BINSUS
TIU-VERBAL
BY : NI PUTU WIWIN SURYANTARI
POKOK
BAHASAN
1
2 ANALOGI
3
4
SILOGISME
ANALITIS
A. ANALOGI
Pengertian menurut KBBI
02 KESEPADANAN ANTARA
BENTUK BAHASA YANG
PERSAMAAN ATAU
KESESUAIAN ANTARA 01 MENJADI DASAR
DUA BENDA ATAU HAL TERJADINYA BENTUK
YANG BERBEDA. LAIN.
04 KESAMAAN CIRI
ANTARA DUA BENDA
SESUATU YANG SAMA ATAU HAL YANG
DALAM BENTUK, DIPAKAI UNTUK DASAR
PERBANDINGAN
SUSUNAN ATAU FUNGSI. 03
ANALOGI
ANALOGI SERING DISEBUT JUGA
PADANAN HUBUNGAN ATAU TES
UNTUK MENCARI JAWABAN
BERUPA KATA BARU YANG
MEMILIKI HUBUNGAN SERUPA ATAU
SAMA DENGAN KATA DALAM SOAL
YANG DISAJIKAN
TUJUAN ANALOGI
UNTUK MENGUKUR
KEMAMPUAN INDIVIDU DALAM
BERNALAR MELALUI
PERBANDINGAN DUA KATA
ATAU LEBIH YANG MEMILIKI
HUBUNGAN TERTENTU
KEMUDIAN MENGGUNAKAN
KONSEP HUBUNGAN TERSEBUT
DALAM SITUASI YANG LAIN
MODEL SOAL ANALOGI
…………………
A. BERDASARKAN TINGKATAN
B. BERDASARKAN JENIS
HUBUNGAN ANTAR KATA
A. BERDASARKAN TINGKATAN
Pembahasan :
Kata picisan mempunyai arti sama dengan tak bernilai
Kata kikir mempunyai arti yang sama dengan philantropi
Jawaban : C
CONTOH 2
BANK : NASABAH : UANG = ... : … : …
A. Mahasiswa : Kuliah : Dosen
B. Murid : Sekolah : Guru
C. Pasien : Dokter : Rumah Sakit
D. Apotek : Pasien : Obat
E. Petani : Sawah : Padi
Pembahasan :
Bank merupakan tempat yang dituju nasabah untuk melakukan transaksi uang.
Apotek merupakan tempat yang dituju pasien untuk membeli obat.
Jawaban : D
B. BERDASARKAN JENIS HUBUNGAN ANTAR KATA
B. 1 B. 2 B. 3 B. 4 B. 5
FUNGSI PERSAMAAN/ LAWAN PEKERJAAN SEBAB
SINONIM KATA AKIBAT
B. BERDASARKAN JENIS HUBUNGAN ANTAR KATA
B. 10
B. 6 B. 7 B. 8 KARAKTER/
BAGIAN DAN B. 9
URUTAN JENIS ILMU SIFAT/
KESELURUHAN KEIDENTIKAN
B. 7
JENIS UMUM : KHUSUS = UMUM : KHUSUS
ZEBRA : BINATANG = … : …
A. Anak : Ibu
B. Kucing : Tikus
C. Kamar : Rumah
D. Pohon : Jati
E. Mawar : Bunga
Pembahasan :
Zebra adalah salah satu jenis binatang.
Mawar adalah salah satu jenis bunga.
Jawaban : E
B. 8
BAGIAN DAN KATA BENDA : BAGIANNYA = KATA BENDA : BAGIANNYA
KESELURUHAN
RUMAH : ATAP = KEPALA : …
A. Gundul
B. Handuk
C. Botak
D. Kelapa
E. Rambut
Pembahasan :
Salah satu bagian rumah yang berada di atas adalah atap.
Salah satu bagian kepala yang berada di atas adalah rambut.
Jawaban : E
B. 9
ILMU ILMU : KETERANGAN = ILMU : KETERANGAN
PSIKOLOGI : PERILAKU = … : …
A. Suhu : Termometer
B. Sepakbola : Lapangan
C. Guru : Pedagogi
D. Teologi : Agama
E. Hewan : Zoologi
Pembahasan :
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku.
Teologi adalah ilmu yang mempelajari tentang agama.
Jawaban : D
B. 10
KARAKTER/
SIFAT/
KEIDENTIKAN KEIDENTIKAN : KATA BENDA = KEIDENTIKAN : KATA BENDA
Pembahasan :
Kubus identik dengan bangun ruang berbentuk segiempat.
Bola identik dengan bangun ruang berbentuk bulatan.
Jawaban : B
TIPS & TRIK
MEMBANGUN CEK SEMUA
HUBUNGAN YANG 1 2
OPTION YANG
TEPAT DIBERIKAN
3 4
JAWABAN : E
SOAL 2
JAWABAN : D
SOAL 3
JAWABAN : B
SOAL 4
JAWABAN : E
SOAL 5
JAWABAN : C
SOAL 6
JAWABAN : B
SOAL 7
JAWABAN : D
SOAL 8
JAWABAN : D
SOAL 9
...........
JAWABAN : B
SOAL 10
JAWABAN : E
B. SILOGISME
Silogisme merupakan proses
penarikan kesimpulan dari dua
keputusan (premis-premis) yang
menghasilkan keputusan baru.
BENTUK SILOGISME
01 SILOGISME KATEGORIS
02 SILOGISME HIPOTETIS
03 SILOGISME DISJUNKTIF
1. Silogisme Kategoris
Silogisme kategoris adalah silogisme yang premis-premis
dan kesimpulannya berupa kesimpulan kategoris.
Silogisme kategoris juga merupakan struktur suatu
deduksi berupa suatu proses logis yang terdiri dari tiga
bagian yang masing-masing bagiannya berupa pernyataan
kategoris (pernyataan tanpa syarat). Atau dengan kata lain
silogisme kategoris adalah silogisme yang semua
proposisinya merupakan proposisi kategoris.
Dalam buku filsafat matematika oleh Didi Haryono juga disebutkan
hukum-hukum silogisme kategorik sebagai berikut:
2) Apabila salah satu premis negatif, maka kesimpulannya juga harus negatif.
Contoh:
Premis (1): Semua korupsi tidak disenangi
Premis (2): Sebagian pejabat adalah korupsi
Jadi kesimpulannya: sebagian pejabat tidak disenangi
Dalam buku filsafat matematika oleh Didi Haryono juga disebutkan
hukum-hukum silogisme kategorik sebagai berikut:
3) Dari dua premis yang sama-sama partikular tidak sah diambil kesimpulan.
Contoh:
Premis (1): beberapa orang kaya kikir
Premis (2): beberapa pedagang adalah kikir
Jadi kesimpulannya: beberapa pedagang adalah kikir.
Kesimpulan yang diturunkan dari premis parikular tidak pernah menghasilkan kebenaran yang pasti.
4) Dari dua premis yang sama-sama negatif, tidak menghasilkan kesimpulan apapun,
karena tidak ada mata rantai yang menghubungkan kedua proposisi premisnya.
Kesimpulan dapat diambil bila sedikitnya salah satu premisnya positif.
Kesimpulan yang ditarik dari dua premis negatif adalah tidak sah.
2. Silogisme Hipotesis
Silogisme hipotesis adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik,
sedangkan premis minornya adalah proposisi kategorik yang menetapkan atau mengingkari.
Silogisme hipotetik term konklusi adalah term yang kesemuanya dikandung oleh premis mayornya,
mungkin bagian anteseden dan mungkin pula bagian konsekuennya tergantung oleh bagian yang
diakui atau dipungkiri oleh bagian premis minornya.
Contoh:
premis mayor: jika hari tidak hujan maka hari cerah,
premis minor: hari tidak hujan.
Jadi, hari cerah.
01 Pelajari teknik penarikan kesimpulan yang logis
Modus Ponens
Triks
Mengerjakan Contoh:
Pernyataan 1:
Jika Mandalika lulus ujian maka ia mendapat beasiswa.
Silogisme Pernyataan 2: Mandalika lulus ujian.
Kesimpulan : Ia mendapat beasiswa.
01 Pelajari teknik penarikan kesimpulan yang logis
Modus Tollens
Triks
Contoh:
Mengerjakan Pernyataan 1:
Jika Mandalika lulus ujian maka ia mendapat beasiswa.
Silogisme Pernyataan 2: Mandalika tidak mendapat beasiswa.
Kesimpulan : Mandalika tidak lulus ujian.
01 Pelajari teknik penarikan kesimpulan yang logis
Silogisme
Triks
Contoh:
Mengerjakan Pernyataan 1:
Jika Mandalika lulus ujian maka ia mendapat beasiswa.
Pernyataan 2:
Silogisme Jika Mandalika mendapat beasiswa maka biaya pendidikan menjadi ringan.
Kesimpulan :
Jika Mandalika lulus ujian maka biaya pendidikan menjadi ringan.
3. Silogisme Disjungtif
Silogisme disjungtif adalah silogisme yang premis mayornya keputusan disjungtif.
Sedangkan, premis minornya keputusan kategorik yang mengakui atau
mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis mayor.
Contoh
premis mayor: kamu atau saya yang pergi,
premis minor: kamu tidak pergi,
maka kesimpulannya: sayalah yang pergi.
TIPS & TRIK
Tips Mengerjakan Tes Silogisme
Pahami dan analisis setiap pernyataan yang diberikan pada soal.
Ambil kesimpulan logis sesuai dengan pernyataan yang telah diberikan pada soal.
Kesimpulan yang diambil merupakan hasil analisis gabungan dari semua pernyataan yang
diberikan pada soal.
Hindari opini.
Kerjakan sesuai fakta yang terdapat pada pernyataan soal.
Konsentrasi, fokus, rileks, dan jangan panik.
Pergunakan waktu sebaik mungkin karena pengerjaan waktu terbatas. Artinya, Anda jangan
terpakau pada soal yang sulit. Segera lewati soal tersebut setelah memberi tanda bahwa soal
belum dikerjakan dan beralih pada soal yang Anda rasa lebih mudah. Jika nanti ada sisa waktu
pengerjaan maka kembalilah mengerjakan soal yang sudah Anda tandai.
Latihan SILOGISME
SOAL 1
SOAL 2
SOAL 3
SOAL 4
SOAL 5
SOAL 6
SOAL 7
SOAL 8
SOAL 9
SOAL 10
C. ANALITIS
Tes Analitis bertujuan mengukur kemampuan individu
untuk menganalisis informasi yang diberikan
dan menarik kesimpulan.
TIPE SOAL ANALITIS
01 MODEL PERBANDINGAN
04 MODEL KOMBINASI
4. Model Kombinasi
Contoh:
Dua bangunan ruko berdiri sejajar saling
berhadapan. Masing-masing bangunan
terdiri atas tiga toko.
Toko elektronik bersebelahan dengan toko obat
dan saling berhadapan dengan salon pada
tengah bangunan.
Toko perlengkapan bayi tepat di depan toko
obat dan berseberangan secara diagonal
dengan toko pakaian wanita.
Toko sepatu berada pada salah satu bangunan
b. Posisi tersebut.