Anda di halaman 1dari 11

Tugas.

3
Dibuka: Senin, 14 November 2022, 00:00
Jatuh tempo: Senin, 28 November 2022, 15:00
1. Jika anda sebagai seorang guru di dalam sebuah kelas dan
menjadi nahkoda bagi kapal yang berisi penumpangnya adalah
murid anda. Anda harus mengajarkan metode pembelajaran IPS
SD yang berlandaskan pendekatan kognitif. Rancanglah dan
berilah contoh terkait metode pembelajaran IPS SD dengan
berlandaskan pendekatan kognitif digunakan untuk mengajarkan
materi pendidikan IPS di SD kepada peserta didik anda sesuai
dengan pengalaman anda sebagai seorang guru profesional!

Jawab:

Pendekatan kognitif adalah suatu pendekatan yang menekankan pada


kecakapan intelektual melalui aspek-aspek pengetahuan, pemahaman,
penerapan (aspek kognitif tingkatan lebih rendah) serta analisis, sintesis dan
evaluasi (aspek kognitif tingkatan lebih tinggi). Misalnya menggunakan metode
Latihan inkuiri dimana penerapannya lebih bersifat bebas tetapi terarah dan
sistematis. Disini guru harus mampu menyajikan peristiwa-peristiwa yang
membangkitkan siswa untuk terjadinya konfrontasi intelektual. Beberapa
tahapan metode Latihan inkuiri yaitu
a) menyajikan masalah, guru mengajukan situasi yang mengandung masalah
dan menentukan prosedur inkuiri yang akan ditempuh oleh siswa;
b) mengumpulkan data dan verifikasi data, siswa mengumpulkan informasi
tentang masalah yang diajukan. Tahap ini dimaksudkan untuk membuktikan
hakikat objek dan kondisi serta menyelidiki peristiwa situasi masalah;
c) mengumpulkan unsur baru, siswa bersama guru mengadakan eksperimen
dan pengumpulan data (unsur baru). Maksud kegiatan eksperimen ini adalah
memisahkan variable yang mendukung, mengajukan hipotesis dan mengetes
sebab akibat;
d) merumuskan penjelasan, siswa bersama guru merumuskan penjelasan atau
uraian secara mendetail, rapi, dan sistematis;
e) menganalisis terhadap proses inkuiri, siswa menganalisis pola-pola
penemuan. Tahapan ini sangat penting untuk mengetahui sejauh mana proses
inkuiri telah dilaksanakan dan apabila menemui beberapa kekurangan dicoba
untuk diperbaiki secara sistematis.
Penerapan metode pembelajaran IPS berdasarkan aspek kognitif sebagai
contoh kita ambil kurikulum SD kelas 6 semester II sebagai berikut::

1. Kompetensi Dasar
Kemampuan memahami gejala alam dan sosial negara Indonesia dan
negara tetangga.
2. Materi pokok
Gejala alam dan sosial negara Indonesia dan negara tetangga.
3. Hasil belajar
a. Membandingkan gejala alam negara Indonesia dengan negara-negara
tetangga.
b. Mendeskripsikan gejala sosial Indonesia dan negara-negara tetangga.
4. Indikator
a. Menunjukkan pada peta letak dan nama negara-negara tetangga
Indonesia.
b. Membandingkan ciri-ciri gejala alam Indonesia dengan negara-negara
tetangga.
c. Membandingkan ciri-ciri gejala sosial di Indonesia dengan negara-
negara tetangga.
d. Memberi contoh sikap waspada terhadap gejala sosial di Indonesia.

Setelah dipahami hal-hal diatas maka Langkah selanjutnya adalah:


1. Menyajikan masalah
Guru mengajukan masalah dengan pertanyaan, seperti berikut
Bagaimana gejala alam dan sosial di Indonesia jika dibandingkan dengan negara
tetangganya?
2. Mengumpulkan data dan verifikasi data
Siswa mengumpulkan data melalui buku-buku sumber yang berkaitan dengan
masalah yang dirumuskan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengkaji situasi peristiwa
pemberontakan G30S/PKI sehingga siswa memahami secara objektif. Pada tahap
verifikasi data ditanyakan situasi, kondisi, dan objek secara sistematis.
3. Mengumpulkan unsur baru
Guru dan siswa mencocokkan secara langsung antara informasi dengan rumusan
masalah yang dirumuskan dan menemukan unsur-unsur baru yang dapat
digunakan untuk menjawab masalah.
4. Merumuskan penjelasan
Guru membantu siswa dalam merumuskan penjelasan untuk menjawab atas
masalah secara mendetail, rapi dan sistematis.
5. Menganalisis proses inkuiri
Siswa menganalisis pola-pola penemuannya dan siswa menilai efektivitas proses
inkuiri yang dilakukan. Kemudian memperbaiki kekurangan yang ada. Pendekatan
metode pembelajaran berlandaskan pendekatan kognitif pada dasarnya dimulai
dengan konfrontasi intelektual dan diakhiri dengan penemuan jawaban atas
masalah secara ilmiah melalui metode-metode ilmiah. Kegiatan ini menekankan
pada kemampuan intelektual melalui mengorganisasikan data, merumuskan
masalah, membangun konsep dan merumuskan pernyataan atas masalah yang
ada.

2. Terdapat banyak metode pembelajaran dengan pendekatan apapun di


dalam mengajarkan kegiatan belajar mengajar pendidikan IPS di SD
salah satunya yaitu metode pembelajaran melalui pendekatan sosial.
Analisislah penggunaan metode pembelajaran IPS SD kelas tinggi
berdasarkan pendekatan sosial!
Jawab:

Pendekatan sosial mengutamakan hubungan individu dengan masyarakat dan


memusatkan perhatiannya kepada proses sosial yang merupakan negosiasi
sosial. Konsekuensi penggunaan metode pembelajaran IPS SD harus
membantu peserta didik untuk mengembangkan kemampuan hubungan dengan
masyarakat, yang pada gilirannya kelak akan mampu membangun masyarakat
dan mampu mengadakan hubungan antar pribadi. Salah satu metode
pembelajaran yang berlandaskan pendekatan sosial adalah inkuiri sosial.
Metode ini berangkat dari kenyataan bahwa peserta didik sering menghadapi
masalah-masalah sosial. Fungsi sekolah selain memecahkan masalah sosial
juga memeilihara dan menjaga nilai-nilai sosial. Tahap-tahap penerapan metode
inkuiri sosial adalah:

1. Tahap Orientasi, peserta didik dengan bantuan mengambil dan menetapkan


masalah sosial yang dijadikan pokok pembahasan
2. Tahap Hipotesis, peserta didik bersama guru Menyusun hipotesis. Hipotesis
ini sebagai acuan dalam usahan pemecahan masalah. Hipotesis yang baik
harus memenuhi syarat:
a. Valid (sahih) yaitu menguji apa yang seharusnya diuji
b. Kompatibilitas yaitu adanya kesesuaian antara hipotesis dengan
generalisasi pengalaman siswa/guru yang telah diperoleh sebelumnya.
c. Mempunyai hubungan dengan peristiwa yang telah terjadi agar dapat
diadakan pembuktian.
3. Tahap Definisi, peserta didik mengadakan pembahasan mengenai pengertian
istilah yang terdapat pada hipotesis.
4. Tahap Eksplorasi, peserta didik mengadakan pengujian hipotesis dengan
logika deduksi dan mengembangkan hipotesis dengan implikasi dan asumsi-
asumsinya.
5. Tahap pembuktian Hipotesis, peseta didik melakukan pembuktian dengan
jalan melakukan pengumpulan data melalui metode-metode pengumpulan
data yang sesuai dengan masalah yang dibahas. Setelah data memenuhi
syarat, kemudian dianalisis dan dihubungkan dengan hipotesis yang telah
dirumuskan. Demikianlah suatu hipotesis diuji secara empiric untuk dipastikan
hipotesis diterima atau ditolak.
6. Tahap Generalisasi, peserta didik dengan bantuan guru Menyusun
pernyataan yang benar-benar terbaik untuk pemecahan masalah

Penerapan metode pembelajaran IPS di SD berdasarkan pendekatan Sosial


contohnya pada Kurikulum SD kelas 5 semester I yaitu:

1. Kompetensi Dasar
Kemampuan memahami keadaan penduduk dan pemerintahan di Indonesia
2. Pokok Bahasan
Penduduk dan system pemerintahan di Indonesia
3. Hasil Belajar
a. Mengidentifikasi keadaan penduduk di Indonesia
b. Mendeskripsikan peran dan tanggung jawab pemerintah
4. Indikator
a. Menjelaskan perkembangan jumlah penduduk, penggolongan,
persebaran dan kepadatan penduduk di Indonesia
b. Menginterpretasi berbagai grafik penduduk
c. Menjelaskan permasalahan penduduk di Indonesia
d. Mengidentifikasi bentuk, sebab dan akibat perpindahan penduduk yang
terjadi di Indonesia
e. Menguraikan pengertian pemrintahan, pemerintahan daerah dan
pemerintahan pusat
f. Menjelaskan system pemerintahan demokrasi
g. Memberi contoh tugas dan tanggung jawab pemerintah terhadap
masyarakat.

Setelah memahami hal-hal di atas kemudian Langkah selanjutnya adalah

1. Tahap orientasi
Peserta didik dengan bantuan guru mengambil dan menetapkan masalah
yang berkaitan dengan jumlah penduduk yang meledak, golongan
penduduk muda, pensebaran tidak merata dan kepadatan yang tinggi.
Salah satu akibatnya adalah munculnya masalah sosial, yaitu kemiskinan
masih ditambah penodongan, pencurian, tuna susila dan tuna wisma.
Rumusan masalahnya adalah “Faktor-faktor apa yang menyebabkan
kemiskinan di suatu daerah ?” Jadi, masalah pokoknya adalah terjadinya
kemiskinan.
2. Tahap hipotesis
Peserta didik dengan bantuan guru menyusun hipotesis, yaitu berikut ini.
a. Kondisi fisis suatu daerah yaitu lahan pertanian yang sempit,
mempunyai hubungan dengan terjadinya kemiskinan.
b. Kualitas sumber daya manusia yaitu tingkat pendidikan yang rendah,
mempunyai hubungan dengan terjadinya kemiskinan.
3. Tahap definisi
Peserta didik membahas pengertian dari istilah-istilah yang ada dalam
hipotesis.
a. Kondisi fisis adalah lingkungan alam yang mempunyai pengaruh
terhadap perikehidupan manusia, misalnya keadaan sumber daya
alam pada suatu daerah.
b. Kualitas sumber daya manusia adalah derajat kemampuan manusia
untuk mengolah sumber daya alam yang ada dengan teknologi yang
dimiliki.
c. Kemiskinan dibedakan menjadi dua, yaitu kemiskinan alamiah dan
kemiskinan struktural/buatan. Kemiskinan alamiah adalah kemiskinan
yang ditimbulkan sebagai akibat terbatasnya sumber daya alam atau
daya dukung sumber daya alam terhadap kehidupan manusia rendah.
Kemiskinan struktural/buatan adalah kemiskinan yang ditimbulkan
sebagai akibat perubahan ekonomi, teknologi dan pembangunan itu
sendiri atau karena kelembagaan yang ada menyebabkan sebagian
masyarakat tidak memperoleh kesempatan yang sama untuk
menguasai sumber daya sehingga menjadi miskin.
d. Pada golongan penduduk muda, bentuk grafik penduduknya seperti
pyramid, yaitu golongan penduduk usia muda jauh lebih besar daripada
usia dewasa dan tua.
4. Tahap eksplorasi
Peserta didik mengadakan pengujian hipotesis dengan logika dedukasi
dan mengembangkan hipotesis dengan implikasinya serta asumsi asumsi
yang mendasarinya.
5. Tahap pembuktian
Peserta didik melakukan pembuktian dengan jalan melakukan
pengumpulan data melalui metode-metode pengumpulan data yang
sesuai dengan masalah yang dibahas. Setelah data lengkap, kemudian
diadakan analisis data dan dihubungkan dengan hipotesisnya untuk
dipastikan apakah hipotesis itu diterima atau tidak.
6. Tahap generalisasi
Peserta didik dengan bantuan guru menyusun pernyataan terbaik sebagai
jawaban atas masalah yang dibahas, berikut ini :
a. Kondisi fisik yang jelek akan mendukung terjadinya kemiskinan di suatu
daerah.
b. Kualitas sumber daya manusia yang rendah mendukung terjadinya
kemiskinan di suatu daerah.

3. Terdapat beberapa aspek kognitif dalam merancang dan menyusun


alat evaluasi hasil Belajar IPS di SD. Terkait hal tersebut, telaah dan
berilah contoh 2 tingkatan aspek kognitif dalam evaluasi hasil belajar
IPS SD!

Jawab:

Aspek kognitif dalam evaluasi hasil belajar mempunyai dua tingkatan yaitu:

1. Evaluasi yang mempunyai tingkatan lebih rendah, meliputi hal-hal berikut:


a. Evaluasi yang mengungkapkan pengetahuan (knowledge) atau C1.
Evaluasi yang mengungkap pengetahuan merupakan pertanyaan atau
tes yang mengungkap penalaran dalam kategori terendah. Evaluasi ini
hanya mengungkap fakta, definisi, pengertian dan sejenisnya. Jadi,
peserta didik hanya dituntut untuk mengingat kembali apa yang telah
dipelajari. Misalnya pertanyannya sebagai berikut:
1) Dimanakah terdapat tambang timah di Indonesia?
2) Siapakah presiden pertama negara RI?
3) Siapakah Bung Karno?
4) Berapakah jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2000?
5) Apa nama ibukota provinsi Jawa Tengah?
6) Apakah Bahasa Indonesia termasuk rumpun Bahasa Melayu?
Kata-kata yang sering dipakai untuk evaluasi yang mengungkap pengetahuan,
antara lain : Apa, siapa,di mana, kapan, sebutkan.

b. Evaluasi yang mengungkapkan pemahaman (comprehension) atau C2.


Evaluasi ini menuntut siswa untuk memahami atau mengerti apa yang
telah dipelajari. Dengan dmeikian, siswa dituntut dapat menjelaskan apa
yang telah dipelajari dengan kalimatnya sendiri. dia tidak sekedar dapat
mengingat dan menghafal informasi yang telah diperoleh, tetapi dapat
memilih dan mengorganisasikan informasi tersebut. Termasuk dengan
menafsirkan gambaran, grafik, bagan, dan lain-lain dengan kata-katanya
sendiri. Kata-kata yang sering dipakai untuk evaluasi yang mengungkap
pemahaman, antara lain : Mengapa?; Jelaskan!; uraikan!; Berilah ulasan!;
Bandingkan!.
Contoh :
a. Mengapa pulau Jawa padat penduduknya?
b. Jelaskan secara singkat lingkungan sekolahmu!
c. Uraikan dengan kata-katamu sendiri mengapa di Indonesia agama
Islam mula-mula berkembang di daerah pantai?
d. Berilah ulasan singkat pentingnya persatuan dalam keberagaman!
e. Bandingkan metode ceramah dan dengan metode diskusi!

c. Evaluasi yang mengungkapkan penerapan (application) atau C3.


Pada penerapan (aplikasi), siswa dapat menggunakan informasi yang
diterima untuk memecahkan suatu masalah. Dengan menggunakan
konsep, prinsip, aturan, hukum atau proses yang telah dipelajari
sebelumnya, siswa diharapkan dapat menentukan jawaban yang benar
terhadap pertanyaan yang diajukan.Kata-kata yang sering digunakan
untuk mengungkap penerapan adalah : Demonstrasikan!; Tunjukkanlah!;
Klasifikasikanlah!; Carilah hubungan!; Tuliskan!; dan Gambarkan!.
Contoh :
a. Demonstrasikan terjadinya gerhana matahari dengan 3 bola yang
ukurannya berbeda.
b. Tuliskan dengan kata-katamu sendiri bahwa keterampilan merupakan
modal yang penting bagi usaha wiraswasta

2. Evaluasi yang mempunyai tingkatan lebih tinggi, meliputi hal-hal berikut ini :
a. Evaluasi yang mengungkap analisis (Analysis) atau C4
Analisis merupakan jenjang pertanyaan dari kelompok pertanyaan tingkat
tinggi. Pertanyaan analisis menuntut siswa untuk berpikir secara
mendalam, kritis, bahkan menciptakan sesuatu yang baru. Untuk
menjawab pertanyaan analisis, siswa harus mampu menguraikan sebab,
motif, atau pertanyaan analisis, siswa harus mampu menguraikan sebab,
motif, mampu mengadakan deduktif (dari suatu generalisasi hal umum,
dicari faktanya, ke hal yang khusus). Oleh karena itu, pertanyaan analisis
tidak hanya mempunyai satu jawaban yang benar, melainkan berbagai
alternatif. Contohnya :
a) Menguraikan alasan atau sebab-sebab suatu kejadian.
Faktor-faktor apakah yang menyebabkan terjadinya perang
Diponegoro?
b) Mempetimbangkan dan menganalisis informasi agar dapat
menyimpulkan informasi yang diterima.
Berdasarkan data yang ada, jumlah penganggur dan tunawisma
adalah penduduk desa yang pergi ke kota untuk mencari pekerjaan.
Bagaimana cara mengatasinya?
b. Evaluasi yang mengungkap Sintesis (Synthesis) atau C5
Sintesis merupakan jenjang kedua dari kelompok pertanyaan tingkat tinggi.
Pertanyaan yang mengungkap sintesis menuntut siswa berpikir orisinal dan
kreatif. Siswa dituntut berpikir induktif (dari faktor, fakta, dan unsur-unsur
yang bersifat khusus, diambil dari suatu kesimpulan atau generalisasi).
Jenis pertanyaan sintesis dapat berbentuk :
a. Pertanyaan yang menuntut siswa membuat prediksi atau peramalan
atau perkiraan.
Apa dampak yang mungkin terjadi jika pantai utara Jawa Barat ditimbun
untuk dijadikan daerah pemukiman?
b. Pertanyaan yang menuntut siswa mengungkapkan ide dan
menghasilkan pemikiran yang orisinil.
Bagaimana tindakan Anda jika perahu tempel yang Anda tumpangi
terdampar pada suatu pulau yang tidak berpenduduk?
c. Pertanyaan yang menuntut siswa untuk memecahkan masalah.
Apa yang harus kita lakukan agar masyarakat menaati peraturan lalu
lintas?
Beberapa kata-kata yang dipakai untuk pertanyaan sintesis antara lain :
1) Susunlah dengan kata-katamu!
2) Apa yang mungkin terjadi?
3) Buatlah perkiraan apa yang terjadi?
4) Bagaimanakah?
c. Evaluasi yang mengungkap penilaian (Pertanyaan yang mengungkap
evaluasi) atau C6
Evaluasi (pertanyaan) yang mengungkap penilaian menuntut siswa untuk
melakukan kegiatan berpikir yang paling tinggi. Dia dapat melakukan itu
apabila pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dapat
dikuasai dengan baik. Pertanyaan yang mengungkap evaluasi menuntut
adanya standar atau kriteria yang jelas. Kemungkinan jawaban yang
diberikan siswa berbeda-beda. Hal itu tidak menjadi masalah, asal sudah
ada kriteria yang jelas. Adanya perbedaan itu justru memperluas segi
penalaran siswa sehingga mereka mempunyai cakrawala yang luas.
Pertanyaan yang mengungkap evaluasi penilaian dapat dikategorikan
sebagai beriktut :
a. Pertanyaan yang meminta siswa untuk memberikan pendapat.
Setujukah Anda terhadap kehidupan ala barat yang sangat bebas?
b. Pertanyaan yang memberi penilaian terhadap suatu ide.
Menurut pendapat Anda, apakah benar pengusaha dengan modal besar
akan menang dalam persaingan usaha?
c. Pertanyaan yang meminta siswa untuk dapat memecahkan masalah.
Cara manakah yang dapat dipilih untuk mengatasi pengangguran?
d. Pertanyaan yang meminta siswa menetapkan karya terbaik.
Manakah yang lebih baik, mengajar dengan ceramah atau diskusi?
Beberapa kata-kata yang dipakai untuk pertanyaan sintesis antara lain :
1) Berilah pendapat bahwa . . . . .
2) Bandingkan!
3) Bedakanlah!
4) Berilah alasan!
5) Berilah kritik!
6) Alternatif mana yang lebih baik?
7) Setujukah anda!
4. Sebelum menyusun alat evaluasi, kita perlu merencanakannya
sehingga alat evaluasi yang disusun betul-betul baik. Analisislah
rancangan alat evaluasi tentang nilai dan sikap sosial!

Jawab:
Dalam merancang alat evaluasi perlu dipelajari kurikulum sekolah yang berlaku
yaitu:
1. Kompetensi Dasar (KD)
2. Materi Pokok
3. Hasil Belajar
4. Indikator Materi
Materi pelajaran yang ada pada kurikulum sekolah perlu dikembangkan lebih
terperinci contoh rancangan alat evaluasi nilai dan sikap sosial SD kelas 3
semester I
1. Kompetensi Dasar :
Kemampuan mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota keluarga.
2. Materi Pokok
Kedudukan dan peran anggota keluarga.
3. Hasil Belajar :
a. Menceritakan kedudukan anggota keluarga.
b. Menceritakan peran anggota keluarga.
4. Indikator :
a. Menceritakan kedudukan anggota keluarga :
1) Menyebutkan kedudukan setiap anggota keluarga.
2) Membuat silsilah keluarga.
b. Menceritakan peran anggota keluarga :
1) Menjelaskan peran setiap anggota keluarga.
2) Menjelaskan kecenderungan perubahan peran di keluarga. Misalnya, ibu
yang bekerja mencari nafkah.
3) Menceritakan pe ngalaman siswa dalam melaksanakanperannya dalam
keluarga.

Dalam materi tersebut dapat dibuat indikator tes (kisi-kisi soal) yang mengungkap nilai
dan sikap sosial sebagai berikut :
a. Dengan bekerja sama dengan adiknya membersihkan halaman rumah. Doni dapat
menghargai kedua adiknya yang bekerja dengan baik.
b. Dengan bekerja sama dengan ibunya yang mengajar memasak, Tuti dan adiknya
dapat menghargai ibunya yang pintar memasak dan sabar.

Contoh berikut adalah alat evaluasi atau tes dari indikator a (yang mengungkapkan
nilai sosial) sebagai berikut :
1. Membersihkan halaman rumah dikerjakan oleh Doni, Tuti dan adiknya. Kebersihan
halaman rumah ditentukan oleh . . . .
a. Doni yang membersihkan halaman depan rumah.
b. Tuti dan adiknya yang membersihkan halama samping rumah.
c. Ketiga anak tersebut, masing-masing memberi sumbangan terhadap kebersihan
halaman rumah.
d. Kebersihan halaman rumah hanya ditentukan oleh Doni.
Jawaban yang benar adalah C.

Untuk indikator b (yang mengungkapkan nilai sosial) adalah :


2. Belajar memasak dilakukan oleh Tuti dan adiknya, dibimbing oleh ibunya yang
pandai memasak dan sabar. Keberhasilan memasak ditentukan oleh . . .
a. Ibunya yang pandia memasak dan sabar
b. Tutiyang serius belajar memasak
c. Adik Tuti yang serius belajar memasak
d. Tuti dan adiknya yang serius serta Ibunya yang pandai memasak dan sabar
Jawaban yang benar adalah D.

5. Model yang dikemukakan oleh David Johson dan Frank Johnson dalam
Udin S.Winataputra (2003) menjelaskan bahwa model pemecahan
masalah menitikberatkan masalah secara kelompok, yaitu pada
kemampuan mengambil keputusan. Analisislah penerapan model
pembelajaran IPS SD dengan menggunakan pendekatan pemecahan
masalah menurut pendapat ahli di atas!

Jawab:
Menurut David Johnson dan Frank Johnson dalam Udin Winataputra (2003)
kemampuan pemecahan masalah secara kelompok meliputi beberapa unsur
sebagai berikut:
a. Dapat menghasilkan kesepakatan tentang sesuatu keadaan yang
dikehendaki.
b. Sepakat menetapkan struktur dan prosedur untuk menghasilkan, memahami
dan memakai informasi yang relevan dengan keadaan yang aktual.
c. Sepakat untuk menetapkan struktur dan prosedur untuk menemukan
kemungkinan pemecahan masalah, memutuskan dan mempergunakan cara
pemecahan masalah yang terbaik dan efektif.

Langkah-langkah pemecahan masalah secara berkelompok yang dikemukakan


oleh David Johson dan Frank Johnson sebagai berikut :
a. Definisi masalah
Definisi masalah merupakan langkah yang paling sulit. Apabila mampu
merumuskan dengan baik maka langkah selanjutnya akan lebih mudah.
Untuk perumusan masalah ini dianjurkan menggunakan langkah-langkah
sebagai berikut :
1) Tampunglah secara terbuka semua pernyataan masalah.
2) Rumuskan kembali setiap pernyataan sehingga dapat memperoleh
gambaran yang ideal dan faktual. Pilihlah salah satu definisi yang penting
dan dapat dipecahkan.
b. Diagnosis masalah
Langkah kedua ini kita ingin mengetahui dimensi dan sebabsebab timbulnya
masalah. Tujuannya adalah untuk mengetahui sifat dan besarnya kekuatan
yang mendorong ke arah situasi yang ideal dan kekuatan-kekuatan yang
menghambat ke arah tersebut.
c. Merumuskan alternatif strategi
Dalam kelompok ketiga ini kelompok harus mencari dan menemukan
berbagai alternatif cara pemecahan masalah, dimana kelompok harus
kreatif, berpikir divergen, memahami pertentangan antar idea dan punya
daya temu yang tinggi.
d. Penentuan dan penerapan suatu strategi
Setelah berbagai alternatif strategi pemecahan masalah diperoleh maka
kelompok pada tahap ini memutuskan untuk memilih alternatif mana yang
akan dipakai. Tahap ini mengandung dua aspek utama pemecahan
masalah, yaitu :
1) Pengambilan keputusan yaitu suatu proses mengambil suatu pilihan dari
berbagai alternatif tindakan.
2) Keputusan penerapan, yaitu suatu proses untuk mengambil tindakan yang
diperlukan sehingga menghasilkan pelaksanaan tersebut.
Dalam tahap ini, kelompok harus menggunakan pertimbangan yang kritis,
berpikir konvergen dalam membuat perencanaan yang nyata mengenai
pelaksanaan.
e. Evaluasi keberhasilan strategi
Dalam langkah kelima ini kelompok mempelajari: apakah strategi itu berhasil
diterapkan (evaluasi proses), apakah akibat penerapan strategi itu (evaluasi
hasil) dan apakah keadaan faktual sudah lebih mendekati keadaan yang
ideal daripada sebelum penerapan. Hasil akhir dari evaluasi harus
menunjukkan bahwa masalah apa yang sudah dipecahkan, seberapa jauh
pemecahannya, masalah apa yang belum terpecahkan dan masalah baru
apa yang timbul sebagai akibat pemecahan ini.

Selamat mengerjakan!

Mohon untuk tidak boleh plagiasi jawaban dari internet dan plagiasi jawaban teman,
jika melakukan plagiasi akan dikurangi nilainya

DAFTAR PUSTAKA

Sarddjiyo I. 2022. Bahan Ajar Pendidikan IPS di SD. Tanggerang: Universitas


Terbuka

Anda mungkin juga menyukai