NIM : 857161867
Tugas 3 IPS
3. Terdapat beberapa aspek kognitif dalam merancang dan menyusun alat evaluasi hasil
belajar IPS di SD. Terkait hal tersebut, telaah dan berilah contoh 2 tingkatan aspek kognitif
dalam evaluasi hasil belajar IPS di SD!
Jawab :
Aspek kognitif dalam evaluasi kasil belajar mempunyai dua tingkatan sebagai berikut :
1. Evaluasi yang mempunyai tingkatan lebih rendah, meliputi hal-hal berikut ini :
a. Evaluasi yang mengungkapkan pengetahuan (knowlage) atau C1 Evaluasi yang
mengungkap pengetahuan merupakan pertanyaan atau tes yang mengungkap
penalaran dalam kategori terendah. Evaluasi ini hanya mengungkap fakta, definisi,
pengertian dan sejenisnya. Jadi, peserta didik hanya dituntut untuk mengingat
kembali apa yang telah dipelajari. Misalnya pertanyannya sebagai berikut :
Dimanakah terdapat tambang timah di Indonesia?
Siapakah presiden pertama negara RI ?
Siapakah Bung Karno ?
Berapakah jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2000?
Apa Nama ibukota provinsi Jawa Timur ?
Kata-kata yang sering dipakai untuk evaluasi yang mengungkap pengetahuan,
antara lain : Apa, siapa,dimana, kapan, sebutkan.
b. Evaluasi yang mengungkapkan pemakaman (Comprehension) atau C2.
Evaluasi ini menuntut siswa untuk memahami atau mengerti apa yang telah
dipelajari. Dengan dmeikian, siswa dituntut dapat menjelaskan apa yang telah
dipelajari dengan kalimatnya sendiri. dia tidak sekedar dapat mengingat dan
menghafal informasi yang telah diperoleh, tetapi dapat memilih dan
mengorganisasikan informasi tersebut. Termasuk dengan menafsirkan gambaran,
grafik, bagan, dll dengan kata-katanya sendiri. Kata-kata yang sering dipakai untuk
evaluasi yang mengungkap pemahaman, antara lain : Mengapa?; Jelaskan!; uraikan!;
Berilah ulasan!; Bandingkan!.nContoh :
Mengapa pulau Jawa padat penduduknya ?
Jelaskan secara singkat lingkungan sekolahmu !
Uraikan dengan kata-katamu sendiri mengapa di Indonesia agama Islam
mula-mula berkembang di daerah pantai ?
Berilah ulasan singkat pentingnya persatuan dalam keberagaman !
Bandingkan metode ceramah dan dengan metode diskusi
c. Evaluasi yang mengungkapkan penerapan (application) atau C3. Pada evaluasi ini,
siswa dapat menggunakan informasi yang diterima untuk memecahkan suatu
masalah. Dengan menggunakan konsep, pr IP Sip, aturan, kukum atau proses yang
telah dipelajari sebelumnya, siswa diharapkan dapat menentukan jawaban yang
benar terhadap pertanyaan yang diajukan.
2. Evaluasi yang mempunyai tingkatan lebih tinggi, meliputi kalimat-kalimat berikut ini:
a. Evaluasi yang mengungkap analisis atau C4
Analisis merupakan jenjang pertanyaan dari kelompok pertanyaan tingkat tinggi.
pertanyaan analisis menuntut siswa untuk berpikir secara mendalam, kritis, bakkan
menciptakan sesuatu yang baru. Untuk menjawab pertanyaan analisis, siswa harus
mampu menguraikan sebab, motif, atau pertanyaan analisis, siswa harus mampu
menguraikan sebab, motif, mampu mengadakan deduktif (dari suatu generalisasi
kalimat umum, dicari faktanya, ke kalimat yang kkusus). Oleh karena itu, pertanyaan
analisis tidak kanya mempunyai satu jawaban yang benar, melainkan berbagai
alternatif.
b. Sintesis atau C5
Sintesis merupakan jenjang kedua dari kelompok pertanyaan tingkat tinggi.
Pertanyaan yang mengungkap sintesis menuntut siswa berpikir orisinal dan kreatif.
Siswa dituntut berpikir induktif (dari faktor, fakta, dan unsur-unsur yang bersifat
kkusus, diambil dari suatu kesimpulan atau generalisasi).
c. Evaluasi atau C6
Evaluasi (pertanyaan) yang mengungkap penilaian menuntut siswa untuk melakukan
kegiatan berpikir yang paling tinggi. Dia dapat melakukan itu apabila pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dapat dikuasai dengan baik. Pertanyaan yang
mengungkap evaluasi menuntut adanya standar atau kriteria yang jelas.
Kemungkinan jawaban yang diberikan siswa berbeda-beda. Hal itu tidak menjadi
masalah, asal sudah ada kriteria yang jelas. Adanya perbedaan itu justru
memperluas segi penalaran siswa sekingga mereka mempunyai cakrawala yang
luas. Pertanyaan yang mengungkap evaluasi penilaian dapat dikategorikan sebagai
beriktut:
Pertanyaan yang meminta siswa untuk memberikan pendapat. Setujukah Anda
terhadap kekidupan ala barat yang sangat bebas ?
Pertanyaan yang memberi penilaian terhadap suatu ide. Menurut pendapat
Anda, apakah benar pengusaha dengan modal besar akan menang dalam
persaingan usaha ?
Pertanyaan yang meminta siswa untuk dapat memecahkan masalah. Cara
manakah yang dapat dipilik untuk mengatasi pengangguran ?
Pertanyaan yang meminta siswa menetapkan karya terbaik. Manakah yang lebih
baik, mengajar dengan ceramah atau diskusi ? Beberapa kata-kata yang dipakai
untuk pertanyaan sintesis antara lain :
Berilah pendapat bahwa . . . . .
Bandingkan !
Bedakanlah!
Berilah alasan!
Berilah kritik!
Setujukah anda bila . . .
4. Sebelum menyusun alat evaluasi, kita perlu merencanakannya sehingga alat evaluasi yang
disusun betul-betul baik. Analislah rancangan alat evaluasi tentang nilai dan sikap sosial!
Jawab :
Dalam merancang alat evaluasi perlu dipelajari kurikulum sekolah yang berlaku, yang
mengenai hal-hal berikut ini :
1. Kompetensi Dasar
2. Materi pokok
3. Hasil Belajar
4. Indikator Materi
Materi pelajaran yang ada pada kurikulum sekolah perlu dikembangkan lebih terperinci. Hal
tersebut akan mempermudah dalam menyususn kisi-kisi soal. Setelah materi dijabarkan,
kemudian disusun indikator untuk kisi-kisi soal yang akan dibuat. Contoh rancangan alat
evaluasi tentang nilai dan sikap :
Kelas/Semester : 3/I
Kompetensi Dasar :
Kemampuan mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota keluarga.
Pokok Bahasan :
Kedudukan dan peran anggota keluarga.
Hasil Belajar :
a. Menceritakan kedudukan anggota keluarga.
b. Menceritakan peran anggota keluarga.
Indikator :
a. Menceritakan kedudukan anggota keluarga :
1. Menyebutkan kedudukan setiap anggota keluarga.
2. Membuat silsilah keluarga.
b. Menceritakan peran anggota keluarga :
1. Menjelaskan peran setiap anggota keluarga.
2. Menjelaskan kecenderungan perubahan peran di keluarga. Misalnya, ibu yang
bekerja mencari nafkah.
3. Menceritakan pengalaman siswa dalam melaksanakan perannya dalam keluarga.
Dalam materi tersebut dapat dibuat indikator tes (kisi-kisi soal) yang mengungkap nilai dan
sikap sosial sebagai berikut :
a. Dengan bekerja sama dengan adiknya membersihkan halaman rumah.
Doni dapat menghargai kedua adiknya yang bekerja dengan baik
b. Dengan bekerja sama dengan ibunya yang mengajar memasak, Tuti dan
adiknya dapat mengkargai ibunya yang pintar memasak dan sabar.
5. Model yang dikemukakan oleh David Johnson dan Frank Johnson dalam udin S.
Winataputra (2003) menjelaskan bahwa model pemecahan masalah menitikberatkan
masalah secara kelompok, yaitu pada kemampuan mengambil keputusan. Analislah
penerapan model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan pendekatan pemecahan
masalah menurut pendapat ahli di atas!
Jawab :
Model yang dikemukakan oleh Onvid Ecasch dan @rnhk Ecahsch dalam Udin S.Winataputra
(2003) dimana model ini menitikberatkan pada pemecahan masalah masalah secara
kelompok meliputi beberapa unsur sebagai berikut :
a) Dapat mengkasilkan kesepakatan tentang sesuatu keadaan yang dikekendaki.
b) Sepakat menetapkan struktur dan prosedur untuk menghasilkan, memahami dan
memakai informasi yang relevan dengan keadaan yang aktual.
c) Sepakat untuk menetapkan struktur dan prosedur untuk menemukan kemungkinan
pemecahan masalah,memutuskan dan mempergunakan cara pemecahan masalah yang
terbaik dan efektif. Langkah-langkah pemecahan masalah secara berkelompok yang
Defini sebagai berikut :
Definisi masalah
Definisi masalah merupakan langkah yang paling sulit. Apabila mampu merumuskan
dengan baik maka langkah selanjutnya akan lebih mudah. Untuk perumusan masalah
ini dianjurkan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
Tampunglah secara terbuka semua pernyataan masalah.
Rumuskan kembali setiap pernyataan sehingga dapat memperoleh gambaran yang
ideal dan faktual. Nilailah Salah satu definisi yang penting dan dapat dipecahkan.
Diagnosis masalah
Langkah kedua ini kita ingin mengetahui dimensi dan sebab-sebab timbulnya masalah.
Tujuannya adalah untuk mengetahui sifat dan besarnya kekuatan yang mendorong ke
arah situasi yang ideal dan kekuatan-kekuatan yang menghambat ke arah tersebut.
Merumuskan alternatif strategi
Dalam kelompok ketiga ini kelompok harus mencari dan menemukan berbagai alternatif
cara pemecahan masalah, dimana kelompok harus kreatif, berpikir divergen, memahami
pertentangan antar idea dan punya daya temu yang tinggi.
Penentuan dan penerapan suatu strategi
Setelah berbagai alternatif strategi pemecahan masalah diperoleh maka kelompok pada
tahap ini memutuskan untuk memilih alternatif mana yang akan dipakai. Tahap ini
mengandung dua aspek utama pemecahan masalah, yaitu :
1) Pengambilan keputusan yaitu suatu proses mengambil suatu pilikan dari berbagai
alternatif tindakan.
2) Keputusan penerapan, yaitu suatu proses untuk mengambil tindakan yang
diperlukan sekingga menghasilkan pelaksanaan tersebut.
Dalam tahap ini, kelompok harus menggunakan pertimbangan yang kritis, berpikir
konvergen dalam membuat perencanaan yang nyata mengenai pelaksanaan.
Evaluasi Keberhasilan strategi
Dalam langkah kelima ini kelompok mempelajari : apakah strategi itu berhasil diterapkan
(evaluasi proses), apakah akibat penerapan strategi itu (evaluasi kasil) dan apakah
keadaan faktual sudah lebih mendekati keadaan yang ideal daripada sebelum
penerapan. Hasil akkir dari evaluasi harus menunjukkan bahwa masalah apa yang sudah
dipecahkan, seberapa jauh pemecahannya, masalah apa yang belum terpecahkan dan
masalah baru apa yang timbul sebagai akibat pemecahan ini