• “Mutu” dapat diartikan sebagai “Derajat Kesempurnaan” atau
“Tingkat Kesempurnaan Penampilan” dalam hal ini adalah Tingkat Kesempurnaan Penampilan dari Pelayanan Kesehatan. PENILAIAN MUTU
Mutu Pelayanan Kesehatan adalah penampilan yang pantas dan
sesuai (yang berhubungan dengan standar-standar) dari suatu intervensi yang diketahui aman, yang dapat memberikan hasil kepada masyarakat yang bersangkutan dan yang telah mempunyai kemampuan untuk menghasilkan dampak DIMENSI MUTU PELAYANAN KEBIDANAN • Kompetensi Teknis (Technical competence) • Akses terhadap pelayanan (Access to service) • Efektivitas (Effectiveness) • Efisiensi (Efficiency) • Kontinuitas (Continuity) • Keamanan (Safety) • Hubungan antar manusia (Interpersonal relations) • Kenyamanan (Amenities MENURUT AMIRUDDUN (2007) DALAM PELAKUKAN PENILAIAN MUTU ADA TIGA PENDEKATAN PENILAIAN MUTU, YAITU :
• Struktur • Proses • Outcomes SIKLUS PDCA
• Konsep siklus PDCA pertama kali diperkenalkan oleh Walter
Shewhart pada tahun 1930 yang disebut dengan “Shewhart cycle“. PDCA, singkatan bahasa Inggris dari 'Plan, Do, Check, Act' ('Rencanakan, Kerjakan, Cek, Tindak lanjuti'), adalah suatu proses pemecahan masalah empat langkah interatif yang umum digunakan dalam pengendalian kualitas. Selanjutnya konsep ini dikembangkan oleh Dr. Walter Edwards Deming yang kemudian dikenal dengan ” The Deming Wheel” • Metode ini dipopulerkan oleh W. Edwards Deming, yang sering dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas modern sehingga sering juga disebut dengan siklus Deming. Deming sendiri selalu merujuk metode ini sebagai siklus Shewhart, dari nama Walter A. Shewhart, yang sering dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas statistis. Siklus PDCA berguna sebagai pola kerja dalam perbaikan suatu proses atau system sehaingga mutu pelayanan kesehatan. SIKLUS PDCA TERDIRI DARI EMPAT TAHAPAN, YAITU • Perencanaan ( Plan ) Tahapan pertama adalah membuat suatu perencanaan. Perencanaan merupakan suatu upaya menjabarkan cara penyelesaian masalah yang ditetapkan ke dalam unsur-unsur rencana yang lengkap serta saling terkait dan terpadu sehingga dapat dipakaisebagai pedoman dalam melaksanaan cara penyelesaian masalah. Rencana kerja penyelesaian masalah mutu yang baik mengandung setidak-tidaknya tujuh unsur rencana yaitu: • Judul rencana kerja (topic) • Pernyataan tentang macam dan besarnya masalah mutu yang dihadapi (problem statement) • Rumusan tujuan umum dan tujuan khusus, lengkap dengan target yang ingin dicapai (goal, objective, and target) • Kegiatan yang akan dilakukan (activities) • Organisasi dan susunan personalia pelaksana (organization and personnels) • Biaya yang diperlukan (budget) • Tolak ukur keberhasilan yang dipergunakan (milestone) • Pelaksanaan ( Do ) Tahapan kedua yang dilakukan ialah melaksanakan rencana yang telah disusun. Jika pelaksanaan rencana tersebut membutuhkan keterlibatan staf lain di luar anggota tim, perlu terlebih dahulu diselenggarakan orientasi, sehingga staf pelaksana tersebut dapat memahami dengan lengkap rencana yang akan dilaksanakan. Untuk dapat mencapai kerjasama yang baik, diperlukan keterampilan pokok manajerial, yaitu: • Keterampilan komunikasi (communication) untuk menimbulkan pengertian staf terhadap cara pentelesaian mutu yang akan dilaksanakan • Keterampilan motivasi (motivation) untuk mendorong staf bersedia menyelesaikan cara penyelesaian masalah mutu yang telah direncanakan • Keterampilan kepemimpinan (leadershif) untuk mengkordinasikan kegiatan cara penyelesaian masalah mutu yang dilaksanakan • Keterampilan pengarahan (directing) untuk mengarahkan kegiatan yang dilaksanakan. • Pemeriksaan ( Check ) Tahapan ketiga yang dilakukan ialah secara berkala memeriksa kemajuan dan hasil yang dicapai dan pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan. Tujuan dari pemeriksaan untuk mengetahui : 1. Sampai seberapa jauh pelaksanaan cara penyelesaian masalahnya telah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan 2. Bagian mana kegiatan yang berjalan baik dan bagaian mana yang belum berjalan dengan baik 3. Apakah sumberdaya yang dibutuhkan masih cukup tersedia 4. Apakah cara penyelesaian masalah yang sedang dilakukan memerlukan perbaikan atau Untuk dapat memeriksa pelaksanaan cara penyelesaian masalah, ada dua alat bantu yang sering dipergunakan yakni : 1) Lembaran pemeriksaan (check list) 2) Peta kontrol (control diagram) • Perbaikan (Action) Tahapan keempat yang dilakukan adalah melaksanaan perbaikan rencana kerja. Lakukanlah penyempurnaan rencana kerja atau bila perlu mempertimbangkan pemilihan dengan cara penyelesaian masalah lain. Untuk selanjutnya rencana kerja yang telah diperbaiki tersebut dilaksanakan kembali. Jangan lupa untuk memantau kemajuan serta hasil yang dicapai. Untuk kemudian tergantung dari kemajuan serta hasil tersebut, laksanakan tindakan yang sesuai. ANALISA PDCA
PLAN :Merencanakan perbaikan dan pengumpulan data secara
berkesinambungan : 1. Apa yang diperbaiki 2. Siapa yang terlibat 3. Kapan dilaksanakan 4. Dimana dilaksanakan 5. Bagaimana caranya 6. Ke arah mana goalnya DO :Melaksanakan perubahan berdasarkan rencana yang ditetapkan 1. Siapa yang melaksanakan perubahan 2. Kapan dilaksanakan perubahan 3. Sarana apa saja yang dibutuhkan 4. Bagaimana mekanisme pelaksanaan 5. Lokasi mana sebagai uji coba CHECK :Mengamati pengaruh perubahan 1. Apa pelaksanaan telah sesuai rencana 2. Apakah proses perubahan perlu perbaikan ditinjau dari klien 3. Faktor apa yang mendukung 4. Faktor apa yang menghambat 5. Perubahan dari sisi mutu pelayanan • ACTION: Bertindak berdasarkan hasil evaluasi dan lanjutan perbaikan proses 1. Melihat hasil dari Check 2. Menetapkan mekanisme perubahan 3. Menentukan protap terkini 4. Menentukan sasaran perubahan 5. Advokasi perubahan 6. Penilaian berkelanjutan TERIMAKASIH
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional