Anda di halaman 1dari 14

LASERASI JALAN LAHIR

KELOMPOK 14 :

NAMA :
ISTU KARIMA P14 1644
INTAN P14 1752

KELAS : IIA

AKADEMI KEBIDANAN PELITA IBU


KENDARI
2016
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Rumah bersalin Global ini dalam pembangunannya bertujuan untuk memberikan layanan
kesehatan yang bermutu sebagai suatu layanan kesehatan yang dapat memnuhi kebutuhan yang
dirasakan dan diselenggarakan dengan cara yang baik, tepat waktu tanggap serta mampu
menyembuhkan keluhan serta mencegah berkembangnya penyakit atau meluasnya penyakit.
Di dalam Rumah Bersalin Global memberikan pelayanan serta fasilitas-fasilitas yang ada
didalamnya seperti ketersediaan peralatan, prosedur kerja atau protokol layanan pendukung
lainnya yang semoga saja menjadi suatu yang efektif serta efisien untuk menyelenggarakan
layanan kesehatan yang bermutu tinggi.
Dalam sistem Rumah Bersalin ini tidak luput merupakan tugas untuk bagaimana
membangun dengan indikator Mutu pelayanan Kebidanan maka Kami membuat suatu
perencanaan di dalamnya penilaian Mutu Pelayanan Kebidanan Berdasarkan Daftar Tilik, salah
satunya kami menggunakan sistem PDCA (Plan, Do, Check, Action) yaitu Rencanakan,
Kerjakan, Cek, Tindak lanjuti.
BAB II
PEMBAHASAN

Teori Siklus PDCA

A. Siklus PDCA
Konsep siklus PDCA pertama kali diperkenalkan oleh Walter Shewhart pada tahun 1930
yang disebut dengan “Shewhart cycle“. PDCA, singkatan bahasa Inggris dari "Plan, Do, Check,
Act" ("Rencanakan, Kerjakan, Cek, Tindak lanjuti"), adalah suatu proses pemecahan masalah
empat langkah interatif yang umum digunakan dalam pengendalian kualitas. Selanjutnya konsep
ini dikembangkan oleh Dr. Walter Edwards Deming yang kemudian dikenal dengan ” The
Deming Wheel”(Tjitro, 2009)
Metode ini dipopulerkan oleh W. Edwards Deming, yang sering dianggap sebagai bapak
pengendalian kualitas modern sehingga sering juga disebut dengan siklus Deming. Deming
sendiri selalu merujuk metode ini sebagai siklus Shewhart, dari nama Walter A. Shewhart, yang
sering dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas statistis. Siklus PDCA berguna sebagai
pola kerja dalam perbaikan suatu proses atau system sehingga mutu pelayanan kesehatan.
PDCA merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari perencanaan kerja, pelaksanaan
kerja, pengawasan kerja dan perbaikan kerja yang dilakukan terus menerus dan
berkesinambungan mutu pelayanan. Siklus PDCA digunakan dalam pelayanan kesehatan untuk
penyelesaian masalah dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Secara sederhana
siklus PDCA dapat digambarkan sebagai berikut :
Siklus PDCA terdiri dari empat tahapan, yaitu:
1. Perencanaan ( Plan )
Tahapan pertama adalah membuat suatu perencanaan. Perencanaan merupakan suatu
upaya menjabarkan cara penyelesaian masalah yang ditetapkan ke dalam unsur-unsur rencana
yang lengkap serta saling terkait dan terpadu sehingga dapat dipakaisebagai pedoman dalam
melaksanaan cara penyelesaian masalah. Hasil akhir yang dicapai dari perencanaan adalah
tersusunnya rencana kerja penyelesaian masalah mutu yang akan diselenggarakan. Rencana kerja
penyelesaian masalah mutu yang baik mengandung setidak-tidaknya tujuh unsur rencana yaitu:
a. Judul rencana kerja (topic),
b. Pernyataan tentang macam dan besarnya masalah mutu yang dihadapi (problem statement),
c. Rumusan tujuan umum dan tujuan khusus, lengkap dengan target yang ingin dicapai (goal,
objective, and target),
d. Kegiatan yang akan dilakukan (activities),
e. Organisasi dan susunan personalia pelaksana (organization and personnels)
f. Biaya yang diperlukan (budget),
g. Tolak ukur keberhasilan yang dipergunakan (milestone).

2. Pelaksanaan ( Do )
Tahapan kedua yang dilakukan ialah melaksanakan rencana yang telah disusun. Jika
pelaksanaan rencana tersebut membutuhkan keterlibatan staf lain di luar anggota tim, perlu
terlebih dahulu diselenggarakan orientasi, sehingga staf pelaksana tersebut dapat memahami
dengan lengkap rencana yang akan dilaksanakan.
Pada tahap ini diperlukan suatu kerjasama dari para anggota dan pimpinan manajerial.
Untuk dapat mencapai kerjasama yang baik, diperlukan keterampilan pokok manajerial, yaitu :
a. Keterampilan komunikasi (communication) untuk menimbulkan pengertian staf terhadap cara
pentelesaian mutu yang akan dilaksanakan
b. Keterampilan motivasi (motivation) untuk mendorong staf bersedia menyelesaikan cara
penyelesaian masalah mutu yang telah direncanakan
c. Keterampilan kepemimpinan (leadershif) untuk mengkordinasikan kegiatan cara penyelesaian
masalah mutu yang dilaksanakan
d. Keterampilan pengarahan (directing) untuk mengarahkan kegiatan yang dilaksanakan.

3. Pemeriksaan ( Check )
Tahapan ketiga yang dilakukan ialah secara berkala memeriksa kemajuan dan hasil yang
dicapai dan pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan. Tujuan dari pemeriksaan untuk
mengetahui :
a. Sampai seberapa jauh pelaksanaan cara penyelesaian masalahnya telah sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan
b. Bagian mana kegiatan yang berjalan baik dan bagian mana yang belum berjalan dengan baik
c. Apakah sumberdaya yang dibutuhkan masih cukup tersedia
d. Apakah cara penyelesaian masalah yang sedang dilakukan memerlukan perbaikan atau
Untuk dapat memeriksa pelaksanaan cara penyelesaian masalah, ada dua alat bantu yang
sering dipergunakan yakni
a. Lembaran pemeriksaan (check list)
Lembar pemeriksaan adalah suatu formulir yang digunakan untuk mencatat secara periodik
setiap penyimpangan yang terjadi. Langkah pembuatan lembar pemeriksan adalah:
 Tetapkan jenis penyimpangan yang diamati
 Tetapkan jangka waktu pengamatan
 Lakukan perhitungan penyimpangan

b. Peta kontrol (control diagram)


Peta kontrol adalahsuatu peta / grafik yang mengambarkan besarnya penyimpangan yang terjadi
dalam kurun waktu tertentu. Peta kontrok dibuat bedasarkan lembar pemeriksaan. Langkah-
langkah yang dilakukan dalam pembuatan peta kontrol adalah :
 Tetapkan garis penyimpangan minimum dan maksimum
 Tentukan prosentase penyimpangan
 Buat grafik penyimpangan
 Nilai grafik

4. Perbaikan (Action)
Tahapan keempat yang dilakukan adalah melaksanaan perbaikan rencana kerja. Lakukanlah
penyempurnaan rencana kerja atau bila perlu mempertimbangkan pemilihan dengan cara
penyelesaian masalah lain. Untuk selanjutnya rencana kerja yang telah diperbaiki tersebut
dilaksanakan kembali. Jangan lupa untuk memantau kemajuan serta hasil yang dicapai. Untuk
kemudian tergantung dari kemajuan serta hasil tersebut, laksanakan tindakan yang sesuai.
Cara melakukan penilaian mutu pelayanan kebidanan
1. Lihat daftar tilik
daftar tilik adl suatu instrumen yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh pelayanan
sesuai atau tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan. Berisi daftar kelengkapan sarana, pra
sarana, pengetahuan, kompetensi teknis, persepsi klien, dsb
2. Lihat sasaran penilaian
a. Observasi : mengamati pada saat pelayanan
Observasi: suatu penyelidikan yg dijalankan secara sistematis & sengaja diadakan dgn
menggunakan alat indra terutama mata terhadap kejadian-kejadian yg langsung (Bimo Walgito,
1987:54)
Observasi: suatu tehnik untuk mengamati secara langsung maupun tidak langsung gejala-gejala
yg sedang /berlangsung baik di dlm (di luar) sekolah (Djumhur, 1985:51).
Observasi sebagai alat pengumpul data : pengamatan yg memiliki sifat-sifat
(depdikbud:1975:50):
a. dilakukan sesuai dgn tujuan yg telah dirumuskan lebih dulu.
b. direncanakan secara sistematis.
c. hasilnya dicatat & diolah sesuai dgn tujuannya.
d. dpt diperiksa validitas, reliabilitas & ketelitiannya
e. bersifat kwantitatif.

b. Wawancara : dengan diskusi, tanya jawab, cek pemahaman


Kartono (1980: 171) interview (wawancara) : suatu percakapan yg diarahkan pd suatu masalah
ttt; ini merupakan proses tanya jawab lisan, dimana 2 orang atau lebih berhadap-hadapan secara
fisik.
Dlm proses interview terdapat 2 pihak dgn kedudukan yg berbeda. pertama berfungsi sebagai
penanya, disebut pula sebagai interviewer, lainnya berfungsi sebagai pemberi informasi
(Information supplyer), interviewer atau informan.
Interviewer mengajukan pertanyaan-pertanyaan, meminta keterangan (penjelasan), sambil
menilai jawaban-jawabannya. Sekaligus ia mengadakan paraphrase (menyatakan kembali isi
jawaban interviewee dgn kata-kata lain), mengingat-ingat & mencatat jawaban-jawaban.
Disamping itu dia juga menggali keterangan-keterangan lebih lanjut & berusaha melakukan
“probing” (rangsangan, dorongan) .

c. Dokumen : sebuah tulisan yg memuat informasi. Biasanya, dokumen ditulis di kertas &
informasinya ditulis memakai tinta baik memakai tangan atau memakai media elektronik.
melihat kelengkapan dokumen rekam medik, register, buku catatan

 Rumah Bersalin Global


Ruang-ruang di RB Global :

• Ruang Prndaftaran
• Ruang Karyawan
• Ruang Tunggu
• Toilet
• Ruang Tunggu Rawat Inap
• Ruang Persalinan
• Ruang Water Bone
• Ruang Bayi
• Mother corner
• Ruang Balita
• Ruang Pemeriksaan
• Apotik
• Kantin
• Parkir / Halaman

1. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi sebagai berikut:
1. Ketua :
2. Wakil :
3. Sekretaris :
4. Administrasi :
5. Kepala Ruangan :
6. Gizi :
7. Humas :
8. Fasilitas :
9. Sie Kebersihan :

2. Pelayanan Di Rumah Bersalin Global


Dalam hal ini kami merencanakan Berbagai pelayanan-pelayanan atau fasilitas-fasilita yang ada
di Rumah Bersalin Global diantaranya Yaitu:
• Persalinan normal dengan perlengkapan yg lengkap
Fasilitas ini kami sediakan untuk menambah nilai mutu pelayanan agar klien merasa nyaman dan
aman saat akan melakukan persalinan karena apa yang di butuhkan klien sudah tersedia di ruang
persalinan.
• Layanan rujukan
Kami juga mempunyai layanan rujukan, agar jika terjadi diluar kehamilan normal kami telah siap
dengan merujuk klien di rumah sakit yang kami tunjukkan karna kami bekerja sama dengan
pihak rumah sakit.
• Ruangan Khusus perawatan Bayi
Kami menyediakan ruangan khusus perawatan Bayi agar bayi dapat beristirahat atau tersedinya
kebutuhan bayi di ruangan ini
• Senam Hamil
Senam Hamil bertujuan untuk meningkatkan kesehatan Ibu dan Janin dan juga untuk memuaskan
Ibu dalam pelayan kami
• Senam Nifas
Senam nifas ini agar keluhan-keluhan yang di alami ibu dapat berkurang dan sebelum ibu pulang
senam nifas ini dilakukan
• Penyuluhan Mengenai Perawatan Bayi
Di RB ini kami menyediakan pendidikan tentang bagaimana ibu merawat bayi saat di rumah
nanti agar anak tersebut mendapatkan asupan dan kebutuhan yang cukup
• Pelayanan KB
Kami juga menyediakan pelayanan KB lengkap
• Mother corner
Ruangan ini bila ibu ingin melakukan persalinan tekniik di air
• Ruang Perawatan Balita
• Perawatan Ibu dan Bayi selama 5 hari 4 malam
Kami menyediakan perawatan ibu dan Bayi selama 5 hari 4 malam dalam hal ini selama dalam
perawatan di RB ibu dan bayi di rawat, memberikan kebutuhan yang di butuhkan, pendidikan
tentang bayi dan sebagainya

3. Beberapa Fasilitas Di RB Global


Terdapat fasilitas di ruang masing-masing kami akan menyebutkan di antaranya saja yaitu:

1. Ruang Pendaftaran
Perlengkapan Alat Tulis

• Komputer
• Loker
• Meja
• Kursi
• Kipas Angin
• TV
2. Fasilitas Ruang Persalinan
• 2 buah tempat tidur untuk bersalin
• Alat vacuum ekstraktor sebagai alat bantu pertolongan persalinan dengan ekstrasi vacum
• CTG untuk mendeteksi detak jantung
• Tabung Oksigen
• Air Conditioner
• Toilet
3. Fasilitas Ruang Balita

• Tempat tidur Balita


• Lemari Untuk Perlengkapan Balita
• Karpet
• AC
• Mainan Anak-anak
• Tempat Sampah medis Non medis
• Sofa
• Westafel
• Toilet
• Tabung Oksigen
• Kamera CCTV

4. Fasilitas Ruang Bayi

• Tempat tidur Bayi


• 3 Lemari Untuk perlengkapan Bayi
• Kereta bayi
• Karpet
• Inkubator
• Tabung oksigen
• Mainan

Melaksanakan PDCA di Ruang Bayi Dan Balita


a. PLAN
merencanakan meningkatkan sarana dan prasarana serta fasilitas di ruang bayi dan balita yang
melibatkan seluruh anggota petugas yang bekerja di RB Global di laksanakan Minggu depan
Perencanaan tersebut yaitu menambah fasilitas – fasilitas yang ingin tercakupi di ruang bayi dan
balita agar nilai mutu pelayanan mengalami peningkatan.
Pencakupan fasilitas-fasilitas tersebut diantaranya:
Fasilitas di ruangan Bayi dan Balita:
• Perawatan Bayi dan Balita Khusus
Kami disini ingin perawatan bayi dan balita khusus terpisah dengan ruangannya agar kenyaman
masing-masing antara bayi dan balita memuaskan
• Pemijatan Bayi
Di ruangan bayi kamu juga akan melakukan pemijatan bayi agar bayi merasa relaks dan
peredaran darah bayi lancar.
• Memandikan bayi
Agar bayi selalu segar dan bersih dan juga untuk kesehatannya kebutuhan bayi pun terpenuhi.
• Menyusui Bayi
Setiap 2 jam sekali bayi di serahkan kepada ibunya untuk di susui atau ibunya bisa menghampiri
bayinya untuk menyusi bila sudah kuat karena tersedia sofa.
• Keamanan CCTV
• Penjemuran
• Kenyamanan Bayi dan Balita
b. Do
Melaksanakan perubahan – perubahan dilaksanakan oleh petugas yang bertugas di ruangan Bayi
dan Balita. Dalam hal ini kami mencoba pelaksanaan yang akan kami terpkan di ruang bayi
Sarana Yang di butuhkan diantaranya:

Ruangan Bayi

• 6 Tempat tidur bayi dan balita


• Mainan
• 3 Kereta Bayi
• Karpet
• Gambar / hiasan dinding
• Inkubator
• Tong sampah
• Westafel
• 2 Bath tube
• 4 Kamera CCTV
• Penghangat Ruangan
• 1 Kipas Angin
• Sofa
• Atap Otomatis
Ruangan Balita

• 6 Tempat tidur Balita


• 1 Tabung oksigen
• 1 AC
• Mainan
• Gambar/hiasan dinding
• 2 Kamera CCTV
• Toilet
• Sofa
• Lemari
• Westafel
Mekanisme pelaksanaan :
• Setelah 6 jam bayi lahir dan di susui bayi di mandikan
• Di tidurkan di tempat tidur
• Setiap 2 jam sekali bayi di serahkan kepada ibunya untuk di susui atau ibunya bisa
menghampiri bayinya untuk menyusi bila sudah kuat karena tersedia sofa
• Bayi juga di beri penerangan yang cukup
• Suhu bayi terjaga karena terdapat pengatur suhu
• Bila bayi masih di rawat di RB di pagi hari bayi di jemur selama 30 menit
• Pemijatan bayi di pagi hari
• Bayi dimandikan 2kali sehari
• Mengadakan terapi otak untuk melatih sistem kerja otak kiri dan kanan contoh nya
• Bermain puzzle dan mengadakan permainan lain nya
• Memeberikan pendididkan anak usia dini kepada masing masing ibu
• Mengadakan imunisasi
• Bila bayi masih di rawat di RB di pagi hari bayi di jemur selama 30 menit
• Pemijatan bayi di pagi hari
• Bayi dimandikan 2kali sehari
c. Check
Pelaksanaan tersebut lumayan baik terlaksana perubahan tersebut perlu ditinjau dari klien:
Faktor mendukung:
• Fasilitas meningkat
• Bayi dan balita terjaga dan ibu merasa puas
• Kebutuhan bay dan balita lebih terpenuhi
Faktor Penghambat:
• Petugas mungkin merasa kelelahan karna terus menjaga bayi dan balita
• Biaya mahal
• Keinginan pasien yang selalu ingin di utamakan
d. Action
Terlihat dari check bahwa faktor tersebut meningkatkan mutu pelayanan sehingga klien
merasa puas namun dalam hal ini juga terdapat penghambat yaitu petugas merasa kelelahan
karna terus mengawasi bayi dan juga biaya yang dikeluarkan klien pun terbilang mahal
karena fasilitas tersebut sehingga mutu pelayanan tersebut hanya bisa di rasakan oleh
kalangan menengah ke atas
Akan tetapi RB.GLOBAL ini memberikan kesempatan untuk kalangan tidak mampu dan
menengah dengan di adakan surat keterangan tidak mampu .
Kami akan memberikan toleransi kepada keluarga tidak mampu agar dapat pelayanan
kesehatan yang baik .
Dan RB.GLOBAL ini mengadakan pendidikan kesehatan bagi remaja,bumil,bufas dan balita
KHUSUS :
RB.GLOBAL ini menyediakan program “ aku dan ibu”.
Program ini memberikan pedidikan untuk balita dan ibu bagaimana cara menangani balita yg
aktif,pasif maupun yg kekurangan/cacat mental.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dalam hal ini pembuatan penilaian mutu pelayanan kebidanan tidak luput dari
sasaran penilaian yaitu berupa observasi, wawancara serta dokumen.
Dan dalam penilaian melalui siklus PDCA harus berkesinambungan antara satu dan
lainnya aga pelayanan mutu berjalan dengan baik.
Sekian tugas dari kami tentang perancanaan tugas tersebut tetang pelayanan mutu,
sekiranya kami menyadari kekurangan yang ada pada tugas kami, tetang penilaian mutu
pelayanan kebidanan berdasarkan siklus PDCA di dalam RB Global di ruangan Bayi dan
Balita.
Mohon maaf bila terdapat kesalahan dalam penulisan serta dalam teknik mohon saran
dan kritik bagi pembaca.

Anda mungkin juga menyukai