Anda di halaman 1dari 12

verbal

BAB
VERBAL

Tujuan dalam SKD


ANALOGI: Mengukur kemampuan individu dalam bernalar melalui
perbandingan dua konsep kata yang memiliki hubungan tertentu
kemudian menggunakan konsep hubungan tersebut pada situasi yang
lain.
SILOGISME: Mengukur kemampuan individu untuk menarik kesimpulan
dari dua pernyataan yang diberikan yang lain.
ANALITIS: Mengukur kemampuan individu untuk menganalisis informasi
yang diberikan dan menarik kesimpulan.

Tes Verbal adalah salah satu materi tes dalam kategori Tes
Intelegensia Umum (TIU) yang digunakan untuk mengukur
kemampuan bahasa yang dimiliki oleh seseorang, baik
secara lisan maupun tulisan, serta untuk mengukur sejauh
mana seseorang memahami hal-hal yang dibicarakan.
Intelegensi seseorang sangat berkaitan erat dengan
kemampuan verbal. Semakin banyak informasiyang
diketahui, maka semakin tinggi tingkat intelegensi,
wawasan,dan pengetahuan orang tersebut.

Tes verbal sangat bergantung pada kemampuan bahasa dan tingkat


pendidikan seseorang. Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin
banyak perbendaharaan katanya dan semakin bertambah pula tingkat
intelegensinya.
Lebih jauh lagi, tes verbal sangat berguna untuk mengetahui
kemampuan seseorang dalam mencari kata-kata yang mempunyai
persamaan arti (sinonim), mencari kata-kata yang berlawanan arti
(antonim), mengelompokkan kata, dan lain-lain.Kunci utama dalam
menyelesaikan tes ini adalah dayaingat yang tinggi dankemampuan
perbendaharaan kata (vocabulary).
Dalam penyajiannya, banyak sekali variasijenis dan bentuk verbal,
namun sesuai dengan Permenpan 23 Tahun 2019, materi tes verbal
dalam kategori tes TIU hanya mencakup:

A. Analogi
1) Tujuan Tes
Tes analogi bertujuan untuk mengukur kemampuan individu dalam
bernalar melalui perbandingan dua konsep kata yang memiliki
hubungan tertentu kemudian menggunakan konsep hubungan
tersebut pada situasi yang lain.

67
VERBAL
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, analogi adalah 1) persamaan
atau kesesuaianantara dua benda atau hal yang berbeda; kias, 2)
kesepadanan antara bentuk bahasa yang menjadi dasar terjadinya
bentuk lain, 3) sesuatu yangsama dalam bentuk, susunan atau fungsi
tetapi berlainan asal usulnya sehingga tidakada hubungan
kekerabatan; 4)kesamaan sebagian ciri antara dua benda atau hal
yang dapat dipakai untuk dasar perbandingan. Tes analogi adalah tes
untuk mencari jawabanberupa kata baru yang memiliki hubungan
serupa/sama dengan kata dalam soal yang disajikan.
2) Tipe Soal
Dalam Tes Analogi, kemampuan seseorang akan dinilai terutama
dalam mengartikan arti sebuah kata, fungsi-fungsi kata, hubungan
antar kata, dan pemakaian serta padanan fungsi dengan kata
yanglain. Untuk menjawab pertanyaan padanan kata, kita harus
merumuskan hubungan antara kata-kata yang diberikan dan
kemudian mengidentifikasi pilihan jawaban yang mengandung kata-
kata berkaitan satu sama lain. Maka dari itu, penyelesaian soal analogi
ini harus mengandalkan daya nalar dan diharapkan lebih mantap
serta percaya diri dalam menjawab soal.
3) Contoh Soal
Air : Ember = .... : ....
a.Atap-Rumah
b.Listrik-Lampu
c.Mobil-Jalan
d.Rambut-Kepala
e.Pakaian-Lemari
Pembahasan
Hubungan kata air dan ember adalah air diletakkan di dalam ember.
Hubungan yang sama dengan pasangan kata tersebut adalah pakaian
diletakkan di dalam lemari. Jawaban: E

Gemulai : .... = .... : Pesilat


a.Gerakan-Pukulan
b.Penari -Tangkas
c.Lentur-Lamban
d.Tangan-Kaki
e.Kaku-Kekar
Pembahasan
Hubungan pasangan kata tersebut adalah gemulai adalah sikap dari
seorang penari, sedangkan tangkas adalah sikap dari seorang pesilat.
Jawaban: B
68
VERBAL

4) Tips dan Trik Mengerjakan


Sebelum melihat pilihan jawaban, cobalah untuk membangun
hubungan yang tepat antara kata-kata dalam pasangan yang
diberikan. Hal ini biasanya membantu untuk mengungkapkan
bahwa hubungan dalam frase atau kalimat. Selanjutnya, mencari
pilihan jawaban dengan sepasang kata yang hubungannya paling
dekat dengan yang pasangan yang diberikan dan dapat
dinyatakan dengan cara yang sama.
Kadang-kadang, lebih dari satu pilihan jawaban mungkin tampak
pada awalnya untuk mengekspresikan hubungan yang serupa
dengan yang diberikan pasangan. Cobalah untuk mencari
hubungan lebih tepat atau mengidentifikasi beberapa aspek dari
hubungan antara pasangan yang diberikan kata-kata yang paralel
dalam satu pasangan pilihan.
Ingat bahwa kata tunggal dapat memiliki beberapa makna. Periksa
untuk memastikan Anda tidak diabaikan arti keduanya yang
mungkin untuk salah satu kata.
Jangan pernah memutuskan jawaban terbaik tanpa membaca
semua pilihan jawaban.
Seringlah berlatih untuk mengenalidan merumuskan hubungan
antarapasangan kata.
Yang paling penting dalam menghadapi soal semacam ini adalah
menemukan kata kunci atau hubungan KHUSUS/UNIK dari dua
ataulebih kata yang diberikan. Sema- kin KHUSUS atau SPESIFIK,
maka akan semakin mudah untuk menemukan hubungan yang
paling sesuai. Jika hubungan bersifat terlalu umum, maka
alaternatif jawaban biasanya masih sulit untuk ditentukan yang
paling tepat.

B. Silogisme
1) Tujuan Tes
Tes Silogisme bertujuan mengukur kemampuan individu untuk
menarik kesimpulan dari dua pernyataan yang diberikan.

Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif.


Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah
konklusi(kesimpulan). Didalam silogisme terdapat dua kategori
premis dan satu kesimpulan.Kedua premis itu ialah premis umum
(premis mayor) dan premis khusus (premis minor).

69
VERBAL

Premis Umum ( =PU ) menyatakan jika seluruh anggota golongan


tertentu (= semua A) mempunyai sifat ataupun hal tertentu ( =B ).
Premis Khusus ( =PK ) menyatakan jika sesuatu ataupun seseorang
( =C) merupakan suatu anggota golongan tertentu itu ( =A ).
Sedangkan simpulan ( =S ) menyatakan jika sesuatu atau
seseorang itu ( =C ) mempunyai sifat ataupun hal tersebut pada B
( =B ).

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dirumuskan sebagai berikut :


PU : A = B
PK : C = A
S:C=B

Misal
PU : Semua pemilikmobil wajib membayar pajak.
PK : Pak Wan memiliki sebuah mobil.
S : Pak Wan wajib membayar pajak.

2) Tipe Soal
Silogisme mempunyai 2 tipe soal, yaitu :
Silogisme Negatif
Silogisme Negatif ditandai dengan adanya kata “bukan ataupun
tidak” pada premis dan begitu juga simpulan. Jika satu premis pada
silogisme bersifat negatif, maka simpulannya pun bersifat negatif
juga.

Contoh
PU : Semua penderita penyakit lambung tidak boleh memakan
makanan yang pedas.
PK :Ridho mengidap penyakit lambung.
S : Ridho tidak boleh memakan makanan yang pedas.

Silogisme Salah
Dalam suatu argumentasi harus berhati-hati menggunakan penalaran
silogisme. Jika tidak berhati-hati dapat timbul masalah ketika menarik
simpulan.

Jika merumuskan premis harus dengan cermat sebab kesalahan


sering terjadi pada penyusunan premis. Untuk menghindari kesalahan
perlu diperhatikan peringatan dibawah ini:

70
VERBAL

Jika terdapat duapremis khusus, maka tidak bisa ditarik simpulan


yang dipercaya.
Contoh
PK : A = B : Pina diterima sebagai mahasiswa UINLA.
PK : A = D : Pina remaja yang taat beribadah (bukanC)
S : D = B(?) : Remaja yang taat beribadah diterima sebagai
mahasiswa UINLA?

Dari contoh tersebut di atas tidak terdapat PU.


Dalam PK, A tidak menjadi predikat. C tidak dihubungkan dengan
A, tetapi dengan B. Jadi, baik PU maupun PK dihubungkan dengan
B. B menjadi predikat. Dari silogisme demikian, tidak bisa ditarik
simpulan dipercaya
Contoh
PU : Semua A = B : Semua siswa jurusanadministrasi perkantoran
ialah wanita.
PK : C = B : Annisa seorang wanita.
K : C = A (?) Annisa seorang siswa jurusan administrasi
perkantoran ?

Jika terdapat dua premis yang negatif, maka tidak dapat ditarik
simpulan dipercaya.
Contoh
PU : semua A B : Semua katak tidak menyusui anaknya.
PK : C A : Kura – kura bukan katak.
K : C = B (?) : Jadi kura – kura menyusui anaknya?

Jika PU tidak menyebutkan seluruh anggota golongan, tetapi


hanya beberapa anggota golongan itu saja, tidak dapat ditarik
simpulan.
Contoh
PU : tidak semua A = B : Tidak semua orang di Kota Bali penganut
agama Hindu.
PK : C = A : Putu orang Bali.
K : C = B (?) : Putu Penganut agama Hindu?
3) Contoh Soal
1. PU : Semua anak kelas XII suka pelajaran Akuntansi
PK : Pina anak kelas XII
K : Pina suka pelajaran Akuntansi

71
VERBAL

2. PU : Semua anak – anak suka makan buah


PK : Nisa adalah anak-anak
K : Nisa suka makan buah
3. PU : Semuaiklan ditampilkan di TV
PK : Marjan adalah sebuah iklan
K : Iklan Marjan ditampilkan di TV
4. PU : Semua negara rumpun melayuberada di Asia Tenggara
PK : Indonesia termasuk rumpun melayu
K : Indonesia berada di Asia Tenggara

4) Tips dan Trik Mengerjakan


Untuk soal-soal PERBANDINGAN yang biasanya memiliki ciri-ciri
memuat kata “lebih” atau “dari pada”, maka solusi TERMUDAH
adalah dengan digambar/ ditulis.
Contoh
Susilo paling pandai.
Edy kalah pandai dibanding Leonardo.
Lonardosama pandainya dengan Viki.
Viki lebihpandai dari Natsir

Silahkan gambar untuk menemukan jawabannya!


Kemudian anda tinggal cek jawaban.
Dalam soal-soal SILOGISME sering dijumpai kata-kata sementara
atau semua. Jika anda menemui kata:
1. Sementara/ sebagian/ beberapa/ ada/ mungkin semua, maka
artinya adalah TIDAK SEMUANYA atau MINIMAL SATU ANGGOTA.
(jika dalam gambar, gunakan 2 tanda panah).
2. Semua/ setiap, artinya adalah SELURUH ANGGOTA TANPA
KECUALI.
(jika dalam gambar, gunakan 1 panah saja).

Contoh
Contoh:
Semua karyawan harus hadir dalam rapat rutin.
(artinya SELURUH karyawan hadir dalam rapat, maka diberi 1
tanda panah).

Sementara office boy adalah karyawan.


(artinya TIDAK SEMUA adalah karyawan,maka diberi 2 tanda
panah, yaitu karyawan dan bukan karyawan).
72
VERBAL

Latihlah soal-soal Silogisme sebanyak-banyaknya mungkin,


karena akan membuat anda akrab dengan berbagai jenis dan
modelsoal. Analisa anda dalam mengerjakan soal soal tersebut
juga akan meningkat seiring dengan banyaknya latihan yang anda
kerjakan.

C. Tes Analitis
1) Tujuan Tes
Tes Analitis bertujuan mengukur kemampuan individu untuk
menganalisis informasi yang diberikandan menarik kesimpulan.

Dalam test ini yang ingin diketahui adalah bagaimana cara individu
menganalisis informasi dan menarik kesimpulan logis. Individu
diminta hanya menggunakan informasi yang diberikan. Biasanya,
dalam test ini, soal yang diberikan berbentuk cerita. Karena itu,
kemampuan membaca, mencerna, menganalisis dan menarik
kesimpulan logis (jawaban yang paling tepat) sangat diperlukan
dalam menjawab soal-soal ini.

Dalam soal jenis ini, individu diminta untuk mempelajari suatu cerita
singkat dan kemudian melakukan penalaran terhadap setiap
pertanyaan yang diberikan berdasarkan informasi dari cerita.
Umumnya jawaban dari soal jenis ini tidaklah eksplisit (terlihat
langsung dalam cerita). Namun harus melakukan penalaran terlebih
dulu, untuk kemudian bisa menemukan jawaban yang benar.

1) Model Perbandingan
Pada model ini kasus yang terjadi di soal berupa perband- ingan
dua atau lebih nilai. Kemudian Anda diminta untuk menyimpulkan
atau menganalisis hubungan dari beberapa perbandingan tersebut.
Prinsip menyelesaikannya sama seperti yang sudah diuraikan di
ringkasan materi aritmetika dasar pada bagian perbandingan.

Model urutan Model perbandingan sering kali muncul bersamaan


dengan model urutan. Urutan yang terjadi di soal

cerita memiliki kata kunci "kurang dari", "lebih dari", "sama


dengan/sama seperti/sama banyaknya" sehingga Anda bisa
memberi:

73
VERBAL

tanda < untuk kata kunci "kurang dari"


tanda > untuk kata kunci "lebih dari"
tanda = untuk kata kunci "sama dengan/sama seperti/sama
banyaknya"

Beberapa contoh kasus yang berkaitan dengan urutan adalah


skor, peringkat, pemenang, tercepat, terpandai, termahir, prioritas
pengerjaan atau kunjungan, dan sebagainya.

2) Model Hubungan Antarsyarat


Beberapa kejadian berasal dari suatu kondisi yang memenuhi
syarat tertentu, hubungannya adalah "sebabakibat", "syarat-hasil",
"jika ... maka ..." atau p Q. Untuk itu Anda harus mencermati
keterangan/kata kunci pada soal cerita sehingga dapat
menyimpulkan dengan tepat. Syarat terbagi menjadi "syarat
cukup", "syarat perlu", dan "syarat mutlak".
Syarat Cukup
Pernyataan P dikatakan syarat cukup dari pernyataan Q. Jika P
terjadi pastilah terjadi Q dengan kata lain adanya P menjamin
adanya Q.

Contoh
P: Budi bujangan
Q: belum menikah
Mengetahui si Budi Bujangan sudahcukup untuk mengetahui ia
belum menikah.
Syarat Perlu
Pernyataan Q dikatakan syarat perlu dari pernyataan P, jika Q
mutlak diperlukan untuk terjadinya P. Dengan kata lain mustahil
ada P tanpa ada Q.

Contoh
P: Budi bujangan
Q: belum menikah
Jelas jika Budi sudah menikah maka iatidak bujangan lagi. Jadi,
belum menikah adalah syarat perlu untuk menjadi bujangan..
Syarat Mutlak
Artinya adalah syarat yang harus/mutlak terjadi, p Q atau "...jika
dan hanya jika ...".

74
VERBAL

Contoh
P: air turun dari langit
Q: terjadi hujan
Air turun dari langit jika dan hanya jika terjadi hujan. Dengan
demikian air turun dari langit adalah syarat mutlak terjadinya
hujan, dan terjadinya hujan juga merupakan syarat mutlak air
turun dari langit.

2) Model Kombinasi
Permasalahan yang sering muncul di soal cerita dengan
penyelesaian model kombinasi adalah masalah tentang
penyusunan jadwal suatu kegiatan, kemungkinan banyaknya cara
yang terjadi, kemungkinan posisi dengan syarat atau kondisi
tertentu (seperti posisi duduk, objek dan ruangan yang tepat,
posisi wilayah, dan lain sebagainya), serta pemilihan atau
penunjukan objek/calon berdasarkan syarat atau kondisi tertentu
(seperti penugasan suatu pekerjaan, calon peserta lomba, dan
sebagainya). Untuk mempermudah pengerjaannya, Anda bisa
menggunakan tabel atau ilustrasi gambar sesuai dengan aturan
penempatan di soal tersebut.
2) Contoh Soal
1. Kejujuran S tidak sebaik D. Terkadang M kurang jujur, tapi
sesungguhnya dia masih lebih jujur daripada R.B lebih suka
berbohong daripada H. D cukupjujur, tapi secara umum M lebih
jujur daripada D. Dan I sama jujurnya dengan K. D lebih jujur
daripada Hdan K. Siapakah di antara mereka yang paling jujur?
A.K
B.D
C.H
D.M
E.I

Jawaban
Yang paling jujur adalah M.
2. Jarak antara kamus A dan B adalah dua kali jarak kampus C dan D.
Kampus E terletak ditengah-tengah antara kampus C dan D.
Selanjutnya diketahui bahwa jarak kampus C ke kampus A sama
dengan jarak kampus D ke B, yaitu setengah dari jarak kampus A
ke kampus E. Kampus yang jaraknya paling jauh dari A adalah ….

75
VERBAL

A.kampus A
B.kampus B
C.kampus C
D.kampus D
E.kampus E

Jawaban
Kampus yang paling jauhdari A adalah kampus E.
3. Dodi seorang anak yatim. Dia memiliki kucing kesayangan yang
dinamakan Didi. Dodi dan Didi ke mana-mana sering berdua.
Bagaikan kakak beradik. Di sekolah Dodi sangat disayangi oleh Bu
Rina. Di antara seluruh murid kelas 1 SD, Bu Rina paling menyayangi
Dodi karena selain sudah yatim, dia juga anak bungsu
danberwajah imut. Toni adalah teman paling akrab Dodi. Meski
tidak seangkatan, mereka berdua sangat akrab dan sering
bermain di sungai dan sawah bersama. Toni sering mengolok-olok
Dodi sebagai anak manja, tapi itu hanya gurauan dan Dodi
menerima hal itu. Sebab jalan dari rumah Dodi menuju ke sekolah
cukup jauh sehingga terkadang dia meminta tolong dibonceng
sepeda motor Pak Sobarin, tetangganya yang tempat kerjanya
searah dengan arah sekolah Dodi. Manakahyang mungkin terjadi?
A. Toni dan Dodi sering berkelahi karena Toni suka mengolok-olok
Dodi.
B. Toni suka mengejek Dodi sehingga Dodi sangat membencinya.
C. Dodi tidak disukai teman-teman kelasnya karena berwajah
galak.
D. Rumah Dodi dan Pak Sobarin berada 4 kilometer disebelah
selatan sekolah Dodi. Sedangkan tempat kerja pak Sobarin
berada 2 kilometer di sebelah utara sekolah Dodi.
E. Bu Rina lebihmenyukai anak sulung, karena anak sulung lebih
memiliki tanggung jawab besar daripada anak bungsu.

Jawaban
Rumah Dodi dan Pak Sobarin berada 4 kilometer di sebelah selatan
sekolah Dodi. Sedangkan tempat kerja pak Sobarin berada 2
kilometer di sebelah utara sekolah Dodi. Pernyataan ini adalah
mungkin karena dalam bacaan disebutkan bahwa tempat kerja
Pak Sobarin searah dengan sekolah Dodi.

76
VERBAL

3) Tips dan Trik Mengerjakan


Cermati dan pahami soal cerita.
Fokus, konsentrasi, cermat dan teliti saat mengerjakan.
Beri tanda pada kata kunci soal cerita.
Permudah dengan membuat ilustrasi gambar atau tabel.
Perbanyak latihan soal
Perhatikan hubungan urutan
Perhatikan jawaban yang disediakan.
Cara paling cepat saat menyelesaikan soal cerita tes penalaran
analitis adalah dengan mencermati pilihan jawaban yang
disediakan. Terkadang Anda tidak perlu mencari jawaban sesuai
keterangan pada soal, tetapi cukup memilih jawaban yang paling
tepat tentunya sesuai dengan syarat dan kondisi pada soal
tersebut.

77

Anda mungkin juga menyukai