Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TUTORIAL 3

Kode/Mata Kuliah : PDGK 4106 /Pendidikan IPS di SD


SKS : 3 SKS
Hari/Tanggal : Minggu, 26 April 2020
Waktu : 60 menit

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini benar!

Tugas

Soal no. 1
Bagaimana cara merancang dan menerapkan Metode Pembelajaran IPS di SD
Kelas 5 dan 6 dengan Pendekatan Kognitif, personal, social, modifikasi perilaku,
dan ekspositori ?

Cara merancang penggunaan metode pembelajaran IPS SD yang berlandaskan


pendekatan kognitif.
Metode latihan inkuiri didasarkan atas terjadinya konfrontasi intelektual. Dalam hal ini
guru harus mampu menyajikan peristiwa-peristiwa yang membangkitkan siswa untuk
terjadinya konerontasi intelektual.
Tahap-tahap penerapan metode latihan inkuiri:
a. Menyajikan Masalah
b. Mengumpulkan data dan verifikasi data
c. Mengumpulkan unsur baru
d. Merumuskan penjelasan
e. Menganalisis terhadap proses inkuiri

Dalam hal ini guru harus memperhatikan hal-hal beriku:


a. Rencanakan waktu yang akan digunakan.
b. Siswa dapat melakukan secara kelompok.
c. Lanjutkan latihan inkuiri dengan jalan diskusi.
d. Gunakan sumber-sumber yang sesuai masalah sebanyak-banyaknya.

Menerapkan penggunaan metode pembelajaran IPS SD yang berlandaskan pendekatan


kognitif
Sebagai contoh, kita ambil krikulum sekolah dasar kelas VI semester 2 sebagai berikut:
a.Tujuan instrusional umum, siswa mengenal pemberontakan G30S/PKI dan lahirnya
orde baru
b. Pokok Bahasan, G30S/PKI
c. Uraian Materi
1) Menceritakan pemberontakan G30S/PKI
2) Membahas usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dan bangsa indonesia dalam
menumpas G30S/PKI
Setelah kita pahami, maka langkah selanjutnya adalah:
a. Menyajikan Masalah, dimana guru mengajukan masalah sbb:
1) Faktor-faktor apa yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa pemberontakan
G30S/PKI?
2) Usaha-usaha apa yang dilakukan pemerintah dari bangsa indonesia dalam
menumpas G30S/PKI?
Guru juga menjelaskan prosedur inkuiri yang akan ditempuh siswa.
b. Mengumpulkan data dan ferifikasi data, Siswa mengumpulkan data melalui buku-buku
sumber yang berkaitan dengan G30S/PKI. Pada tahap verifikasi data ditanyakan situasi
kondisi, dan objek secara sistematis.
c. Mengumpulkan unsure baru, Dimana guru dan siswa mencocokan secara langsung
antara informasi dengan rumusan masalah yang dirumuskan dan menemukan unsur-unsur
baru yang dapat digunakan untuk menjawab masalah.
d. Merumuskan penjelasan, Guru membantu siswa dalam merumuskan penjelasan untuk
menjawab atas masalah secara mendetail, rapi dan sistematis.
e. Menganalisis proses inkuiri, Siswa menganalisis pola-pola penemuannya dan siswa
menilai evektifitas proses inkuiri yang dilakukan. Emudian memperbaiki kekurangan
yang ada.

Cara merancang pengunaan metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan


personal
Beberapa pedoman guru dalam menerapkan metode pertemuan kelas antara lain :
a. Guru mengarahkan interaksi dalam kegiatan belajar mengajar
b. Kepemimpinan guru sebagai penengah
c. Dalam tahapan tertentu guru harus mendorong siswa untuk berinisiatif
d. Guru mengembangkan hubungan yang sangat , menarik dan sensitive
e. Guru mendorong siswa untuk bertanggung jawab mendiagnosis perilaku sendiri dan
menolak perilaku yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
f. Guru secara keseluruhan mengidentifkasikan,memilih dan mentaati alternative
perilaku
g. Guru harus mampu menciptakan iklim terbuka dan mengendalikan kelompok untuk
menilai perilaku, mengambil kesepakatan dan menilai tindak lanjut

Sebagai contoh, kita ambil kurikulum Sekolah Dasar kelas V catur wulan 1, sebagai
bangsa Indonesia
a.Tujuh Instruksional Umum
Siswa Mengenal arti pergerakan nasional dan sumpah pemuda bagi persatuan bangsa
Indonesia.
b.Pokok bahasan
Zaman pergerakan Nasional
c.Uraian Materi
1) Menceritakan latar belakang timbulnya pergerakan nasional dan tokoh-tokohnya.
2) Menguraikan peristiwa sumpah pemuda sebagai wujud semangat persatuan dan
kesatuan bahasa nasional dan kesatuan tanah air Indonesia
3) Menceritakan Tokoh0tokoh yang berperan dalam sumpah pemuda
4) Membicarakan peran pergerakan nasional dan sumpah pemuda bagi persatuan bangsa
Indonesia.

Setelah guru memahami hal-hal diatas, maka langkah selanjutnya adalah :


a.Menciptakan iklim yang mengundang keterlibatan
b.Menyajikan masalah untuk diskusi
c.Mengembangan pertimbangan nilai pribadi
d.Mengidentifikasi alternative tindakan.
e.Merumuskan kesepakatan
f.Perilaku tindak lanjut
Penggunaan metode pembelajaran IPS yang berlandaskan pendekatan personal itu
dititikberatkan pada usaha penggalian nilai-nilai peristiwa yang terjadi,kemudian siswa
menyeleksi dan mencoba untuk menerapkannya dalam mensikapsi masalah social yang
ada.

Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD yang


Berlandaskan Pendekatan Sosial
Pendekatan social mengutamakan hubungan individu dengan masyarakat dan
memusatkan perhatian kepada proses social yang merupakan negosiasi sosial.
Penggunaan metode pembeljaran IPS SD harus membani siswa untuk mengembangkan
kemampuan hubungan dengan masyarakat, yang pada gilirannya kelak akan mampu
membangaun masyarakatdan mampu mengadakan hubungan antar pribadi.

Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD yang Berlandaskan


Pendekatan Sosial.

Sebagai contoh kita ambil kurikulum Sekolah dasar kelas Vcawu 2 sebagai berikut:
a) Tujuan Instruksional Umum
Siswa mengenal sumber daya manusia dan cirri khas kebudayaan Indonesia.
b) Pokok Bahasan
Jumlah penduduk
c) Uraian Materi
1)Menyebutkan jumlah, persebaran dan penggolongan penduduk Indonesia.
2)Membahas cara-cara mengendalikan.
3)Menceritakan pentingnnya mutu hidup penduduk.

Setelah memahami hal-hal diatas maka langakah selanjutnya adalah:


1.Tahap orientasi
Siswa dengan bantuan guru mengambil dan menetapka masalah yang berkaitan dengan
jumlah penduduk yang meledak. Salah satu akibatnya adalah munculnya masalah social
yaitu kemiskinan. Rumusan masalahnya adalah: “ Faktor-faktor apa yang menyebabkan
kemiskinan di suatu daerah?”. Jadi masalah pokoknya adalah terjadinya kemiskinan.
2.Tahap Hipotesis
Siswa dengan bantuan guru menyusun hipotesis, yaitu:
a)Kondisi fisik suatu daerah mempunnyai hubungan dengan terjadinya kemiskinan.
b)Kualitas sumber daya manusia mempunyai hubungan dengan terjadinya kemiskinan.
3.Tahap Definisi
Siswa membahas pengertian dari istilah-istilah yang ada dalam hipotesis:
a)Kondisi fisis adalah keadaan lingkungan alam yang mempunyai pengaruh terhadap peri
kehidupan manusia, misalnya keadaan sumber daya alam pada suatu daerah.
b)Kualitas sumber daya manusia adalah derajat kemampuan manusia untuk mengolah
sumber daya alam yang ada dengan teknologi yang dimiliki.
c)Kemiskinan dibedakan menjadi dua yaitu kemiskinan alamiah dan kemiskinan
structural/buatan. Kemiskinan alamiah adalah kemiskinan yang ditimbulkan sebagai
akibat terbatasnya sumber daya alam. Atau daya dukung sumber daya alam trhadap
kehidupan manusia rendah. Kemiskinan structural/buatan adalah kemiskinan yang
ditimbulkan sebagai akibat perubahan ekonom, teknologi dan pembangunan itu sendiri.
Atau karena kelembagaan yang ada menyebabkan sebagian masyarakat tidak
memperoleh kesempatan yang sama untuk menguasai sumbe daya sehingga menjadi
miskin.
4.Tahap Eksplorasi
Siswa mengadaka pengujian hipotesis denan logika deduksi dan mengembangkan
hipotesis dengan implikasinya serta asumsi-asumsi yang mendasarinya.
5.Tahap Pembuktian
Siswa melakukan pembuktian dengan jalan melakukan pengumpulan data melalui
metode-metode pengumpulan data yang sesuai dengan masalah yang dibahas. Setelah
data lengkap, kemudian diadakan analisis data dan dihubungkan dengan hipotesisnya
untuk dipastikan apakah hipotesis itu diterima atau tidak.
6.Tahap Generalisasi
Siswa dengan bantuan guru menyusun pernyataan terbaik sebagai jawaban atas masalah
yang dibahas, yaitu:
a)Kondisi fisik yang jelek akan mendukung terjadinya kemiskinandi suatu daerah.
b)Kualitas sumber daya manusia yang mendukung terjadinya kemiskinan di suatu daerah.
Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD yang Berlandaskan
Pendekkatan modifikasi peilaku.

Pendekkatan modifikasi peilaku adalah suatu pendekatan yang menitiberatkan adanya


kecenderungan untuk memecahkan tugas belajar-mengajar menjadi sejumlah perilaku
nyata dan sistematis.
Tahap-tahap penerapanny :
1. Pengendalian prinsip tingkah lakuu
Prinsip-prinsip pegendalian dirimenurut bruce joyce dan marsha weil(1982)
adalah
a) Pengendalian diri bukanlah keinginanuntk berkuasa
b) Tingkah laku untuk merespon rangsangan yang dikendalikan melalui beberapa
cara ;
 Perubahan lingkungan stimmulus secara fisik
 Mengurangi tiingkah laku yang tidak diingikan
 Memperkuat hubungan antar stimulus dengan perilaku yang
diinginkan
c) Siswa harus menentukan peristiwayang otensial memberikan kepuasan dn
mencatat segera setelah merespon secara tepat
d) Siswa harus menentukan respon yang bertentangan dan menghambat tingkah laku
yang diinginkan dengan jala mempekuat tujuan
e) Siswa segera berupaya untuk memutuskan tingkah lakku yang tidak di harapkan
f) Siswa hendaknya mempertimbangkan masak-masak rencana pencapaian tujuan.

Pada tahap ini guru harus mendorong siswa agar dapat menunjukkan keinginan untuk
berprestasi dengan jalan :
a) Guru memberikan petunjuk secara langsung tentang perilaku yang bermasalah
b) Pemberian petunjuk, waktunyan disesuaikan dengan keadaan siswa
c) Menetapkan data dasar
d) Menyiapkan progam yang realistis
e) Pelaksanaan progam
f) Evaluasi dan tindak lanjut.

Sebagai contoh, kurikulum Sekolah Dasar kelas V sebagai berikut :


a) Tujuan instruksional umum
Siswa mengenal keadaan Indonesia pada zaman kedudukan jepang
b) Pokok bahasan
Zaman pendudukan jepang
c) Uraian materi
 Menceritakan pendudukan jepang di Indonesia
 Menceritakan penderitaan rakyatselama pendudukan jepang
 Menceritakan perlawanan rakyat terhadap jepang

Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD yang


Berlandaskan Pendekatan Ekspositori

Pendekatan Ekspositori adalah pendekatan yang menekankan pada pengolahan materi


pembelajaran yang telah jadi atau siap disampaikan kepada siswa. Dalam hal ini guru
memberi pesan yang telah siap sehingga siswa tidak perlu mencari, menemukan,
memecahkan sendiri. Pendekatan ekspositori lebih menekankan pada pendekatan
guru, karena guru berperan sebagai penyampaikan materi pembelajaran dan
mengarahkan kegiatan siswa serta mendukung dan memperkuat informasi agar
dipelajari oleh siswa.
Dalam kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan ekspositori yang penting adalah
menentukan informasi apa yang harus diingat dan diserap oleh siswa dari informasi
yang disampaikan oleh guru tersebut. Jika dikaitkan dengan komunikasi disebut
komunikasi satu arah, yaitu jenis informasi yang mementingkan pemberi informasi.
Penerima informasi bersifat pasif, sedang pemberi informasi bersifat aktif. Agar
menjadi aktif maka pemberi pesan harus memberi tugas kepada penerima pesan.
Salah satu metode mengajar yang berlandaskan pada pendekatan ekspositori adalah
metode ceramah. Agar pembelajaran lebih aktif perlu diberi variasi, misalnya dalam
menjelaskan digunakan alat peraga. Siswa diminta memperhatikan alat tersebut dan
siswa diharapkan mampu memahami pelajaran melalui alat peraga.

Sebagai contoh untuk menerapkan pendekatan ekspositori di ambil kurikulum Sekolah


Dasar kelas 6 semester II.
1) Kompetensi Dasar, Kemampuan memahami segala alam dan sosial Negara Indonesia
dan Negara Tetangga.
2) Materi Pokok, Gejala alam dan sosial Indonesia dan Negara an Negara tetangga.
3) Hasil Belajar
a) Membandingkan gejala alam Negara Indonesia senag Negara tetangga.
b) Mendiskripsikan gejala sosial Indonesia dan Negara tetangga.
4) Indikator
a) Menunjukkan pada peta letak dan nama Negara tetangga Indonesia.
b) Membandingkan ciri-ciri gejala alam Indonesia dengan Negara tetangga.
c) Membandingkan ciri-ciri gejala sosial di Indonesia dengan Negara tetangga.
d) Memberi contoh sikap waspada terhadap gejala sosial di Indonesia.

Setelah memahami materi pokok, hasil belajar, dan indikator, guru dapat memilih –
langkahnya materi apa yang dapat dijelaskan dan materi apa yng akan diberikan sebagai
tugas. Dalam memilih materi perlu memerhatikan sumber dan fasilitas yang tersedia.

Soal no. 2
Jika guru mau menerapkan metode pertemuan kelas, langkah-langkah apakah
yang harus dipikirkan dan diperbuat ?

(1) menciptakan suasana yang kondusif,


(2) menyampaikan permasalahan diskusi,
(3) membuat penilaian pribadi,
(4) mengidentifikasi alternatif tindakan solusi,
(5) membuat komitmen,
(6) merencanakan tindak lanjut tindakan.

Aplikasi Model Pengajaran Pertemuan Kelas :


1) Guru membuat komitmen bersama untuk melaksanakan langkah-langkah
pemecahan masalah tersebut.
2) Pada pertemuan berikutnya, guru mengevaluasi efektivitas pelaksanan tersebut.
3) Pembelajar hanya menstimulasi berpikir mengenai apa yang pebelajar tahu atas
subjek yang didiskusikan.
4) Pertemuan diagnosis pendidikan dikaitkan dengan apa yang sedang dipelajari di
kelas. Tujuannya untuk mendapatkan apakah kelas tidak memahami pelajaran.
5) Pebelajar boleh menyampaikan pendapat dengan bebas dan menarik kesimpulan
tentang apa yang dianggapnya tepat.

Soal no. 3
Jelaskan langkah-langkah dalam merancang alat evaluasi atau tes!

a.Kompetensi Dasar (KD)


b.Materi Pokok/hasil belajar
c.Indikator pada kurikulum untuk materi pokok/hasil belajar di atas.
d.Menyusun/membuat indikator untuk kisi-kisi soal.

Soal no. 4
Buatlah alat evaluasi pembelajaran IPS di SD, materi pokok, hasil belajar dan
indicator sesuai dengan kurikulum 2013 !

Sebelum menyusun alat evaluasi, kita hendaknya perlu merencanakannya sehingga alat
evaluasi yang disusun benar-benar baik. Dalam merancang alat evaluasi perlu dipelajari
kurikulum sekolah yang berlaku saat ini, terutama mengenai hal-hal berikut ini :
a. Kompetensi Dasar (KD)
b. Materi Pokok
c. Hasil Belajar
d. Indikator materi
e. Kisi-kisi tes

Materi pelajaran yang ada pada kurikulum sekolah perlu dikembangkan lebih terperinci.
Hal tersebut akan mempermudah dalam menyusun kisi-kisi soal. Setelah materi
dijabarkan kemudian disusun indikator untuk kisi-kisi soal yang akan dibuat.

Dalam menyusun alat evaluasi nilai dan sikap sosial dapat diambil dari materi pelajaran
yang telah disajikan pada rancangan evaluasi nilai dan sikap sosial tersebut. Misalnya
saja dari materi pokok dan hasil belajar tentang “Peran Anggota Keluarga” akan
dibicarakan cara menyusun alat evaluasi materi kelas 3 SD semester 1. Untuk Materi
Kedudukan dan peran anggota keluarga sebagai berikut :

Setelah dijelaskan Pak Anton sebagai pengurus RT, siswa dapat menghargai....
A. Pak Anton adalah sebagai Ketua Rt
B. Pak Anton sebagai ketua RT yang rajin mengurus warga
C. Pak Anton sebagai kepala keluarga
D. Pak Anton sebagai suami ibu anton

Jawaban yang paling benar adalah B


Dari contoh soal diatas diharapkan siswa mengetahui dan mengerti kedudukan dan peran
anggota keluarga masing-masing.

Soal no. 5
Bagaimana merancang dan menerapkan model pembelajaran terpadu IPS di SD
dengan berorientasi pada

a. Pemecahan masalah

Masalah dapat diartikan setiap hal yang mengundang keraguan-keraguan, ketidak pastian
atau kesulitan yang harus diatasi dan diselesaikan. Masalah sosial yaitu suatu situasi
yang mempengaruhi banyak orang dan dianggap sebagai sumber kesulitan atau
ketidakpuasan yang menuntut untuk dipecahkan.
Secara umum kita mengenal 3 cara pemecahan masalah, yaitu sebagai berikut :
1. Pemecahan masalah secara otoritatif
2. Pemecahan masalah secara Ilmiah
3. Pemecahan masalah secara metafisik

Dalam rancangan model pembelajaran IPS terpadu dengan menggunakan pendekatan


pemecahan masalah, seyogyanya berdasarkan pada pemikiran kritis dan reflektif yang
mengikuti proses kerja sebagai berikut :
1. Menyadari adanya masalah
2. Mencari petunjuk untuk pemecahannya
a. Pikiran kemungkinan pemecahannya dan pendekatannya
b.Ujilah kemungkinan-kemungkinan pemecahan tersebut dengan kriteria tertentu.

3. Penggunaan suatu pemecahan yang cocok dengan kriteria tertentu dan tinggalkan
kemungkinan pemecahan yang lain.
Dalam menerapankan model pembelajaran IPS terpadu dengan menggunakan
pendekatan pemecahan masalah, yakni dari merumuskan masalah sampai pada
pemecahan masalah dengan menggunakan strategi yang cocok.
Contoh penerapannya dikelas 5 semester 1 dengan KD : kemampuan memahami keadaan
penduduk dan pemerintahan di Indonesia. Maka pengalaman belajar dengan
menggunakan metode pemecahan masalah bagi siswa adalah merangsang mereka untuk
berfikir secara ilmiah dan mengembangkan daya nalar mereka dalam menghadapi
berbagai masalah kehidupan yang menghadapi berbagai masalah kehidupan yang
menghadang didepannya.

b. Kurun Waktu (Time Line)

Konsep waktu ditinjau dari segi ilmu filsafat yaitu masa lampau, masa kini dan masa
depan. Penerapan pendekatan waktu dalam kegiatan belajar mengajar, berarti kita
mempelajari sejarah. Didalam sejarah ada 3 konsep mengenai waktu yang berdasarkan
ruang, berdasarkan matematika dan berdasarkan asosiasi.
Dalam merancang model pembelajaran IPS terpadu dengan menggunakan pendekatan
kurun waktu, berarti kita merancang model pembelajaran untuk mengajarkan sejarah.
Dengan memahami kejadian masa lampau, kita dapat mengambil banyak pelajaran,
kemudian kita jadikan sebagai ―guru‖ untuk menghadapi masa depan.
Dalam berbekal pengalaman masa lampau kita diharapkan lebih bijaksana dalam
mengambil keputusan dan tidak mengulang kesalahan/kegagalan yang pernah dialami.

Contoh penerapannya dikelas 6 semester 1 dan langkah-langkah selanjutnya sebagai


berikut :
1. Memahami KD
Kemampuan menganalisis peristiwa di sekitar proklamasi
2. Materi Pokok
Peristiwa sekitar proklamasi
3. Hasil Belajar
Menguraikan persiapan sampai dengan detik-detik proklamasi
4. Indikator Materi
Menceritakan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi (peristiwa
rengasdengklok, penyusunan teks proklamasi, detik-detik proklamasi kemerdekaan) dan
Indikator.
5.Menyampaikan materi pelajaran berdasarkan indicator materi diatas dengan ceramah
6.Mengadakan Tanya jawab mengenai apa yang disampaikan beserta mengamati bukti-
bukti sejarah seperti foto-foto saat proklamasi.
7.Berikan tugas kepada siswa untuk membuat laporan sejarah dimana mereka tinggal,
berdasarkan informasi dari narasumber setempat.
8. Menyimpulkan materi pelajaran secara garis besar
9. Mengadakan penilaian dan tindak lanjut.

Anda mungkin juga menyukai