPLEMENTASI
HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA DALAM KAJIAN UUD 1945”. Penyusunan makalah
ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila.
Saya menyadari bahwa makalah masih jauh dari sempurna karena memiliki banyak
kekurangan, baik dalam hal isi, maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh karna itu kritik
dan saran yang sifatnya membangun selalu saya harapkan. Semoga makalah ini bisa memberikan
manfaat bagi penulis dan pembaca.
Akhir kata saya sampaikan terimakasih dan semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita.

Langsa, November 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah. ....................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 2
A. Pengertian HAM .......................................................................................................... 2
B. Implementasi HAM di Indonesia ................................................................................ 2
C. Hak Asasi Manusia berdasarkan UUD 1945 .............................................................. 3
D. Jenis-Jenis Pelanggaran HAM di Indonesia ............................................................... 5
E. Cara Pelaksanaan HAM dalam kehidupan berbangsa dan bernegera .......................... 7
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 8
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 8
B. Saran ........................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia sejak manusia dalam
kandungan sampai akhir kematiannya. Didalamnya tidak jarang menimbulkan gesekan-gesekan
antar individu dalam upaya pemenuhan HAM pada dirinya sendiri. Hal ini lah yang kemudian bisa
menimbulkan pelanggaran HAM seorang individu terhadap individu lain, kelompok terhadap
individu, ataupun sebaliknya. Maka dari itu saya menyusun makalah yang berjudul
“IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA DALAM KAJIAN UUD 1945”

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu HAM?
2. Bagaimanakah Implementasi HAM di Indonesia?
3. Bagaimana HAM berdasarkan UUD 1945?
4. Apakah HAM tercantum dipembukaan?
5. Mengapa HAM di Indonesia harus termuat dalam UUD 1945?
6. Apa saja jenis-jenis pelanggaran HAM?
7. Bagaimana cara pelaksanaan HAM dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini selain untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Pendidikan Pancasila juga untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada
pambaca mengenai implementasi hak asasi manusia di Indonesia dalam kajian UUD 1945.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN HAM
Hak Asasi Manusia (HAM) terbentuk dari tiga kata, yaitu hak, asasi, dan manusia. Hak
berarti milik atau kepunyaan, hak juga didefinisikan sebagai kekuasaan untuk berbuat
sesuatu. Asas berarti pokok, dasar, atau utama. Asasi berarti yang dasar atau yang pokok.
Manusia didefinisikan sebagai orang, insan, atau makhluk yang berakal budi. Dengan
demikian hak asasi manusia dapat didefinisikan sebagai milik atau kepunyaan yang bersifat
mendasar atau pokok yang melekat pada seseorang sebagai anugerah Tuhan yang Maha
Esa.

B. IMPLEMENTASI HAM DI INDONESIA


Suatu negara dengan ideologi yang dianutnya pada dasarnya akan mempengaruhi
kehidupan masyarakat di negara tersebut, termasuk dalam hal penerapan hak-hak asasi
masyarakatnya. Negra-negara Barat seperti Amerika, dengan paham liberalismenya
memungkinkan masyarakatnya untuk melakukan segala sesuatu dengan sebebas-bebasnya,
sedangkan peran pemerintah sangat kecil dalam mengatur kehidupan bermasyarakat.
Indonesia dengan ideologi pancasila yang dianutnya, diharapkan dapat
mengimplementasikan HAM dengan baik sesuai dengan sifat-sifat dasar dari ideologi
tersebut. Menurut ideologi pancasila, hak-hak asasi setiap rakyat Indonesia pada dasarnya
diimplementasikan secara bebas, akan tetapi kebebasan tersebut dibatasi dengan hak asasi
orang lain. Sehingga walaupun terdapat kebebasan, namun kebebasan tersebut harus
bertanggung jawab dengan memperhatikan dan tidak menggangu hak asasi orang lain.
Namun dalam realitanya hal tersebut belum sepenuhnya dapat diterapkan oleh rakyat
Indonesia.

Dimulai dengan bergulirnya era reformasi, munculah berbagai produk hukum yang
diharapkan untuk memperbaiki kondisi hak asasi manusia di Indonesia, khususnya hak
sipil dan politik. Antara lain, UUD 1945 pasal 28A sampai pasal 28J, ketetapan MPR
Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia, UU Pers, UU tentang HAM (UU
No.39 tahun 1999), UU Pemilu, UU Parpol, UU Otonomi Daerah. Dari sisi politik, rakyat.

2
Indonesia telah menikmati kebebasan kebebasan politik yang luas. Empat kebebasan dasar,
yaitu ha katas kebebasan berekspresi dan berkomunikasi, hak atas kebebasan berkumpul,
hak atas kebebasan berorganisasi, dan hak untuk turut serta dalam pemerintahan.
Melalui berbagai media hampir semua lapisan rakyat Indonesia sudah dapat
mengekspresikan perasaan dan pendapatnya tanpa rasa takut atau was-was seperti pada
zaman Orde Baru. Rakyat Indonesia relatif bebas mengeluarkan gagasan dan informasi
yang dimilikinya. Rakyat menikmati pula ha katas kebebasan berkumpul. Pertemuan-
pertemuan rakyat seperti, seminar, rapat-rapat akbar tidak lagi mengharuskan meminta izin
pengusa seperti di masa Orde Baru.
Rakyat Indonesia sudah menikmati juga kebebasan berorganisasi, rakyat tidak hanya
bebas mendirikan partai-partai politik sebagai wahana untuk memperjuangkan aspirasi
politiknya. Rakyat bebas pula untuk mendirikan organisasi-organisasi kemasyarakatan,
seperti serikat petani, serikat buruh, perkumpulan masyarakat adat, dll.

C. HAK ASASI MANUSIA BERDASARKAN UUD 1945


Hak asasi manusia tercantum dalam pembukaan UUD 1945 Alinea 1 “Bahwa
sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan
diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan
prikeadilan” dan Alinea ke 4 “Pemerintah Negara Republik Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia, yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”.
Sesuai dengan BAB XA Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 tentang Hak Asasi Manusia dinyatakan bahwa yag termasuk kepada hak asasi manusia
adalah sebagai berikut :
1. Hak untuk mempertahankan hidup dan kehidupannya.
2. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawanin yang sah.
3. Hak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang, serta berhak atas perlindungan
dari kekerasan dan diskriminasi.

3
4. Hak untuk mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi,
seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan kesejahteraan umat manusia.
5. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif dan
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.
6. Hak untuk pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama dihadapan hukum.
7. Hak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam
hubungan kerja.
8. Hak untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.
9. Hak atas status kewarganegaraan.
10. Hak untuk memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan
pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal
diwilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.
11. Berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai
dengan hati nuraninya.
12. Berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.
13. Berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi
dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki,
menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis
saluran yang tersedia.
14. Berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda
yang dibawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman
ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
15. Hak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat
manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.
16. Hak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
17. Hak untuk mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan
manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.

4
18. Hak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai
manusia yang bermartabat.
19. Hak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara
sewenang-wenang oleh siapa pun.
20. Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak untuk kemerdekaan pikiran dan hati nurani,
hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, dan untuk diakui sebagai pribadi dihadapan,
dan hak untuk tidak dituntut atas hukum yang berlaku surut.
21. Hak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak
mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang diskriminatif itu.
22. Hak untuk berbudaya sebagai identitas masyarkat tradisional.
Ketentuan-ketentuan HAM harus dihormati da dijamin pelaksanaanya oleh negara. Karena
itulah pasal 28I ayat (4) UUD 1945 menegaskan bahwa perlindungan, pemajuan,
penegakkan, dan pemenuhan HAM adalah tanggung jawab negara terutama pemerintah.

D. JENIS-JENIS PELANGGARAN HAM DI INDONESIA


Mengenai pelanggaran Hak Asasi Manusia bukanlah hal yang asing. Diberbagai
negara, kasus pelanggaran HAM baik yang ringan maupun berat terus terjadi dan semakin
mengkhawatirkan. Penyelesaian kasus pelanggaran HAM pun banyak disoroti oleh public
karena hal tersebut berkaitan dengan kredibilitas lembaga negaranya dalam menegakkan
keaadilan.
Menurut pasal 1 angka 6 Undang-undang No 39 tahun 1999 tentang HAM,
pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang
termasuk aparat negara, baik disengaja ataupun tidak disengaja atau kelalaian secara
hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, atau mencabut hak asasi manusia seseorang
atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar
berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku. Dengan demikian pelanggaran HAM
merupakan tindakan pelanggaran kemanusiaan baik yang dilakukan oleh individu maupun
institusi negara atau institusi lainnya terhadap hak asasi individu lain tanpa ada dasar atau
alasan yuridis dan alasan rasional yang menjadi pijakannya. Pelanggaran HAM sendiri
terdiri dari dua jenis, yakni ringan dan berat.

5
1. Pelanggaran HAM ringan, yang biasanya cukup disebut sebagai pelanggaran HAM.
2. Pelanggaran HAM berat, yaitu meliputi kejahatan genosida dan kejahatan
kemanusiaan.
Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya mengenai jenis pelanggaran HAM yang
dimaksud:
1. Jenis Pelanggaran HAM Ringan
Jenis pelanggaran HAM ringan adalah pelanggaran yang tidak mengancam nyawa
seseorang namun merugikan orang tersebut. Contoh-contoh pelanggaran HAM ringan
yang dapat dijumpai ditengah kehidupan berkeluarga ataupun bermasyarakat,
diantaranya adalah sebagai berikut :
o Orang tua yang memaksakan kehendaknya kepada anak. Seperti misalnya,
memaksakan anak untuk mengambil jurusan tertentu dalam perkuliahan
padahal itu bukan keinginan si anak.
o Perlakuan tidak adil dalam persidangan
o Tidak mendapat layanan pendidikan dan kesehatan sejajar
o Tidak mendapatkan keadilan sosial di tengah masyarakat.
2. Jenis Pelanggaran HAM Berat
Terdapat 4 jenis pelanggaran HAM berat dan serius yang menjadi perhatian
internasional, masing-masing memiliki indikasi dan ciri-ciri tersendiri. Ke empat jenis
pelanggaran HAM berat berdasarkan statuta Roma dan Undang-Undang RI No.26
Tahun 2000 tentang pengadilan hak asasi manusia adalah:
o Kejahatan Genosida (Genocide)
Adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan tujuan untuk memusnahkan
atau menghancurkan seluruh atau sebagian dari kelompok bangsa, kelompok
etnis, kelompok agama, dan ras.
o Kejahatan Terhadap Kemanusiaan (Crime Against Humanity)
Diartikan sebagai suatu perbuatan yang dilakukan dengan serangan yang
meluas dan sistematis. Contohnya : pembunuhan, pemusnahan, perbudakan,
pengusiran, perampasan, penyiksaan, pemerkosaan, penganiayaan,
penghilangan orang secara paksa, kejahatan apartheid.
o Kejahatan Perang (War Crimes)

6
o Kejahatan Agresi (Aggression)

E. ARA PELAKSAAN HAM DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA


Berikut cara pelaksanaan Hak Asasi Manusa dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara :
1. Berusaha untuk memahami, mendalami, dan menaati setiap instrument HAM yang
berlaku.
2. Memberikan pelayanan yang terbaik di lingkungan bangsa dan negara.
3. Mematuhi segala peraturan yang berlaku di suatu pemerintahan.
4. Mencoba untuk ikut serta dalam membantu segala kebijakan baik yang dibuat oleh
pemerintah.
5. Bersedia untuk menjadi saksi dalam proses pengadilan dalam kehidupan berbangsa dan
mengetahui peristiwa terjadinya pelanggaran HAM.
6. Tidak menyabotase proses pengadilan tindakan pelanggaran HAM.
7. Berani untuk melahirkan kepada pihak yang berwenang jika mengetahui/melihat
peristiwa pelanggaran HAM dan sebagainya.
8. Berusaha semaksimal mungkin untuk tidak membuat kesusahan dan melakukan tindak
provokator yang bisa memecah belah bangsa Indonesia.
9. Menghormati dan menghargai lembaga perlindungan HAM
10. Mendengar dan melaksanakan materi penyuluhan mengenai HAM.
11. Aktif dalam mensosialisasikan hukum dan HAM
12. Menghargai segala hak dari kaum perempuan.
13. Membantu terwujudnya perlindungan hak anak.

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
HAM merupakan sebuah konsep hukum dan normative yang menyatakan bahwa manusia
memiliki hak yang melekat pada dirinya karena ia adalah seorang manusia. Haka asasi manusia
berlaku kapan saja, di mana saja, dan kepada siapa saja, sehingga sifatnya universal. HAM pada
prinsipnya tidak dapat dicabut. Hak asasi manusia juga tidak dapat dibagi-bagi, saling
berhubungan, dan saling bergantung. Hak asasi manusia biasanya dialamatkan kepada negara, atau
dalam kata lain, negaralah yang mengemban kewajiban untuk menghormati, melindungi, dan
memenuhi hak asasi manusia, termasuk dengan mencegah dan menindaklanjuti pelanggaran yang
dilakukan oleh seseorang. Secara konseptual, hak asasi manusia dapat dilandaskan pada keyakinan
bahwa hak tersebut “dianugerahkan secara alamiah” oleh alam semesta, Tuhan, atau nalar.

B. SARAN
Sebagi makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM
kita sendiri, disamping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan
sampai kita melakukan pelanggaran HAM, dan jangan sampai pula HAM kita dilanggar orang
lain. Maka dari itu, dalam menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan HAM kita dengan
orang lain.

8
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hak_asasi_manusia

https://brainly.co.id/tugas/1788867

https://rendratopan.com/2019/08/28/hak-asasi-manusia-berdasarkan-uud-1945/

hhtps://rechtsvinding.bphn.go.id

https://m.merdeka.com/jatim/berikut-jenis-pelanggaran-ham-serta-pengertian-dan-contohnya-wajib-tahu-
kln.html?page=4

Anda mungkin juga menyukai