Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL 3

Nama Mahasiswa : PUTRI SARAGI


NIM : 856088326
Kode Mata Kuliah : PDGK4106
Nama Mata Kuliah : Pendidikan IPS di SD
Pokjar/ Semester : Pokjar Simalungun / I Masukan Sarjana (Bidang Ilmu)
Dosen Pengampu : Maisarah, S.Pd., M.Pd.
Tugas Tutorial ke- : 3

Soal

1. Berikan contoh metode pembelajaran IPS SD berlandaskan pendekatan


kognitif yang digunakan untuk mengajarkan materi pendidikan IPS di SD
sesuai dengan pengalaman Anda sebagai seorang guru profesional!
Jawab:
Metode pembelajaran ips sd dengan berlandaskan pendekatan kognitif :
Memberikan kompetensi dasar contohnya dengan memahami gejala alam dan
sosial di negara Indonesia. Memberikan materi Pokok seperti gejala alam di negara
Indonesia. Melihat hasil belajar, contohnya dapat membandingakn gejala alam di
Indonesia.Indikator, contohnya dapat mendeskripsikan kondisi alam di Indonesia.
Pembahasan :
Pendekatan kognitif merupakan pendekatan pengajaran bahasa yang memfokus
pada peran kognitif. Istilah pendekatan kognitif muncul sehubungan dengan adanya
ide-ide mengenai kognitivisme, mentalisme, dan kemampuan kognitif dalam belajar
berbahasa.
Sedangkan metode pmbelajaran inovatif adalah pembelajaran yang langsung
memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh kelas, berdasarkan kondisi kelas.
Metode ini merupakan pembelajaran yang berorientasi pada strategi, metode atau upaya
menigkatkan semua kemampuan positif dalam proses pengembangan potensi atau
kemampuan.

2. Analisis langkah-langkah penggunaan metode pembelajaran IPS SD kelas


tinggi berdasarkan pendekatan sosial!
Jawab:
Pendekatan sosial mengutamakan hubungan individu dengan masyarakat dan
memusatkan perhatiannya kepada proses sosial yang merupakan negosiasi sosial.
Pendapat sosial berangkat dari dua asumsi. Pertama, masalah-masalah sosial
diidentifikasi atas dasar kesepaktan yang diperoleh dalam sosial media dan
menggunakan prinsip sosial. Kedua proses-proses sosial yang demokratis perlu
dikembangkan untuk memperbaiki masyarakat dalam arti seluas-luasnya dan terus
menerus. Dalam menggunakan model Inkuiri Sosial, ada tahap-tahap yang harus
dilalui:
1. Tahap Orientasi
Dalam tahap ini, siswa diminta memilih sosial (tentu saja yang relevan
dengan GBPP) yang akan dijadiikan pokok bahasan. Masalah dapat
bersumber dari peristiwa-peristiwa sosial di kelas atau di sekolah atau
masyarakat sekitar sekolah.
2. Tahap Hipotesis
Tahap ini dilakukan setelah perumusan dan pembahasan masalah.
Fungsi perumusan hipotesis adalah sebagai acuan dalam usaha
menemukan pemecahan masalah. Untuk membuat hipotesis yang baik,
diperlukan beberapa kriteria sebagai:
a. Valid mempunyai kejelasan untuk melakukan pengujian.
b. Kompatibilitas, yaitu kesesuain antara hipotesis dengan
pengalaman siswa atau guru yang perna diperoleh.
c. Mempunyai hubungan dengan peristiwa-peristiwa yang telah
terjadi sebelumnya.

3. Tahap Defenisi
Pada tahap ini siswa mengadakan pembahasan tentang pengertian
Latihan-latihan yang terdapat dalam dipotesis. Hal ini penting agar
terdapat pengertian yang sma pada setiap siswa.
4. Tahap Eksplorasi
Tahap ini adalah tahap pengujian hipotesis dengan logika deduksi dan
mengembangkan hipotesis dengan implikasi serta asumsi-asumsi.
Apabila telah teruji antara hipotesis dengan dasar logika maka tahap
berikutnya adalah pembuktian dengan fakta-fakta.
5. Tahap Pembuktian
Dalam tahap ini, para siswa mengumpulkan data dnegan metode yang
sesuai. Contohnya melalui wawancara, angket dan observasi,. Jika telah
terkumpul, kemudian diadakan analisis data untuk disimpulkan. Apakah
hipotesis diterima atau ditolak.
6. Tahap Generalisasi
Pada tahap ini merupakan tahap akhir dari model inkuiri sosial. Pada
tahap ini telah dapat disusun pernyataan terbaik dalam pemecahan
masalah. Generalisasi yang dihasilkan hendaknya disusun secara
sederhana sehingga mudah dipahami oleh siswa.

3. Telaah dan berilah masing-masing satu contoh pada dua tingkatan aspek
kognitif (LOTs dan HOTs) dalam evaluasi hasil belajar IPS SD!
Jawab:
Aspek kognitif dalam evaluasi belajar mempunyai duua tingkatan sebagai
berikut:
1. Evaluasi yang mempunyai tingkatan lebih rendah, meliputi hal-hal
berikut:
a. Evaluasi yang mengungkapkan pengetahuan (knowledge) kata-
kata yang sering dipakai : apa?, Dimana?, Kapan?, Sebutkan !,
siapa?
Contoh : Siapakah Gajah Mad aitu?
b. Evaluasi yang mengungkapkan pemahaman (comprehension)
Kata-kata yang sering dipakai: mengapa?, jelaskan!, uraikan,
berilah ulasan!, bandingkan!.
Contoh: Bandingkan metode ceramah dengan metode diskusi?
c. Evaluasi yang mengungkapkan penerapan (application) kata-
kata yang sering dipakai: demonstrasikan!, tunjukkanlah!,
klasifikasikan!, carilah hubungan!, tuliskan!, gambarkan!.
Contoh: Gambarkan grafik penduduk Indonesia berdasarkan golongan
umur 0-4, 5-9, 10-14, 15-19, 20-24 dan seterusnya untuk tahun 2000!
2. Evaluasi yang mempunyai tingkatan lebih tinggi, meliputi hal-hal
berikut.
a. Analisis (analisis) kata-kata yang sering dipakai: mengapa!,
tunjukkan sebab-sebabnya!, analisislah, berilah alasan!,
sebutkan bukti-bukti!.
Contoh: Bukti-bukti apakah yang dapat dikumpulkan bahwa film barat
kurang cocok bagi kepribadian Timur?
b. Sintesis (synthesis) kata-kata yang sering dipakai: susunlah
dnegan kata-katamu!, apa yang mungkin terjadi!, buatlah
perkiraan apa yang terjadi!, bagaimanakah?.
Contoh: Bagaimanakah Tindakan anda jika perahu tempel yang anda
tumpangi terdampar pada suatu pulau yang tidak berpenduduk?
c. Evaluasi (evaluation) kata-kata yang sering dipakai : berilah
pendapat bahwa.., bandingkan!, bedakan!, berilah alasan!,
berilah kritik!, alternatif mana yang lebih baik!, setujukah anda!.
Contoh: Setujukah anda terdapat kehidupan ala barat yang sangat bebas?

4. Rancanglah alat evaluasi tentang nilai dan sikap sosial! Sebelum merancang alat
evaluasi, Anda perlu mempelajari kurikulum sekolah yang berlaku dengan
memperhatikan unsur kompetensi dasar, materi pokok, hasil belajar dan
indikator materi.
Jawab:
Alat Evaluasi tentang nilai dan sikap sosial
Contoh pokok bahasan diambal adalah SD Kelas 3, Semester 1.
1. Kompetensi Dasar
Kemampuan mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota keluarga.
2. Materi Pokok
Kedudukan dan peran anggota keluarga
3. Hasil belajar
a. Menceritakan kedudukan anggota keluarga
b. Menceritakan peran anggota keluarga
4. Indikator
a. Menceritakan kedudukan anggota
1) Menyebutkan kedudukan setiap anggota keluarga
2) Membuat silsilah keluarga
b. Menceritakan peran anggota keluarga
1) Menjelaskan peran setiap anggota keluarga
2) Menjelaskan kecenderungan perubahan peran di
keluarga . misalnya inu yang bekerja mencari nafkah.
3) Menceritakan pengalaman siswa dalam melaksanakan
perannya dalam keluarga.
Dari materi tersebut dapat dibuat indikator tes (kisi-kisi soal) yang
mengungkapkan nilai dan sikap sosial sebagai berikut.
Contoh:
a. Dengan bekerja sama dengan adiknya membersihkan halaman
rumah, Doni dapat menghargai kedua adiknya yang bererja
dengan baik.
b. Dengan bekerja sama dengan ibunya yang mengajar memasak,
Tuti dan adiknya dapat menghargai ibunya yang pintar
memasak.

5. Analisis penerapan model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan


pendekatan pemecahan masalah menurut pendapat ahli David Johson dan
Frank Johnson!
Jawab:
Model pemecahan masalah secara kelompok (Davis Johnson dan Frank
Johnson dalam Udin S.Winataputra.2003).
Model yang dikemukakan oleh David Johnson dan Frank Johnson dalam Udin
S. Winataputra. 2003 yaitu :
1. Unsur- unsurnya :
a. Dapat dihasilkan kesepakatan tentang sesuatu keadaan yang di
kehendaki.
b. Sepakat untuk menetapkan struktur dan prosedur untuk
menemukan kemungkinan pemecahan masalah, memutuskan
dan mempergunakan cara pemecahan yang terbaik an efektif.
2. Langkah- langkahnya:
a. Defenisi masalah
Merupakan langkah yang paling sulit. Apabila mampu
merumuskan dengan baik maka Langkah selanjutnya akan lebih
mudah. Untuk perumusan masalah ini dianjurkan menggunakan
Langkah-langkah : tampunglah secara terbuka semua pertanyaan
dan masalah, rumuskan lah kembali setiap persyaratan sehingga
dapat memperoleh gambaran yang ideal dan actual. Pilihlah
salah satu defenisi yang penting dan dapat dipercahkan.
b. Diagnosis
Langkah kedua ini kita mengetahui dimensi dan sebab-sebab
timbulnya masalah. Tujuanya adalah untuk mengetahui sifat dan
besarnya kekuatan yang mendorong kea rah situasi yang ideal
dan kekuatan-kekuatan yang menghambat kea rah tersebut.
c. Merumuskan alternatif strategi
Dalam kelompok ketiga ini kelompok harus mencari dan
menemukan berbagai alternatif cara pemecahan masalah,
dimana kelompok harus kreatif, berfikir divergen, memahami
pertentangan antar ide dan punya daya temu yang tinggi.
d. Penentuan dan penerapan suatu strategi
Setelah berbagai alternative strategi pemecahan masalah
diperoleh makan kelompok pada tahap ini memutuskan untuk
memilih alternatif mana yang akan dipakai. Tahap ini
mengandung dua aspek utama pemecahan masalah yaitu :
1. Pengambilan keputusan yaitu proses mengambil suatu
pilihan dari berbagai alternatif Tindakan.
2. Keputusan penerapan, yaitu suatu proses untuk
mengambil Tindakan yang diperlakukan sehingga
menghasilkan pelaksanaan tersebut.
Dalam tahap ini kelompok harus menggunakan pertimbangan
yang kritis, berfikir konvergen dalam membuat perencanaan
yang nyata mengenai pelaksanaan.
e. Evaluasi keberhasilan strategi
Dalam Langkah ke lima ini kelompok mempelajari : apalah
strategi itu berhasil diterapkan (evaluasi proses), apakah akibat
penerapan strategi itu (evaluasi hasil) dan apakah keadaan actual
sudah lebih mendekati keadaan yang ideal dari pada sebelum
penerapan. Hasil akhir dari evaluasi harus menunjukkan bahwa
masalah apa yang sudah dipecahkan, seberapa jauh
pemecahannya, masalah apa yang belum terpecahkan dan
masala baru apa yang timbul.

Anda mungkin juga menyukai