PENDIDIKAN IPS DI SD
MARIA M. MANURUNG
857236529
UPBJJ SERANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
1. Jika anda sebagai seorang guru di dalam sebuah kelas dan menjadi nahkoda bagi
kapal yang berisi penumpangnya adalah murid anda. Anda harus mengajarkan
metode pembelajaran IPS SD yang berlandaskan pendekatan kognitif.
Rancanglah dan berilah contoh terkait metode pembelajaran IPS SD dengan
berlandaskan pendekatan kognitif digunakan untuk mengajarkan materi
pendidikan IPS di SD kepada peserta didik anda sesuai dengan pengalaman anda
sebagai seorang guru profesional!
Jawab:
1. Kompetensi Dasar
Kemampuan memahami gejala alam dan sosial negara Indonesia dan negara
tetangga.
2. Materi Pokok
3. Hasil Belajar
4. Indikator
5. Menyajikan Masalah
Bagaimana gejala alam dan sosial di Indonesia jika dibandingkan dengan negara
tetangga ?
Guru dan siswa mencocokkan secara langsung antara informasi dengan rumusan
masalah yang dirumuskan dan menemukan unsur -unsur baru yang dapat
digunakan untuk menjawab masalah.
8. Merumuskan Penjelasan
1. Menyajikan masalah
4. Merumuskan penjelasan
Siswa bersama guru merumuskan penjelasan atau uraian secara mendetail, rapi,
dan sistematis.
Tahapan ini sangat penting untuk mengetahui sejauh mana proses inkuiri telah
dilaksanakan dan apabila menemui beberapa kekurangan dicoba untuk
diperbaikki secara sistematis.
Hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam menerapkan metode latihan inkuiri
adalah berikut ini:
Jawab:
1. Kompetensi Dasar
2. Pokok Bahasan
3. Hasil Belajar
4. Indikator
Dalam menggunakan model Inkuiri Sosial, ada tahap-tahap yang harus dilalui, yaitu
berikut ini:
1. Tahap Orientasi
Dalam tahp ini, siswa diminta memilih masalah sosial (tentu saja yang relevan
dengan GBPP) yang akan dijadikan pokok bahsan. Masalah dapat bersumber dari
peristiwa-peristiwa sosial dikelas atau disekolah atau masyarakat sekitar sekolah.
2. Tahap Hipotesis
a. Valid atau mempunyai kejelasan untuk melakukan pengujian (menguji apa yang
seharusnya diuji).
b. Kompatibilitas, yaitu kesesuaian antara hipotesis dengan pengalaman siswa atau
guru yang pernah diperoleh.
c. Mempunyai hubungan dengan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi sebelumnya.
3. Tahap definisi
4. Tahap Eksplorasi
Tahap eksplorasi adalah tahap pengujian hipotesis dengan logika deduksi dan
mengembangkan hipotesis dengan implikasi serta asumsi-asumsi. Apabila telah
teruji antara hipotesis dengan dasar logika maka tahap berikutnya adalah
pembuktian dengan fakta-fakta.
5. Tahap Pembuktian
Dalam tahap ini, para siswa mengumpulkan data dengan metode yang sesuai.
Misalnya, melaui wawancara, angket dan observasi. Jika data telah terkumpul,
kemudian diadakan analisis data untuk disimpulkan, apakah hipotesis diterima
atau ditolak.
6. Tahap Generalisasi
Tahap ini merupakan tahap akhir dari model inkuiri sosial. Pada tahap ini telah
dapat disusun pernyataan terbaik dalam pemecahan masalah. Generalisasi yang
dihasilkan hendaknya disusun secara sederhana sehingga mudah dipahami oleh
siswa
3. Terdapat beberapa aspek kognitif dalam merancang dan menyusun alat evaluasi
hasil Belajar IPS di SD. Terkait hal tersebut, telaah dan berilah contoh 2 tingkatan
aspek kognitif dalam evaluasi hasil belajar IPS SD!
Jawab:
Contoh :
Evaluasi ini menuntut siswa untuk memahami apa yang sudah dipelajari, dan
dapat menjelaskan dengan kalimatnya sendiri.
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Pertanyan sintesis menuntut siswa berpikir rasional dan kreatif. Siswa dituntut
berpikir induktif.
Contoh :
Apa yang harus kita lakukan agar masyarakat menaati peraturan lalu lintas ?
Contoh :
Jawab :
Dalam merancang alat evaluasi perlu dipelajari kurikulum sekolah yang berlaku,
yaitu mengenai :
1. Kompetensi Dasar
2. Materi Pokok
3. Hasil Belajar
4. Indikator Materi
Materi pelajaran yang ada pada kurikulum sekolah perlu dikembangkan lebih
terperinci. Hal tersebut akan mempermudah dalam menyusun kisi-kisi soal. Setelah
materi dijabarkan, kemudian disusun indikator untuk kisi-kisi soal yang akan dibuat.
Contoh
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Hasil Belajar
Indikator
Dari materi tersebut dapat dibuat indikator tes (kisi-kisi soal) yang mengungkap
nilai dan sikap sebagai berikut :
a. Dengan bekerja sama dengan adiknya membersihkan halaman rumah, Doni
dapat menghargai kedua adiknya yang bekerja dengan baik.
b. Dengan bekerjasama dengan ibunya yang mengajar memasak, Tuti dan
adiknya dapat menghargai ibunya yang pintar memasak dan sabar
Contoh soal a :
Belajar memasak dilakukan oleh Tuti dan adiknya, dibimbing oleh ibunya
yang pandai memasak dan sabar. Keberhasilan belajar ditentukan oleh ...
5. Model yang dikemukakan oleh David Johson dan Frank Johnson dalam Udin
S.Winataputra (2003) menjelaskan bahwa model pemecahan masalah
menitikberatkan masalah secara kelompok, yaitu pada kemampuan mengambil
keputusan. Analisislah penerapan model pembelajaran IPS SD dengan
menggunakan pendekatan pemecahan masalah menurut pendapat ahli di atas!
Jawaban
Model pemecahan masalah secara kelompok yang dikemukakan oleh David
Johson dan Frank Johnson dalam Udin S.Winataputra (2003), yaitu menitik
beratkan pada kemampuan mengambil keputusan.
Kemampuan pemecahan masalah secara kelompok meliputi beberapa unsur :
a. Dapat menghasilkan kesepakatan tentang seuatu keadaan yang dikehendaki
b. Sepakat menetapkan struktur dan prosedur untuk menghasilkan, memahami
dan memakai informasi yang relevan dengan keadaan yang aktual
c. Sepakat untuk menetapkan struktur dan prosedur untuk menemukan
kemungkinan pemecahan masalah, memutuskan dan mempergunakan cara
pemecahan masalah yang lebih efektif.
Contoh :
Kompetensi Dasar
Pokok Bahasan
Hasil Belajar