Soal
3. Tahap Defenisi
Pada tahap ini siswa mengadakan pembahasan tentang pengertian
Latihan-latihan yang terdapat dalam dipotesis. Hal ini penting agar
terdapat pengertian yang sma pada setiap siswa.
4. Tahap Eksplorasi
Tahap ini adalah tahap pengujian hipotesis dengan logika deduksi dan
mengembangkan hipotesis dengan implikasi serta asumsi-asumsi.
Apabila telah teruji antara hipotesis dengan dasar logika maka tahap
berikutnya adalah pembuktian dengan fakta-fakta.
5. Tahap Pembuktian
Dalam tahap ini, para siswa mengumpulkan data dnegan metode yang
sesuai. Contohnya melalui wawancara, angket dan observasi,. Jika telah
terkumpul, kemudian diadakan analisis data untuk disimpulkan. Apakah
hipotesis diterima atau ditolak.
6. Tahap Generalisasi
Pada tahap ini merupakan tahap akhir dari model inkuiri sosial. Pada
tahap ini telah dapat disusun pernyataan terbaik dalam pemecahan
masalah. Generalisasi yang dihasilkan hendaknya disusun secara
sederhana sehingga mudah dipahami oleh siswa.
3. Telaah dan berilah masing-masing satu contoh pada dua tingkatan aspek
kognitif (LOTs dan HOTs) dalam evaluasi hasil belajar IPS SD!
Jawab:
Aspek kognitif dalam evaluasi belajar mempunyai duua tingkatan sebagai
berikut:
1. Evaluasi yang mempunyai tingkatan lebih rendah, meliputi hal-hal
berikut:
a. Evaluasi yang mengungkapkan pengetahuan (knowledge) kata-
kata yang sering dipakai : apa?, Dimana?, Kapan?, Sebutkan !,
siapa?
Contoh : Siapakah Gajah Mad aitu?
b. Evaluasi yang mengungkapkan pemahaman (comprehension)
Kata-kata yang sering dipakai: mengapa?, jelaskan!, uraikan,
berilah ulasan!, bandingkan!.
Contoh: Bandingkan metode ceramah dengan metode diskusi?
c. Evaluasi yang mengungkapkan penerapan (application) kata-
kata yang sering dipakai: demonstrasikan!, tunjukkanlah!,
klasifikasikan!, carilah hubungan!, tuliskan!, gambarkan!.
Contoh: Gambarkan grafik penduduk Indonesia berdasarkan golongan
umur 0-4, 5-9, 10-14, 15-19, 20-24 dan seterusnya untuk tahun 2000!
2. Evaluasi yang mempunyai tingkatan lebih tinggi, meliputi hal-hal
berikut.
a. Analisis (analisis) kata-kata yang sering dipakai: mengapa!,
tunjukkan sebab-sebabnya!, analisislah, berilah alasan!,
sebutkan bukti-bukti!.
Contoh: Bukti-bukti apakah yang dapat dikumpulkan bahwa film barat
kurang cocok bagi kepribadian Timur?
b. Sintesis (synthesis) kata-kata yang sering dipakai: susunlah
dnegan kata-katamu!, apa yang mungkin terjadi!, buatlah
perkiraan apa yang terjadi!, bagaimanakah?.
Contoh: Bagaimanakah Tindakan anda jika perahu tempel yang anda
tumpangi terdampar pada suatu pulau yang tidak berpenduduk?
c. Evaluasi (evaluation) kata-kata yang sering dipakai : berilah
pendapat bahwa.., bandingkan!, bedakan!, berilah alasan!,
berilah kritik!, alternatif mana yang lebih baik!, setujukah anda!.
Contoh: Setujukah anda terdapat kehidupan ala barat yang sangat bebas?
4. Rancanglah alat evaluasi tentang nilai dan sikap sosial! Sebelum merancang alat
evaluasi, Anda perlu mempelajari kurikulum sekolah yang berlaku dengan
memperhatikan unsur kompetensi dasar, materi pokok, hasil belajar dan
indikator materi.
Jawab:
Alat Evaluasi tentang nilai dan sikap sosial
Contoh pokok bahasan diambal adalah SD Kelas 3, Semester 1.
1. Kompetensi Dasar
Kemampuan mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota keluarga.
2. Materi Pokok
Kedudukan dan peran anggota keluarga
3. Hasil belajar
a. Menceritakan kedudukan anggota keluarga
b. Menceritakan peran anggota keluarga
4. Indikator
a. Menceritakan kedudukan anggota
1) Menyebutkan kedudukan setiap anggota keluarga
2) Membuat silsilah keluarga
b. Menceritakan peran anggota keluarga
1) Menjelaskan peran setiap anggota keluarga
2) Menjelaskan kecenderungan perubahan peran di
keluarga . misalnya inu yang bekerja mencari nafkah.
3) Menceritakan pengalaman siswa dalam melaksanakan
perannya dalam keluarga.
Dari materi tersebut dapat dibuat indikator tes (kisi-kisi soal) yang
mengungkapkan nilai dan sikap sosial sebagai berikut.
Contoh:
a. Dengan bekerja sama dengan adiknya membersihkan halaman
rumah, Doni dapat menghargai kedua adiknya yang bererja
dengan baik.
b. Dengan bekerja sama dengan ibunya yang mengajar memasak,
Tuti dan adiknya dapat menghargai ibunya yang pintar
memasak.