DOSEN PENGAMPU :
A. MUTHALLIB S.H, M.Kn
Disusun Oleh :
LIANA SILVI ANGGI LUBIS
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “IMPLEMENTASI
HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA DALAM KAJIAN UUD 1945”. Penyusunan makalah
ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila.
Saya menyadari bahwa makalah masih jauh dari sempurna karena memiliki banyak
kekurangan, baik dalam hal isi, maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh karna itu kritik
dan saran yang sifatnya membangun selalu saya harapkan. Semoga makalah ini bisa memberikan
manfaat bagi penulis dan pembaca.
Akhir kata saya sampaikan terimakasih dan semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia sejak manusia dalam
kandungan sampai akhir kematiannya. Didalamnya tidak jarang menimbulkan gesekan-gesekan
antar individu dalam upaya pemenuhan HAM pada dirinya sendiri. Hal ini lah yang kemudian bisa
menimbulkan pelanggaran HAM seorang individu terhadap individu lain, kelompok terhadap
individu, ataupun sebaliknya. Maka dari itu saya menyusun makalah yang berjudul
“IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA DALAM KAJIAN UUD 1945”
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu HAM?
2. Bagaimanakah Implementasi HAM di Indonesia?
3. Bagaimana HAM berdasarkan UUD 1945?
4. Apakah HAM tercantum dipembukaan?
5. Mengapa HAM di Indonesia harus termuat dalam UUD 1945?
6. Apa saja jenis-jenis pelanggaran HAM?
7. Bagaimana cara pelaksanaan HAM dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini selain untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Pendidikan Pancasila juga untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada
pambaca mengenai implementasi hak asasi manusia di Indonesia dalam kajian UUD 1945.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN HAM
Hak Asasi Manusia (HAM) terbentuk dari tiga kata, yaitu hak, asasi, dan manusia. Hak
berarti milik atau kepunyaan, hak juga didefinisikan sebagai kekuasaan untuk berbuat
sesuatu. Asas berarti pokok, dasar, atau utama. Asasi berarti yang dasar atau yang pokok.
Manusia didefinisikan sebagai orang, insan, atau makhluk yang berakal budi. Dengan
demikian hak asasi manusia dapat didefinisikan sebagai milik atau kepunyaan yang bersifat
mendasar atau pokok yang melekat pada seseorang sebagai anugerah Tuhan yang Maha
Esa.
Dimulai dengan bergulirnya era reformasi, munculah berbagai produk hukum yang
diharapkan untuk memperbaiki kondisi hak asasi manusia di Indonesia, khususnya hak
sipil dan politik. Antara lain, UUD 1945 pasal 28A sampai pasal 28J, ketetapan MPR
Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia, UU Pers, UU tentang HAM (UU
No.39 tahun 1999), UU Pemilu, UU Parpol, UU Otonomi Daerah. Dari sisi politik, rakyat.
2
Indonesia telah menikmati kebebasan kebebasan politik yang luas. Empat kebebasan dasar,
yaitu ha katas kebebasan berekspresi dan berkomunikasi, hak atas kebebasan berkumpul,
hak atas kebebasan berorganisasi, dan hak untuk turut serta dalam pemerintahan.
Melalui berbagai media hampir semua lapisan rakyat Indonesia sudah dapat
mengekspresikan perasaan dan pendapatnya tanpa rasa takut atau was-was seperti pada
zaman Orde Baru. Rakyat Indonesia relatif bebas mengeluarkan gagasan dan informasi
yang dimilikinya. Rakyat menikmati pula ha katas kebebasan berkumpul. Pertemuan-
pertemuan rakyat seperti, seminar, rapat-rapat akbar tidak lagi mengharuskan meminta izin
pengusa seperti di masa Orde Baru.
Rakyat Indonesia sudah menikmati juga kebebasan berorganisasi, rakyat tidak hanya
bebas mendirikan partai-partai politik sebagai wahana untuk memperjuangkan aspirasi
politiknya. Rakyat bebas pula untuk mendirikan organisasi-organisasi kemasyarakatan,
seperti serikat petani, serikat buruh, perkumpulan masyarakat adat, dll.
3
4. Hak untuk mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi,
seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan kesejahteraan umat manusia.
5. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif dan
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.
6. Hak untuk pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama dihadapan hukum.
7. Hak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam
hubungan kerja.
8. Hak untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.
9. Hak atas status kewarganegaraan.
10. Hak untuk memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan
pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal
diwilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.
11. Berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai
dengan hati nuraninya.
12. Berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.
13. Berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi
dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki,
menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis
saluran yang tersedia.
14. Berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda
yang dibawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman
ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
15. Hak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat
manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.
16. Hak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
17. Hak untuk mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan
manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.
4
18. Hak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai
manusia yang bermartabat.
19. Hak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara
sewenang-wenang oleh siapa pun.
20. Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak untuk kemerdekaan pikiran dan hati nurani,
hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, dan untuk diakui sebagai pribadi dihadapan,
dan hak untuk tidak dituntut atas hukum yang berlaku surut.
21. Hak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak
mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang diskriminatif itu.
22. Hak untuk berbudaya sebagai identitas masyarkat tradisional.
Ketentuan-ketentuan HAM harus dihormati da dijamin pelaksanaanya oleh negara. Karena
itulah pasal 28I ayat (4) UUD 1945 menegaskan bahwa perlindungan, pemajuan,
penegakkan, dan pemenuhan HAM adalah tanggung jawab negara terutama pemerintah.
5
1. Pelanggaran HAM ringan, yang biasanya cukup disebut sebagai pelanggaran HAM.
2. Pelanggaran HAM berat, yaitu meliputi kejahatan genosida dan kejahatan
kemanusiaan.
Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya mengenai jenis pelanggaran HAM yang
dimaksud:
1. Jenis Pelanggaran HAM Ringan
Jenis pelanggaran HAM ringan adalah pelanggaran yang tidak mengancam nyawa
seseorang namun merugikan orang tersebut. Contoh-contoh pelanggaran HAM ringan
yang dapat dijumpai ditengah kehidupan berkeluarga ataupun bermasyarakat,
diantaranya adalah sebagai berikut :
o Orang tua yang memaksakan kehendaknya kepada anak. Seperti misalnya,
memaksakan anak untuk mengambil jurusan tertentu dalam perkuliahan
padahal itu bukan keinginan si anak.
o Perlakuan tidak adil dalam persidangan
o Tidak mendapat layanan pendidikan dan kesehatan sejajar
o Tidak mendapatkan keadilan sosial di tengah masyarakat.
2. Jenis Pelanggaran HAM Berat
Terdapat 4 jenis pelanggaran HAM berat dan serius yang menjadi perhatian
internasional, masing-masing memiliki indikasi dan ciri-ciri tersendiri. Ke empat jenis
pelanggaran HAM berat berdasarkan statuta Roma dan Undang-Undang RI No.26
Tahun 2000 tentang pengadilan hak asasi manusia adalah:
o Kejahatan Genosida (Genocide)
Adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan tujuan untuk memusnahkan
atau menghancurkan seluruh atau sebagian dari kelompok bangsa, kelompok
etnis, kelompok agama, dan ras.
o Kejahatan Terhadap Kemanusiaan (Crime Against Humanity)
Diartikan sebagai suatu perbuatan yang dilakukan dengan serangan yang
meluas dan sistematis. Contohnya : pembunuhan, pemusnahan, perbudakan,
pengusiran, perampasan, penyiksaan, pemerkosaan, penganiayaan,
penghilangan orang secara paksa, kejahatan apartheid.
o Kejahatan Perang (War Crimes)
6
o Kejahatan Agresi (Aggression)
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
HAM merupakan sebuah konsep hukum dan normative yang menyatakan bahwa manusia
memiliki hak yang melekat pada dirinya karena ia adalah seorang manusia. Haka asasi manusia
berlaku kapan saja, di mana saja, dan kepada siapa saja, sehingga sifatnya universal. HAM pada
prinsipnya tidak dapat dicabut. Hak asasi manusia juga tidak dapat dibagi-bagi, saling
berhubungan, dan saling bergantung. Hak asasi manusia biasanya dialamatkan kepada negara, atau
dalam kata lain, negaralah yang mengemban kewajiban untuk menghormati, melindungi, dan
memenuhi hak asasi manusia, termasuk dengan mencegah dan menindaklanjuti pelanggaran yang
dilakukan oleh seseorang. Secara konseptual, hak asasi manusia dapat dilandaskan pada keyakinan
bahwa hak tersebut “dianugerahkan secara alamiah” oleh alam semesta, Tuhan, atau nalar.
B. SARAN
Sebagi makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM
kita sendiri, disamping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan
sampai kita melakukan pelanggaran HAM, dan jangan sampai pula HAM kita dilanggar orang
lain. Maka dari itu, dalam menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan HAM kita dengan
orang lain.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hak_asasi_manusia
https://brainly.co.id/tugas/1788867
https://rendratopan.com/2019/08/28/hak-asasi-manusia-berdasarkan-uud-1945/
hhtps://rechtsvinding.bphn.go.id
https://m.merdeka.com/jatim/berikut-jenis-pelanggaran-ham-serta-pengertian-dan-contohnya-wajib-tahu-
kln.html?page=4