Anda di halaman 1dari 50

RINGKASAN MATERI

ASESMEN STANDARDISASI
PENDIDIKAN DAERAH
(ASPD)
SD/MI
Tahun Pelajaran 2022/2023

TIM LITERASI MEMBACA

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN

©
Tim Literasi Membaca Bidang Pembinaan SD Hak Cipta pada Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman
1. Menentukan makna kata atau istilah pada teks
Kata merupakan bahasa yang diucap atau ditulis, perwujudan kesatuan perasaan dan
pikiran.
Contoh:
gigih = ulet
telaten = cermat, sabar, dan teliti

Istilah merupakan kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan
makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Contoh istilah dalam bidang tertentu:
Kependudukan: mortalitas, imigrasi, emigrasi, transmigrasi, urbanisasi
Perdagangan: ekspor, impor, rabat, kurs, laba, rugi
Lingkungan: abrasi, erosi, reboisasi
Kesehatan: infus, tranfusi, kemoterapi, diagnosis, terapi, resep, tensimeter, resipien.

Contoh soal:
Bumi berbentuk bulat. Bumi terdiri atas samudera dan benua. Untuk menjelaskan
bentuk bumi kepada siswa, guru dapat menggunakan globe.
Makna globe pada paragraf tersebut adalah ….
A. bola bumi buatan
B. bulat seperti bumi
C. bumi yang bulat
D. tiruan seperti bola
Pembahasan:
Globe adalah bola bumi buatan (tiruan bumi)
Jawaban: A
Seorang atlet yang akan bertanding harus melakukan pemanasan yang cukup. Tanpa
pemanasan yang cukup, risiko mengalami cedera akan lebih besar. Salah satu cedera
yang ditakuti adalah terjadinya dislokasi. Untuk mencegah hal tersebut, pelatih sering
mengarahkan atlet saat pemanasan.
Makna dislokasi pada paragraf tersebut adalah ….
A. keadaan yang tidak sesuai dengan tatanan
B. perenggangan persendian pada patah tulang
C. kekurangan yang menyebabkan mutunya kurang baik
D. keadaan badan yang kurang enak karena gangguan penyakit
Pembahasan:
Dislokasi adalah perenggangan persendian pada patah tulang.
Jawaban: B

2. Sinonim dan antonim


Sinonim adalah bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk bahasa
lain.
Contoh:
senang = suka, gembira, bahagia
sepi = senyap, tenang, hening

Antonim adalah kata yang berlawanan makna dengan kata lain.


Contoh:
besar >< kecil
pendek >< tinggi
gelap >< terang
Contoh soal:
Ia menghamburkan harta peninggalan orang tuanya.
Perhatikan kata-kata berikut!
(1) memboroskan
(2) membagikan
(3) memberikan
(4) memorahkan
Sinonim kata menghamburkan pada kalimat tersebut berdasarkan kata-kata yang
tersedia adalah ….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
Pembahasan:
Sinonim kata menghamburkan adalah memboroskan dan memorahkan
Jawaban: B

Beberapa sekolah di kota memiliki halaman yang sempit.


Antonim kata sempit pada kalimat tersebut adalah ….
A. besar
B. longgar
C. lebar
D. luas
Pembahasan:
Antonim kata sempit adalah luas
Jawaban: D

3. Menggali informasi tersurat teks


Maksud Informasi tersurat adalah informasi yang tertulis pada teks.
Menggali informasi dengan kata tanya apa, siapa, mengapa, bagaimana, kapan,
dimana.
a. Kata tanya apa
Kalimat tanya dengan kata tanya apa menanyakan benda, keadaan, atau perbuatan.
Jawaban dari kata tanya apa berupa benda atau pengertian
b. Kata tanya siapa
Kalimat tanya dengan kata tanya siapa menanyakan orang. Jawaban dari kata
tanya siapa berupa orang yang ditanyakan.
c. Kata tanya kapan
Kalimat tanya dengan kata tanya kapan menanyakan waktu. Jawaban dari kata
tanya kapan berupa waktu yang ditanyakan.
d. Kata tanya di mana
Kalimat tanya dengan kata tanya di mana menanyakan tempat. Jawaban dari kata
tanya di mana berupa tempat yang ditanyakan.
e. Kata tanya mengapa
Kalimat tanya dengan kata tanya mengapa menanyakan alasan atau sebab
timbulnya suatu masalah atau peristiwa dalam bacaan. Alasan yang dikemukakan
dalam kalimat jawaban ditandai dengan adanya kata karena atau sebab.
f. Kata tanya bagaimana
Kalimat tanya dengan kata bagaimana menanyakan penjelasan dari suatu
permasalahan. Jawaban dari kata tanya bagaimana berupa penjelasan atau uraian
permasalahan yang ditanyakan.

Contoh soal:
Pengembangbiakan tanaman dengan cara mencangkok melalui beberapa proses. Kulit
batang tanaman disayat, kemudian dibersihkan kambiumnya. Sayatan batang ditutup
dengan tanah, kemudian dibungkus dengan sabut kelapa.
Bagaimana proses pengembangbiakan tanaman dengan cara mencangkok?
Proses pengembangbiakan tanaman dengan cara mencangkok adalah ...
A. Kulit batang tanaman disayat, dibersihkan kambiumnya, kemudian dibungkus
sabut kelapa.
B. Kulit batang tanaman dibersihkan kambiumnya, kemudian dibungkus dengan sabut
kelapa.
C. Kulit batang disayat, dibersihkan kambiumnya, ditutup dengan tanah kemudian
dibungkus sabut kelapa.
D. Kulit batang dibersihkan, kemudian disayat, dan dibungkus dengan sabut kelapa.
Pembahasan:
Fungsi kata tanya bagaimana adalah menanyakan cara atau suatu keadaan.
Jawaban untuk pertanyaan tersebut adalah kulit batang disayat, dibersihkan
kambiumnya, ditutup dengan tanah kemudian dibungkus sabut kelapa.
Pilihan jawaban lainnya kurang lengkap.
Jawaban: C

Indonesia merupakan negara yang sangat beragam. Berbagai budaya dan ratusan suku
bangsa bersatu padu. Tugas kita adalah menjaga persatuan dengan bersikap toleran
kepada sesama. Dengan sikap tersebut, menjadikan bangsa ini tidak mudah terpecah
belah.Persatuan dan kesatuan merupakan modal dalam mengisi kemerdekaan
Indonesia.
Mengapa kita harus bersikap toleran kepada sesama?
Kita harus bersikap toleran kepada sesama karena ....
A. menjadikan bangsa ini tidak mudah terpecah belah
B. untuk mencapai kemerdekaan bangsa Indonesia
C. kemerdekaan hanya akan tercapai dengan toleransi
D. modal utama dalam mengisi kemerdekaan Indonesia

Pembahasan:
Fungsi kata tanya mengapa adalah menanyakan suatu alasan.
Jawaban pertanyaan tersebut adalah menjadikan bangsa ini tidak mudah terpecah
belah.
Jawaban: A

4. Menentukan unsur teks kalimat utama


Paragraf adalah satuan gagasan padu yang terdiri atas satu kalimat pokok dan kalimat-
kalimat penjelas.
Suatu paragraf terdiri atas satu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas.
Kalimat utama dalam sebuah paragraf biasanya terdapat di awal atau di akhir
paragraf. Kalimat utama biasanya bersifat umum kemudian dijelaskan oleh kalimat
penjelas.
Cara menentukan kalimat utama dalam paragraf adalah sebagai berikut :
a. Bacalah kalimat pertama dalam paragraf dan kalimat terakhirnya.
b. Tentukan ide pokok antara kedua kalimat tersebut.
c. Kalimat yang memuat ide pokok itulah yang disebut kalimat utama.

Contoh soal:
Penyakit malaria ditandai dengan gejala awal badan lemas, sakit kepala, dan mual.
Setelah itu, penderita mengalami demam secara berkala dan pucat karena kurang
darah. Penderita malaria berat mengalami gejala kejang-kejang, diare, hingga
gangguan kesadaran. Itulah beberapa gejala orang yang menderita malaria.
Kalimat utama paragraf tersebut adalah …
A. Penyakit malaria ditandai dengan gejala awal badan lemas, sakit kepala, dan mual.
B. Setelah itu, penderita mengalami demam secara berkala dan pucat karena kurang
darah.
C. Penderita malaria berat mengalami gejala kejang-kejang, diare, hingga gangguan
kesadaran. D. Itulah beberapa gejala orang yang menderita malaria

Pembahasan:
Pada paragraf tersebut kalimat utama terletak di akhir paragraf, ditandai dengan kata
itulah.
Jawaban: D

Indonesia memiliki keanekaragaman budaya. Aneka budaya tersebut antara lain tarian
adat, rumah adat, dan lagu daerah. Indonesia juga memiliki senjata tradisional di
berbagai daerah. Selain itu, Indonesia memiliki ciri khas budaya yang tidak dimiliki
bangsa lain yaitu gotong royong.
Kalimat utama paragraf tersebut adalah …
A. Indonesia memiliki keanekaragaman budaya.
B. Aneka tarian adat, rumah adat, dan lagu daerah ada di Indonesia.
C. Indonesia juga memilki senjata tradisional di berbagai daerah.
D. Indonesia memiliki ciri khas budaya berupa gotong royong.
Pembahasan:
Kalimat utama adalah kalimat yang berisi pikiran utama atau ide pokok. Kalimat
utama masih bersifat umum sehingga bisa dikembangkan dengan kalimat-kalimat
penjelas. Kalimat utama tidak selalu di awal, bisa di akhir atau di tengah. Kalimat
utama paragraf tersebut terdapat pada kalimat pertama.
Jawaban: A

5. Ide pokok
Ide pokok adalah masalah yang mendasari teks yang bersifat implisit atau kata-kata
kunci yang terdapat dalam kalimat utama.
Ide pokok dapat terletak di awal paragraf (deduktif), di akhir paragraf (induktif), dan
dapat terletak di awal dan akhir paragraf (deduktif-induktif), atau di seluruh paragraf.

Contoh soal
Indonesia dikenal sebagai paru-paru dunia. Hal itu karena Indonesia memiliki hutan
yang luas. Hutan Indonesia dipadati oleh aneka jenis pohon. Selain itu, hutan
Indonesia terkenal sebagai penghasil oksigen yang melimpah.
Ide pokok paragraf tersebut adalah ….
A. hutan Indonesia luas
B. Indonesia penghasil oksigen
C. Indonesia memiliki hutan
D. Indonesia paru-paru dunia
Pembahasan
Cara mengetahui ide pokok dengan cara mencari kalimat utama teks tersebut. Kalimat
utama paragraf tersebut terletak pada kalimat pertama.
Jawaban D

Paus salah satu jenis hewan berdarah hangat. Paus bernapas melalui paru-paru
meskipun hidup di laut. Ukuran paus bisa mencapai 25meter atau lebih. Itulah ciri-ciri
yang dimiliki oleh paus. Ide pokok paragraf tersebut adalah ….
A. paus berdarah hangat
B. alat pernapasan paus
C. ukuran panjang paus
D. ciri-ciri paus
Pembahasan:
Ide pokok adalah masalah utama yang dibahas atau diungkapkan dalam bacaan. Cara
mengetahui ide pokok dengan cara mencari kalimat utama teks tersebut. Kalimat
utama paragraf tersebut terletak pada kalimat terakhir.
Jawaban: D

6. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tersirat berarti tersembunyi atau


terkandung (di dalamnya). Informasi tersirat adalah informasi yang tersembunyi atau
informasi yang tidak tertulis pada sebuah naskah dan perlu pemahaman lebih untuk
menemukan informasi tersebut.

Ringkasan paragraf adalah sebuah paragraf yang telah diringkas menjadi singkat namun
memiliki ide pokok atau kalimat utama dari pembahasan teks sebelum diringkas. Dilansir
dari Buku Ajar Bahasa Indonesia (2022) oleh Asyhari Dwi Rukmana, berikut langkah-
langkah membuat ringkasan:
A. Membaca teks dengan cermat.
B. Mencatat bagian yang dianggap penting.
C. Tulis ulang gagasan utama yang didapat menggunakan bahasa sendiri.
D. Susun struktur untuk membuat pokok bacaan.

contoh soal:
Penginapan Mawar menyediakan berbagai fasilitas kepada para tamu. Setiap kamar tidur
memiliki dua buah kasur busa. Penginapan tersebut menyediakan lemari pakaian yang
cukup besar. Selain itu, ada juga kamar mandi yang dapat digunakan tamu.
Ringkasan paragraf tersebut adalah …
A. Penginapan Mawar memiliki fasilitas kasur busa, lemari pakaian, dan kamar mandi.
B. Fasilitas yang ada di Penginapan Mawar antara lain kamar tidur dan kamar mandi
tamu.
C. Fasilitas Penginapan Mawar berupa dua buah kasur busa dan sebuah lemari pakaian.
D. Para tamu dapat menggunakan fasilitas kamar mandi yang disediakan oleh
Penginapan Mawar.

Jawaban yang benar adalah A. Penginapan Mawar memiliki fasilitas kasur busa, lemari
pakaian, dan kamar mandi. Jawaban A menjelaskan keseluruhan isi paragraf sementara
jawaban lain hanya sebagian informasi saja.

7. Pernyataan yang sesuai isi teks adalah pernyataan yang ada di dalam teks atau selaras
dengan isi teks. Menentukan pernyataan yang sesuai dengan isi teks dapat dilakukan
dengan cara membaca teks atau tulisan dengan cermat dan seksama. Pahami isi bacaan
dengan benar baik yang tersirat maupun yang tersurat.
Contoh Soal:
Salak pondoh banyak dijumpai di wilayah Sleman. Rasa buahnya cenderung manis jika
dibandingkan dengan jenis salak lain. Salak memiliki bunga jantan dan bunga betina
pada pohon yang berbeda. Bunga jantan hanya mekar selama tiga hari. Bunga betina
akan mengeluarkan bau harum jika sudah matang.

Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!


(1) Salak merupakan tumbuhan asli Sleman.
(2) Semua salak memiliki cita rasa manis.
(3) Bunga jantan salak hanya mekar selama tiga hari.
(4) Bunga salak termasuk contoh bunga tidak sempurna.

Pernyataan yang sesuai dengan isi paragraf tersebut adalah …


A. (1) dan (3)
B. (2) dan (3)
C. (1) dan (4)
D. (3) dan (4)
Jawaban yang benar adalah D. Pernyataan nomor 3 jelas sekali tersurat pada kalimat
keempat paragraf tersebut. Sementara untuk pernyataan nomor 4 tersirat pada kalimat
ketiga.

8. Teks adalah rangkaian kata atau kalimat yang memiliki struktur dan tata bahasa tertentu
serta bisa disusun secara lisan maupun tulisan. Jenis-jenis teks/paragraf di antaranya:
a. Teks deskripsi
Teks deskripsi adalah teks yang gagasan utamanya disampaikan dengan cara
menggambarkan secara jelas objek, tempat, atau peristiwa yang sedang menjadi topik
kepada pembaca. Sehingga pembaca seolah-olah merasakan langsung apa yang
sedang diungkapkan dalam teks tersebut. Teks deskripsi melibatkan kesan indra
sehingga gambaran objek menjadi jelas.
b. Teks eksposisi
Teks eksposisi merupakan bacaan yang memaparkan sejumlah pengetahuan atau
informasi. Penulis berusaha memberitahukan, memaparkan, menguraikan, atau
menerangkan sesuatu kepada pembaca. Tujuan yang ingin dicapai penulis adalah
agar pembaca mendapat informasi dan pengetahuan dengan sejelas-jelasnya. Teks
memuat fakta, gambaran peta, dan angka-angka yang terdapat dilapangan. Fakta
dipakai sebagai bentuk penyumbang utama dan bersifat konkret.
c. Teks persuasi
Teks persuasi adalah teks yang berisi ajakan, saran, bujukan, imbauan, pengaruh,
arahan, larangan, atau perintah kepada seseorang untuk melakukan suatu hal sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai oleh penulis teks tersebut.
d. Teks argumentasi
Paragraf argumentasi adalah suatu bentuk tulisan yang berisikan alasan- alasan,
contoh-contoh, bukti-bukti yang dapat meyakinkan orang lain. Sehingga orang lain
terpengaruh dan membenarkan pendapat serta sikap sipenulis. Masalah-masalah yang
timbul pada saat siswa diminta menulis paragraf argumentasi.

contoh soal:
Siswa kelas enam SD Sembada memiliki kegemaran yang berbeda-beda. Enam belas
siswa memiliki kegemaran sepak bola. Sebanyak lima siswa suka menari. Dua siswa
gemar membaca. Ada satu siswa yang memiliki kegemaran memasak.

Jenis paragraf tersebut adalah ….


A. persuasi
B. deskripsi
C. argumentasi
D. eksposisi
Jawaban yang tepat adalah D. Di dalam paragraf ada angka-angka yang membuat
pembaca mendapat informasi dan pengetahuan dengan jelas.

9. Kesimpulan paragraf merupakan suatu kumpulan kalimat yang berupa ulasan singkat


yang merupakan inti sari dari suatu paragraf. Kalimat simpulan biasa ditandai dengan
kata jadi, dengan demikian, oleh sebab itu, oleh karena itu, maka dari itu, dan lain-
lain. Kesimpulan dapat ditemukan pada akhir kalimat, namun biasanya ia akan
berhubungan dengan kalimat utama pada suatu paragraf. Untuk menentukan inti, maka
gabungkan kalimat utama dengan kalimat akhir paragraf untuk membentuk suatu
kesimpulan.

contoh soal:
Kedisiplinan lalu lintas masyarakat cenderung menurun. Hal tersebut terbukti dengan
bertambahnya jumlah pelanggaran berlalu lintas. Jumlah korban yang meninggal akibat
kecelakaan pun semakin meningkat. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat tentang
kedisplinan berlalu lintas perlu ditingkatkan.

Kesimpulan bacaan tersebut adalah ...


A. Jumlah korban luka akibat kecelakaan meningkat karena pelanggaran kedisiplinan
berlalu lintas bertambah.
B. Bertambahnya jumlah pelanggaran kedisiplinan berlalu lintas mengakibatkan semua
korban kecelakaan meninggal.
C. Kedisiplinan masyarakat cenderung menurun sehingga menurunkan jumlah korban
kecelakaan lalu lintas.
D. Kesadaran masyarakat tentang kedislipinan berlalu lintas perlu ditingkatkan agar
jumlah pelanggaran berkurang.

Jawaban yang tepat untuk soal tersebut adalah D. Kalimat pada pilihan jawaban D paling
tepat menggambarkan kesimpulan dari paragraf.

10. Membandingkan teks adalah upaya mencari persamaan atau perbedaan isi dua teks atau
lebih untuk tujuan tertentu. Aspek yang dibandingkan: struktur kebahasaan, isi, jenis, dan
lain-lain.

contoh soal:
Teks 1
Museum Gunung Merapi terletak di Jalan Boyong, Kapanewon Pakem, Kabupaten
Sleman, DIY. Museum tersebut menyimpan miniatur Gunung Merapi. Masyarakat
umum dapat berkunjung ke museum tersebut setiap hari Selasa – Minggu pukul 08.00 –
15.00 WIB. Pada tanggal 1 Oktober 2009, museum tersebut diresmikan oleh Purnomo
Yusgiantoro.

Teks 2
Museum Dirgantara Mandala terletak di Kompleks Pangkalan TNI AU Lanud
Adisutjipto, DIY. Kita bisa berkunjung ke museum tersebut setiap hari pada pukul 08.30
– 15.00 WIB. Museum tersebut diresmikan pada tanggal 4 April 1969 oleh Roesmin
Noerjamin. Koleksi museum berupa foto tokoh-tokoh sejarah dan diorama peristiwa
sejarah AU di Indonesia.

Perhatikan kata-kata berikut!


(1) jenis koleksi
(2) lokasi di DIY
(3) tempat wisata
(4) waktu kunjung

Persamaan kedua teks tersebut berdasarkan kata-kata yang tersedia ditunjukkan oleh
nomor ….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)

Jawaban yang tepat untuk soal tersebut adalah C. Persamaan dari kedua teks tersebut
adalah keduanya terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan merupakan tempat
wisata.

11. Melengkapi tabel dengan pokok pikiran


Langkah-langkah untuk melengkapi tabel dengan pokok pikiran dari sebuah teks informasi:
1. Baca dan pahami teks informasi dengan baik!
2. Identifikasi kata kunci setiap bagian teks dan garis besar informasi yang disampaikan
di setiap bagian tersebut!
3. Perhatikan bagian tabel yang kosong, lalu carilah informasi yang tepat sesuai dengan
teks yang tersedia!
4. Jangan lupa memperhatikan urutan pada pilihan jawaban yang disajikan!

Contoh Soal:
Koperasi sekolah menjual berbagai alat tulis. Buku tulis dijual dengan harga Rp3.000,00.
Bolpoin berharga Rp2.000,00. Harga penggaris setengah harga bolpoin. Penghapus memiliki
harga yang sama dengan penggaris. Harga kotak pensil dua kali harga bolpoin.

Tabel harga alat tulis sesuai dengan informasi tersebut sebagai berikut:

Isian yang tepat untuk melengkapi tabel tersebut secara berurutan adalah ….
A. bolpoin; Rp1.000,00; penghapus; Rp4.000,00
B. penghapus; Rp1.000,00; bolpoin; Rp4.000,00
C. bolpoin; Rp4.000,00; penghapus; Rp1.000,00
D. penghapus; Rp4.000,00; bolpoin; Rp1.000,00
Pembahasan
Barang yang harganya Rp2.000.00 adalah bolpoin, Harga penggaris setengah harga bolpoin
jadi artinya penggaris dan penghapus harganya Rp1.000.00, sedangkan kotak pensil harganya
Rp4.000.00.
Kunci Jawaban adalah A

Menentukan informasi tersurat teks sastra,


12. Menentukan makna kata pada puisi
Puisi baru adalah puisi yang tidak lagi terikat oleh jumlah baris dan persajakan dalam setiap
baitnya. Dengan kata lain, jumlah baris dalam setiap baitnya tidak memiliki jumlah tertentu
dan persajakannya tidak memiliki rumus pasti.
Kata berlambang/simbol/kias adalah kata-kata tertentu yang mewakili suatu hal yang ingin
disampaikan.

Simbol dalam puisi adalah penggunaan kata, frasa, atau gambaran yang merepresentasikan
sesuatu yang lebih dari makna harfiahnya. Simbol dapat menciptakan makna tambahan dan
memberikan kedalaman pada puisi. Berikut adalah beberapa contoh simbol yang sering
digunakan dalam puisi:
1. Bunga: Bunga sering digunakan sebagai simbol kecantikan, ketulusan, dan cinta.
2. Api: Api dapat melambangkan kekuatan, semangat, dan keinginan yang membara.
3. Air: Air dapat melambangkan kehidupan, kebebasan, dan kedamaian.
4. Matahari: Matahari dapat melambangkan kebahagiaan, kekuatan, dan kekuasaan.
5. Bulan: Bulan sering digunakan sebagai simbol kecantikan, ketenangan, dan
kesedihan.
6. Burung: Burung dapat melambangkan kebebasan, keinginan untuk terbang dan
mewujudkan impian.
7. Jam: Jam dapat melambangkan waktu yang terus berlalu dan tak dapat diulang
kembali.
8. Pohon: Pohon sering digunakan sebagai simbol kehidupan, pertumbuhan, dan
keseimbangan.
9. Laut: Laut dapat melambangkan kekuatan, ketidakberdayaan, dan kedalaman.
10. Salju: Salju dapat melambangkan kesucian, kesederhanaan, dan keabadian.
Simbol warna menciptakan gambaran visual yang memperdalam pemahaman pembaca
tentang isi puisi. Berikut adalah beberapa contoh makna simbol warna yang sering digunakan
dalam puisi:
1. Merah: Merah sering dikaitkan dengan emosi yang kuat seperti cinta, kemarahan, dan
gairah. Warna merah juga dapat melambangkan keberanian, kekuatan, dan bahaya.
2. Kuning: Kuning sering dikaitkan dengan kebahagiaan, kecerahan, dan keceriaan.
Warna kuning juga dapat melambangkan kehangatan, keberanian, dan kegembiraan.
3. Hijau: Hijau sering dikaitkan dengan alam dan kesuburan. Warna hijau juga dapat
melambangkan harapan, dan ketenangan
4. Biru: Biru sering dikaitkan dengan keheningan, ketenangan, dan kebahagiaan. Warna
biru juga dapat melambangkan kepercayaan, kepercayaan diri, dan keteraturan.
5. Ungu: Ungu sering dikaitkan dengan kemewahan, keberanian, dan keagungan. Warna
ungu juga dapat melambangkan ketenangan, kreativitas, dan kecerdasan.
6. Hitam: Hitam sering dikaitkan dengan kesedihan, kematian, dan kehampaan. Warna
hitam juga dapat melambangkan kekuatan, keangkuhan, dan misteri.
7. Putih: Putih sering dikaitkan dengan kesucian, kemurnian, dan kepolosan. Warna
putih juga dapat melambangkan kebaikan, kejujuran, dan ketenangan.

Makna simbol dalam puisi dapat bervariasi tergantung pada konteks puisi dan penafsiran
pembaca. Penting untuk mempertimbangkan konteks puisi secara keseluruhan dan simbol-
simbol lain yang digunakan oleh penyair untuk memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam tentang makna simbol dalam puisi.
Bacalah puisi berikut!

Kala dia kumainkan


Membubung tinggi melayang
Memantul di lembutnya awan
Melesat deras masuk ke gawang

Makna kata dia pada puisi tersebut adalah ....


A. bola sepak
B. layang-layang
C. pesawat terbang
D. burung peliharaan

Pembahasan
Kita perhatikan kata kunci pada puisi tersebut “meluncur deras masuk ke gawang”. Jadi dapat
kita simpulkan dia yang dimaksud pada puisi tersebut adalah benda berupa bola sepak.
Kunci Jawaban adalah A

Menentukan Unsur Intrinsik Karya Sastra


Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik (intrinsik) adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri.
Pembahasan terhadap unsur-unsur intrinsik pembangun cerita sebagai berikut.
1.Tema
Tema merupakan makna yang dikandung oleh sebuah cerita Tema suatu karya sastra
letaknya tersembunyi dan harus dicari sendiri oleh pembacanya.
Ada beberapa cara untuk menafsirkan tema yakni
a) harus memperhatikan detil yang menonjol dalam cerita rekaan,
b) tidak terpengaruh oleh detil cerita yang kontradiktif,
c) tidak sepenuhnya tergantung oleh bukti-bukti implisit, tetapi harus yang eksplisit,
d) tema itu dianjurkan secara jelas oleh cerita yang bersangkutan.
2. Penokohan
Penokohan merupakan salah satu unsur dalam cerita yang menggambarkan keadaan lahir
maupun batin seseorang atau pelaku. Jadi yang dimaksud penokohan atau karakteristik
adalah ciri-ciri jiwa seseorang tokoh dalam suatu cerita.

3. Plot atau Alur


Plot atau alur adalah urutan peristiwa yang merupakan dasar terciptanya sebuah cerita.
Tahapan plot: awal-tengah-akhir.
a) Tahap awal sering disebut juga dengan tahap perkenalan. Tahap ini berisi
informasi-informasi penting yang berhubungan dengan berbagai hal yang akan
dikisahkan berikutnya.
b) Tahap tengah atau tahap pertikaian menampilkan konflik atau pertentangan yang
sudah mulai dimunculkan pada tahap sebelumnya.
c) Tahap akhir atau tahap peleraian menampilkan adagan tertentu akibat klimaks.
Pada bagian ini, dimunculkan akhir dari cerita.

4. Latar (setting)
Latar atau biasa disebut dengan setting merujuk pada pengertian tempat¸ hubungan
waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa dalam cerita.
a) latar meliputi
b) latar waktu
c) latar tempat
d) latar suasana
e) latar sosial

5. Sudut Pandang (point of view)


Sudut pandang atau point of view adalah cara dan atau pandang yang dipergunakan
pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar dan berbagai peristiwa
yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca
pada hakikatnya jenis point of view yakni:
a) pengarang sebagai aku
b) pengarang sebagai orang ketiga (gaya diaan),
c) gabungan, artinya pengarang menggunakan gabungan dari gaya bercerita pertama
dan kedua.

6. Amanat
amanat adalah pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca yang terdapat dalam karya
fiksi baik secara tersurat maupun tersirat.

13. Menentukan watak tokoh


Menentukan watak tokoh dalam sebuah cerita membutuhkan pemahaman yang mendalam
terhadap cerita dan perilaku tokoh. Berikut adalah beberapa cara untuk menentukan watak
tokoh:
a) Perhatikan tindakan tokoh, yang menunjukkan kepribadian atau karakternya!
b) Perhatikan kata-kata dan pikiran tokoh perhatikan kata-kata yang digunakan!
c) Perhatikan interaksi tokoh dengan karakter lain, Perhatikan cara tokoh berinteraksi
dengan karakter lain dalam cerita!
d) Setelah mengumpulkan informasi tentang tokoh dan menganalisisnya, tentukan watak
tokoh dengan mempertimbangkan karakteristik yang tergambar dalam cerita!
Misalnya jujur, keras kepala, baik hati, egois, atau lainnya.

Contoh Soal:
Bora merupakan seekor gorila. Ia memiliki ladang yang luas. Ladangnya ditumbuhi banyak
rumput. Bora mengundang teman-temannya, hewan pemakan rumput untuk memakan rumput
di ladangnya. Kedatangan teman-temannya disambut dengan gembira. Bora menyapa teman
temannya dengan tutur kata yang baik. Dalam waktu sekejap, rumput ludes dimakan. Bora
senang bisa membahagiakan teman-temannya.

Perhatikan watak tokoh berikut!


(1) sabar
(2) ramah
(3) terampil
(4) dermawan

Watak Bora pada cerita tersebut adalah ....


A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)

Pembahasan
Watak Bora dapat diketahui dengan memperhatikan respon dan perilakunya terhadap tokoh
lain. Bora berlaku bertutur kata baik dan senang memberi terhadap tokoh lain. Jadi dapat
disimpulkan bahwa Bora berwatak ramah dan dermawan.
Kunci Jawaban adalah D

14. Menentukan latar


Latar cerita adalah tempat dan waktu di mana cerita berlangsung. Berikut adalah beberapa
cara untuk menentukan latar cerita:
a) Bacalah deskripsi dalam cerita secara seksama. Cari petunjuk tentang tempat, waktu,
dan situasi dalam cerita. Deskripsi ini dapat membantu menentukan lokasi dan waktu
cerita.
b) Perhatikan dialog antar tokoh dalam cerita. Kadang-kadang tokoh akan menyebutkan
lokasi atau waktu.
c) Setelah mengumpulkan informasi tentang cerita dan menganalisisnya, tentukan latar
cerita dengan mempertimbangkan lokasi, waktu, dan kondisi sosial yang ada dalam
cerita secara keseluruhan!

Contoh Soal:
Suara kokok ayam terdengar bersahut-sahutan tadi pagi. Kini, langit tampak gelap bagaikan
malam. Matahari tidak terlihat lagi. Awan hitam menutup sang surya yang seharusnya masih
membubung tinggi di langit. Hujan turun mengguyur bumi hingga saat ini. Agendaku
bermain sepak bola pada sore hari pun gagal. Sekarang, aku memakai jaket tebal karena
udara terasa dingin. Bila tidak hujan, aku biasa membuka tirai jendelaku untuk melihat bulan
dan bintang-bintang.

Perhatikan latar waktu berikut!


(1) pagi
(2) siang
(3) sore
(4) malam

Latar waktu pada cerita tersebut adalah ... hari.


A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)

Pembahasan
Latar waktu pada cerita tersebut dapat kita ketahui dari deskripsi yang disebutkan dalam
kalimat “sang surya yang seharusnya masih membubung tinggi” yang menunjukkan waktu
siang. Kalimat “untuk melihat bulan dan bintang” menunjukkan waktu malam hari. Jadi dapat
kita simpulkan bahwa latar waktu pada cerita tersebut adalah siang dan malam.
Kunci Jawaban adalah D.

15. Menentukan Amanat


Amanat cerita adalah pesan moral atau pelajaran yang ingin disampaikan oleh penulis melalui
ceritanya.
Berikut adalah beberapa cara untuk menentukan amanat cerita:
a) Perhatikan konflik yang terjadi dalam cerita. Dari sini, dapat menemukan pesan moral
atau pelajaran yang ingin disampaikan.
b) Perhatikan tema cerita dengan cermat dan cari pesan moral atau pelajaran yang ingin
disampaikan melalui tema tersebut.
c) Carilah nilai-nilai moral atau pelajaran yang mungkin ingin disampaikan melalui
tindakan atau perilaku karakter tersebut.
d) Perhatikan bagaimana cerita diakhiri dan apa yang dapat dipetik dari akhir cerita
tersebut. Apakah ada pesan moral atau pelajaran yang disampaikan melalui akhir
cerita?
e) Setelah melakukan analisis, tentukan amanat cerita dengan merangkum pesan moral
atau pelajaran yang ingin disampaikan oleh penulis melalui ceritanya!

Contoh Soal:
Edo merupakan siswa kelas enam. Pulang sekolah, Edo menuju ke ruang makan. Ia membuka
tudung saji. Tidak ada satu makanan pun yang dilihatnya. Karena sangat lapar, Edo
mengambil sebutir telur kemudian menggorengnya. Edo mengatur panas kompor dengan
maksimal. Alhasil, telur itu gosong. Telur gosong tersebut merupakan hasil masakan Edo
pertama kali. Edo bertekad akan belajar memasak.

Amanat cerita tersebut adalah ...


A. Sebaiknya kita menggoreng telur dengan api besar.
B. Sebaiknya kita menunggu ibu menyiapkan makanan.
C. Kita harus belajar mandiri sejak dini.
D. Kita harus selalu belajar memasak setiap saat.

Pembahasan
Amanat pada cerita tersebut dapat kita ketahui dengan memperhatikan pesan moral,
pelajaran, dan akhir cerita. Edo yang sudah kelas 6 belum pernah memasak sendiri sehingga
hasil masakannya gosong. Pesan yang ingin disampaikan adalah tentang kemandirian yang
harus segera ditanamkan sedini mungkin sehingga tidak seperti Edo. Jadi amanat cerita
tersebut adalah kita harus belajar mandiri sejak dini.
Kunci jawaban C

Menggali Informasi Tersirat Karya Sastra


16. Memaknai Bagian Teks
Informasi tersirat adalah informasi yang tersembunyi. Menggali informasi tersirat dalam
karya sastra artinya mencari dan menentukan informasi yang tidak tertulis dengan jelas atau
tersembunyi dalam teks sastra.
Untuk menemukan informasi tersirat kita dapat mengikuti langkah berikut:
a) Bacalah cerita dengan seksama perhatikan kalimat yang dicetak tebal/miring pada
cerita,
b) Cermatilah kata kunci atau kata yang bermakna kias! Analisis kata yang mengelilingi
kata bermakana kias tersebut sebagai petunjuk!
c) Cobalah mencari makna tersembunyi dengan memperhatikan konteks dan petunjuk
lain pada cerita tersebut!

Contoh Soal
Seorang anak bernama Inu bersahabat dengan Opi, si pohon apel. Hampir setiap hari Inu
menghabiskan waktu untuk memanjat dan meminta buah milik Opi. Ketika usia Inu mulai
remaja, Ia pun tidak lagi bermain bersama Opi. Opi bermuka suram sambil menanti
kedatangan Inu. Suatu ketika, Inu datang. Opi merasa senang bertemu lagi dengan Inu. Opi
mengizinkan Inu
memetik dan memakan buahnya.

Makna kalimat bercetak tebal pada cerita tersebut adalah …


A. Inu datang menghibur Opi yang sedang sedih.
B. Opi sedih karena merindukan kedatangan Inu.
C. Inu akan datang menemui Opi dengan muka suram.
D. Opi sedih mengetahui Inu telah menjadi remaja.

Pembahasan
kata kunci yang dapat diambil adalah “bermuka suram” yang artinya sedih. Tokoh OPi akan
merasa kesepian dan sedih karena sangat inigin bertemu dengan sahabatnya tersebut. Jadi
dapat disimpulkan bahwa makna tersirat pada kalimat tersebut adalah Opi sedih karena
merindukan kedatangan Inu.
Kunci Jawaban B

17. Memprediksi kejadian berdasarkan isi cerita


Agar mampu memprediksi kejadian berdasarkan isi cerita maka kita harus terlebih
dahulu memahami isi cerita dengan baik. Untuk dapat memahami isi cerita dengan baik
maka kita wajib membaca teks cerita dengan seksama.

Contoh soal:

Ketika masih kecil, Gendis merupakan anak tomboi. Gaya pakaiannya seperti anak laki-
laki. Gendis lebih suka bermain sepak bola dengan anak laki-laki seusianya. Selain itu,
dia juga memiliki rambut pendek seperti lelaki. Gendis juga pandai memanjat pohon.
Kini, ia telah tumbuh menjadi gadis yang anggun. Gendis tersenyum ketika mengingat
masa kecilnya.

Hal yang akan terjadi jika dahulu Gendis bukan anak tomboi adalah ….
A. pandai memanjat pohon
B. lebih suka berpakaian feminin
C. menyukai potongan rambut cepak
D. menjadi atlet sepak bola perempuan
Pembahasan:
Cerita pada soal berisikan seorang perempuan bernama Gendis yang memiliki sifat
tomboi. Sehingga dia memiliki kecenderungan perilaku seperti anak laki-laki. Namun
pada soal, kita diminta memprediksikan kejadian yang merupakan kebalikan dari isi
cerita terbut. Maka kemungkinan besar Gendis memiliki sifat dan perilaku seperti
seorang perempuan pada umumnya yang memiliki sifat anggun dan feminism. Dan
jawaban yang sesuai adalah Anggun lebih suka berpakaian feminim (B).

18. Menentukan akhir cerita


Akhir cerita/ending merupakan bagian akhir dari sebuah cerita yang berkaitan dengan
konflik yang terjadi dalam cerita tersebut. Sebuah cerita bisa berakhir sedih maupun
bahagia.

Contoh soal:

Gol penyerang Laga FC menutup pertandingan babak pertama. Tangguh FC tertinggal


satu gol dari Laga FC. Suasana ruang ganti Tangguh FC memanas.
“Gol tadi itu salahmu, Mar!” ucap Dodi menyalahkan.
“Enak aja, jelas itu karena kamu tak menjaga lawan dengan baik,” sanggah Marko.
Keributan berhenti saat pelatih memasuki ruang ganti.
“Jangan saling menyalahkan! Ayo, terus semangat dan kompak!” ucap Pak Joko
menyemangati pemainnya.
“Kawan-kawan, jangan menyerah! Ayo, kalahkan mereka!” kata Rudi sang kapten.
Pertandingan babak kedua berlangsung seru. Tangguh FC berhasil mencetak gol
penyama kedudukan. Rudi berhasil menyundul bola yang diumpan oleh Marko. Bola
tersebut meluncur mulus ke dalam gawang Laga FC.

Akhir cerita tersebut adalah …


A. Rudi melerai perdebatan Marko dan Dodi.
B. Pak Joko memberi motivasi kepada pemain.
C. Rudi berhasil mencetak gol melalui sundulan.
D. Laga FC berhasil mencetak gol penyeimbang.

Pembahasan:
Bagaian akhir cerita pada soal tersebut adalah:
“Tangguh FC berhasil mencetak gol penyama kedudukan. Rudi berhasil menyundul bola
yang diumpan oleh Marko. Bola tersebut meluncur mulus ke dalam gawang Laga FC.”

Dari bagian akhir cerita tersebut dapat kita ringkas menjadi “Tangguh FC berhasil
mencetak gol yang dilakukan oleh Rudi dengan cara menyundul.” Sehingga jawaban
yang sesuai dengan bagian akhir cerita tersebut adalah Rudi berhasil mencetak gol
melalui sundulan (C).

19. Kesimpulan cerita


Contoh soal:

“Berhenti, angkat tangan!” teriak Polisi.


Seorang pemuda berbadan kurus mengangkat tangan. Polisi segera memborgol tangan
pemuda tersebut.
“Ampun Pak, saya hanya pemulung,” ucapnya lirih.
Polisi memeriksa karung yang dibawa pemuda tersebut. Sebuah dompet ditemukan di
antara botol bekas.
“Ini buktinya, kamu masih menyangkal?” tanya Polisi.
Polisi membawa pemuda tersebut ke kantor. Pemuda tersebut tertunduk lesu menyesali
perbuatan buruknya.

Kesimpulan cerita tersebut adalah ...


A. Polisi memborgol tangan Pemuda yang memungut botol bekas.
B. Seorang pemuda ditangkap Polisi karena membawa karung.
C. Polisi membawa seorang pemuda yang tangannya diborgol.
D. Seorang pemuda menyesali perbuatannya setelah tertangkap Polisi.

Pembahasan:
Kesimpulan cerita adalah isi dari sebuah cerita. Isi dari cerita pada soal tersebut adalah
seorang pemuda yang tertangkap polisi karena ketahuan mencuri dompet dan dia
menyesali perbuatannya setelah tertangkap. Maka jawaban yang paling sesuai adalah
“Seorang pemuda menyesali perbuatannya setelah tertangkap Polisi” (D).

20. Keteladanan tokoh cerita


Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, keteladanan berarti hal yang dapat ditiru
atau dicontoh. Maka yang dimaksud dengan keteladanan tokoh adalah hal baik/positif
yang dapat ditiru atau dicontoh dari tokoh dalam cerita.

Sebelum menemukan keteladanan tokoh cerita, kita harus mampu menentukan tokoh dan
watak tokoh pada sebuah cerita.

Contoh soal:

Kehidupan Dayu sangat memprihatinkan. Ayahnya meninggal sewaktu ia masih bayi.


Ibunya berjualan makanan kecil. Mereka tinggal di gubuk reyot dan hampir roboh. Dayu
menjual makanan kecil di sekolah untuk membantu ibunya. Dayu semangat belajar agar
bisa mencapai cita-cita. Dayu pun berprestasi di sekolahnya.

Keteladanan tokoh Dayu pada cerita tersebut adalah ....


A. merasa prihatin dengan kondisinya
B. terpaksa berjualan untuk mencari nafkah
C. pantang menyerah terhadap keadaan
D. pencari nafkah utama dalam keluarga

Pembahasan:
Tokoh cerita pada soal tersebut adalah Dayu. Dia memiliki watak pantang menyerah.
Terbukti dia tetap semangat mencapai cita-cita meskipun dalam keadaan serba
kekurangan. Maka jawaban yang sesuai adalah pantang menyerah terhadap keadaan
(C).
21. Ungkapan
 Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, ungkapan adalah kelompok kata atau
gabungan kata yang menyatakan makna khusus (makna unsur-unsurnya sering kali
menjadi kabur). Makna khusus yang dimaksud adalah makna yang di luar dari
makna aslinya
 Contoh ungkapan:
- adu mulut artinya bertengkar; berdebat; bercekcok (bukan mulut yang diadu)
- anak emas artinya orang yang paling disayangi (bukan anak yang terbuat dari
emas)
- besar kepala artinya sukar dinasihati; sombong (bukan kepalanya yang
berukuran besar)
 Contoh soal:
Badung anak pemalas. Ia jarang mengerjakan tugas dari gurunya. Ia juga sering
tidak masuk sekolah tanpa alasan yang jelas. Perilaku Badung membuat gurunya ….

Ungkapan yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah ….


A. naik daun
B. naik hati
C. naik darah
D. naik tangan

Pembahasan:
- Makna ungkapan pada pilihan jawaban:
A. naik daun artinya mendapat nasib baik; menanjak; terkenal
B. naik hati artinya menjadi gembira (sombong dan sebagainya)
C. naik darah artinya marah
D. naik tangan artinya beruntung
- Berdasarkan ilustrasi pada soal, perilaku Badung membuat membuat gurunya
marah. Sehingga ungkapan yang memiliki makna marah adalah naik darah (B).

22. Peribahasa
 Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, peribahasa adalah:
- Kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan
maksud tertentu (dalam peribahasa termasuk juga bidal, ungkapan,
perumpamaan).
- Ungkapan atau kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan,
nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

 Contoh peribahasa:
- Ada bunga ada lebah
Artinya: tempat yang mendatangkan rezeki pasti akan didatangi banyak orang
- Bagai air di daun talas
Artinya: selalu berubah-ubah (tidak tetap pendirian)
- Seperti parang bermata dua
Artinya: mendapat keuntungan dari kedua belah pihak
- Umpama air, digenggam, tiada tiris
Artinya: orang yang sangat kikir
 Contoh soal:
Dudung hanya mencibir ketika Pak Bayu memberikan nasihat kepadanya. Keadaan
rumah Dudung yang tak terawat merupakan pangkal masalah. Sampah menggunung
penuh lalat. Limbah cucian menggenang penuh jentik
nyamuk. Penyuluhan dari puskesmas pun, Dudung anggap angin lalu saja.
Perilaku Dudung bagaikan ...

Peribahasa yang tepat untuk melengkapi paragraf rumpang tersebut adalah …


A. Harapkan guruh di langit, air di tempayan ditumpahkan.
B. Tak ada guruh bagi orang pekak, tak ada kilat bagi orang buta.
C. Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading.
D. Takkan lari gunung dikejar, hilang kabut tampaklah dia.

Pembahasan:
- Makna peribahasa pada pilihan jawaban:
A. Harapkan guruh di langit, air di tempayan ditumpahkan
Artinya: mengharapkan sesuatu yang belum tentu; barang yang telah ada
dilepaskan
B. Tak ada guruh bagi orang pekak, tak ada kilat bagi orang buta
Artinya: bagi orang yang sangat bodoh pidato yang bagus dan dalam
isinya tidak ada faedahnya
C. Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading
Artinya: orang yang berjasa akan selalu disebut-sebut orang walaupun
telah mati
D. Takkan lari gunung dikejar, hilang kabut tampaklah dia
Artinya: jangan tergesa-gesa dalam mengerjakan (mencapai) sesuatu yang
telah pasti
- Berdasarkan ilustrasi pada soal, Dudung adalah orang yang tidak mau
menghiraukan nasihat dari orang lain. Maka peribahasa yang sesuai dengan
perilaku Dudung adalah “tak ada guruh bagi orang pekak, tak ada kilat bagi
orang buta” (B)

23. Petunjuk penggunaan


Contoh soal:
Bacalah kalimat-kalimat berikut!

(1)Lepaskan jas hujan ketika sudah sampai tujuan!


(2)Bukalah lipatan jas hujan!
(3)Keluarkan jas hujan dari wadahnya!
(4)Lipatlah jas hujan lalu masukkan kembali ke wadahnya!
(5)Jemurlah atau angin-anginkan jas hujan supaya kering!
(6)Kenakan jas hujan!

Petunjuk penggunaan jas hujan secara berurutan adalah ....


A. (2), (6), (1), (5), (4), (3)
B. (2), (3), (6), (5), (1), (4)
C. (3), (2), (4), (5), (6), (1)
D. (3), (2), (6), (1), (5), (4)
Pembahasan:
Jawaban yang paling tepat adalah “D”

24. Petunjuk pembuatan sesuatu dalam materi uji ini berupa beberapa kalimat berupa
prosedur. Kalimat-kalimat ini disusun secara acak, siswa diharuskan mengurutkan
kalimat-kalimat ini sehingga menjadi prosedur atau urutan yang tepat.
Urutan kalimat ini tidak bisa dibolak-balik sehingga dipastikan hanya ada satu susunan
urutan petunjuk yang benar.

contoh soal:
Cermati petunjuk acak pembuatan tapai singkong berikut!
(1) Masukkan singkong yang sudah ditaburi ragi ke dalam wadah!
(2) Kupas dan cucilah singkong hingga bersih lalu potong sesuai keinginan!
(3) Tutuplah dengan rapat dan simpanlah di tempat teduh selama 2—3 hari!
(4) Kukuslah singkong hingga setengah matang lalu dinginkan!
(5) Taburkan serbuk ragi ke permukaan singkong hingga merata!
Urutan petunjuk pembuatan tapai singkong yang tepat adalah ....
A. (2), (4), (5), (1), (3)
B. (2), (5), (4), (3), (1)
C. (2), (3), (4), (5), (1)
D. (2), (4), (1), (5), (3)
Jawaban yang benar adalah A. Kita lihat urutan petunjuk pembuatan singkon ini!
Langkah pertama dalam membuat tapai adalah mengupas dan mencuci singkong. Setelah
itu, singkong dipotong baru dilakukan proses pengukusan. Selesai dikukus singkong
didinginkan baru ditaburi ragi agar singkong dapat berubah menjadi tapai. Proses
berikutnya adalah penyimpanan dan tinggal menunggu hasil akhirnya.
Jawaban B salah pada proses peragian. Dalam jawaban B proses peragian dilakukan
sebelum singkong dikukus. Artinya singkong mentah diberi ragi. Hal ini tidak akan
pernah berhasil mengubah singkong menjadi tapai.
Jawaban C dari proses pengupasan, pencucian dan pemotongan langsung disimpan.
Alhasil singkong tidak akan menjadi tapai juga.
Jawaban D salah pada urutan belum ada proses peragian tetapi sudah masuk pada tahap
penyimpanan.

25. Laporan merupakan dokumentasi kegiatan yang di dalamnya memuat waktu, tempat,
pelaku, dan jenis kegiatan. Laporan disajikan untuk memberitakan kegiatan di masa
lampau.
Melengkapi kalimat laporan dapat dilakukan dengan mencermati kaliamt sebelum dan
sesudah titik-titik atau kalimat yang kosong. Carilah korelasi atau hubungan antar
kalimat yang masuk akal dan memiliki ketersambungan satu dengan yang lain.

Contoh Soal:
Pukul 07.00 WIB, siswa kelas enam SD Jaya berkumpul di halaman sekolah. … Barang
tersebut akan disalurkan untuk korban tanah longsor di Kecamatan. Suka Makmur.
Sudah beberapa hari, korban bencana belum mendapatkan bantuan. Kepala sekolah
segera membawa bantuan yang terkumpul ke lokasi pengungsian.
Kalimat yang sesuai untuk melengkapi laporan tersebut adalah ...
A. Mereka mengumpulkan berbagai barang kebutuhan korban bencana.
B. Mereka membawa bantuan ke lokasi pengungsian korban bencana.
C. Kepala sekolah memberi pengarahan kepada siswa kelas enam.
D. Barang-barang tersebut dikumpulkan oleh kepala sekolah.

Jawaban yang benar adalah A. Siswa berkumpul belum tahu kegiatan atau tujuannya apa.
Pada kalimat ketiga dinyatakan bahwa ada barang yang akan diberikan kepada korban
bencana. Maka kaliamt yang paling logis untuk melengkapi paragraf laporan tersebut ada
pada pilihan jawaban A.

26. Iklan dapat berupa berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai (orang
banyak) agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan. Iklan dapat juga berupa
pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang di
dalam media massa atau di tempat umum. Iklan dapat juga berupa ajakan biasanya dari
pemangku kepentingan kepada khalayak untuk mengikuti ajakan pada iklan. Iklan jenis
ini sering dinamakan iklan layanan masyarakat.
dalam melengkapi iklan, kita harus mencermati hubungan yang paling logis atau masuk
akan antar kalimat iklan.

contoh soal:
Bayarlah pajak bumi dan bangunan!

Kalimat yang sesuai untuk melengkapi iklan tersebut adalah …
A. Sayangi bumi dan bangunanmu!
B. Jagalah bumi dan bangunanmu!
C. Ingatlah untuk membayar pajakmu!
D. Berpartisipasilah dalam pembangunan!

Jawaban yang tepat adalah D. Pajak merupakan pungutan wajib yang harus dibayar
penduduk (warga negara) kepada negara atau pemerintah sehubungan dengan
kepemilikan, pendapatan, harga beli barang dan lain-lain. Pungutan ini jika telah
terkumpul akan digunakan oleh negara untuk melakukan pembangunan. Oleh sebab itu
dengan taat membayar pajak, dalam iklan ini adalah pajak bumi dan bangunan kita
secara tidak langsung berperan serta dalam kegiatan pembangun.
Pilihan jawaban A, B, C tidak ada korelasi yang kuat dengan kalimat iklan yang terdapat
dalam soal.

27. Pidato merupakan paparan tentang berbaai hal. Jenis-jenis pidato disesuaikan dengan
kebutuhannya. Ada pidato berupa penjelasan suatu kegiatan, ada pidato tentang
peringatan hari besar, atau ada pula pidato acara sekolah, masyarakat dan lain-lain.
Melengkapi pidato rumpang harus melihat kalimat lain yang terdapat dalam teks
tersebut. Cara paling mudah untuk menentukan kalimat paling sesuai adalah dengan
mencari hubungan antarkalimat paling logis.

contoh soal:
Teman-Teman, sebulan lagi akan diadakan lomba antar-RT. Lomba dilaksanakan dalam
rangka memperingati HUT ke-78 RI. Hal yang akan dinilai dalam lomba antar-RT
adalah kebersihan dan keindahan lingkungan. …

Kalimat yang tepat untuk melengkapi teks pidato rumpang tersebut adalah …
A. Marilah membakar sampah agar lingkungan kita bersih!
B. Oleh karena itu, marilah kita membawa hadiah perlombaan!
C. Oleh karena itu, marilah kita berupaya untuk memenangkan lomba!
D. Marilah kita giatkan kembali kerja bakti di lingkungan RT setiap saat!

Jawaban yang tepat untuk soal tersebut adalah D. Untuk menyambut adanya lomba
kebersihan dan keindahan antar-RT maka hal yang harus dilakukan adalah bekerja bakti.
Bukan membakar sampah karena dapat menyebabkan polusi. Bukan pula malah
menyediakan hadiah apalagi hanya sekadar ingin memenangkan lomba.

28. Paragraf deskripsi merupakan paragraf yang berisi paparan tentang sesuatu secara rinci.
Tidak ada urutan kejadian dalam paragraf deskripsi tetapi korelasi antarkalimat harus
sangat diperhatikan.

contoh soal:
Bacalah kalimat acak berikut!
(1) Langit-langit kelas tampak indah oleh lampion yang tertata rapi.
(2) Ruang kelas enam SD Harapan terlihat bersih, indah, dan wangi.
(3) Langit-langit, dinding, dan lantai kelas sangat bersih.
(4) Pengharum ruangan yang digantung di dinding kelas membuat kelas
menjadi wangi.
(5) Beberapa tanaman dalam pot yang diletakkan di sudut-sudut kelas
menambah keindahan.

Urutan kalimat agar menjadi paragraf deskripsi yang padu adalah ....
A. (2), (1), (3), (4), (5)
B. (2), (3), (1), (5), (4)
C. (2), (3), (5), (4), (1)
D. (2), (1), (4), (5), (3)

Jawaban yang tepat untuk soal tersebut adalah B. Kalimat utama paragraf ini ada pada
kalimat nomor 2. Berdasarkan kaliamat utama tersebut maka urutan kalimat penjelas
yang tepat dimulai dari keterangan tentang bersih, indah, baru wangi. Berdasarkan hal
tersebut maka urutan yang sesuai ada pada pilihan B.
29. Kata bentukan adalah kata yang sudah berubah dari kata dasar. Perubahan ini bisa jadi
karena mendapat imbuhan berupa awalan, akhiran, sisipan maupun kombinasi. Yang
sering muncul dalam soal adalah kata bentukan berasal dari dua kata dasar yang
mendapat imbuhan berupa awalan dan akhiran. Penulisan kata seperti ini baik imbuhan
maupun dua kata dasarnya ditulis serangkai.
contoh:
di+jual+beli+kan = diperjualbelikan

contoh soal:
Wahyu … buku berbahasa Inggris ke bahasa Indonesia.
Kata bentukan yang tepat untuk melengkapi kalimat rumpang tersebut adalah
....
A. menterjemahkan
B. menerjemahkan
C. menterjemah
D. menerjemah

Kata bentukan dalam soal ini berupa satu kata dasar yang mendapat imbuhan berupa
awalan dan atau akhiran. Yang perlu menjadi catatan bahwa kata dasar yang berawalan
dengan huruf k, p, t, s jika mendapat awalan me- maka huruf k, p, t, s ini luluh dalam
penulisannya. Maka jawaban yang tepat untuk soal ini adalah A.

30. Kalimat adalah satuan bahasa yang relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final
yang terdiri atas klausa. Kalimat juga dapat diartikan sebagai kesatuan ujar yang
mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan
Kalimat terdiri atas subjek, predikat, objek, dan keterangan
a. Subjek (unsur yang berfungsi sebagai pokok pembicaraan dari sebuah
kalimat/pelaku).
Contoh: Budi memotong dahan rambutan.
b. Predikat (unsur yang berfungsi menjelaskan subjek. Oleh karena itu, pada umumnya
predikat terletak setelah subjek)
Contoh: Andi menyapu halaman sekolah.
c. Objek (sesuatu yang dikenai pekerjaan)
Contoh: Santi membuat boneka.
d. Keterangan (unsur yang berfungsi menerangkan seluruh fungsi dalam suatu kalimat)
Contoh:
Andi membaca buku di perpustakaan (keterangan tempat)
Minggu lalu, Ari jatuh dari sepeda. (keterangan waktu)
Tata kalimat dapat menggunakan pola: S-P, K-S-P, S-P-O, S-P-O-K, K-S-P-O, K-S-
P-O-K, dan sebagainya.

contoh soal:
Bulan imunisasi anak sekolah diselenggarakan di setiap satuan Pendidikan. Imunisasi
yang diberikan berupa vaksin difteri tetanus, campak, dan tetanus, difteri. Imunisasi
kegiatan siswa agar bertujuan kebal terhadap penyakit. Sekolah, orang tua, dan
siswa harus bersama-sama menyukseskan program tersebut.
Perbaikan tata kalimat yang dicetak tebal adalah …
A. Kegiatan imunisasi siswa terhadap penyakit bertujuan agar kebal.
B. Kegiatan imunisasi bertujuan agar siswa kebal terhadap penyakit.
C. Siswa kebal terhadap penyakit bertujuan agar kegiatan imunisasi.
D. Imunisasi terhadap penyakit bertujuan agar kegiatan siswa kebal.

Jawaban yang tepat adalah B. Subjek dalam kalimat ini berupa kegiatan yaitu kegiatan
imunisasi. Bertujuan agar merupakan predikat kalimat, sedangkan siswa adalah objek
dari kaliamat ini. Kebal terhadap penyakit merupakan keterangan tujuan.

31. Penggunaan Huruf Kapital


a. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama awal kalimat.
Misalnya:
Apa maksudnya?
Tolong ambilkan buku itu!
Kita harus bekerja keras.
b. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
Misalnya:
Amir Hamzah
Dewi Sartika
Bapak Koperasi
Jenderal Kancil
c. Huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai
nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
5 ampere
15 watt
ikan mujair
mesin diesel
d. Huruf kapital digunakan pada nama orang seperti pada nama teori, hukum, dan rumus.
Misalnya:
teori Darwin
hukum Archimedes
rumus Phytagoras
e. Huruf kapital tidak digunakan untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna 'anak
dari', seperti bin, binti, boru, dan van, kecuali dituliskan sebagai awal nama atau huruf
pertama kata tugas dari.
Misalnya:
Abdul Rahman bin Zaini
Fatimah binti Salim
Indani boru Sitanggang
Ayam Jantan dari Timur
Charles Adriaan van Ophuijsen
Salah satu pencetak gol terbanyak adalah Van Basten.
f. Huruf kapital digunakan pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Misalnya:
"Mereka berhasil meraih medali emas," katanya.
"Besok pagi," kata Rino, "mereka akan berangkat."
g. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama dalam hal tertentu yang berkaitan dengan
nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti Tuhan serta
singkatan nama Tuhan.
Misalnya:
Islam Al-Qur'an
Hindu Alkitab
Buddha Weda
Kristen Allah
Konghucu Tuhan
Allah Yang Maha Kuasa akan menunjukkan jalan-Nya.
Ya, Tuhan, bimbinglah hamba ke jalan yang Engkau beri rahmat.
Tuhan YME (Yang Maha Esa)
Allah Swt. (Subhanahuwataala)
h. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,
kebangsawanan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang dan gelar
akademik yang mengikuti nama orang.
Misalnya:
Mahaputra Yamin
Teuku Umar
La Ode Khairudin
Kiai Haji Hasjim Asjarie
Doktor Mohammad Hatta
Irwansyah, Magister Humaniora
i. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan,
keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang digunakan sebagai sapaan.
Misalnya:
Selamat datang, Yang Mulia.
Semoga berbahagia, Raden.
Selamat pagi, Dokter.
Silakan duduk, Prof.
j. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang atau yang digunakan sebagai pengganti nama orang, nama instansi,
atau nama tempat.
Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik
Perdana Menteri Nehru
Proklamator Republik Indonesia
Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri
Gubernur Papua Barat
k. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama seperti pada nama bangsa, suku, bahasa,
dan aksara.
Misalnya:
bangsa Indonesia
suku Dani
bahasa Tolaki
aksara Kaganga
l. Huruf kapital tidak digunakan pada nama bangsa, suku, bahasa, dan aksara yang berupa
bentuk dasar kata turunan.
Misalnya:
pengindonesiaan kata asing
keinggris-inggrisan
kesunda-sundaan
m. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama, seperti pada nama tahun, bulan, hari, dan
hari besar atau hari raya.
Misalnya:
tahun Hijriah
bulan Agustus
hari Jumat
hari Lebaran
tarikh Masehi
bulan Maulid
hari Galungan
hari Natal
n. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:
Konferensi Asia Afrika
Perang Dunia II
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Hari Pendidikan Nasional
o. Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak digunakan sebagai nama ditulis dengan
huruf nonkapital.
Misalnya:
Kami memperingati proklamasi kemerdekaan setiap tahun.
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
p. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya:
Benua Afrika Teluk Persia
Asia Tenggara Terusan Suez
Pulau Miangas Jawa Barat
Jazirah Arab Jakarta
Dataran Tinggi Dieng Kabupaten Konawe
Gunung Semeru Kota Kupang
Danau Toba Desa Sentul
Ngarai Sianok Kelurahan Rawamangun
Lembah Baliem Jalan Polonia
Sungai Mamberamo Gang Kelinci
Tanjung Harapan Lantai II Gedung Tabrani
q. Huruf pertama unsur geografi yang tidak diikuti nama diri ditulis dengan huruf
nonkapital.
Misalnya:
berlayar ke teluk
mandi di sungai
menyeberangi selat
berenang di danau
r. Huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai nama jenis ditulis dengan
huruf nonkapital.
Misalnya:
jeruk bali (Citrus maxima)
kacang bogor (Voandzeia subterranea)
nangka belanda (Anona muricata)
petai cina (Leucaena glauca)
Catatan:
Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis dapat
dikontraskan atau disejajarkan dengan nama jenis lain dalam
kelompoknya.
Misalnya:
Kita mengenal berbagai macam gula, seperti gula jawa, gula pasir, gula
tebu, gula aren, dan gula anggur.
Kunci inggris, kunci tolak, dan kunci ring mempunyai fungsi yang
berbeda.
s. Huruf kapital digunakan untuk nama geografi yang menyatakan asal daerah.
Misalnya:
batik Cirebon
bubur Manado
film Indonesia
kopi Gayo
soto Banjar
tari Bali
t. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua kata (termasuk unsur bentuk
ulang utuh) seperti pada nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen,
kecuali kata tugas.
Misalnya:
Bosnia dan Herzegovina
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2019 tentang
Penggunaan Bahasa Indonesia
Perserikatan Bangsa-Bangsa
u. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur bentuk
ulang utuh) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah, serta nama media
massa, kecuali kata tugas yang tidak terletak
pada posisi awal.
Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra.
Dia agen surat kabar Sinar Pembangunan.
Berita berjudul "Listrik Sahabat Petani" dimuat di paktani.com.
Ia menyajikan makalah "Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata".
v. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar dan nama
pangkat.
Misalnya:
S.E. sarjana ekonomi
M.Si. magister sains
Hj. hajah
Pdt. pendeta
Dg. daeng
Dt. datuk
K.R.T. kanjeng raden tumenggung
Kol. kolonel
w. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan,
seperti bapak, ibu, kakak, dan adik serta kata atau ungkapan lain (termasuk unsur
bentuk ulang utuh) yang digunakan sebagai sapaan.
Misalnya:
"Kapan Bapak berangkat?" tanya Hasan.
Dedi bertanya, "Itu apa, Bu?"
"Silakan duduk, Dik!" kata Rani.
Surat Saudara telah kami terima dengan baik.
"Hai, Kutu Buku, sedang membaca apa?"
"Selamat belajar, Anak-Anak."
"Sampai berjumpa kembali, Teman-Teman."
Catatan:
a. Kata Anda ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
Sudahkah Anda tahu?
Hanya teman Anda yang mengerti masalah itu.
b. Kata atau ungkapan yang digunakan dalam pengacuan ditulis dengan huruf awal
kapital.
Misalnya:
"Bu, saya sudah melaporkan hal ini kepada Bapak."
"Besok Paman akan datang bersama kakakmu."
c. Istilah kekerabatan yang diikuti oleh kata yang menunjukkan kepemilikan ditulis
dengan huruf nonkapital.
Misalnya:
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.

Contoh Soal menunjukkan kesalahan penggunaan huruf kapital


(1) Dokter Rana, seorang dokter muda yang sederhana dan terampil. (2) Ia kembali ke
Daerah Sukadana sejak dua tahun yang lalu. (3) Sebelumnya, dokter tersebut merantau
ke Kota Bandung. (4) Sekarang, dokter Rana praktik di Rumah Sakit tak jauh dari
rumahnya.
Kesalahan penggunaan huruf kapital pada paragraf tersebut terdapat pada nomor …
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
Kunci Jawaban D (2) dan (4), kata daerah yang benar tidak ditulis dengan huruf kapital,
kata Rumah Sakit bila tidak diikuti namanya ditulis dengan huruf kecil

Contoh Soal menunjukkan kesalahan penggunaan kata baku.

Makanan yang dijuwal harus tertutup rapat. Hal tersebut agar laler tidak
menghinggapi makanan. Aturan yang ketat bagi pedagang dilatarbelakangi keritik dari
wali siswa.

Perhatikan kata-kata berikut!

(1) dijuwal
(2) laler
(3) menghinggapi
(4) ketat
(5) keritik

Kesalahan penggunaan kata baku pada paragraf sesuai kata-kata yang tersedia adalah
nomor ....
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (4)
C. (1), (2), dan (5)
D. (1), (4), dan (5)
Kunci Jawaban C (1), (2), dan (5) dijuwal yang benar dijual, laler yang benar lalat, dan
keritik yang benar kritik. Cek penulisan kata baku di KBBI.

Contoh soal memperbaiki penggunaan kata dalam paragraf.


Sore itu, ibu sedang memasak sup ayam. Ia menciduk garam dari wadahnya.
Kemudian, ia menggarami supnya. Sebelum meletakkan sup, ibu mencicipi
masakannya. Ia merenung karena supnya terasa asin.

Perhatikan kata-kata berikut!

(1) menjimpit
(2) meraup
(3) menyajikan
(4) menunjukkan
(5) mengernyit
(6) mengangguk

Perbaikan penggunaan kata yang dicetak tebal sesuai kata-kata yang tersedia secara
berurutan adalah nomor ….
A. (1), (3), dan (5)
B. (1), (4), dan (6)
C. (2), (3), dan (5)
D. (2), (4), dan (6)

Kunci Jawaban A. (1), (3), dan (5).


Menjimpit berarti mengambil dengan ujung telunjuk dan ibu jari; menjumput.
Menyajikan berarti menyediakan (makanan dan sebagainya) makanan di atas meja dan
sebagianya, menghidangkan.
Mengernyit berarti mengerutkan alis

Contoh Soal menunjukkan kesalahan penggunaan tanda baca.

“Di, bagaimana kabarmu! Lama tidak jumpa? Kamu tambah gemuk saja;” kata Banu.

Perhatikan tanda baca berikut!


(1) seru (!)
(2) tanya (?)
(3) titik (.)
(4) titik koma (;)
(5) petik (“….”)

Kesalahan penggunaan tanda baca pada kalimat sesuai tanda baca yang tersedia secara
berurutan adalah ….
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), dan (4)
C. (2), (3), dan (5)
D. (2), (4), dan (5)
Kunci Jawaban B. (1), (2), dan (4)
Penggunaan tanda seru tidak tepat karena berupa kalimat tanya.
Penggunaan tanda tanya tidak tepat karena berupa kalimat pernyataan.
Penggunaan tanda titik koma tidak tepat karena berupa kalimat langsung.
Contoh Soal menggunakan huruf kapital dengan benar.
(1) Ibu berbelanja di Pasar Sleman. (2) Ia membeli beras, minyak, dan gula jawa. (3) Ia juga
membeli Jambu Jamaika dan pisang Ambon di toko buah. (4) Setelah itu, Ia membeli Pecel
Madiun.

Penggunaan huruf kapital yang tepat pada kalimat nomor ...


A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (1) dan (4)
D. (3) dan (4)

Kunci Jawaban A. (1) dan (2), kalimat pertama benar karena huruf kapital digunakan untuk
awal kalimat dan nama tempat. Kalimat kedua benar karena huruf kapital digunakan pada
awal kalimat. Kalimat ketiga salah karena huruf kapital tidak digunakan untuk huruf pertama
nama diri geografi yang digunakan sebagai nama jenis. Kalimat keempat salah karena bukan
awal kalimat.

Contoh Soal menggunakan tanda baca dengan benar.

“Wow(…) hebat sekali(…) Kamu menjadi juara pidato tingkat kabupaten, siapa yang
melatihmu(…)” puji Rian.

Perhatikan tanda baca berikut!


(1) tanda koma (,)
(2) tanda seru (!)
(3) tanda tanya (?)
(4) tanda titik (.)

Penggunaan tanda baca yang tepat secara berurutan pada kalimat tersebut sesuai dengan
tanda baca yang disediakan adalah nomor ....
A. (1), (2), (3)
B. (1), (2), (4)
C. (1), (3), (4)
D. (2), (3), (4)
Kunci Jawaban B. (1), (2), (4).

32. Penggunaan Kata Baku


Kata baku merupakan kata yang sesuai dengan ejaan atau kaidah-kaidah bahasa Indonesia.
Contoh Soal Memperbaiki Kesalahan Penggunaan Kata Baku
Paman menanyakan kabhar Kesehatan ibu melalui telfon. Ia berjanji akan mengirimkan
vitamin chusus untuk ibu.
Perhatikan kata-kata berikut!
(1) khabar
(2) kabar
(3) telepon
(4) telpon
(5) khusus
(6) kusus

Perbaikan kesalahan kata baku yang dicetak tebal pada paragraf sesuai kata-kata yang
disediakan adalah nomor ….
A. (1), (3), dan (5)
B. (1), (4), dan (6)
C. (2), (3), dan (5)
D. (2), (3), dan (4)

Pembahasan
Kata baku merupakan kata yang sesuai dengan kata yang terdapat dalam KBBI V.
Dari kata-kata tersebut yang sesuai dengan KBBI V adalah kabar, telepon, dan khusus.

Kunci Jawaban: C
Contoh Soal Memperbaiki Penggunaan Huruf Kapital
Sekolahku akan mengadakan Upacara bendera memperingati hari Pendidikan
Nasional. Petugas upacara berasal dari kelasku. Aku mendapat tugas sebagai pembaca doa.
Joko Santoso bertugas menjadi Pemimpin upacara. Kami berlatih dengan sungguh-
sungguh hari ini.
Perhatikan kalimat-kalimat berikut!
(1) Sekolahku akan mengadakan Upacara Bendera memperingati hari Pendidikan Nasional.
(2) Sekolahku akan mengadakan upacara bendera memperingati Hari Pendidikan Nasional.
(3) Joko Santoso bertugas menjadi pemimpin upacara.
(4) Joko Santoso bertugas menjadi Pemimpin Upacara.

Perbaikan penggunaan huruf kapital pada kalimat yang dicetak tebal adalah ….
A. (1) dan (3)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)

Pembahasan
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama awal kalimat.
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama orang, misalnya Joko Santoso.
Huruf kapital digunakan pada huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah seperti Hari
Pendidikan Nasional.

Berdasarkan hal tersebut, perbaikan penggunaan huruf kapital yang benar terdapat pada
nomor (2) dan (3).
Kunci jawaban: C

33. Penggunaan Tanda Baca


a. Tanda titik (.)
1) Tanda titik digunakan pada akhir kalimat pernyataan
Misalnya:
Mereka duduk di sana.
Dia akan datang pada pertemuan itu.
2) Tanda titik digunakan untuk mengakhiri pernyataan lengkap yang diikuti
perincian berupa kalimat baru, paragraf baru, atau subjudul baru.
Misalnya:
Kondisi kebahasaan di Indonesia yang diwarnai oleh bahasa standar dan
nonstandard, ratusan bahasa daerah, dan ditambah beberapa bahasa asing
membutuhkan penanganan yang tepat dalam perencanaan bahasa. Agar lebih
jelas, latar belakang dan masalah akan diuraikan secara terpisah seperti tampak
pada paparan berikut.
a. Latar Belakang
b. Masalah
c. Tujuan
3) Tanda titik digunakan di belakang angka atau huruf dalam suatu daftar, perincian,
tabel, atau bagan.
Contoh Penggunaan Tanda Titik dalam Daftar
Kondisi Kebahasaan di Indonesia
A. Bahasa Indonesia
1. Kedudukan
2. Fungsi
B. Bahasa Daerah
1. Kedudukan
2. Fungsi
C. Bahasa Asing
1. Kedudukan
2. Fungsi

4) Tanda titik tidak digunakan di belakang angka terakhir pada deret nomor dalam
perincian
Misalnya;
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 Bahasa
2.1.1 Fonologi
2.1.2 Morfologi
2.1.3 Sintaksis
5) Tanda titik tidak digunakan pada angka atau huruf yang sudah bertanda kurung
dalam suatu perincian.
Misalnya:
Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai
1) bahasa nasional yang berfungsi, antara lain,
a) lambang kebanggaan nasional,
b) identitas nasional, dan
c) alat pemersatu bangsa;
2) bahasa negara ….
6) Tanda titik tidak digunakan di belakang angka terakhir, baik satu digit maupun
lebih dalam judul tabel, bagan, grafik, atau gambar.
Misalnya:
Tabel 1 Kondisi Kebahasaan di Indonesia
Tabel 1.1 Kondisi Bahasa Daerah di Indonesia
Bagan 2 Struktur Organisasi
Bagan 2.1 Bagian Umum
Grafik 4 Sikap Masyarakat terhadap Bahasa Indonesia
Grafik 4.1 Sikap Masyarakat Berdasarkan Usia
Gambar 1 Gedung Cakrawala
Gambar 1.1 Ruang Rapat

7) Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu atau jangka waktu.
Misalnya:
pukul 01.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik atau pukul 1, 35 menit, 20 detik)
01.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)
00.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
8) Tanda titik digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang
menunjukkan jumlah.
Misalnya:
Indonesia memiliki lebih dari 13.000 pulau.
Penduduk kota itu lebih dari 7.000.000 orang.
Anggaran lembaga itu mencapai Rp225.000.000.000,00.
9) Tanda titik tidak digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya
yang tidak menunjukkan jumlah.
Misalnya:
Dia lahir pada tahun 1998 di Bandung.
Kata sila terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi V), halaman
1553.
Nomor rekening panitia seminar adalah 0015645678.
Dia diangkat sebagai PNS dengan NIP 199701112015041002.
10) Tanda titik tidak digunakan pada akhir judul dan subjudul.
Misalnya:
Bentuk dan Kedaulatan (Bab I, UUD 1945)
Gambar 3 Alat Ucap Manusia
Tabel 5 Sikap Bahasa Generasi Muda berdasarkan Pendidikan
11) Tanda titik tidak digunakan di belakang alamat penerima surat serta tanggal
surat.
Misalnya:
Yth. Rahmat Hidayat, S.T.
Jalan Sumbawa I/18
Sumurbandung
Bandung
Jakarta, 12 Oktober 2021 (tanpa alamat lengkap pada kop surat)

b. Tanda koma (,)


1) Tanda koma digunakan di antara unsur-unsur dalam perincian berupa kata,
frasa, atau bilangan.
Misalnya:
Telepon seluler, komputer, atau internet bukan barang mewah lagi.
Buku, majalah, dan jurnal termasuk sumber kepustakaan.
2) Tanda koma digunakan sebelum kata penghubung, seperti tetapi,
melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk pertentangan.
Misalnya:
Saya ingin membeli kamera, tetapi uang saya belum cukup.
Ini bukan milik saya, melainkan milik ayah saya.
Dia membaca cerita pendek, sedangkan adiknya melukis panorama.
3) Tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului
induk kalimatnya.
Misalnya:
Kalau diundang, saya akan datang.
Karena baik hati, dia mempunyai banyak teman.
Agar memiliki wawasan yang luas, kita harus banyak
membaca buku.
4) Tanda koma tidak digunakan jika induk kalimat mendahului anak kalimat.
Misalnya:
Saya akan datang kalau diundang.
Dia mempunyai banyak teman karena baik hati.
5) Tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung
antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan
dengan itu, dan meskipun demikian.
Misalnya:
Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa
belajar di luar negeri.
Anak itu memang rajin membaca sejak kecil. Jadi, wajar kalau dia menjadi
bintang pelajar
Orang tuanya kurang mampu. Meskipun demikian, anak-anaknya berhasil
menjadi sarjana.

6) Tanda koma digunakan sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o, ya,
wah, aduh, atau hai, dan kata yang digunakan sebagai sapaan, seperti Bu,
Dik, atau Nak.
Misalnya:
O, begitu?
Hati-hati, ya, jalannya licin!
Nak, kapan kuliahmu selesai?
Siapa namamu, Dik?
Dia baik sekali, Bu.
7) Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian
lain dalam kalimat.
Misalnya:
Kata nenek saya, “Kita harus berbagi dalam hidup ini.”
“Kita harus berbagi dalam hidup ini,” kata nenek saya, “karena manusia
adalah makhluk sosial.
8) Tanda koma tidak digunakan untuk memisahkan petikan langsung yang
diakhiri tanda tanya atau tanda seru dari bagian lain yang mengikutinya.
Misalnya:
“Di mana Saudara tinggal?” tanya Pak Lurah.
“Masuk ke dalam kelas sekarang!” perintahnya.
“Wow, indahnya pantai ini!” seru wisatawan itu.
9) Tanda koma digunakan di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian
alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau
negeri yang ditulis berurutan.
Misalnya:
Sdr. Rahmat Hidayat, Jalan Sumbawa I/18, Kelurahan Merdeka,
Kecamatan Sumurbandung, Bandung 40113
Direktur Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jalan Pangeran Diponegoro
No. 17, Jakarta 10430
Surabaya, 10 Mei 1960
Sofifi, Maluku Utara

10) Tanda koma digunakan sesudah salam pembuka (seperti dengan hormat
atau salam sejahtera), salam penutup (seperti salam takzim atau hormat
kami), dan nama jabatan penanda tangan surat.
Misalnya:
Dengan hormat,
Salam takzim,
Hormat kami,
Kepala Badan,
Rektor,
11) Tanda koma digunakan di antara nama orang dan singkatan gelar akademis
yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri,
keluarga, atau marga.
Misalnya:
B. Ratulangi, S.E. Ny. Khadijah, M.A. Bambang Irawan, M.Hum. Siti
Aminah, S.H., M.H.
Catatan:
Bandingkan Siti Khadijah, M.A. (Siti Khadijah, Master of Arts) dengan Siti
Khadijah M.A.(Siti Khadijah Mas Agung).
Spasi digunakan untuk memisahkan unsur nama dan singkatannya serta
antargelar dan singkatannya.
12) Tanda koma digunakan sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan
sen yang dinyatakan dengan angka.
Misalnya:
12,5 m
27,3 kg
13) Tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan tambahan atau
keterangan aposisi.
Misalnya:
Di daerah kami, misalnya, masih banyak bahan tambang yang belum
diolah.
Semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan, harus mengikuti latihan
paduan suara.
Soekarno, Presiden I RI, merupakan salah seorang pendiri Gerakan
Nonblok.
Bandingkan dengan keterangan pewatas yang pemakaiannya tidak diapit
tanda koma!
14) Tanda koma dapat digunakan di belakang keterangan yang terdapat pada
awal kalimat untuk menghindari salah baca/ salah pengertian.
Misalnya:
Dalam pengembangan bahasa, kita dapat memanfaatkan bahasa daerah.
Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Bandingkan dengan:
Dalam pengembangan bahasa kita dapat memanfaatkan bahasa daerah.
Atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.

c. Tanda Titik Dua (:)


1) Tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap yang
langsung diikuti perincian atau penjelasan.
Misalnya:
Mereka memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
Saya akan membeli alat tulis kantor: kertas, tinta, spidol, dan pensil.
2) Tanda titik dua tidak digunakan jika perincian atau penjelasan itu
merupakan bagian dari kalimat pelengkap.
Misalnya:
Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
3) Tanda titik dua digunakan sesudah kata atau frasa yang memerlukan
pemerian.
Misalnya:
Narasumber : Prof. Dr. Saputra Effendi
Pemandu : Abdul Gani, M.Hum.
Pencatat : Sri Astuti Amelia, S.Pd.
4) Tanda titik dua digunakan dalam naskah drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Misalnya:
Ibu : “Bawa koper ini, Nak!”
Amir: “Baik, Bu.”
Ibu : “Jangan lupa, letakkan baik-baik!”

5) Tanda titik dua digunakan di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b)
surah dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu karangan
Misalnya:
Ultimart 5 (2): 98-105
Surah Ibrahim: 2—5
Matius 2: 1—3
Dari Pemburu ke Terapeutik: Antologi Cerpen Mastera
6) Tanda titik dua digunakan untuk memisahkan angka, jam, menit
Misalnya:
Pukul 01:35:20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik atau pukul 1, 35 menit, 20
detik)
01:35:20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)
7) Tanda titik dua digunakan untuk menuliskan rasio dan hal lain yang
menyatakan perbandingan dalam bentuk angka.
Misalnya:
Skala pet aini 1:10.000
d. Tanda tanya (?)
1) Tanda tanya digunakan pada akhir kalimat tanya.
Misalnya:
Kapan Hari Pendidikan Nasional diperingati?
Siapa pencipta lagu “Indonesia Raya”?
2) Tanda tanya digunakan di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian
kalimat yang diragukan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Misalnya:
Monumen Nasional mulai dibangun pada tahun 1961 (?).
Di Indonesia terdapat 740 (?) bahasa daerah.

e. Tanda seru (!)


Tanda seru digunakan untuk mengakhiri ungkapan yang menggambarkan
kekaguman, kesungguhan emosi yang kuat, seruan, atau perintah.
Misalnya:
Alangkah indahnya taman laut di Bunaken!
Saya tidak melakukannya!
Merdeka!
Bayarlah pajak tepat waktu!

f. Tanda hubung (-)


1) Tanda hubung digunakan untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh
pergantian baris.
Misalnya:
Di samping cara lama, diterapkan juga ca-
ra baru.
2) Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur bentuk ulang.
Misalnya:
anai-anai
berulang-ulang
3) Tanda hubung digunakan untuk merangkaian unsur yang berbeda, yaitu di
antara huruf kapital dan noncapital serta di antara huruf dan angka.
Misalnya:
se-Indonesia
peringkat ke-2

Contoh penggunaan tanda hubung yang lain:


11-11-2022, mesin hitung-tangan (mesin hitung manual yang dioperasikan dengan
tangan), di-slepet ‘dijepret’ (bahasa Betawi), Soekarno-Hatta

g. Tanda pisah (—)


Tanda pisah digunakan di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti
‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’.
Contoh penggunaan tanda pisah:
Tanggal 5—10 April 2013
Jakarta—Bandung

h. Tanda Petik (“...”)


1) Tanda petik digunakan untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari
pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.

Misalnya:
“Kerjakan tugas ini sekarang!” perintah atasannya. “Besok akan dibahas
dalam rapat.”
Menurut Pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, “Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan.”

2) Tanda petik digunakan untuk mengapit judul puisi, lagu, artikel, naskah,
bab buku, pidato/ khutbah, tema/subtema yang terdapat di dalam kalimat.
Misalnya:
Puisi “Pahlawanku” terdapat pada halaman 125 buku itu.
Marilah kita menyanyikan lagu “Maju Tak Gentar”!

Contoh soal memperbaiki kesalahan penggunaan tanda baca:


1. Hari sudah petang. anak:anak masih bermain di lapangan,

Perhatikan tanda baca berikut!


(1) tanda koma (,)
(2) tanda titik koma (;)
(3) tanda pisah (—)
(4) tanda hubung (-)
(5) tanda titik (.)
(6) tanda seru (!)
Perbaikan penggunaan tanda baca pada kalimat sesuai dengan tanda baca yang
tersedia secara berurutan ditunjukkan oleh nomor ….
A. (1), (3), dan (5)
B. (2), (3), dan (5)
C. (1), (4), dan (5)
D. (2), (4), dan (6)

Pembahasan
Kesalahan penggunaan tanda baca secara berurutan pada kalimat tersebut adalah tanda
titik (.), titik dua (:), dan tanda koma (,).
Tanda baca yang benar adalah tanda titik (.) diganti tanda koma (,) karena digunakan
di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah
pengertian, tanda titik dua (:) diganti tanda hubung (-) karena bentuk ulang, dan tanda
koma (,) diganti tanda titik (.) karena mengakhiri pernyataan.

Kunci jawaban: C

2. “Dik! tolong belikan alat tulis; buku, pensil, dan penghapus.” kata Ayah. Ayah
memberi sejumlah uang kepada adikku untuk membeli barang-barang tersebut. Adik
pun segera pergi ke Toko Melati di seberang jalan.

Perhatikan tanda baca berikut!


(1) tanda titik (.)
(2) tanda koma (,)
(3) tanda titik dua (:)
(4) tanda tanya (?)
(5) tanda seru (!)

Perbaikan kesalahan penggunaan tanda baca pada kalimat dicetak tebal berdasarkan
tanda baca yang tersedia adalah ….
A. (1), (2), dan (4)
B. (1), (3), dan (4)
C. (2), (3), dan (5)
D. (2), (4), dan (5)

Pembahasan
Kesalahan penggunaan tanda baca pada kalimat dicetajk tebal secara berurutan pada
kalimat tersebut adalah tanda seru (!), titik koma (;), dan tanda titik (.).
Tanda baca yang benar adalah tanda seru(!) diganti tanda koma (,) karena digunakan
sesudah kata yang dipakai sebagai sapaan, titik koma (;) diganti tanda dua (:) karena
digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap yang langsung diikuti perincian atau
penjelasan, dan tanda titik (.) diganti tanda seru (!) karena merupakan kalimat
perintah.
Kunci jawaban: C

Anda mungkin juga menyukai